PELABUHAN NUSANTARA
DISUSUN OLEH :
NOVELIA KALIMBE (19051104009)
ELIM DIVA PAPIA (19051104017)
OMEGA DOTULONG (190511040)
TESALONIKA MONIUNG (1905110412)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini membahas
tentang PELABUHAN NUSANTARA. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3.Manfaat..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1.Definisi Pelabuhan Perikanan................................................................................................6
2.2. Tipe Pelabuhan......................................................................................................................6
2.3.Standar Sanitasi dan Higienis FAO.......................................................................................6
2.3.1.Pengertian Standar dan....................................................................................................6
2.3.2. Standar Sanitasi dan Higienis Nasional..........................................................................6
2.3.3.Standar Sanitasi dan Higienis FAO.................................................................................9
2.4.Sanitasi dan hygienis............................................................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut, pesisir, dan
pulau-pulau sehingga mampu menjadi sumber nilai ekonomi pada sektor kelautan. Menurut
data Food Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2009 populasi penduduk dunia
diperkirakan mencapai 6,8 miliar jiwa dengan tingkat penyediaan ikan untuk konsumsi
sebesar 17,2 kg/kapita/tahun. Pada tahun yang sama, tingkat penyediaan ikan untuk konsumsi
Indonesia jauh melebihi angka masyarakat dunia, yaitu sebesar 30 kg/kapita/tahun (KKP,
2009). Perlu diketahui bahwa semakin meningkat pertumbuhan penduduk maka meningkat
pula permintaan akan produksi ikan. Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong merupakan
produsen ikan terbesar di Jawa Timur. Dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 45/KEPMEN-KP/2014 tentang Rencana Induk Pelabuhan
Perikanan Nasional, Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong merupakan salah satu
pelabuhan perikanan yang akan ditingkatkan kelasnya menjadi pelabuhan perikanan
samudera pada tahun 2025. Adanya perubahan kelas dapat meningkatkan kualitas dan nilai
dari ikan tersebut. Karena selama ini pandangan masyarakat ketika mengunjungi pelabuhan
perikanan yakni tempat yang kumuh, terkesan bau amis, banyak genangan air, dan kotor.
Pada kriteria standar higienis pelabuhan perikanan berdasarkan pada rekomendasi standar
dari Food and Agriculture Organization (FAO). Dimana standar kriteria higienis tersebut
disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya karena standar kriteria dapat memiliki nilai yang
baik dalam satu kriteria tetapi belum tentu bernilai baik di kriteria lainnya. Sehingga dalam
penentuan indeks higienis pelabuhan perikanan sebaiknya menggunakan Multi Criteria
Decision Making (MCDM) untuk menyelesaikan konflik antar kriteria. Misalnya pada
kehigienisan konstruksi bangunan lebih menunjang nilai indeks higienis daripada pasokan air
dan es. Jadi, penggunaan MCDM dapat mengidentifikasi kriteria mana yang paling dalam
penentuan indeks higienis. Pada penelitian ini, bobot kriteria standar higienis menggunakan
metode ANP. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui
indeks higienis pada fasilitas dan operasional dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
sebagai tempat penelitian.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sanitasi dan Hygiene pada pelabuhan perikanan nusantara ?
1.3.Manfaat
Manfaatnya adalah mengetahui kondisi saat ini serta tingkat sanitasi dan higienis yang
ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong. Selain itu juga untuk mendapatkan
model pengembangan pelabuhan perikanan higienis pada segi fasilitas dan operasional pada
Pelabuhan Perikanan (PPN) Brondong.
BAB II PEMBAHASAN
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/04411340000028_Undergraduated_Thesis%20(1).pdf
Departemen Pertanian. 2002. Kebersihan dan Sanitasi. Operasional Pelabuhan Perikanan (PP)
dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Bidang Kebersihan dan Sanitasi.Proyek Pengembangan
PP/PPI. Departemen Pertanian. Jakarta. 26 hal.