Oleh:
NIM. A0019064
Oleh:
NIM. A0019064
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Ferdik Sunu Indiarto (A0019064) dengan judul
“PENERAPAN TERAPI OKSIGENASI UNTUK MENINGKATKAN
SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DENGAN
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG ICU RSUD
Dr.SOESILO SLAWI” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Pembimbing Utama
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidahah-Nya serta nikmat
sehat kepada penulis, orang tua dan pembimbing sehingga Proposal Karya
5. Woro Hapsari, M.Kep. selaku penguji I yang telah menguji dan mengarahkan
Universitas Bhamada.
v
8. Kedua orang tua Satrijanto Wibowo dan Esti Sulistiorini, Adik Maulanda
Daffa Berlianto serta kekasih Adisty Kirana Maharani yang selalu menjadi
Tulis Ilmiah ini serta banyak lagi yang tidak dapat penulis tuliskan satu per
satu.
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran untuk
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3. Tujuan Studi Kasus.................................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Umum.................................................................................. 4
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................................. 4
1.4. Manfaat Studi Kasus.................................................................................. 5
1.4.1. Manfaat Teoritis............................................................................... 5
1.4.2. Manfaat Praktis................................................................................ 5
vii
3.5. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 30
3.6. Lokasi & Waktu Studi Kasus.................................................................... 30
3.7. Analisis Data Dan Penyajian Data............................................................. 30
3.8. Etika Studi Kasus....................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
tetapi pada saat ini penyakit non infeksi semakin meningkat salah satunya
yaitu penyakit Congestive Heart Failure (CHF) (Depkes RI, 2012). Gagal
jantung merupakan salah satu jenis penyakit jantung, yang mana jantung
(2016) menunjukkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 23 juta atau sekitar
54% dari total kematian disebabkan oleh Congestive Heart Failure (CHF).
(2016), penyakit gagal jantung pada Sistem Informasi PTM berbasis web
1
2
tahun 122 kasus dan kelompok usia dibawah 15 tahun sebesar 16 kasus.
Jumlah kasus dengan diagnosis gagal jantung yang dirawat inap di rumah
pada kelompok usia 45-64 tahun sebesar 24.283 kasus. Sedangkan jumlah
kasus meninggal sebanyak 4.996 orang. Jumlah kasus gagal jantung yang
di Provinsi Jawa Tengah 8.658, di bawah Jateng ada Jabar, Aceh, Jatim,
aktif membentuk asam yang harus dibuang oleh tubuh. Dalam melakukan
dalam 6 jam pertama terapi dan pemberian oksigen lebih dari 6 jam secara
klinis tidak bermanfaat. Oksigen harus diberikan pada pasien dengan sesak
nafas, tanda gagal jantung, syok atau saturasi oksigen <95% (Meyes
2011).
banyak studi yang memuat penanganan pasien gagal jantung yang tepat
dengan ketidakefektifan pola nafas yang berada di ruang ICU RSUD Dr.
Soesilo Slawi.
1.
1.1.
1.2.
oksigen.
1.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
nafas.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
1.
2.
2.1.
2.1.1. Pengkajian
pasien, membuat data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang
diperoleh, yaitu data subjektif dan data objektif. Data subjektif merupakan
data yang diperoleh dari hasil pengkajian terhadap pasien dengan teknik
7
8
objektif berupa status kesehatan, pola koping, fungsi status respons pasien
memiliki karakteristik yang lengkap, akurat, nyata dan relevan. Data yang
pasien.
dengan nyeri dada, sulit bernafas, riwayat pingsan, atau keringat dingin
1.
2.
2.1.
2.1.1.
bertahan hidup dalam melalui fase kritis, pengkajian primer ini meliputi
kesadaran.
a. Keluhan Utama
masuk kedalam alveoli dan terjadilah edema paru atau efusi pleura.
4) Tekanan darah dan nadi, tekanan darah sistolik dapat normal atau
fase apneu, dimana terjadi pada saat penurunan PO2 arterial dan
terdengar jelas pada kedua lapangan paru dan dapat pula diikuti
tubuh terganggu.
d. Pemeriksaan fisik
e. Pemeriksaan sistem
2) Bleeding (B2)
kelemahan.
17
kardiomegali.
badan
f. Pemeriksaan diagnostik
jantung.
18
freksi ejeksi.
gerakan jantung.
sebagai berikut:
1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3. Perencanaan
terapi oksigen.
2.1.4. Pelaksanaan
yang akan dilakukan sesuai apa yang telah direncanakan atau intervensi
21
dilakukan oleh perawat tanpa bantuan dari tenaga kesehatan yang lain.
2.1.5. Evaluasi
1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
22
langsung.
analisa.
selanjutnya.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1. Definisi
suplai oksigen yang lebih banyak sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.3.1. Alat pertama yang dibutuhkan adalah tabung oksigen yang tentunya
2.2.3.3. Nasal kanul sesuai ukuran (ukuran untuk anak-anak 8 sampai 10, ukuran
untuk wanita dewasa 10 sampai 12, dan ukuran untuk pria dewasa adalah
saturasi oksigen.
(pra interaksi, orientasi, tahap kerja, dan terminasi). Sebagai berikut ini :
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
gerakan.
jelaskan kembali manfaat dan dampak yang akan timbul. Jika masih
tindakan. Hal ini akan berguna bagi anda, jika anda mendapat masalah
dengan hukum.
a. Atur posisi pasien senyaman mungkin, dalam hal ini, posisi yang
paling tepat adalah posisi semi fowler. Karena dengan posisi ini,
tindakan (advis).
oksigennya.
pasien.
yaitu ukur terlebih dahulu jarak kateter dari hidung ke lubang telinga,
lalu tandai area tersebut dengan plester. Olesi ujung selang dengan jelly
dan masukan ke salah satu lubang hidung secara perlahan sampai masuk
pada bagian yang ditandai tadi. Untuk melihat letak selang, buka mulut
klien dengan tong spetel dan senter, lalu tarik sedikit agar tidak terlalu
panjang, rekatkan dengan plaster pada bagian hidung agar tidak lepas.
4) Kaji juga apakah terdapat iritasi pada hidung pasien. Berikan cairan
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5.
tindakan selanjutnya.
selanjutnya.
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
yaitu studi kasus. Studi kasus pada intinya adalah meneliti kehidupan satu
yang sedang berada di ruang ICU RSUD Soesilo Slawi, yang telah
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
29
3.2.1. Kriteria Inklusi
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.2.1.
30
31
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.2.1.
3.2.2.
mengedarkannya ke organ, jaringan, dan sel tubuh. Setiap sel darah merah
lain seperti sedikit banyaknya oksigen yang dihirup, lancar atau tidaknya
oksigen.
inspirasi dan atau ekspirasi tidak adekuat. Pola napas tidak efektif suatu
pola nafas pada pasien gagal jantung terdapat perbedaan saturasi oksigen
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.3. Studi dokumentasi dan angket : (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan
ventilator
Penyalin data dapat dilakukan dengan table, gambar, bagian maupun teks
dari klien.
3.7.4. Kesimpulan
berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
perawatan dirinya (Hasyim and Prasetyo 2012). Peneliti dalam hal ini akan
36
terapi oksigenasi tanpa adanya paksaan dan tidak bertindak secara rasional.
Kebaikam Ke Pasien)
kebaikan oleh diri dan orang lain (Hasyim 2014). Peneliti dalam hal ini
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai dengan hukum, standar
kesehatan (Hasyim 2014). Peneliti dalam hal ini akan adil dalam
bedakan pasien.
(Hasyim 2014). Dalam hal ini peneliti berkomitmen untuk tidak merugikan
memastikan bahwa klien sangat mengerti dengan situasi yang dia hadapi.
2014). Dalam hal ini peneliti akan menyampaikan kebenaran pada klien
oksigenasi.
tidak boleh dibaca (Notoatmojo, 2017). Dalam prinsip ini peneliti akan
informasi yang didapatkan dari klien tanpa adanya persetujuan dari klien,
kepada praktisi itu sendiri. Selain itu etika dalam penelitian digunakan
kegiatan ini (Hasyim 2014). Dalam hal ini peneliti akan bertanggung
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.
4.1.1. Pengkajian
40
N= 65 x/menit
RR= 26 x/menit
S= 36,7 ºC
Data Objektif :
Pasien mengatakan
nafasnya sesak, berat
dan sulit bernafas
serta terasa seperti
tertusuk-tusuk pada
bagian dadanya
Klien 2 Pola nafas abnormal Ketidakefektifan Pola
Data Subjektif : Nafas
SPO2= 94 %
TD= 170/92 mmHg
N= 84 x/menit
RR= 24 x/menit
S= 37,2 ºC
Data Objektif :
Pasien mengatakan
nafasnya sesak dan
berat serta terasa
seperti tertekan pada
bagian dadanya
Hari pertama
mulai terlihat
peningkatan
SPO2 93%
menjadi 95%
secara bertahap
di monitor
bedside
Ds: Pasien
mengatakan
nafasnya lebih
terkontrol dan
terasa ringan
5. Mengatur dan Do: Mengajarkan
Mengajarkan pasien dan
pasien atau/dan keluarga terkait
keluarga penggunaan
mengenai perangkat
penggunaan oksigenasi dan
perangkat peletakan/
oksigenasi yang kontrol nasal
memudahkan kanul saat
mobilitas mobilitas
Ds: Pasien dan
keluarga
mengatakan
memahami
yang telah
dijelaskan
2. Kamis Klien 2 1. Menyiapkan Do: Menyiapkan
23-12-21 Ketidak- peralatan peralatan
12.40 efektifan oksigen dan seperti tabung
Pola Nafas berikan melalui oksigen/
sistem Oksigen Center
humidifier yang memiliki
regulator, nasal
kanul,
humidifier
beserta tabung
yang telah terisi
aquades, serta
flowmeter
untuk mengatur
kecepatan aliran
oksigen
Ds: -
2. Membersihkan Do: Jalan nafas
45
perangkat peletakan/
oksigenasi yang kontrol nasal
memudahkan kanul saat
mobilitas mobilitas
Ds: Pasien dan
keluarga
mengatakan
memahami
yang telah
dijelaskan
Hari kedua
Hari ketiga
yang kanul 6
diperintahkan L/menit, nafas
pasien terlihat
mulai terkontrol
Ds: Pasien
mengatakan
nyaman dan
nafas terasa
lebih ringan
3. Memonitor Do: Terlihat
efektifitas terapi peningkatan
oksigenasi SPO2 98%
dengan tepat menjadi 99%
secara bertahap
di monitor
bedside
Ds: Pasien
mengatakan
nafasnya terasa
ringan
50
Hari pertama
No Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi
. Jam
1. Senin Klien 1 S: Pasien mengatakan nafasnya tidak sesulit
20-12-21 Ketidak- dan berat sebelum diberikan terapi
13.40 efektifan oksigenasi dan rasa nyeri seperti ditusuk-
Pola Nafas tusuk mulai berkurang
O: Pasien terlihat mulai tenang dan
perkataan suara pasien mulai terdengar
jelas, SPO2= 95 %
TD= 160/96 mmHg RR= 24 x/menit
N= 64 x/menit S= 36,4 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi poin 2, 3, dan 4
2. Kamis Klien 2 S: Pasien mengatakan nafasnya tidak sesulit
23-12-21 Ketidak- dan berat sebelum diberikan terapi
13.40 efektifan oksigenasi dan rasa seperti tertekan
Pola Nafas mulai berkurang
O: Pasien terlihat mulai tenang dan santai
bernafas, SPO2= 94 %
TD= 160/90mmHg RR= 22 x/menit
N= 74 x/menit S= 36,6 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi poin 2, 3, dan 4
Hari kedua
No Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi
. Jam
1. Selasa Klien 1 S: Pasien mengatakan nafasnya sudah
21-12-21 Ketidak- mulai normal, rasa ditusuk-tusuk sudah
13.40 efektifan tidak terasa lagi
Pola Nafas O: Pasien terlihat tenang dan dapat
berbicara dengan jelas, SPO2= 97 %
TD= 130/88 mmHg RR= 22 x/menit
N= 68 x/menit S= 36 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2. Jum’at Klien 2 S: Pasien mengatakan nafasnya tidak berat
24-12-21 Ketidak- lagi
14.40 efektifan O: Pasien terlihat tenang, SPO2= 98 %
Pola Nafas TD= 130/90mmHg RR= 22 x/menit
N= 70 x/menit S= 36,2 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
51
Hari ketiga
No Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi
. Jam
1. Rabu Klien 1 S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak
22-12-21 Ketidak- nafas lagi
13.40 efektifan O: Pasien terlihat tenang, SPO2= 99 %
Pola Nafas TD= 126/86 mmHg RR= 20 x/menit
N= 70 x/menit S= 36,2 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2. Sabtu Klien 2 S: Pasien mengatakan sesak nafasnya tidak
25-12-21 Ketidak- terasa kembali selama 3hari ini
13.40 efektifan O: Pasien terlihat tenang dan, SPO2= 99 %
Pola Nafas TD= 126/80mmHg RR= 22 x/menit
N= 68 x/menit S= 36 ºC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
4.2. PEMBAHASAN
jantung dan kejadian dilapangan sesuai data yang telah diperoleh penulis
1.
2.
3.
4.
4.1.
4.2.
cara observasi pada pasien CHF yang diberikan tambahan oksigen melalu
aspek seperti keluhan pasien dan hasil pemeriksaan pada pasien serta juga
posisi semi fowler dan mengedukasi pasien untuk membatasi aktivitas yang
Impelementasi hari kedua pada pasien Tn. S dan Tn. C sama yaitu
tepat.
Impelementasi hari ketiga pada pasien Tn. S dan Tn. C sama yaitu
hari pertama pasien Tn. S menunjukan hasil yang baik pasien mengatakan
nafasnya tidak sesulit dan berat sebelum diberikan terapi oksigenasi dan
rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk mulai berkurang, Pasien juga terlihat mulai
oksigenasi. Hasil pada pasien kedua Tn. C dihari kedua juga baik Pasien
54
oksigenasi dan rasa seperti tertekan mulai berkurang, Pasien terlihat mulai
perlu disiapkan lagi juga keluarga dan pasien sudah memahami mobilitas
saat terpasang nasal kanul, pada pasien Tn. S hasil terlihat cukup baik
tidak terasa lagi Pasien terlihat tenang dan dapat berbicara dengan jelas,
S= 36,2 ºC. Hasil cukup baik juga dialami pasien Tn. C, pasien mengatakan
implementasi hari kedua tanpa ada pengurangan tindakan. Hasil sangat baik
didapatkan kedua pasien di hari ketiga Tn. S mengatakan sudah tidak sesak
nafas lagi, SPO2= 99 % dengan tanda-tanda vital yang baik TD= 126/86
mmHg, RR= 20 x/menit, N= 70 x/menit, S= 36,2 ºC. Hasil sangat baik juga
oleh pasien Tn. C Pasien mengatakan sesak nafasnya tidak terasa kembali
x/menit, S= 36 ºC
55
BAB 5
5.
5.1. KESIMPULAN
melalui kanul nasal tetapi juga disertai tindakan keperawatan yang lain yang
napas tidak efektif seperti pemberian posisi semi fowler, melatih batuk
efektif, edukasi pasien untuk membatasi aktivitas, dan edukasi keluarga untuk
pasien.
56
kasus ini, kedua pasien mengalami penurunan tingkat sesak napasnya, kedua
Namun, pola napas dan respiration rate pada masing-masing pasien berbeda,
hal ini disebabkan pada kedua pasien tersebut memiliki keluhan sesak napas,
berat badan, dan riwayat penyakit jantung yang berbeda. Selain itu, keduanya
melibatkan keluarga dalam menjaga ketepatan posisi kanul nasal pada pasien
dan memantau kecukupan air humidifier. Peran keluarga ini penting untuk
5.2. SARAN
sesak napas, dan apabila sudah diberi tambahan oksigen pasien diharapkan
efektif.
setelah diberikan tambahan oksigen melalui kanul binasal agar perawat dapat
Lampiran 1
1. Saya adalah penulis berasal dari program Diploma III Keperawatan dengan ini
meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus yang
berjudul “Penerapan Terapi Oksigenasi untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen
pada Pasien Gagal Jantung dengan Ketidakefektifan Pola Nafas di Ruang ICU
RSUD Dr. Soesilo Slawi”
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk menerapkan terapi
oksigenasi pada pasien gagal jantung yang bermanfaat untuk meningkatkan
saturasi oksigen secara bertahap. Penelitian ini akan berlangsung selama 3 kali
pertemuan dengan tiap pertemuan selama kurang lebih 30 menit untuk
waktunya.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpim dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung kurang lebih 30
menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak
perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan
atau pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan anda yang dalam keikutsertaan pada penelitian ini adalah turut
terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,
silahkan menghubungi peneliti pada nomor hp 089662306588.
Penulis
INFORMED CONSENT
(persetujuan menjadi responden)
saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus
yang akan dilakukan oleh Ferdik Sunu Indiarto dengan judul “Penerapan Terapi
Oksigenasi untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen pada Pasien Gagal Jantung
dengan Ketidakefektifan Pola Nafas di Ruang ICU RSUD Dr. Soesilo Slawi”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi
apapun.
............................ .............................
Penulis
Lampiran 3