Pertemuan Ke-10 - Pelaporan Segmen & Pusat Investasi
Pertemuan Ke-10 - Pelaporan Segmen & Pusat Investasi
PERTEMUAN KE-10
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
B. URAIAN MATERI.
1. Pusat Investasi.
A. Penilaian Kinerja Pusat Investasi dengan metode biaya variabel & biaya penuh
(absorption costing).
Metode biaya variabel & biaya penuh (absorption costing) merupakan metode
perhitungan biaya yang berkaitan dengan cara menentukan biaya produk.
Akuntansi Manajemen
88
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya variabel dan tetap
pabrik. Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang disebut juga perhitungan
biaya langsung (direct costing), hanya membebankan biaya variabel pabrik ke produk;
biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya
manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead
variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Menurut
perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan
biaya periode.
Perbedaan antara Penilaian Kinerja Pusat Investasi Metode Biaya Penuh dengan
Penilaian Kinerja Pusat Investasi Biaya Variabel, antara lain :
Biaya penuh.
Biaya produk terdiri atas : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead (tetap & variabel). Biaya periode terdiri atas : beban
penjualan, dan beban administrasi.
Biaya variabel.
Biaya produk terdiri atas : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead variabel. Biaya periode terdiri atas : beban penjualan,
biaya overhead tetap, dan beban administrasi.
Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi, antara
lain :
• Metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka
laba bersih yang berbeda.
• Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai
beban kedua metode.
• Beban penjualan dan administrasi selalu dikeluarkan dari laporan laba-rugi dan
tidak pernah muncul di neraca.
Akuntansi Manajemen
89
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
• Jika barang yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi, maka laba menurut
perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan
biaya absorpsi.
Jika produksi lebih kecil dari penjualan, maka persediaan berkurang. Jika produksi
sama dengan penjualan, maka persedian awal sama dengan persediaan akhir.
2. Penilaian Kinerja.
Akuntansi Manajemen
90
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
• Secara umum :
Penilaian kinerja merupakan suatu sistem penilaian secara berkala terhadap
kinerja pegawai yang mendukung kesuksesan organisasi atau yang terkait
dengan pelaksanaan tugasnya.
Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai terhadap
standar yang telah ditetapkan atau memperbandingkan kinerja antar pegawai
yang memiliki kesamaan tugas.
Menurut Werther & Davis, tujuan & manfaat penilaian kinerja, antara lain :
• Performance Improvement. Yaitu memungkinkan pegawai dan manajer untuk
mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
• Compensation adjustment. Membantu para pengambil keputusan untuk
menentukan siapa saja yang berhak menerima kenaikan gaji atau sebaliknya.
• Placement decision. Menentukan promosi, transfer, dan demotion.
• Training and development needs. Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan
pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.
• Carrer planning and development. Memandu untuk menentukan jenis karir dan
potensi karir yang dapat dicapai.
• Staffing process deficiencies. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai.
• Informational inaccuracies and job-design errors. Membantu menjelaskan apa
saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya manusia
terutama di bidang informasi job-analysis, job-design, dan sistem informasi
manajemen sumber daya manusia.
• Equal employment opportunity. Menunjukkan bahwa placement decision tidak
diskriminatif.
• External challenges. Kadang-kadang kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti keluarga, keuangan pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya.
Biasanya faktor ini tidak terlalu kelihatan, namun dengan melakukan penilaian
kinerja, faktor-faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga membantu
departemen sumber daya manusia untuk memberikan bantuan bagi
peningkatan kinerja pegawai.
• Feedback. Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian maupun bagi
pegawai itu sendiri.
Akuntansi Manajemen
91
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
Akuntansi Manajemen
92
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
• Management By Objectives.
Metode ini juga merupakan penilaian kinerja, yaitu pegawai dinilai berdasarkan
pencapaiannya atas tujuan-tujuan spesifik yang telah ditentukan sebelumnya.
Akuntansi Manajemen
93
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
(overlap). Misal aspek kompetensi leadership biasanya merujuk juga pada kompetensi
delegation skills dan pengembangan bawahan. Maka jika sudah ada kompetensi
leadership, sebaiknya tidak perlu lagi dinilai aspek delegation skills. Nanti terjadi
pengulangan. Selain itu, penilaian atas jenis kompetensi yang terlalu banyak kadang
justru memunculkan kebingungan. Akhirnya pengisian nilai hanya sekedar untuk
formalitas, dan terlalu subyektif.
Salah satu meningkatkan obyektivitas penilaian kinerja karyawan, sebaiknya
atasan memiliki semacam diary mengenai perilaku yang ditunjukkan bawahannya
selama bekerja. Diary ini tidak perlu terlalu rinci, cukup berisikan kejadian-kejadian
yang dianggap khusus, dan mampu mendemonstrasikan kecakapan bawahan dalam
bekerja. Di sisi lain, diary kinerja itu juga bisa berisikan insiden dimana bawahan tidak
menujukkan kinerja yang baik, misal terlambat menyelesaikan laporan atau melakukan
kesalahan dalam bekerja (salah menulis laporan, salah melakukan analisa, atau salah
melakukan order, dll). Berdasar diary penilaian kinerja itu, maka atasan bisa
melakukan penilaian aspek kompetensi dengan lebih optimal, dan berdasar fakta yang
ada. Tidak hanya berdasar feeling semata. Selain aspek kompetensi, maka elemen
kedua penilaian kinerja karyawan sebaiknya melihat aspek hasil kerja. Dalam hal ini
sebaiknya disusun semacam indikator kinerja atau key performance indicators dari
setiap posisi yang ada dalam perusahaan.
Jika Anda ingin mendapatkan update artikel-artikel inspiring tentang HR
Management dan Personal Development langsung melalui BBM, silakan invite
pin BBM saya di 5808 4D 68. Thanks. Yodhia Antariksa, MSc in HR Management.
Penilaian aspek kompetensi dan aspek hasil kerja (KPI) kemudian digabung
untuk mendapatkan skor penilaian kinerja karyawan secara total. Penilaian kinerja
Akuntansi Manajemen
94
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
karyawan yang optimal hanya bisa dilakukan jika mencakup dua elemen tadi, yakni
elemen kompetensi dan elemen hasil kerja. Selanjutnya akan lebih bagus lagi, jika
secara reguler, misal setiap bulan, dilakukan review atas hasil kinerja karyawan.
Dengan demikian proses penilaian kinerja karyawan akan menjadi lebih efektif.
Akuntansi Manajemen
95
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
ATAU
Keterangan :
- Laba Operasi (operating income) : laba yang dihasilkan sebelum bunga dan
pajak.
Akuntansi Manajemen
96
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
Jawaban
Langkah pertama yaitu menemukan jumlah laba atas investasi yang sebesar
Rp 100 juta. Langkah kedua ialah dengan mengetahui jumlah investasi awal Rp
500 juta. Langkah ketiga yaitu menyusun persamaannya ROI.
ROI = (laba bersih setelah pajak/total aktiva) x 100%
laba atas investasi = ((Rp 600 juta - Rp 500 juta)/ Rp 500 juta) x 100 = 20%
Ditanya :
Berapa BEP,PBP, dan ROI nya?
Jawab :
Jumlah Pengeluaran per Hari :
Sewa Tempat = Rp10 .000.000/366 hari = Rp28.000.
Gaji Pegawai = Rp1.500.000/30 hari = Rp50.000.
Biaya lain-lain = Rp500.00030 hari = Rp17.000.
Total investasi = Rp50.000.000/365 hari = Rp137.000.
Akuntansi Manajemen
97
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
· PBP :
Dengan soal yang menyatakan bahwa setiap harinya, usaha tersebut memiliki
target untuk menjual setidaknya 30 piring setiap harinya, maka laba/bulannya
adalah
10ribu x 30 piring x 30 hari = 9 Juta
Jadi, PBP = 50 Juta : 9 Juta = 5,5 Bulan
· ROI = (9 Juta / 50 Juta) x 100% = 18%
Wih, mantep kan ROI nya J untuk contoh studi kasus diatas.
Ditanya :
Berapakah ROI ?
Jawab :
= 50%
Dalam contoh ini, Anda mendapatkan laba atas investasi sebesar 50%. Untuk
setiap Rp10.000 yang Anda belanjakan, Anda mendapatkan Rp15.000.
Akuntansi Manajemen
98
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
Ditanya :
Jawab :
C. LATIHAN SOAL/TUGAS.
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian kinerja menurut para ahli (minimal 3
orang) ?
2. Sebutkan, dan jelaskan tujuan dari penilaian kinerja karyawan !
3. Faktor apa saja yang membuat kinerja karyawan meningkat ?
4. Ada sebuah usaha nasi goreng dengan rincian sebagai berikut:
Harga Jual = Rp15.000.
Harga Produksi = Rp5.000.
Akuntansi Manajemen
99
Universitas Pamulang S-1 Akuntansi
D. DAFTAR PUSTAKA.
Akuntansi Manajemen
100