Anda di halaman 1dari 5

Tugas Discovery Learning

No. Pengarang Tahun Judul Referensi Abstrak

1. Firman 2016 STRATEGI eJournal Ilmu Firman Yulian Putra, 0802055129,


Yulian PROMOSI Komunikasi, 4(1), Strategi Promosi Kesehatan Dinas
Putra KESEHATAN 2016: 74-87 ISSN Kesehatan Kabupaten Kutai
DINAS 0000-0000, Kartanegara Tentang Pemahaman
KESEHATAN ejournal.ilkom.fisip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
KABUPATEN -unmul.org © (PHBS) di Masyarakat Tenggarong.
Copyright 2016
KUTAI Skripsi ini dibawah bimbingan
KARTANEGARA bapak Drs. Endang Erawan M.Si
TENTANG sebagai dosen pembimbing I dan Ibu
PEMAHAMAN Inda Fitriyarini , S.Sos M.Si Sebagai
PERILAKU HIDUP dosen Pembimbing II. Program
BERSIH DAN Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas
SEHAT (PHBS) DI Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
PUSKESMAS Universitas Mulawarman. Penelitian
MANGKURAWANG ini dilakukan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Kartanegara dan
puskesmas mangkurawang
kecamatan Tenggarong. Didalam
penelitian ini strategi promosi
kesehatan tentang program
kesehatan PHBS adalah Advokasi
PHBS, Bina Suasana dan Gerakan
Masyarakat. Tujuan yang dicapai
dalam penelitian ini, adalah
mendeskripsikan strategi promosi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Kartanegara tentang pemahaman
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Puskesmas
Mangkurawang. Dalam penelitian
strategi promosi dinas kesehatan
kabupaten kutai kartanegara tentang
pemahaman perilaku hidup bersih
dan sehat di puskesmas
Mangkurawang, memaparkan dari
hasil observasi dan wawancara
mendalam dept interview dengan
key informan, dan informan.
Kesimpulannya, Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Kartanegara dalam
memberikan suatu strategi promosi
khususnya di bidang kesehatan
terhadap pemahaman masyarakat
tentang perilaku hidup bersih dan
sehat di tenggarong, untuk mencapai
hal tersebut dibutuhkan suatu
strategi promosi kesehatan dengan
tujuan meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS), yaitu
dengan cara Advokasi PHBS, Bina
Suasana (Social Support), Gerakan
Masyarakat (empowerment).
Tugas Brainstorming Learning

No Pengertian Latar belakang Factor yang Metode promosi Saran


. mempengaruhi kesehatan perkembangan

1. Promosi kesehatan Upaya telah di lakukan ketidaksadaran Metode promosi Strategi


adalah tentang pemerintah kabupaten masyarakat akan kesehatan dengan promosi
meningkatkan status kutai kartanegara melalui hal pola hidup melakukan 3 kesehatan
kesehatan dari individu Dinas Kesehatan sehat sehingga strategi yaitu, sebaiknya
dan komunitas. Terlalu Kabupaten Kutai perlunya dilakukan dilakukan lebih
1.Advokasi,
sering kata promosi, Kartanegara dalam promosi kesehatan efektif lagi
kegiatan
bila digunakan dalam meningkatkan tentang program dengan
komunikasi
konteks promosi pemahaman perilaku PHBS. menambah
strategi promosi
kesehatan, dikaitkan hidup bersih dan sehat strategi-strategi
kesehatan yang
dengan penjualan (PHBS) di masyarakat yang lain
dilakukan dinas
(sales) dan periklanan belum mencapai target sehingga dapat
kesehatan
(advertising), dan khususnya di kecamatan lebih maksimal
kabupaten kutai
dipandang sebagai tenggarong, di lihat dari menerapkan
kartanegara
pendekatan yang data yang di peroleh dari program
adalah dengan
didominasi oleh dinas kesehatan kesehatan.
beberapa cara
penggunaan media kabupaten kutai
diantaranya
massa. Dengan promosi kartanegara tingkat
adalah promosi
dalam konteks pencapaian program
kesehatan
kesehatan PHBS di kecamatan
program PHBS
mengartikanya sebagai tenggarong dari tahun
yang meliputi
memperbaiki kesehatan, 2013 48 % dan pada
berbagai tahapan
memajukan, tahun 2014 sebanyak
yaitu melalui
mendukung, mendorong 48,3% hal ini masih di
pembekalan yang
dan menempatkan bawah standar provensi
menghadirkan
kesehatan lebih tinggi yang menargetkan
perwakilan
pada agenda perorangan program PHBS minimal
promkes
maupun masyarakat 50% di setiap
puskesmas di
umum. Pokok kesehatan kabupaten/kota.
Kecamatan
adalah aspek-aspek Rendahnya pencapaian
Tenggarong
sosial, ekonomi dan program PHBS ini di
khususnya lalu
lingkungan yang sering karenakan oleh
mereka diarahkan
berada di luar kontrol kurangnya pemahaman
untuk
perorangan atau bahkan masyarakat tentang
melanjutkan
masyarakat secara pentingnya perilaku
promosi yang
kolektif. Oleh karena hidup bersih dan sehat.
nantinya sasaran
itu, aspek promosi Namun upaya telah di
utamanya adalah
kesehatan yang lakukan oleh Dinas
masyarakat.
mendasar adalah bahwa kesehatan kabupaten
Selain itu
ia bertujuan melakukan kutai kartanegara dengan
dilakukan juga
pemberdayaan sehingga melakukan Penyuluhan
dengan cara
orang mempunyai kesehatan dan Sosialisasi
promosi
kontrol yang lebih besar yang mengacu kepada
kesehatan melalui
terhadap aspek-aspek indikator program PHBS
beberapa media
kehidupan mereka yang yaitu dengan
dan sarana serta
mempengaruhi memberikan pengalaman
kerjasama dengan
kesehatan. Definisi belajar atau menciptakan
media cetak yang
WHO mengenai suatu kondisi bagi
terdapat di
promosi kesehatan perorangan, keluarga,
Kabupaten Kutai
secara jelas kelompok dan
Kartanegara
menekankan ini: masyarakat, dengan
khususnya
“Promosi Kesehatan membuka jalur
Kecamatan
adalah proses membuat komunikasi, memberikan
Tenggarong serta
orang mampu informasi, dan
pelaku yang
meningkatkan kontrol melakukan edukasi,
terlibat dalam hal
terhadap, dan untuk meningkatkan
ini adalah dinas
memperbaiki,kesehatan pengetahuan, sikap dan
mereka”. perilaku,melalui kesehatan
advokasi PHBS, Bina kabupaten kutai
suasana (social support) kartanegara,
dan Gerakan masyarakat petugas promkes
(empowerment). Dengan puskesmas yang
demikian masyarakat ada di kecamatan
dapat mengenali dan tenggarong.
mengatasi masalahnya Selain itu dari
sendiri, terutama dalam petugas promkes
tatanan masing - masing, puskesmas
dan masyarakat/dapat mangkurawang,
menerapkan cara–cara yaitu dengan
hidup sehat dengan memberikan
menjaga, memelihara dan penyuluhan,
meningkatkan pembinaan kader,
kesehatannya. distribusi leaflet
dan pendataan
kepada warga
yang menjadi
sasaran objek
promosi
kesehatan
program PHBS.
Dalam
pelaksanaannya
banyak juga
dilakukan
beberapa
kegiatan yang
meliputi bersih-
bersih disekitar
lingkungan
rumah warga dan
mengajak warga
membiasakan
cuci tangan
setelah buang air
besar dan kecil.
2.Bina suasana,
adalah menjalin
kemitraan untuk
pembentukan
opini publik
dengan berbagai
kelompok opini
yang ada di
masyarakat
seperti : tokoh
masyarakat,
tokoh agama,
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM), dunia
usaha/swasta,
media massa,
organisasi profesi
pemerintah dan
lain-lain. Bina
suasana
dilakukan untuk
sasaran sekunder
atau petugas
pelaksana
diberbagai
tingkat
administrasi (dari
pusat hingga
desa). Dari
wawancara
peneliti dengan
pegawai dinas
kesehatan dengan
cara melakukan
pendekatan atau
pengenalan
adalah dengan
cara mengundang
perwakilan
petugas promkes
kesehatan
puskesmas dari
masing-masing
kecamatan dan
kemudian diberi
pembekalan atau
bimbingan teknis.
3. gerakan
masyarakat,
adalah menjalin
kemitraan untuk
pembentukan
opini publik
dengan berbagai
kelompok opini
yang ada di
masyarakat
seperti : tokoh
masyarakat,
tokoh agama,
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM), dunia
usaha/swasta,
media massa,
organisasi profesi
pemerintah dan
lain-lain. Bina
suasana
dilakukan untuk
sasaran sekunder
atau petugas
pelaksana
diberbagai
tingkat
administrasi (dari
pusat hingga
desa). Dari
wawancara
peneliti dengan
pegawai dinas
kesehatan dengan
cara melakukan
pendekatan atau
pengenalan
adalah dengan
cara mengundang
perwakilan
petugas promkes
kesehatan
puskesmas dari
masing-masing
kecamatan dan
kemudian diberi
pembekalan atau
bimbingan teknis.

Anda mungkin juga menyukai