Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HAKEKAT DAN MAKNA PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Dosen pengampu :Suci Dwi Handayani,M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 1 PGSD kelas C
1. ZULFA ZAKIYAH
2. AJI WIRAMADA H
3. KHAERIYAH
4. MEYLIA SALSABILA
5. DIKI CANDRA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BABUNAJAH


PANDEGLANG
TAHUN 2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat petunjuk dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan  penulisan  makalah  ini. Shalawat dan
salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan
para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Adapun Penulisan Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Matakuliah
Perkembangan peserta Didik Sekolah Dasar. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada :
1. Dosen mata kuliah dan Semua rekan-rekan yang memberikan semangat dan selalu
mengingatkan sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok ini.
2. Atas nama kelompok 1 selaku Penulis dan pembuat Makalah ini. Dan untuk teman
teman yang lain yang tergabung dalam kelas “Prodi PGSD Kelas C”
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bagaimana Perkembangan peserta didik terutama dalam
ranah Sekolah Dasar.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Pandeglang, Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................i


Daftar Isi .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penilisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakekat dan makna perkembangan peserta didik menurut pendapat...................... 3
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik .....................................................5
C. Tahapan Perkembangan Peserta Didik ...................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................15
B. Saran .......................................................................................................................15

DAFTAR PUSATAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses
pendidikan sepanjang hayat, sedangakan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang
belajar disekolah. Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa,
peserta didik adalah angota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik usia SD/MI adalah semua
anak yang berada pada rentang usia 6-12/13 tahun yang sedang berada dalam jenjang
pendidikan SD/MI.
“Untuk menghadapi era globalisasi sekarang ini, mau tak mau Indonesia
membutuhkan tenaga-tenaga sumber daya manusia (SDM) yang baru. Selain
menguasai iptek, tentunya SDM yang baru harus beriman dan bertakwa”.
Tanggapan di atas adalah penuturan BJ Habibie pada acara ‘Tribute to Prof Dr
M Quraish Shihab’ di kampus UIN Jakarta yang dikutip oleh wartawati Kedaulatan
Rakyat edisi senin pon 16 November 2009 halaman 10 kolom 2 baris ke 2. Menyikapi
hal itu, kita sebagai calon pendidik haruslah bisa membuat bagaimana generasi kita
yang akan datang sesuai dengan yang diharapkan beliau.
Dengan mengetahui perkembangan peserta didik atau siswa maka, kita akan
lebih mudah untuk membuat generasi penerus kita ini berkualitas, dengan mengetahui
konsep-konsep perkembangan peserta didik.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Hakekat dan makna perkembangan peserta didik dalam berbagai
pendapat ?
2. Apa yang di maksud pertumbuhan dan perkembangan peserta didik?
3. Apa saja tahapan perkembangan peserta didik?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui berbagai pendapat mengenai hakekat perkembangan peserta
didik.
2. Dapat memahami yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik.
3. Mengetahui dan memahami tahapan perkembangan peserta didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat dan makna perkembangan peserta didik menurut berbagai pendapat


Pada dasar nya perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang
fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis  dasar
sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil interaksi proses
biologis dan genetika dengan lingkungan. Sedangkan perubahabn psikis menyangkut
keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi,
sosial dan moral.
Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam
diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (jasmaniah)
menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan.”
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, berkesinambungan adalah :
a.       Sistematis, artinya perubahan dalam perkembangan saling ketergantungan dan
saling mempengaruhi,
b.      Progresif, artinya perubahan yang bersifat maju, meluas, mendalam, meningkat
baaik secara kualitatif (fisik) dan kuantitatif (psikis),
c.       Berkesinambungan, artinya perubahan yang terjadi pada setiap individu terjadi
secara berurutan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Perkembangan merupakan suatu pola perubahan
secara progresif organisme baik dalam struktur maupun fungsi(fisik atapun psikis)
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara teratur dan berlangsung
sejak masa konsepsi sampai akhir hayat, berdasarkan pertumbuhan, kematangan,
pengalaman, dan belajar.
Berikut manurut beberapa pendapat:
1. Santrock ussen (1992)
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada
masa konsepsi dan berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.
2. E. B. Hurlock
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

3
3. Drs. H. M. Arifin, M. Ed
Perkembanagn merupakan perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh
dan integrasi dan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.
4. Gut Windarsih dan Rohana Kusumawati
Perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa bersifat
kualitatif.
5. Werner (1957)
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan
diman diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.

Bertikut ini adalah definisi perkembangan peserta didik menurut para ahli. Antara
lain;
1. Abdul Mujib (2006)
Menurutnya, memberikan pengertian bahwa peserta didik adalah bentuk
penyebutan murid yang mengisyaratkan atau menunjukan dalam pendidikan
formal dan non formal. Hal ini di dasari pada kebutuhan peserta didik di sekolah
yang memerlukan kajian demi meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.
2. Ahmad Tafsir (2006)
Menurutnya, definisi peserta didik sebagai simbul penyebutan adanya suatu
hubungan antara tenaga pendidik dan murid yang dilakukan dengan bentuk
pengajaran atau adanya transfer ilmu dari guru sebagai objek dan murid sebagai
objek.
3. Barnadib (1989)
Barnadib mengingkapkan bahwa peserta didik adalah tiap kelompok individu
yang menerima ilmu pengetahuan dari tenaga pendidikan yang menjalankan
kegiatan pendidikan. Bagi kegiatan pendidikan dalam bentuk formal seperti
sekolah ataupun dalam bentuk non formal seperti lembaga kursus, palahtihan, dan
lain sebaginya.
4. Abuddin Nata (2005)
Menurutnya, arti peserta didik adalah seseorang yang sedang berada dalam
proses pebelajaran sebagai objek yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya
dilakukan menurut fitrahnya masing-masing. Kajian ini dilakukan dalam

4
meninjau manfaat mempelajari peserta didik yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan keilmuannya.
5. Rahardjo (1999)
Arti peserta didik sebagai objek dari sebuah pendidikan yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan formal atas nama penelitian ilmiah sehingga apa yang dikaji
dapat dipertanggungjawabankan bagi setiap orang dan objek penelitian yang
terlibat.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa pada hakekatnya peserta didik
adalah semua orang yang sedang berada dalam proses pembelajaran, baik itu laki-
laki atau perempuan. Selain itu peserta didik adalah objek dari pendidikan yang
sedang dijalankan teresebut.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik


1. Definisi Perkembangan dan Pertumbunhan
Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Istilah
perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-
gejala psikologis yang menampak. Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai
suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada
tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan,
dan belajar.
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi materi,
melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan kualiutatif dari fungsi-fungsi.
Bagian pribadi yang material serta kuantitatif mengalami pertumbuhan,
sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan.
Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaiam perubahan yang
berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah
dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru
yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.

5
Perkembangan ini bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu
bentuk/tahap ke bentuk/tahap berikutnya, yang kian hari bertambah maju, mulai
dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian.
Tumbuh adalah berbeda dengan perkembangan. Pribadi yang bertumbuh
mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Pertumbuhan
(growth) sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan
dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil
sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran
kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula
pertumbuhan akan mencakup perubahan yang makin sempurna tentang sistem
jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan
demikian, perubahan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.
Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap, dan kemudian mengalami
kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti pertumbuhan fisik ada
puncaknya. Berbeda halnya dengan perkembangan aspek mental atau psikis yang
relatif berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan tetap memeliharanya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan
Pertumbuhan yang menyangkut perubahan material dan struktur fisiologis,
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang mana faktor-faktor itu sendiri
saling berhubungan. Adapun faktor-faktor  yang mempengaruhi pertumbuhan
meliputi :
a.  Anak Sebagai Keseluruhan
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi dan interaksi dari setiap aspek
kepribadian yang ia miliki. Intelek anak berhubungan dengan kesehatan jasmaninya,

6
kesehatan jasmaninya sangat dipengaruhi oleh emosi-emosinya, sedangkan emosi-
emosinya dipengaruhi oleh keberhasilannya di sekolah, kesehatan jasmaninya, dan
kapasitas mentalnya. Pertumbuhan anak, baik fisik, intelektual, maupun sosial sangat
ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang pribadinya, dan aktifitas
sehari-harinya.
b.  Umur Mental Anak Mempengaruhi Pertumbuhannya
Umur mental anak mempengaruhi kapasitas mentalnya. Kapasitas mental anak
menentukan prestasi belajarnya. Penelitian tentang hubungan antara prestasi belajar
dengan pertumbuhan anak pada umumnya, telah dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang erat antara prestasi belajar dan pertumbuhan
atau tingkat kematangan anak.
c.  Permasalahan Tingkah Laku Sering Berhubungan dengan Pola-Pola Pertumbuhan
Kita harus menyadari, bahwa pertumbuhan sendiri menimbulkan situasi-
situasui tertentu yang menimbulkan problem-problem tingkah laku. Anak-anak yang
pertumbuhannya cepat, lambat, atau tidak teratur sering menimbulkan problem-
problem pengajaran.
d.  Penyesuaian Pribadi dan Sosial Mencerminkan Dinamika Pertumbuhan 
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada anak akibat pertumbuhan dan setelah
dihadapkan dengan tantangan kulturan masyarakat terutama harapan-harapan orang
tua, guru-guru dan teman-teman sebayanya, tercermin di dalam penyesuaian
sosialnya.

Perkembangan tiap-tiap individu itu tidak sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor-faktor. Secara garis besarnya, faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas tiga
faktor, yaitu 1) faktor yang berasal dari dalam diri individu, 2) faktor yang berasal dari luar
diri individu, dan 3) faktor-faktor umum. Untuk lebih jelasnya ketiga faktor ini seperti berikut
:
1)        Faktor-Faktor yang Berasal Dari Dalam Diri Individu
Semenjak dari dalam kandungan, janin tumbuh menjadi besar dengan
sendirinya, dengan kodrat-kodrat yang dikandungnya sendiri. Di antara faktor-faktor
di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah :
a. Bakat atau pembawaan

7
Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Setiap individu
memiliki bermacam-macam bakat sebagai pembawaannya, seperti bakat musik,
seni, agama, akal yang tajam dan sebagainya.
b. Sifat-sifat Keturunan
Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai dari orang tua atau nenek
moyang dapat berupa fisik dan mental. Dengan demikian jelaslah bahwa sifat-sifat
keturunan ikut menentukan perkembangan seseorang.
c. Dorongan dan instink
Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan
sesuatu atau bertindak pada saatnya. Sedangkan instink atau naluri adalah
kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisikkan kepada
manusia bagaimana cara-cara melaksanakan dorongan batin.
2)        Faktor-Faktor yang Berasal Dari Luar Diri Individu
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa perkembangan itu didorong dari dalam,
dan dorongan itu dapat melaju atau terhambat oleh faktor-faktor yang berada diluar
dirinya. Di antara faktor-faktor luar yang mempengaruhi perkembangan individu
adalah :
a. Makanan
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu. Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari
kehidupan anak, makanan merupakan faktor yang sangat penting bagi
pertumbuhan yang normal dari setiap individu. Oleh sebab itu dalam
rangka perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi sehat dan kuat,
perlu memperhatikan makanan, tidak saja dari segi kuantitas (jumlah)
makanan yang demikian, melainkan juga dari segi kualitas (mutu)
makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya mengenyangkan perut,
tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang sempurna.
Akan tetapi, apabila ditinjau dari perspektif agama (Islam), makanan
yang mengandung gizi saja belum cukup bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, melainkan harus disempurnakan dengan tingkat
kehalalan dan kebersihan dari makanan itu sendiri.
b. Iklim
Iklim atau keadaan cuaca juga berpengaruh terhadap perkembangan
dan kehidupan anak. Sifat-sifat iklim, alam dan udara mempengaruhi pula

8
sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada dalam iklim yang
bersangkutan. Keadaan iklim dan lingkungan tersebut cukup berpengaruh
terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak.
c. Kebudayaan
Latar belakang budaya suatu bangsa sedikit banyak juga
mempengaruhi perkembangan seseorang.
d. Ekonomi
Latar belakang ekonomi juga berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Orangtua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi
kebutuhan pokok anak-ankanya dengan baik, sering kurang
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Bahkan
tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang
pada gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara anak
dan orangtua, sehingga melahirkan rasa rendah diri pada anak.
e. Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga
Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi
perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya
perhatian orangtua tercurah kepadanya. Sebaliknya, seorang anak yang
mempunyai banyak saudara, jelas orangtua akan sibuk membagi perhatian
terhadap saudara-saudaranya itu. Oleh sebab itu anak kedua, ketiga, dan
seterusnya dalam suatu keluarga menunjukkan perkembangan yang lebih
cepat dibandingkan anak yang pertama.
3)        Faktor-Faktor Umum
Faktor-faktor umum maksudnya unsur-unsur yang dapat digolongkan ke
dalam kedua penggolongan tersebut di atas, yaitu faktor  dari dalam dan dari luar diri
individu. Dengan kata lain, jika faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan itu
merupakan campuran dari kedua unsur tersebut, maka dikatakan sebagai faktor
umum. Di antara faktor-faktor umum yang mempengaruhi perkembangan individu
adalah :
a.  Intelegensi
Intelegensi merupakan salah satu faktor umum yang mempengaruhi
perkembangan anak. Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan
kecepatan perkembangan. Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat
kaitannya dengan kelambanan perkembangan.

9
b. Jenis kelamin
 Jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam
perkembangan fisik dan mental seorang anak.
c. Kelenjar gondok
 Kelenjar gondok ini mempengaruhi perkembangan baik pada waktu
sebelum lahir, maupun pada pertumbuhan dan perkembangan sesudahnya.
d. Kesehatan
Kesehatan juga merupakan salah satu faktor umum yang
mempengaruhi perkembangan individu. Mereka yang kesehatan mental
dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami perkembangan dan
pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya, mereka yang mengalami
gangguan kesehatan, baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan
pertumbuhannya juga akan mengalami hambatan.
e. Ras
Ras juga turut mempengaruhi perkembangan seseorang. Misalnya,
anak-anak dari ras mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami
perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari
bangsa-bangsa Eropa Utara.

C. Tahapan Perkembangan Peserta Didik


1. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif setiap peserta didik akan menjadi tantangan bagi
pendidik dalam menentukan pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis
evaluasi yang akan dipilih dan digunakan. Setiap tingkatan kognitif mulai Taman
Kanak-kanak berusia 5-6 tahun, Sekolah Dasar berusia 7-11 tahun, dan Sekolah
Menengah Pertama berusia 12-14 tahun, dan peserta didik Sekolah Menengah
Atas usia 15-17 tahun tentu akan berbeda-beda pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan.
Menurut Piaget perkembangan intelektual anak usia Taman Kanak-Kanak
berada pada taraf pra operasional konkrit, peserta didik Sekolah Dasar berada
pada tahap operasional konkrit, dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama,
serta Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan berada pada
tahap operasional formal.

10
2. Kemampuan/Pengetahuan Awal
Kemampuan awal (entry behavior) atau inteks peserta didik adalah
pengetahuan dan keterampilan dasar yang dimiliki terlebih dahulu oleh peserta
didik sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Pengetahuan dan
keterampilan awal ini akan menjadi pengantar untuk memahami pengetahuan
yang lebih tinggi. Contohnya, sebelum peserta didik mempelajari tentang objek
kajian sosiologi maka peserta didik harus terlebih dahulu memahami pengertian
sosiologi.
Kemampuan awal peserta didik akan mempengaruhi hasil belajar yang akan
dicapai. Untuk  itu seorang pendidik harus mengetahui kemampuan awal peserta
didiknya, sehingga dapat menentukan alur pembelajaran secara tepat sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Pengetahuan awal peserta didik bersifat
individual, artinya setiap individu memiliki pengetahuan awal yang berbeda-beda.
Untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat
melakukan pre tes dan/atau non tes seperti wawancara sebelum mempelajari
materi pokok. Dengan demikian pendidik akan memiliki gambaran yang jelas
terkait dengan kondisi kemampuan awal peserta didik.

3. Gaya Belajar
Dikutip dari modul belajar mandiri guru PPPK, gaya belajar peserta didik
menurut Masganti (2012: 49) dimaknai sebagai cara yang cenderung dipilih
seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi
tersebut. Selain itu, DePorter dan Hemacki dalam Masganti (2012; 49)
mendefinisikan gaya belajar sebagai kombinasi dari cara menyerap, mengatur dan 
mengolah informasi.
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar merupakan cara yang digunakan peserta didik dalam mengatur, menerima,
dan memproses informasi atau materi yang diterima dari pendidik. Seorang
pendidik harus memahami gaya belajar peserta didik agar materi/informasi yang
disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.
Berikut beberapa aspek yang mempengaruhi gaya belajar peserta didik:
a. Motivasi

11
Dalam proses pembelajaran seorang pendidik harus memahami
motivasi belajar pada diri peserta didik. Motivasi ini bisa saja timbul dari
individu itu sendiri (motivasi instrinsik) dan bisa muncul karena faktor dari
luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik). Motivasi akan mempengaruhi
perilaku tertentu dalam belajar.
Dalam proses belajar motivasi peserta didik dapat mengalami
perubahan, kadang tinggi, sedang, atau bahkan rendah. Tinggi rendahnya
motivasi peserta didik dalam belajar dapat dilihat dari tiga hal berikut:
kualitas keterlibatannya,perasaan dan keterlibatan afektif peserta
didik,upaya peserta didik untuk senantiasa memelihara/menjaga motivasi
yang dimiliki.
Menghadapi pendiidkan abad 21, seoang pendidik harus memahami
motivasi belajar peserta didiknya dan bahkan harus dapat menjadi
motivator bagi peserta didik. Era revolusi industri 4.0 atau era digital saat
ini memiliki tantangan yang sangat kompleks seperti peserta didik yang
gemar main game online dan pengaruh global lainnya yang tentunya akan
berdampak pada motivasi belajar mereka. Untuk itu, kreatifitas pendidik
mutlak dibutuhkan dalam memotivasi peserta didik dalam belajar.
b. Perkembangan emosi
Pekembangan emosi peserta didik berkaitan dengan perasaan senang,
aman, semangat, bahkan sebaliknya peserta didik merasakan sedih, takut,
dan sejenisnya. Emosi akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Untuk itu pendidik dalam melakukan proses
pembelajaran perlu menghadirkan suasana emosi yang senang/gembira
dan tidak memberi rasa takut pada peserta didik.
Model pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning), belajar
melalui permainan dan media sejenisnya sangat menentukan emosi positif
peserta didik.
c. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial menurut Hurlock, (1998: 250) adalah
kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bagaimana
anak tersebut memahami keadaan lingkungan dan mempengaruhinya
dalam berperilaku baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.

12
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan sosial peserta didik adalah kemampuan peserta untuk
menyesuaikan diri terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku pada
kelompok atau masyarakat, kemampuan untuk saling berkomunikasi dan
kerja sama.
Perkembangan sosial peserta didik dapat diamati melalui
kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjadi
masyarakat di lingkungannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial yaitu keluarga, kematangan fisik dan psikis, teman
sebaya, sekolah, dan status sosial ekonomi.
Perkembangan sosial peserta didik harus dikuasai oleh seorang
pendidik agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Upaya
yang  dapat  dilakukan  pendidik untuk mengembangkan sikap sosial
peserta didik dalam pembelajaran menurut Masganti (2012: 124) yakni
melaksanakan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran kolaboratif.
d. Perkembangan Moral dan Spiritual
Dalam kehidupan bermasyarakat termasuk masyarakat di lingkungan
sekolah pasti mengenal moralitas, bahkan moralitas ini dijadikan
sumber/acuan untuk menilai suatu tindakan atau perilaku karena moralitas
memiliki kriteria nilai (value) yang berimplikasi pada takaran kualitatif,
seprti baik-buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas, wajar-tidak wajar,
layak-tidak layak, dan sebagainya.
Perkembangan moral anak/peserta didik dibagi menjadi 3 tahapan,
yaitu pra konvensional (6-10 tahun), konvensional (10-17 tahun), dan
pasca konvensional (17-28). Ketiga tahap perkembangan moral tersebut
akan dialami oleh peserta didik.
Adapun perkembangan spiritual peserta didik juga harus dipahami oleh
pendidik. Perkembangan spiritual atau yang populer disebut dengan
kecerdasan spiritual (spiritual intelegence) perlu diperhatikan dalam proses
pembelajaran. Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan untuk
menghayati nilai dan makna menggunakan hati dan perasaan.
Pendidik dapat mengembangkan sikap spritual atau religius peserta
didik dengan cara, keteladanan, pembiasaan, nasehat, dan pembinaan
akhlak.

13
e. Perkembangan Motorik
Seorang pendidik harus memahami faktor perkembangan motorik
sebagai salah satu perkembangan individu. Menurut Hurlock,
perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang
terkordinasi. Perkembangan motorik dikelompokkan menjadi motorik
kasar dan motorik halus.
Motorik kasar merupakan gerakan fisik atau tubuh yang menggunakan
otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri seperti menendang bola.
Sementara motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot halus,
atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan
untuk belajar dan berlatih bermain puzzle.

BAB III
PENUTUP

14
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi,
dan integrasi meningkat secara bertahap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara
lain: pertumbuhan fisik, kecerdasan, temperamen (emosi), sosial, bahasa, bakat
khusus, sikap nilai dan moral, interaksi keturunan dan lingkungan dalam
perkembangan.

B. Saran
Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah kami ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

15
https://kumpulanreferansi.blogspot.com/2018/01/hakekat-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
https://karyatulisku.com/hakikat-belajar-hakikat-pembelajaran-hasil-belajar/
https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-anak-menurut-para-ahli
https://alif-ruangsunyi.blogspot.com/2016/01/hakikat-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
https://www.kompasiana.com/unik_mahanani_safitri/550d69c38133115a2cb1e318/
hakikat-perkembangan-peserta-didik
https://roelzaman.wordpress.com/2012/03/07/hakikat-perkembangan-peserta-didik/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2016/05/19/tahap-dan-tugas-pertumbuhan-
perkembangan-peserta-didik/
https://www.edukasinfo.com/2021/03/tahapan-perkembangan-peserta-didik-
yang.html
https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-content/uploads/sites/6/2018/03/5.-
Perkembangan-Peserta-Didik.pdf
http://www.jejakpendidikan.com/2017/11/tahap-tahap-perkembangan-peserta-
didik.html

16

Anda mungkin juga menyukai