Anda di halaman 1dari 4

Bab 6 Ancaman Terhadap Negara Dalam Bingkai Bhineka

Tunggal Ika...........................................
A. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
B. Ancaman Di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
C. Peran Serta Masyarakat Untuk Mengatasi Berbagai Ancaman Dalam
Membangun Intergasi Nasional
 Integrasinasional  adalah penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan berintegrasi nasional berarti sama
dengan menyatukan seluruh elemen bangsa dengan kesederhanaan.
Perlu diketahui, integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar, yakni
integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu 'integrate', yang
berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.
Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi dan mempunyai kemampuan yang bisa membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer ini dibagi menjadi dua, yaitu ancaman dalam negeri dan luar negeri.
1. Ancaman Militer Dalam Negeri
Ancaman militer dalam negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya bersumber
dari pihak internal atau dari dalam negeri. Bentuk ancaman ini harus diwaspadai
karena bisa muncul kapan saja tanpa ada tanda-tanda, bisa dalam skala kecil seperti
konflik masyarakat biasa, atau dalam skala besar.
Contoh ancaman militer dalam negeri:
• Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis beradasarkan
sebuah sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah
terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
• Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak
asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu kerusuhan masal.
• Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain yang ekstrem
atau tidak sesuai kebiasan dari masyarakat Indonesia.
• Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
 
2. Ancaman Militer Luar Negeri
Ancaman militer luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya bersumber
dari pihak eksternal atau dari luar negeri.
Contoh ancaman militer luar negeri:
• Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
• Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
• Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.
 Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer. Ancaman nonmiliter bisa berbentuk ancaman terhadap ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
Bentuk-Bentuk Ancaman Nonmiliter

 Ancaman Berdimensi Ideologi

Ancaman tersebut pernah terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan dari
ideologi komunis menjadi liberal. Sistem politik internasional mengalami
perubahan semenjak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak populer
lagi.

 Ancaman Berdimensi Politik

Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini


membuktikan ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim pemerintahan,
bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara.

 Ancaman Berdimensi Ekonomi

Ekonomi merupakan satu di antara penentu posisi tawar dari setiap negara dalam
pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam
pertahanan negara.

Ancaman di bidang IPOLEKSOSBUDHANKM


Berbagai ancaman baik di bidang militer maupun nonmiliter menjadi permasalahan
negara berdaulat. Keberadaan ancaman tersebut perlu diatasi untuk menyelamatkan
kedaulatan negara, keselamatan bangsa, dan keutuhan wilayah negara.

Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM


Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya,
pertahanan, dan keamanan memiliki ciri yang tidak terlihat dan tergolong ke dalam
ancaman nonmiliter.

Bidang ideology
Ancaman di bidang ideologi memungkinkan memengaruhi pemikiran dan
pandangan masyarakat terhadap ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
Apabila ancaman ini terus dibiarkan, dikhawatirkan dapat menimbulkan
disintegrasi nasional.
Berikut akibat yang ditimbulkan dari adanya ancaman di bidang ideologi:
1. Lemahnya pemahaman masyarakat terhadap ideologi Pancasila
2. Perilaku masyarakat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
3. Munculnya disintegrasi yang ditandai dengan gerakan separatis akibat
perbedaan pandangan dan pemikiran (ideologi)
Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat muncul dari dalam maupun luar negeri. Ancaman
politik dalam negeri biasanya berupa pengerahan massa untuk menurunkan
pemerintahan yang berkuasa. Sedangkan ancaman politik luar negeri berupa
blokade politik, provokasi, dan intimidasi.

Bidang Ekonomi
Arus globalisasi memengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap produk luar
negeri. Kondisi demikian merupakan salah satu contoh ketergantungan ekonomi
antarnegara.
Kondisi ini diperparah dengan adanya perdagangan bebas yang memudahkan
investor asing untuk menanamkan modal di suatu negara, tidak terkecuali
Indonesia.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, pengaruh asing dikhawatirkan dapat menjajah
perekonomian negara.

Bidang Sosial-Budaya
Tidak hanya membawa dampak negatif terhadap perekonomian, globalisasi juga
dapat menimbulkan ancaman sosial-budaya.
Globalisasi secara tidak langsung dapat memengaruhi gaya hidup masyarakat
menjadi kebarat-baratan dan memunculkan sifat hedonisme.
Seseorang yang terdampak budaya kebarat-baratan cenderung bersifat konsumtif
dan memikirkan kesenangan pribadi. Sikap individualis memungkinan seseorang
merasa mampu untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan tidak memerlukan
bantuan orang lain. Sikap tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Apabila dibiarkan, kondisi tersebut dapat melunturkan sikap tenggang rasa dan
gotong royong antarsesama.
Dampak negatif globalisasi terhadap sosial-budaya masyarakat juga berpotensi
mengancam moral generasi muda. Salah satu contohnya, yaitu munculnya
kenakalan remaja dan pergaulan bebas.

Bidang pertahanan dan keamanan


Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan merupakan suatu tantangan yang
bisa muncul dari dalam maupun luar negeri. Akibatnya, dapat menimbulkan rasa
tidak aman bagi masyarakat.
Seperti yang diketahui bersama, Indonesia memiliki beragam suku, ras, dan agama.
Keberagaman tersebut rentan terkena isu SARA dan dapat memicu konflik
antargolongan.
Jika hal tersebut dibiarkan, nilai toleransi dan perdamaian perlahan akan terkikis.
Oleh karena itu, pemahaman atas keberagaman di Indonesia perlu ditanamkan pada
masyarakat sejak dini. Hal ini untuk mencegah potensi konflik yang dapat
memecah belah kesatuan bangsa.
Berbagai ancaman di atas perlu segera disadari dan diantisipasi oleh masyarakat
Indoneisa. Hal ini untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara serta menjauhkan
berbagai dampak negatif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai