PENGEMASAN
OLEH :
TESALONIKA MONIUNG(19051104012)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua sehingga
kelompok dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini membahas tentang
pengemasan, dan Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 latar belakang............................................................................................................................4
1.2 rumusan masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan dari makalah ini yaitu:...........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Denisi pengemasan..........................................................................................................................5
2.2 Fungsi Kemasan................................................................................................................................6
2.3 Kemasan Plastik................................................................................................................................7
2.4 Kemasan Kertas.................................................................................................................................8
2.5 Kemasan Logam (Kaleng)...............................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
Kemasan memang bukan yang utama namun memegang peranan penting dalam
mendapatkan hati konsumen untuk memilih produk tertentu.Kemasan sangat mempengaruhi
penampilan produk sehingga menarik konsumen.Kemasan juga sangat penting dalam menjaga
keawetan dan higienitas produk untuk dalam jangka waktu tertentu. Pengemasan merupakan
suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau
bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai
ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
bahan hasil pertanian.Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di
dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian
pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini merupakan salah
satu cara untuk mengawetkan atau memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau
disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu
adalah faktor penting dalam keputusan pembelian yang dilakukan pada titik dari
penjualan dan juga berperan sebagai barang yang tidak digunakan. Fitur tertentu dalam
Selain itu, kemasannya memiliki banyak fungsi seperti melindungi barang dari
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh faktor – faktor sebagai berikut :
pertumbuhan dan aktivitas mikroba terutama bakteri, kapang, khamir, aktivitas enzim –
enzim di dalam bahan pangan, serangga, parasit dan tikus, suhu termasuk oksigen, sinar
dan waktu
2.2 Fungsi Kemasan
dari kemasan sendiri yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap terjaga
kualitasnya. Fungsi yang paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan
dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan adalah :
Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak
tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran
Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas,
kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat
merusak dan menurunkan mutu produk.
Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi
dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1
lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting
dalam dunia perdagangan.
Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya,
misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk
berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka
dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan sirup
mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik.
Memberi kenyamanan bagi pemakai.
Secara garis besar pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan
atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli.
2.3 Kemasan plastik
Penggunaan plastik dalam pengemasan sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis
makanannya. Kelemahan plastik adalah tidak tahan panas, tidak hermetis (plastik masih bisa
ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan mudah terjadi pengembunan uap air didalam
kemasan ketika suhu turun. Penggunaan plastik sebagai kemasan dapat berupa kemas bentuk
(flexible) atau sebagai kemas kaku. Makanan padat yang umumnya memiliki umur simpan
pendek atau makanan yang tidak memerlukan perlindungan yang hebat dikemas dengan kemasan
bentuk. Akan tetapi makan cair dan maka padat yang memerlukan perlindungan yang kuat perlu
dikemas dengan kemasan kaku dalam bentuk botol, jerigen, kotak atau bentuk lainnya.
Berbagai jenis kemasan bentuk muncul dengan pesat seperti polietilen, polipropilen,
polyester nilon dan film vinil. Sebagai bahan pengemas, plastik dapat digunakan dalam bentuk
tunggal,komposit atau berupa lapisan – lapisan (multi lapis) dengan bahan lain (kertas,
aluminium foil ). Kombinasi tersebut dinamakan laminasi yang diproses baik dengan cara
laminasi akstrusi maupun laminasi adhesif. Dengan demikian kombinasi dari berbagai ragam
plastik dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap perubahan
suhu maka plastik dapat dibagi dua, yaitu :
a. Termoplastik: meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu, dan
mempunyai sifat dapat balik (reversible) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras
bila didinginkan.
b. Termoset atau Termodursinable : tidak dapat mengikuti perubahan suhu, bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali (non reversible).
Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk
arang dan terurai, karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel,
seperti jenis-jenis melamin.
Penggunaan plastik untuk kemasan makanan cukup menarik karena sifat-sifatnya yang
menguntungkan, seperti luwes (mudah dibentuk), mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap
produk, tidak korosif seperti kemasan logam, serta mudah dalam penanganannya. Di dalam
perdagangan dikenal plastik untuk kemasan pangan (food grade) dankemasan untuk bukan
pangan (non food grade). Kemasan kaku yang terbuat dari plastik paling banyak digunakan
untuk mengemas produk susu. Dua jenis bahan dari plastik yang terbaik yaitu LDPE (Low
Density Polyethylene) dan HDPE (High Density Polyethylene). Bentuk-bentuk kemasan plastik
kaku dapat dijumpai dengan mudah di pasaran dalam bentuk yang siap pakai seperti botol,
jerigen, drum ,gelas ,mangkuk, ember, dan lain-lain. Penggunaan plastik dalam pengemasan
sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis makanannya. Kelemahan plastik adalah tidak
tahan panas, tidak hermetis (plastik masih bisa ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan
mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun. Jenis plastik yang
digunakan dalam pengemasan antara lain : polietilen, cellophan, polivinilklorida (PVC), polivinil
dienaklorida (PVDC), polipropilen, poliester, poliamida, dan polietilentereptalat (PET).
Polietilen adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa varian antara
lain Low Density Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE), dan
Polietelentereptalat (PET). Polietilen memiliki sifat kuat bergantung variannya, transparan, dan
dapat direkatkan dengan panas sehingga mudah dibuat kantong plastik.
Cellophan : sebenarnya terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan dapat
dipergunakan untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti. Cellophan yang
dilapisi nitroselulosa mempunyai sifat yang tahan terhadap uap air, fleksibel, dan mudah
direkatkan dengan pemanasan. Cellophan yang dilapisi PVDC tahan terhadap uap air dan kedap
oksigen sehingga baik untuk mengemas makanan yang mengandung minyak atau lemak.
Polivinilklorida (PVC) : jenis plastik yang kuat, namun memiliki kelemahan yaitu dapat berkerut
(Shrinkable) dan sering digunakan untuk mengemas daging atau keju.
Polivinildienaklorida (PVDC) : jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan transmisi
udara. Sering dugunakan dalam pengemasan keju dan buah-buahan yang dikeringkan.
Amiarsi, D, dan Yulianingsih, 2011. Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan terhadap Masa
Kesegaran Bungan Mawar Potong. Vol. 22 : No 1.
Johansyah A, dkk. 2014. Pengaruh Plastik Pengemasan Low Density Polyethlene (LDPE), High
Density Polyethlene (HDPE) dan Polipropilen (PP) Terhadap Penundaan Kematangan
Buah Tomat (Lycopersicon esculentum. Mill). Vol. 12 : No 1.
Khasanah, dkk. 2017. Karakterisasi Kemasan Kertas Aktif dengan Penambahan Oleoresin
Ampas Destilasi Sereh Dapur (Cymbopogon citratus). Vol. 37 : No 1.
Mulyadi, M, dan Halawa, F, 2011. Karakterisasi Sifat Mekanis Kaleng Minuman Larutan
Lasegar, Pocari Sweat dan Coca cola. Vol. 3 : No 2.
Nuryanti, L, dan Rahman, 2008. Pengaruh Variasi dan Kemasan Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Teh Kotak Ultra Jaya. Vol. 7 : No 14.