Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA

TENTANG TUMBUKAN LENTING


KELAS : X – FARMASI

Disusun Oleh:
Dwi Intan Seruni
Greby Hermadis
Aulia S Dahar
Rida Nur Sifa
Putri Elvira

SMK NEGRI 5
KOTA TERNATE

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmatnya sehingga penulisan makalah dengan judul "Tumbukan Lenting
( Elastis ) Sebagian" dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas kelompuk fisika
dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Apabila masih ada kekurangan dari segi susunan
kalimat dan bahasanya, kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah ini. Dan juga apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, Saya berharap semoga
makalah ini membantu pembaca untuk menambah wawasan pengetahuan
mengenai Tumbukan Lenting ( Elastis ) Sebagian

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ternate, 18 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1


A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….. 3
A. Pengertian Tumbukan …………………………………………………………. 3
B. Lenting Sempurna …………………………………...…………………………. 4
C. Lenting Sebagian…........………………………………………………………. 6
D. Lenting Tidak Lenting Sama Sekali………………………………………………7
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 8
A. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 8
B. Saran ………………………………………………………………………….... 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………… 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbukukan

Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda yang bergerak. Saat tumbukan
selalau berlaku hukum kekekalan momentum tapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan
energi kinetik. Mungkin sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat adanya
tumbukan. Dikenal 3 jenis tumbukan

.Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan
berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi
mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau
terjadi perubahan bentuk :

Macam tumbukan yaitu

•Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi.
Koefisienrestitusi e = 1

•Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan
energimekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas.
Koefisienrestitusi 0 < e < 1.

•Tumbukan tidak elastis yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi
mekanik dankedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien
restitusi
e = 0.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan benda-benda saling bertumbukan.


Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan karena tabrakan
(tumbukan) antara dua kendaraan, baik antara sepeda motor dengan sepeda motor, mobil
dengan mobil maupun antarasepeda motor dengan mobil. Demikian juga dengan kereta api
atau kendaraan lainnya. Hidup kita tidakterlepas dari adanya tumbukan. Ketika bola sepak

1
ditendang David Beckham, pada saat itu juga terjadi tumbukan antara bola sepak dengan kaki
Abang Beckham. Tampa tumbukan, permainan billiard tidak akan pernah ada. Demikian juga
dengan permainan kelereng kesukaanmu ketika masih kecil. Masih banyak contoh lainnya
yang dapat anda temui dalam kehidupan sehari- hari. Ayo dipikirkan… Pada

pembahasan mengenai momentum dan impuls, kita telah meninjau hubungan antara
momentum benda dengan peristiwa tumbukan. Hukum Kekekalan Momentum yang telah
diulas sebelumnya jugaselalu ditinjau ketika dua benda saling bertumbukan. Pada
kesempatan ini kita akan mempelajari peristiwa tumbukan secara lebih mendalam dan
mencoba melihat hukum-hukum fisika apa saja yang berlaku ketika benda-benda saling
bertumbukan

2
BAB 2

PEMBAHASAN

TUMBUKAN

PENGERTIAN TUMBUKAN

Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan
berlaku hukumkekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi
mekanik. Sebab disini sebagian energimungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau
terjadi perubahan bentuk :Macam tumbukan yaitu :

•Tumbukan elastis sempurna yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi.
Koefisien restitusi e =1

•Tumbukan elastis sebagian yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energy
mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas.
Koefisien restitusi 0 < e <1.

•Tumbukan tidak elastis yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi
mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien
restitusi e = 0.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan benda-benda saling bertumbukan.


Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan karena tabrakan
(tumbukan) antara dua kendaraan, baik antara sepeda motor dengan sepeda motor, mobil
dengan mobil maupun antara sepeda motor dengan mobil Demikian juga dengan kereta api
atau kendaraan lainnya. Hidup kita tidak terlepas dari adanya tumbukan. Ketika bola sepak
ditendang David Beckham, pada saat itu juga terjadi tumbukan antara bola sepak dengan kaki
Abang Beckham. Tampa tumbukan, permainan billiard tidak akan pernah ada. Demikian juga
dengan permainan kelereng kesukaanmu ketika masih kecil. Masih banyak contoh lainnya
yang dapat anda temui dalam kehidupan sehari – hari. Ayo dipikirkan.......Pada pem bahasan

3
mengenai momentum dan impuls, kita telah meninjau hubungan antara momentum benda
dengan peristiwa tumbukan. Hukum Kekekalan Momentum yang telah di ulas sebelumnya
juga selalu ditinjau ketika dua benda saling bertumbukan. Pada kesempatan ini kita akan
mempelajari peristiwa tumbukan secara lebih mendalam dan mencoba melihat hukum-hukum
fisika apa sajayang berlaku ketika benda-benda saling bertumbukan.

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Tumbukan lenting sempurna tu maksudnya bagaimanakah ? Dua benda dikatakan


melakukanTumbukan lenting sempurna jika Momentum dan Energi Kinetik kedua benda
sebelum tumbukan = momentum dan energi kinetic setelah tumbukan. Dengan kata lain, pada
tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan
Energi Kinetik.Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku
pada peristiwa tumbukan lenting sempurna karena total massa dan kecepatan kedua benda
sama, baik sebelum maupun setelah tumbukan. Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku
pada Tumbukan lentingsempurna

karena selama tumbukan tidak ada energi


yang hilang. Benda-benda yang mengalami Tumbukan Lenting
Sempurna tidak menghasilkan bunyi,panas atau bentuk energilain ketika terjadi tumbukan.
Tidak ada Energi Kinetik yang hilang selama proses tumbukan. Dengan demikian,kita bisa
mengatakan bahwa pada peritiwa Tumbukan Lenting Sempurna berlaku Hukum Kekekalan
EnergiKinetik.

Hukum kekekalan momentum ditinjau dari energi kinetik:

Dua benda, benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda 1 bergerak dengan
kecepatanv1 dan benda2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua benda itu bertumbukan dan
terpantul dalam arah yang berlawanan.Perhatikan bahwa kecepatan merupakan besaran
vektor sehingga dipengaruhi juga oleh arah. Sesuai dengan kesepakatan, arah ke kanan
bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif. Karena memiliki massa dan kecepatan,
maka kedua benda memiliki momentum (p = mv) dan energi kinetic (EK = ½ mv2).

Total Momentum dan Energi Kinetikkedua benda sama, baik sebelum tumbukan maupun
setelah tumbukan.Secara matematis,Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai
berikut :

4
Persamaan 1

m v + m v = m v' +m v'

Keterangan :

m1 = massa benda 1

,m2 = massa benda 2

v1 = kecepatan benda sebelum tumbukan dan

v2 = kecepatan benda 2 Sebelum tumbukan

v’1 = kecepatan benda Setelah tumbukan,

v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan

Jika dinyatakan dalam momentum,

m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan,

m1v’1 = momentum benda 1 setelah tumbukan

m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan,

m2v’2 = momentu

m benda 2 setelah tumbukanPada Tumbukan

Lenting Sempurna berlaku juga Hukum Kekekalan Energi Kinetik.

Secaramatematis dirumuskan sebagai berikut

1/2m₁v₁² - 1/2m₂v₂² = 1/2m₁v'₁² -


1/2m₂v'₂²

Keterangan :

12m₁v₁² = EK benda 1 sebelum tumbukan

5
12m₂v₂² = EK benda 2 sebelum tumbukan

12m₁v'₁² = EK benda 1 setelah tumbukan

12m₂v'₂² = EK benda 2 setelah tumbukan

Kita telah menurunkan 2 persamaan untuk Tumbukan Lenting Sempurna, yakni persamaan
Hukum Kekekalan Momentum dan Persamaan Hukum Kekekalan Energi Kinetik. Ada suatu
hal yang menarik,bahwa apabila hanya diketahui massa dan kecepatan awal, maka
kecepatansetelah tumbukan bisakita tentukan menggunakan suatu persamaan lain. Persamaan
ini diturunkan dari dua persamaan diatas.

Persamaan a

m₁v₁+m₂v=m₁v'₁+m₂v'₂

m₁v₁-m₂v₂=m₁v'₁-m₂v'₂

m₁v₁-v'₁=m₂(v'₂-v₂)

Kita tulis kembali persamaan Hukum Kekekalan Energi Kinetik :

1/2mv₁²-1/2m₂v₂²= 1/2m₁v'₁²-
1/2m₂v₂²

Ini merupakan salah satu persamaan penting dalam Tumbukan Lenting sempurna, selain
persamaan Kekekalan Momentum dan persamaan Kekekalan Energi Kinetik. Persamaan 3
menyatakan bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju kedua benda sebelum dan
setelah tumbukan sama besartetapi berlawanan arah, berapapun massa benda tersebut.

2. Tumbukan lenting Sebagian

Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila ada kehilangan
energi kinetic setelah tumbukan. Secara matematis kecepatan masing-masing benda sebelum
dan sesudah tumbukan dapat diliha pada rumus berikut

eV1+V1=eV2+V2

6
pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak antara 0 sampai 1.
Contohtumbukan lenting sebagian yang pernah sobat hitung jumpai adalah bola bekel yang
jatuh da nmemantul berulang-ulang hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka tinggi
pantulann jadi lebi hrendah dari pada tinggi mula-mula. Secara matemtis tinggi pantulna ke-n
tumbukan adalah

hn= ho.e2n

contoh soal

Sebuah bola bekel jatuh dari ketinggian 4 meter, lalau dia mengalami pemantulan berulang.
Jika koefisien restitusi adalah 0,7, maka berapa tinggi bola bekel setelah pemantulan ke-5?

Jawab

h5= 4.0,710= 0,113 m = 11,3 cm

3. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali jika setelah
tumbukan kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah tumbukan kedua benda tersebut
memiliki kecepatan yangsama. Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai
sama. Secara matematis dirumuskan

m1V1+m2V2=(m1+m2)V’

Contoh peristiwa tumbukan ini sering dijumpai dalam ayunan balistik.

Peristiwa Ayunan Balistik

7
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Tumbukan

Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda yang bergerak. Saat tumbukan
selalau berlaku hukum kekekalan momentum tapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan
energi kinetik. Mungkin sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat adanya
tumbukan. Dikenal 3 jenis tumbukan.

Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan
berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi
mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau
terjadi perubahan bentuk :

Macam tumbukan yaitu

•Tumbukan elastis sempurna,yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi.


Koefisienrestitusi e = 1

•Tumbukan elastis sebagian,yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energy
mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas.
Koefisienrestitusi 0 < e < 1.

•Tumbukan tidak elastis, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi
mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien
restitusi e = 0.

B.SARAN

Mengarahkan SISWA untuk dapat lebih memahami mata kuliah FISIKA dengan sub
BABTUMBUKAN.

8
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C.2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday dan Resnick. 1991, Fisika Jilid I (Terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A.1998, Fisika untuk Sains dan Teknik – Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai