Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KIMIA

RANGKUMAN KIMIA

DISUSUN OLEH :
ADIEET MUHAZIR
(471421049)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
ILMU TEKNOLOGI DAN KEBUMIAN
TEKNIK GEOLOGI
2021
A MATERI ATOM
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti
atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan
netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama
lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah
proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung
jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan
disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan
neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom
menentukan unsur kimia atom tersebut, dan
jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

 Atom secara etimologi atau asal kata berasal dari bahasa Yunani
“atomos”. Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa dipotong”. Dilihat dari
asal katanya, kemudian atom diketahui memiliki definisi sebagai suatu
partikel yang menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil.
Sedangkan dilansir dari situs kompas.com dijelaskan bahwa atom merupakan
partikel terkecil di dalam semesta dan definisi ini dicetuskan oleh Demokritos
di masa Yunani Kuno.

 Supaya lebih paham mengenai perkembangan dari  teori atom atau


konsep definisi dari atom tersebut. Maka perlu mengenal perkembangannya
seperti apa, dan kemudian akan dijumpai beberapa teori mulai dari awal teori
tentang atom dicetuskan sampai teori modern. Berikut adalah penjelasannya: 
1. Teori Atom Dalton

Dalton memiliki hipotesis mengenai model atau tampilan fisik atom yang
berupa bola pejal. Mirip dengan bola yang digunakan dalam olahraga tolak peluru.
Dalton juga menyampaikan bahwa teori bentuk fisik atom ini didasarkan pada
beberapa hal, yaitu: 
 Semua benda yang ada di dunia terbuat dari atom yang saling terikat atau
terhubung satu sama lain. 
 Atom-atom yang menyusun suatu benda kemudian tidak dapat dipecah atau
dibagi lagi menjadi partikel lebih kecil. 
 Atom-atom juga tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan. 
 Atom-atom dari unsur tertentu adalah identik satu sama lain, sehingga
membuat satu unsur berbeda dengan unsur lainnya. 
 Perubahan atau reaksi kimia merupakan suatu proses penggabungan maupun
pemisahan dari atom-atom yang tidak dapat dibagi atau dipisahkan lagi. 
Teori atom yang dikemukakan oleh Dalton kemudian memiliki kelemahan, yakni
tidak dapat menjelaskan kenapa atom bisa menghantarkan arus listrik padahal
memiliki bentuk bola pejal. Kelemahan inilah yang kemudian mendorong ilmuwan
dan fisikawan lain untuk mencari celah dan menyempurnakan teorinya. 

2. Teori Atom Thomson 


Thomson juga menjelaskan bahwa atom adalah partikel yang bersifat netral,
sebab elektron yang dimilikinya memiliki muatan negatif. Supaya muatan negatif ini
menjadi netral maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif. Hal ini
kemudian berhasil mematahkan teori Dalton, dan kemudian dikenal sebagai teori
Thomson. 

3. Teori Atom Rutherford


Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan teori atom yang dikemukakan
oleh Thomson bahwa atom adalah bola pejal atau tidak. Sehingga saat sinar alfa
ditembak ke permukaan lempengan emas tipis ini apakah akan berbelok atau justru
menembus lempengan emas tersebut. 
4. Teori Atom Bohr

Dari hasil penelitian yang menghasilkan teori atom terbaru tersebut kemudian


diketahui sifat-sifat atom sebagai berikut: 
 Atom terdiri dari inti atom yang memiliki muatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang memiliki muatan negatif dan terdapat dalam satu lintasan. 
 Elektron diketahui memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu lintasan ke
lintasan yang lain, dan menyerap atau memancarkan energi. Sehingga atom
tidak akan kekurangan energi. 
 Elektron yang berpindah dari lintasan lebih tinggi akan menyerap energi
energi. Sedangkan jika elektron berpindah ke lintasan lebih rendah maka akan
memancarkan energi. 
 Kedudukan elektron dalam inti atom kemudian memiliki tingkatan energi
yang berbeda di setiap lintasan, dan pada tingkat tertentu elektron ini
kemudian disebut sebagai kulit-kulit elektron. 

5. Teori Atom Modern 


Setelah melewati abad ke-20, teori atom kemudian mengalami masa
dimana semakin terang benderang. Dikatakan demikian karena penelitian dan
pengamatan paling baru terus berkembang dan semakin sempurna dalam
menjelaskan bentuk fisik dari atom itu sendiri.
 
1. Elektron 

Partikel pertama adalah elektron yang diketahui sebagai sub partikel


dari sebuah atom dan memiliki muatan listrik negatif. Partikel ini kemudian
diketahui juga sebagai sub partikel yang paling ringan jika dibandingkan
dengan sub partikel lainnya. Bahkan Saking ringannya elektron maka massa
ditentukan oleh massa partikel lain. 

2. Proton 
Partikel berikutnya yang menyusun atom adalah proton, dan proton
sendiri merupakan partikel dengan muatan positif. Massa yang dimiliki
partikel proton ini adalah sama dengan massa pada hidrogen. Letak atau
kedudukan proton ada di dalam inti atom dan berada di lapisan terjauh. 

Oleh sebab itu, partikel ini tidak mudah terpengaruh oleh partikel lain di
dalam atom. Proton dengan karakter ini kemudian menjadi satu-satunya
partikel dari atom yang stabil. 

3. Neutron 
Partikel berikutnya adalah neutron dan diketahui merupakan sub
partikel yang tidak memiliki muatan. Sehingga neutron ini sifatnya netral,
tidak seperti elektron maupun proton. Tidak semua atom memiliki neutron,
contohnya adalah atom pada hidrogen. Sehingga partikel yang menyusun
atom di dalamnya tidak mengandung neutron

B MATERI MOLEKUL

Pengertian Molekul
Molekul Adalah sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta
cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia
organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul
organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.

Struktur Molekul
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang
membentuk molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan
kimia, baik itu ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia
lainnya. Dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal,
seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein
atau bahkan DNA).
Rumus Struktur

Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling


sederhana unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu
memiliki nilai perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu
memiliki nilai perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus
ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut.
Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol.
Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya
disebut sebagai isomer.

Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan


atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang
sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara
tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya
adalah CH.

Molekul Organik
molekul ini didasarkan pada rantai atom karbon dan tersedia dalam empat
golongan yaitu:

 Molekul Lipid
 Molekul Karbohidrat
 Molekul Protein
 DanMolekul Asam nukleat (DNA dan RNA)

Peranan Elektron dalam Ikatan Kimia


Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e–. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Teori duplet dan oktet
dari G.N. Lewis merupakan dasar ikatan kimia. Lewis mengemukakan bahwa suatu
atom berikatan dengan cara menggunakan bersama dua elektron atau lebih untuk
mencapai konfigurasi elektron gas mulia.

Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia.
Semua unsur gas mulia di alam ditemukan dalam bentuk gas monoatomik dan tidak
ditemukan bersenyawa di alam

Macam-Macam Ikatan Kimia


Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam
interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara
sebagai berikut

1. atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron)
2. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom
yang berikatan
3. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang
berikatan

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan


suatu unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah
elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam
pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu
golongan VIIIA atau golongan 8A (gas mulia).

C Materi Sistem Periodik Unsur

Pengelompokkan unsur menurut Dmitri Mendeleev

Dmitri Mendeleev merupakan ahli kimia asal rusia yang melakukan


mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan susunan massa atom relatifnya dimana
mendeleev menempatkan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat secara veritikal
dan kemudian di sebut golongan, dan menempatkan unsur-unsur yang disusun
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya secara horizontal yang kemudian disebut
periode. 
Pengelompokkan unsur menurut Henry Moseley

Setelah ditemukan adanya struktur atom yaitu partikel penyusun atom yang terdiri dari
Proton, Elektron, dan Neutron, dimana elektron mengitari neutron dan proton yang
berada di inti atom, Henry Moseley mengemukakan pentingnya nomor atom, dalam
penempatan unsur-unsur pada tabel periodik, dan kemudian Moseley memperbaharui
tabel periodik menurut mendeleev. Tabel periodik menurut Moseley ini lah kemudian di
kembangkan hingga menjadi tabel yang saat ini kita gunakan dan kita temui di
pelajaran kimia, seperti dibawah ini.
Metode Pengelompokan Sistem Periodik Unsur

Pada tabel periodik modern terdapat 2 jalur, yaitu jalur vertikal atau yang kita
sebut sebagai golongan, dan jalur horizontal atau yang kita sebut periode. 

Periode

Dalam sistem periodik unsur, periode menunjukkan nomor kulit atau banyaknya yang
terisi oleh elektron, yang berarti nomor periode sama dengan jumlah kulitnya. 

Periode 1: terdiri dari 2 unsur, contohnya, H dan He.

Periode 2: terdiri dari 8 unsur, contohnya, Li, Be, B, dan lain-lain.

Periode 3: terdiri dari 8 unsur, contohnya, Na, Mg, Al, dan lain-lain. 

Periode 4: terdiri dari 18 unsur, contohnya, K, Ca, Ga, dan lain-lain.

Periode 5: terdiri dari 18 unsur, contohnya, Rb, Sr, In, dan lain-lain. 

Periode 6: terdiri dari 32 unsur, contohnya, Cs, Ba, Au, dan lain-lain.

Periode 7: merupakan periode yang belum lengkap karena belum semua unsurnya


ditemukan. 

Golongan

Dalam sistem periodik unsur, golongan menunjukkan unsur-unsur yang memiliki sifat
yang mirip, penggolongan dalam tabel periodik di bagi menjadi 2, yaitu golongan A, dan
B, alasannya karena adanya persamaan sifat diantara unsur-unsur tersebut. 

Golongan A, disebut sebagai golongan utama karena menunjukkan elemen


representatif dalam ilmu kimia, sedangkan Golongan B, disebut sebagai golongan
transisi. Berikut beberapa penamaan khusus golongan.

 Golongan I A, disebut sebagai golongan alkali (kecuali Hidrogen)

 Golongan II A, disebut sebagai golongan alkali tanah

 Golongan VII A, disebut sebagai golongan halogen


 Golongan VIII A, disebut sebagai golongan gas mulia

 Golongan I B – III B disebut sebagai golongan transisi

Anda mungkin juga menyukai