Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

GOUT ARTRITHIS

OLEH :

1. Agus Dwi Primantara 21089142001


2. Putu Ela Rahayu 21089142065
3. Gede Bayu Udayana 21089142003
4. Nyoman Mega Fridayanti 21089142062
5. Gusti Ayu Juli Yasmiarni 21089142040
6. Gusti Ayu Kopang Dianty Sukseni 21089142010
7. Ni Nyoman Intan Saraswati 21089142055
8. I Made Diandika Bayu Sagitha 21089142015
9. Gusti Ayu Putu Apriliani 21089142006
10. I Dewa Vega Mahadewa 21089142008

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2022
A. Pengertian Gout Artrithis

Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang
nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan
dan kaki bagian tengah. Gout arthritis merupakan kelompok keadaan heterogenous atau
beraneka ragam yang berhubungan dengan efek genetik pada proses metabolisme purin
atau hiperurisemia. Pada keadaan yang dapat terjadi oversekresi asam urat atau defek
renal yang mengakibatkan menurunnya ekskresi asam urat, atau kombinasi dari
keduanya, ditandai dengan meningkatnya kristal asam urat didalam plasma. Kadar
normal asam urat pada pria: 3,0-7,1 mg/dL dan wanita : 2,6-6,0 mg/dL (Yuyun, 2020).
B. Penyebab Gout Artrithis

Penyebab utama terjadinya gout arthritis karena adanya penimbunan kristal asam
urat dalam serum darah dengan akumulasi endapan kristal monosodium urat yang
terkumpul didalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat yang abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan urin
dan ekskresi asam urat kurang dari ginjal (Yuyun, 2020).
Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan gout arthritis bergantung pada faktor
penyebab terjadinya hiperurisemia yaitu :
1. Diet tinggi purin dapat memicu terjadinya serangan gout arthritis pada orang yang
mempunyai kelainan bawaan dalam metabolisme purin sehingga terjadinya
peningkatan produksi asam urat dalam tubuh. Tetapi diet rendah purin tidak selalu
dapat menurunkan kadar asam urat serum pada setiap keadaannya. Purin
merupakan bagian dari protein, membatasi asupan purin berarti membatasi pula
asupan protein dalam jumlah tinggi. Asupan protein pada penderita asam urat
dianjurkan sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/ kg berat
badan/ hari.
2. Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout arthritis karena alkohol dapat
meningkatkan produksi asam urat. Kadar laktat darah meningkat akibat produk
sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat dapat menghambat
ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadinya peningkatan kadar asam urat
dalam serum.
3. Sejumlah obat-obatan dapat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga
dapat menyebabkan serangan gout arthritis. Yang termasuk di dalamnya adalah
aspirin dosis rendah atau kurang dari 1-2 g per hari, sebagian besar diuretik,
levodopa, diazoksid, asam nikotinat, asetazolamid, dan etambutol.
C. Tanda dan Gejala Gout Artrithis
a. Akut

Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak dan berlangsung cepat,
lebih sering di jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya serangan nyeri di sertai
kelelahan, sakit kepala dan demam.

b. Interkritikal

Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode


interkritikal asimtomatik. Secara klinik tidak dapat ditemukan tanda-tanda radang
akut.

c. Kronis

Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat) dalamjaringan yaitu
di telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki.

D. Faktor Resiko Gout Artrithis

Secara garis besar, terdapat 2 faktor risiko untuk pasien dengan penyakit artritis
gout, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia dan jenis kelamin. Sedangkan
Faktor risiko lain yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah usia,
asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas),
kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu
(terutama diuretika) dan gangguan fungsi ginjal (Yuyun, 2020).
E. Penatalaksanaan gout artrithis

Pentalaksanaan pada penderita asam urat dapat dengan edukasi, pengaturan diet,
istirahat sendi dan pengobatan (kolaboratif) dengan pemberian akupresur. Hindari
makanan yang mengandung tinggi purin dengan nilai biologik yang tinggi seperti hati,
ampela, ginjal, jeroan, dan ekstrak ragi. Makanan yang harus dibatasi konsumsinya
antara lain daging sapi, domba, babi, makanan laut tinggi purin (sardine, kelompok
shellfish seperti lobster, tiram, kerang, udang, kepiting, tiram, skalop). Alkohol dalam
bentuk bir, wiski dan fortified wine meningkatkan risiko serangan gout. Demikian pula
dengan fruktosa yang ditemukan dalam corn syrup, pemanis pada minuman ringan dan
jus buah juga dapat meningkatkan kadar asam urat serum. Sementara konsumsi vitamin
C, dairy product rendah lemak seperti susu dan yogurt rendah lemak, cherry dan kopi
menurunkan risiko serangan gout (Yuyun, 2020).
F. Konsep Terapi Akupresur
1) Definisi Terapi Akupresur

Akupresur merupakan pengobatan tradisional yang berasal dari Jepang dan telah
berkembang di Asia lebih dari 5000 tahun yang lalu. Akupresur memiliki prinsip
kerja sama dengan akupuntur dengan menstimulasi 14 sistem meridian untuk
bioenergi di dalam tubuh antara yin, yang dan qi (chee). Setiap meridian memiliki
400 sampai 500 titik saluran energi yang berhubungan dengan organ dalam serta
sistem tertentu yang berfungsi sebagai katup yang menyalurkan energi pada seluruh
tubuh. Energi yang tersalurkan akan mempengaruhi emosi serta cara berfikir. Cara
kerja akupresur adalah dengan mengidentifikasi suatu penyakit berdasarkan titiktitik
akupresur atau acupoint yang berada di saluran meridian. Dengan memijat titik-titik
tersebut akan menyeimbangkan aliran energi sehingga dapat mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit (Murdiyanti, 2019).

Akupresur merupakan terapi tusuk jari dengan memberikan penekanan dan


pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang didasarkan pada prinsip ilmu
akupunktur. Akupresur merupakan tindakan yang mudah dilakukan dan memliki
banyak keuntungan. Akupresur sangat praktis karena dengan sentuhan memiliki
keajaiban tersendiri yang sangat berguna untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh,
memperbaiki sirkulasi darah, merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun.
Penekanan ujung-ujung jari tangan pada daerah tertentu dipermukaan kulit yang
berdampak postif terhadap kondisi fisik, mental dan sosial (Yuyun, 2020).

2) Manfaat Akupresur
Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit, penyembuhan,
rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah kekambuhan penyakit. Di
dalam tubuh manusia terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2 (dua) meridian
istimewa yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat dimanipulasi untuk
melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi seimbang/sehat. Menurut
(Kementerian Kesehatan RI, 2015), menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan
untuk meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, memperbaiki
kualitas tidur serta mengurangi stres atau menenangkan pikiran.

3) Prosedur terapi akupresur

Langkah-langkah terapi akupresur (Murdiyanti, 2019)

1. Alat yang dibutuhkan

a) Easy Touch GCU

b) Minyak zaitun

c) Lembar observasi kadar asam urat

d) Tisue Basah dan kering

e) Matras

2. Pre interaksi

a) Persiapkan alat yang diperlukan

b) Cuci tangan
3. Tahap orientasi
a) Beri salam, panggil responden dengan namanya, dan perkenalkan diri
(untuk pertemuan pertama)
b) Menanyakan keluhan atau kondisi responden

c) Jelaskan tujuan, prosedur, dan lainnya tindakan hal yang perlu dilakukan
oleh pasien selama terapi akupresur dilakukan
d) Berikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk bertanya sebelum
terapi dilakukan
e) Lakukan pengkajian untuk mendapatkan keluhan dan kebutuhan
komplementer yang diperlukan
4. Tahap kerja

a) Jaga privasi pasien dengan menutup tirai

b) Siapkan alat dan bahan seperti matras, minyak zaitun, tissue basah &
kering

c) Atur posisi klien dengan memposisikan pada posisi terlentang (supinasi),


duduk dengan tangan bertumpu dimeja, berbaring miring, atau tengkurup
dan berikan alas
d) Pastikan klien dalam keadaan rileks dan nyaman

e) Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat menghambat


tindakan akupresur yang akan dilakukan, jika perlu

f) Cuci tangan

g) Kaji keluhan pasien

h) Bersihkan telapak kaki klien dengan tissue basah

i) Keringkan telapak kaki klien dengan tissue kering

j) Tuangkan minyak zaitun ke tangan secukupnya

k) Massage ringan kaki klien untuk melemaskan otot-otot kaki agar tidak
kaku

l) Cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh, menekannya hingga masuk


ke sistem saraf. Akupresur hanya memakai gerakan tangan dan jari, yaitu
teknis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus .

m) Mulai melakukan akupresur pada titik TE 5 lakukan tekanan selama 2


menit
n) Mulai melalukan akupresur pada titik LI 4 lakukan tekanan selamat 2
menit.

o) Mulai melalukan akupresur pada titik PC 6 lakukan tekanan selamat 2


menit.

p) Mulai melalukan akupresur pada titik SP 6 lakukan tekanan selamat 2


menit.
q) Mulai melalukan akupresur pada titik KI 7 lakukan tekanan selamat 2
menit.

r) Mulai melalukan akupresur pada titik GV 20 lakukan tekanan selamat 2


menit.

s) Setelah titik ditemukan, oleskan minyak secukupnya pada titik tersebut


untuk memudahkan melakukan pemijatan atau penekanan dan mengurangi
nyeri lecet ketika penekanan dilakukan.
t) Lakukan pemijatan atau penekanan menggunakan jempol tangan atau jari
lain dengan 30 kali pemijatan atau pemutaran searah jarum jam untuk
menguatkan dan 40-60 kali pemijatan atau putaran ke kiri untuk
melemahkan. Pemijatan dilakukan pada masing-masing bagian tubuh (kiri
dan kanan) kecuali pada titik yang terletak dibagian tengah.
5. Terminasi

a) Beritahu responden bahwa tindakan sudah selesai dilakukan, rapikan klien


kembali ke posisi yang nyaman
b) Evaluasi perasaan klien
c) Berikan reinforcement positif kepada pasien dan berikan air putih 1 gelas

d) Rapikan alat dan cuci tangan

6. Hasil

a) Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan

b) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya

c) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

7. Dokumentasi

a) Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam pelaksana

b) Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)

c) Dokumentasi tindakan dalam bentuk SOP

4) Tujuan Akupresur

Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun kembali sel-sel dalam


tubuh yang melemah serta mampu membuat system pertahanan dan meregenerasi
sel tubuh. Umumnya penyakit berasal dari tubuh yang teracuni, sehingga
pengobatan akupresur memberikan jalan keluar meregenerasikan sel-sel agar daya
tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel-sel abnormal.

Acupoint Untuk Nyeri Lutut atau Arthritis

Acupoint dan gambar Letak anatomis Tehnik stimulasi

Zusanli ( St 36) Di bawah lutut, 3 cun di Penusukan jarum


bawah Dubi St 35, 1 jari pada St 36
disamping luar Zusanli secara
krista/Crest tulang tegak lurus 1 –
tibia/tulang kering 1,5 cun

Yinlinquan ( Sp9) Dibawah condyles medialis Tegak lurus


tibiae dalam sebuah sedalam 0,5-1
lekukan yang terletak cun
medial dari dalam ujung
tulang kering bagian atas
sebelah dalam

Yanglingquan (GB 34) pada lekuk antara origo tegak lurus


m.sternokleidomastoideu kearah kontra
s dan m. trapesiusdan lateral mata
setinggi Fengfu (GV 16)/ dengan
1 cun kranial dari batas kedalaman 0,5-
dorsal rambut. 0,7 cun

Shensu (B1 23) Lokasi titik akupunktur jarum tehnik


BL 23 Shenshu tegak lurus 1,0-
digunakan di kedua sisi. 1,2
1,5 cun lateral dari batas
bawah prosesus spinosus
L2 ( Mingmen (GV4)
Taixi (Ki 3) Dalam depresi antara Menggunakan
ujung maleolus medial tehnik jarum
dan tendon achilles tegak lurus 0,3-
0,5 cun

Xiyan (MN-LE-16) Dua titik di lekukan, Tusuk tegak


medial dan lateral lurus 0,5-1,5 cun
ligamen patela, moksibostion
terletak dengan berlaku
lutut tertekuk

Heding (M-LE-27) Dua titik di lekukan, Tusuk tegak


medial dan lateral lurus 0,3-0,5 cun
ligamen patela, terletak
dengan lutut tertekuk

Xixia (M-LE-15) Titik ini berada di Penyisipan jarum


ligamen patela di batas kira-kira 1-1,5
bawah patela. Titik cun, tegak lurus.
tersebut berada di Menekan titik
bawah pusat margin sebelum tusuk
inferior patela. jarum sering
membantu
mencegah
ketidaknyamana
n pasien
ANALISA JURNAL

No Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil

1 (Sunaringtyas, Pengaruh Terapi Stretching Untuk menganalisis Penelitian ini Nyeri sebelum intervensi sebagian besar

Nuari and Dan Akupressure Terhadap adanya pengaruh terapi menggunakan desain mengalami nyeri skala sedang (4-6),

Widhianto, 2019) Nyeri Sendi Pada Lansia kombinasi stretching penelitian Pre sedangkan sesudah intervensi sebagian

Dengan Gout dan akupressure eksperiment dengan besar mengalami nyeri sendi skala ringan

terhadap nyeri sendi metode One group pre (1-3), dan ada pengaruh terapi kombinasi

pada lansia dengan test post test without stretching dan akupressure terhadap

gout. control, sampel terdiri nyeri sendi lansia dengan gout (p value =

dari 15 subyek yang 0,000).

dipilih dengan teknik


Terapi akupressure dapat meningkatkan
Purposive sampling.
kadar endorfin dalam darah maupun

sistemik. Endorfin memiliki fungsi

utama dalam memodifikasi

neurotransmiter, mengurangi rasa sakit,


dan meningkatkan kenikmatan. Selain itu

endorfin juga mempunyai peran yang

besar didalam pengaturan respon

terhadap stress.

2 (Triyoso, Terapi Akupresure untuk mendapatkan Pembuatan pre Terdapat penurunan kadar asam urat

Agustianda and Terhadap Kadar Asam pengalaman dan planning, persiapan setelah dilakukan terapi akupresure pada

Wahyudi, 2021b) Urat Pada Penderita Asam kompetensi lebih dalam penyajian leaflet dan penderita asam urat. Terapi akupresure

Urat Di Dusun Muara Jaya pemberian asuhan demonstrasi, tempat sangat efektif dalam menurunkan kadar

Kecamatan Kebun Tebu keperawatan dan alat-alat lainnya asam urat.

Lampung Barat komprehensif disiapkan oleh


hasilnya ada suatu energi yang muncul
pemberian terapi peneliti. Penyuluhan,
ketika titik akupresur (titik Ki.3) diberi
Akupresure terhadap pengecekan kadar
rangsangan yang berupa energi listrik
penurunan kadar asam asam urat, dan
dan merambat melalui interseluler dalam
urat. demonstrasi terapi
bentuk aliran elektron yang
Akupresure.
menyebabkan perubahan potensial sel
aktif lainnya.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

akupunktur di Ki.3 ginjal meridian

shaoyin kaki mampu meningkatkan

NAD-dependen dehidrogenase isocitrate

dan Quinon Reduktase di ginjal.

3 (Utomo, Setia and Pengaruh Kombinasi Untuk mengetahui Penelitian ini Terdapat pengaruh kombinasi terapi

Tresia, 2018) Terapi Akupresur Dan pengaruh kombinasi menggunakan desain akupresur dan pemberian jus sirsak

Pemberian Jus Sirsak terapi akupresur dan quasy-experiment terhadap penurunan kadar asam urat dan

Terhadap Penurunan Kadar pemberian jus sirsak dengan pendekatan pre tidak ada perbedaan bermakna pada

Asam Urat Pada Penderita terhadap penurunan test and post test with kelompok perlakuan dan kelompok

Gout Arthritis kadar asam urat pada control group. kontrol terhadap penurunan kadar asam

penderita gout arthritis. urat.

Terapi akupresur pada titik Ki.3 (Taixi)

bertujuan untuk memperbaiki atau


mengoptimalkan fungsi ginjal. Terapi

akupresur pada titik Sp.6 (Sanyinjiao),

Sp.9 (Yin Linquan) dan Sp.10 (Xuehai)

dapat meningkatkan ekskresi asam urat

terutama dengan meningkatkan volume

urine

4 (Rakhman, Pengaruh Terapi Untuk mengetahui efek Penelitian ini Penurunan ini disebabkan adanya

Purnawan and Akupressure Terhadap terapi akupresur merupakan penelitian perbaikan fungsi ginjal dalam

Purwadi, 2015a) Kadar Asam Urat Darah terhadap kadar asam pre experiment dengan mensekresi asam urat dan penurunan

Pada Lansia urat darah pada lansia pendekatan pre test- produksi purin dari glikolisis otot yang

di Panti Wreda Catur post test without terjadi akibat stres. Terdapat pengaruh

Nugraha Kabupaten control design. yang signifikan terapi akupresur terhadap

Banyumas. kadar asam urat darah pada lansia di

Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten

Banyumas. Terapi akupresur dapat


menurunkan kadar asam urat darah pada

lansia di Panti Wreda Catur Nugraha

Kabupaten Banyumas. Titik Ki.3 sudah

terbukti secara ilmiah menimbulkan

energy listrik ketika dirangsang dan

dialirkan interseluler berupa aliran-aliran

elektron yang menyebabkan perubahan

potensial sel aktif lainnya. Selain itu

penelitian titik Ki.3 pada tikus

menunjukan perubahan kinerja ginjal

dalam meningkatkan NAD-dependent

dehidrogenase isocitrate dan Quinon

Reduktase di ginjal serta mendukung

hubungan antara ginjal dan Ki.3. Oleh

karena itu terapi akupresur pada titik

Ki.3 mampu mempengaruhi kinerja


ginjal, termasuk juga meningkatkan

fungsi sekresi asam urat oleh ginjal,

sehingga kadar asam urat darah dapat

diturunkan.
PEMBAHASAN

Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan
dan kaki bagian tengah. Gout arthritis merupakan kelompok keadaan heterogenous atau
beraneka ragam yang berhubungan dengan efek genetik pada proses metabolisme purin
atau hiperurisemia. Gout merupakan penyakit persendian akibat tingginya asam urat di
dalam darah yang bisa menyebabkan nyeri sendi. Penyebab dari penyakit ini salah
satunya pola makan yang salah dimana banyak mengkonsumsi protein baik hewani
maupun nabati.

Terapi komplementer adalah terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar dokter. Terapi yang sering digunakan pada
penderita Gout arthritis adalah terapi komplementer akupressure. Akupresur merupakan
terapi dengan memberikan penekanan dan pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang
didasarkan pada prinsip ilmu akupunktur. Akupresur memiliki prinsip kerja sama dengan
akupuntur dengan menstimulasi 14 sistem meridian untuk bioenergi di dalam tubuh
antara yin, yang dan qi (chee). Terapi akupressure dapat meningkatkan kadar endorfin
dalam darah maupun sistemik. Endorfin memiliki fungsi utama dalam memodifikasi
neurotransmiter, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan kenikmatan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupresur bermanfaat untuk


mengurangi nyeri secara signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh (Triyoso, Agustianda
and Wahyudi, 2021) mengatakan bahwa terdapat penurunan kadar asam urat setelah
dilakukan terapi akupresure pada penderita asam urat. Penelitian dilakukan selama 7 hari
setelah dilakukan pemberian terapi selama 7 hari, menurut Triyoso pijatan pada titik
akupresur akan menimbulkan rambatan energi dari titik akupresur menuju organ sasaran
sehingga terjadi peningkatan atau penurunan fungsi pada organ sasaran tersebut.
Efektivitas dari terapi sangat dipengaruhi oleh kepatuhan klien dalam menerapkan terapi
komplementer yaitu terapi akupresur untuk asam urat dan pola makan. Jika pola makan
diatur dengan baik dapat membantu pengontrolan kadar asam urat dalam batas normal.

Penelitian oleh (Ningsih and Wibowo, 2018) menjelaskan bahwa ada pengaruh
terapi kombinasi stretching dan akupressure terhadap nyeri sendi lansia dengan gout,
dimana alat ukur penelitian ini menggunakan lembar observasi nyeri. Terapi Stretching
dan akupressure yang sudah dilakukan selama 7 kali selama 7 hari dapat menurunkan
nyeri sendi pada lansia dengan gout, hal ini dikarenakan salah satu faktor penyebab
terjadinya penurunan skala nyeri dipengaruhi oleh pengetahuan tentang managemen nyeri
dengan stretching dan akupressure. Mekanisme Akupressure yaitu dapat meningkatkan
fungsi ginjal, dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah melalui mekanisme
pengeluaran hormon endorfin. Terapi akupressure juga dapat meningkatkan kadar
endorfin dalam darah maupun sistemik, tetapi mempunyai daerah tangkap yang berbeda
dari masing-masing titik akupresur. Perbandingan sebelum dan sesudah intervensi
didapatkan bahwa skala nyeri sesudah intervensi lebih rendah dari sebelum intervensi.

Menurut (Utomo, Adi and Umarianti, 2018) dalam penelitiannya menjelaskan


bahwa terapi akupresur dengan meredian ginjal dan limfa bertujuan untuk memperbaiki
atau mengoptimalkan fungsi ginjal dan mengatur serta menjaga tingkat kadar asam urat
serum normal pada tubuh. Memberikan pemijatan pada meridian ginjal juga dapat
merangsang saraf perifer dan meneruskan rangsangannya ke ginjal sehingga dapat
mengefektifkan fungsi ginjal untuk membuang asam urat berlebih. Rata rata lamanya
pemberian intervensi hingga kadar asam urat normal pada kelompok perlakuan adalah 6
hari.

Penelitian oleh (Rakhman, Purnawan and Purwadi, 2015) menjelaskan bahwa


terdapat pengaruh yang signifikan terapi akupresur terhadap kadar asam urat darah pada
lansia. Penurunan ini disebabkan adanya perbaikan fungsi ginjal dalam mensekresi asam
urat dan penurunan produksi purin dari glikolisis otot yang terjadi akibat stress. Selain
meningkatkan fungsi ginjal, terapi akupresur juga dapat menurunkan kadar asam urat
dalam darah melelui mekanisme pengeluaran hormon endorfin. Terapi akupresur dapat
meningkatkan kadar endorfin dalam darah maupun sistemik, tetapi mempunyai daerah
tangkap yang berbeda dari masing-masing titik akupresur. Endorfin memiliki fungsi
utama dalam memodifikasi neurotransmiter, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan
kenikmatan

Berdasarkan hasil analisa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terapi


akupressure berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat dengan rata rata pemberian
intervensi 6-7 hari dan rata rata kadar asam urat setelah pemberian terapi yaitu 4 mg/dl.
Keempat penelitian mengemukakan bahwa terapi akupressure dapat meningkatkan kadar
endorfin dalam darah maupun sistemik. Endorfin sendiri memiliki fungsi utama dalam
memodifikasi neurotransmiter dan mengurangi rasa nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, W. A. and Wibowo, A. D. (2018) ‘JURNAL ILKES ( Jurnal Ilmu


Kesehatan ) JURNAL ILKES ( Jurnal Ilmu Kesehatan ) Page
67’, Jurnal Iklkes (Jurnal Ilmu Kesehatan), 9(1), p. 79.

Rakhman, A., Purnawan, I. and Purwadi, A. R. (2015) ‘Pengaruh Terapi


Akupressure Terhadap Kadar Asam Urat Darah Pada Lansia’,
Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(2), pp. 62–68. doi:
10.35974/jsk.v1i2.86.

Sunaringtyas, W., Nuari, N. A. and Widhianto (2019) ‘PENGARUH TERAPI


STRETCHING DAN AKUPRESSURE TERHADAP
NYERI SENDI PADA LANSIA DENGAN GOUT’, Jurnal
ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 10(1), pp. 45–52.

Triyoso, Agustianda, M. and Wahyudi, W. T. (2021) ‘Terapi Akupesure Terhadap


Kadar Asam Urat Pada Penderita Asam Urat Di Dusun
Muara Jaya Kecamatan Kebun Tebu Lampung Barat’, Jurnal
Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, 4, pp. 1554–
1560.

Utomo, Y., Adi, G. S. and Umarianti, T. (2018) ‘Pengaruh Kombinasi Terapi


Akupresur dan Pemberian Jus Sirsak terhadap Penurunan
Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Arthritis’, Maternal,
2(4), pp. 277–283.

Yuyun, N. (2020) ‘Terapi Akupresur Untuk Mengatasi Ansietas Pada Pasien’.


Available at:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4790/3/BAB II
Tinjauan Pustaka.pdf.

Anda mungkin juga menyukai