No Pengertian Latar belakang Factor yang Metode promosi Saran
. mempengaruhi kesehatan perkembangan
1. Promosi kesehatan Upaya telah di lakukan ketidaksadaran Metode promosi Strategi
adalah tentang pemerintah kabupaten masyarakat akan kesehatan dengan promosi meningkatkan status kutai kartanegara melalui hal pola hidup melakukan 3 kesehatan kesehatan dari individu Dinas Kesehatan sehat sehingga strategi yaitu, sebaiknya dan komunitas. Terlalu Kabupaten Kutai perlunya dilakukan dilakukan lebih 1.Advokasi, sering kata promosi, Kartanegara dalam promosi kesehatan efektif lagi kegiatan bila digunakan dalam meningkatkan tentang program dengan komunikasi konteks promosi pemahaman perilaku PHBS. menambah strategi promosi kesehatan, dikaitkan hidup bersih dan sehat strategi-strategi kesehatan yang dengan penjualan (PHBS) di masyarakat yang lain dilakukan dinas (sales) dan periklanan belum mencapai target sehingga dapat kesehatan (advertising), dan khususnya di kecamatan lebih maksimal kabupaten kutai dipandang sebagai tenggarong, di lihat dari menerapkan kartanegara pendekatan yang data yang di peroleh dari program adalah dengan didominasi oleh dinas kesehatan kesehatan. beberapa cara penggunaan media kabupaten kutai diantaranya massa. Dengan promosi kartanegara tingkat adalah promosi dalam konteks pencapaian program kesehatan kesehatan PHBS di kecamatan program PHBS mengartikanya sebagai tenggarong dari tahun yang meliputi memperbaiki kesehatan, 2013 48 % dan pada berbagai tahapan memajukan, tahun 2014 sebanyak yaitu melalui mendukung, mendorong 48,3% hal ini masih di pembekalan yang dan menempatkan bawah standar provensi menghadirkan kesehatan lebih tinggi yang menargetkan perwakilan pada agenda perorangan program PHBS minimal promkes maupun masyarakat 50% di setiap puskesmas di umum. Pokok kesehatan kabupaten/kota. Kecamatan adalah aspek-aspek Rendahnya pencapaian Tenggarong sosial, ekonomi dan program PHBS ini di khususnya lalu lingkungan yang sering karenakan oleh mereka diarahkan berada di luar kontrol kurangnya pemahaman untuk perorangan atau bahkan masyarakat tentang melanjutkan masyarakat secara pentingnya perilaku promosi yang kolektif. Oleh karena hidup bersih dan sehat. nantinya sasaran itu, aspek promosi Namun upaya telah di utamanya adalah kesehatan yang lakukan oleh Dinas masyarakat. mendasar adalah bahwa kesehatan kabupaten Selain itu ia bertujuan melakukan kutai kartanegara dengan dilakukan juga pemberdayaan sehingga melakukan Penyuluhan dengan cara orang mempunyai kesehatan dan Sosialisasi promosi kontrol yang lebih besar yang mengacu kepada kesehatan melalui terhadap aspek-aspek indikator program PHBS beberapa media kehidupan mereka yang yaitu dengan dan sarana serta mempengaruhi memberikan pengalaman kerjasama dengan kesehatan. Definisi belajar atau menciptakan media cetak yang WHO mengenai suatu kondisi bagi terdapat di promosi kesehatan perorangan, keluarga, Kabupaten Kutai secara jelas kelompok dan Kartanegara menekankan ini: masyarakat, dengan khususnya “Promosi Kesehatan membuka jalur Kecamatan adalah proses membuat komunikasi, memberikan Tenggarong serta orang mampu informasi, dan pelaku yang meningkatkan kontrol melakukan edukasi, terlibat dalam hal terhadap, dan untuk meningkatkan ini adalah dinas memperbaiki,kesehatan pengetahuan, sikap dan mereka”. perilaku,melalui kesehatan advokasi PHBS, Bina kabupaten kutai suasana (social support) kartanegara, dan Gerakan masyarakat petugas promkes (empowerment). Dengan puskesmas yang demikian masyarakat ada di kecamatan dapat mengenali dan tenggarong. mengatasi masalahnya Selain itu dari sendiri, terutama dalam petugas promkes tatanan masing - masing, puskesmas dan masyarakat/dapat mangkurawang, menerapkan cara–cara yaitu dengan hidup sehat dengan memberikan menjaga, memelihara dan penyuluhan, meningkatkan pembinaan kader, kesehatannya. distribusi leaflet dan pendataan kepada warga yang menjadi sasaran objek promosi kesehatan program PHBS. Dalam pelaksanaannya banyak juga dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi bersih- bersih disekitar lingkungan rumah warga dan mengajak warga membiasakan cuci tangan setelah buang air besar dan kecil. 2.Bina suasana, adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat seperti : tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi pemerintah dan lain-lain. Bina suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugas pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa). Dari wawancara peneliti dengan pegawai dinas kesehatan dengan cara melakukan pendekatan atau pengenalan adalah dengan cara mengundang perwakilan petugas promkes kesehatan puskesmas dari masing-masing kecamatan dan kemudian diberi pembekalan atau bimbingan teknis. 3. gerakan masyarakat, adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat seperti : tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi pemerintah dan lain-lain. Bina suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugas pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa). Dari wawancara peneliti dengan pegawai dinas kesehatan dengan cara melakukan pendekatan atau pengenalan adalah dengan cara mengundang perwakilan petugas promkes kesehatan puskesmas dari masing-masing kecamatan dan kemudian diberi pembekalan atau bimbingan teknis.