Makalah ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fikih
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
yang telah diberikan kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Madzhab dalam Fikih” dengan tepat waktu. Makalah ini berisi
tentang Sejarah Munculnya Madzhab hingga macam-macam madzhab yang di anut.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu,saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dinamakan Madzhab ?
2. Bagaimana bisa muncul beberapa Madzhab yang berbeda ?
1
3. Apa saja Madzhab yang pernah muncul ?
4. Mengapa harus bermadzahab ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Madzhab.
2. Mengetahui sejarah munculnya beberapa madzhab dan hal-hal yang
melatarbelakanginya.
3. Mengetahui macam-macam madzhab yang muncul baik yang masih eksis
dan hilang hingga sekaranag.
4. Menemukan alasan kenapa kita harus bermadzhab.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Madzhab
Menurut bahasa madzhab berasal dari bahasa Arab “Madzhab” ()مذهب
bersal dari shighah masdar mimy (kata sifat) dan isim makan dari akar kata
“Dzahaba” ( )ذهبyang berarti pergi. Jadi, madzhab secara Bahasa artinya
tempat pergi, jalan.1 Madzhab juga bisa berarti Ar-Ra’yu yang artinya
pendapat.2
Sedangkan pengertian madzhab menurut istilah ada beberapa rumusan
dari para ahli :
Menurut Said Ramadhany al-Buthy, mazhab adalah jalan pikiran
(paham/pendapat) yang ditempuh oleh seorang mujtahid dalam menetapkan
suatu hukum Islam dari Al-Qur’an dan Hadis.3
Menurut K. H. E. Abdurahman, mazhab dalam istilah Islam berarti
pendapat, paham atau aliran seorang alim besar dalam Islam yang digelari
Imam seperti mazhab Imam Abu Hanifah, mazhab Imam Ahmad Ibn Hanbal,
mazhab Imam Syafi’i, mazhab Imam Malik, dan lain-lain.4
Menurut A. Hasan, mazhab adalah sejumlah fatwa atau pendapat-
pendapat seorang alim besar dalam urusan agama, baik dalam masalah ibadah
ataupun lainnya.5
Dari pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa madzhab menurut istilah
meliputi dua pengertian.
a. Mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh oleh
seorang Imam Mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa
berdasarkan kepada Al-Qur’an dan Hadits
1
Saiful Anwar, Madzab Dan Sejarah Perkembangannya, (Almanar Aktif, E-Jurnal
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Manar : Mei 2020), Hlm.1
2
Emir, Pengertian Mazhab dan Perkembagan, (Artikel : emil.co.id, 2020),
http://emir.co.id/pengertian-mazhab-dan-perkembangannya/ diakses 12 Mei 2021
3
Emir, Pengertian Mazhab dan Perkembagan,…
4
Emir, Pengertian Mazhab dan Perkembagan,…
5
Nanang Abdillah, Madzhhab Dan Faktor Terjadinya Perbedaan, (Jurnal Fikroh STAI
Al-Azhar. Vol. 8 No. 1, Juli 2014), Hlm.21
3
b. Mazhab adalah fatwa atau pendapat seorang Imam Mujtahid tentang
hukum suatu peristiwa yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits.6
6
Emir, Pengertian Mazhab dan Perkembagan, (Artikel : emil.co.id, 2020),
http://emir.co.id/pengertian-mazhab-dan-perkembangannya/ diakses 12Mei 2021
4
mengulangi Solatnya :”Kamu sudah sesuai Sunnah dan sudah cukup Sholatmu
itu”. Dan Berkata kepada yang berwudhu dan mengulangi sholatnya ; “kamu
mendapat 2 pahala”. (H.R. Abu Dawud)
2. Masa Sahabat
Mahzab pada zaman sahabat mulai tumbuh seiring dengan meninggalnya
Rosulullah SAW; karena ketika di zaman Rosulullah para Sahabat menemukan
sebuah masalah, tetapi setelah wafatnya Rosulullah, Para sahabat masing-
masing memiliki pendapatnya. Misalnya pendapat Aisyah ra, pendapat Ibn
Mas'ud ra, pendapat Ibn Umar. Masing-masing memiliki aturan tersendiri
dalam memahami nash Al-Qur'an Al-Karim dan sunnah, kecuali pendapat Ibn
Umar tidak selalu seperti yang dikatakan Ibn Mas'ud atau Ibn Abbas. Tapi
semua itu tetap tidak bisa disalahkan karena masing-masing sudah melakukan
ijtihad.
Para sahabat melihat Rasulullah mengerjakan suatu tindakan, sebagian lain
membebaninya sebagai tindakan qurbah (ibadah), sedangkan sebagian lain
menganggapnya sebagai tindakan mubah (biasa). Contohnya, para sahabat
melihat Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam melakukan lari-lari kecil saat
thawaf. Oleh karena itu, mayoritas berpendapat bahwa hal tersebut adalah
sunnah dalam tawaf. Sedangkan Ibnu Abbas, mengintepretasikan tindakan
beliau sebagai suatu kebetulan karena ada motivasi yang muncul.7
3. Masa Tabi’in
Di masa Tabi’in kita juga mengenal istilah Fuqoha al Madinah yang tujuh
orang, yaitu Said al Musayyib, urwah ibn zubair, Al-Qasim ibn Muhammad,
Kharijah ibn Zaid, Ibn Hisya, Sulaiman ibn Yassan dan Ubaidillah.termasuk
7
Saiful Anwar, Madzab Dan Sejarah Perkembangannya, (Almanar Aktif, E-Jurnal
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Manar : Mei 2020), Hlm.1
5
juga Nafi’ maula Abdullah bin Umar. Di kota Kufah kita mengenal ada
Alqamah ibn Mas’ud, Ibrahim An-Nakha’I guru imam Abu Hanifah.
Sedangkan di bashrah ada Hasan Al Bashry dan Sufyan As Saury.
Dari kalangan tabiin ada ahli fiqh yang juga cukup terkenal; Ikrimah
Maula Ibn Abbas dan Atha' ibn Abu Rabbah, Thawus ibn Kiisan, Muhammad
ibn Sirin, Al-Aswad ibn Yazid, Masruq ibn al-A'raj, Alqamah an Nakha'i,
Sya'by, Syuraih, Said ibn Jubair, Makhul ad Dimasyqy, Abu Idris al-Khaulani.
Dalam kasus iddah wanita hamil karena berzina, Para ulama di kalangan
Tabiin berbeda pendapat :
a. Imam Sufyan as Sauri dan sebagain tabiin berpendapat bahwa tidak ada
iddah bagi wanita hamil karena berzina. Karena iddah untuk menjaga
nasab, sedangkan Pezina tidak menjaga nasab.
b. Imam Hasan basri, Ibrahim An Nakho'i dan sebagian tabiin lainnya
berpendapat bahwa wanita hamil karena berzina tetap ada iddahnya,
karena iddah itu karena Istibro' (membersihkan Rahim).8
4. Masa Keemasan
Di awal abad II hingga pertengahan abad IV hijriyah merupakan fase
keemasan bagi ijtihad fiqh, yakni rentang waktu 250 tahun dibawah Khilafah
Abbasiyah yang berkuasa sejak tahun 132 H.Pada masa ini mucul 13 Mujtahid
yang madzhabnya dibukukan dan diikuti pendapatnya. Mereka adalah Sufyan
ibn Uyainah(w.198 H), Malik ibn Anas (w.179) di Madinah, hasan Al-Basri
(w.110H) di basrah, AbuHanifah (w.150H) dan Sufyan Ats Tsaury (w.160H)
di Kufah, Al-Auza’i (w.157H) di Syam, Asy-Syafi’I (w.204H), Laits ibn Sa’ad
9w.175H) di Mesir, Ishaq ibn Rahawaih(w.238H) di naisabur, Abu Tsaur
(w.240H), Ahmad ibn Hanbal (w.270H), Daud Adz dzahiri (w.270H) dan jarir
At Thabary (w.310H) keempatnya di baghdad.9
Selain itu masih ada bayak lagi madzhaab lainnya yang dibina oleh imam
madzhab, seperi Imam Daud bin Ali al-Asbahany al-Baghdady(w.270H),
terkenal dengan madzhab zahiry yang mengambil; nisbat pada redaksionaal Al
8
Saiful Anwar, Madzab Dan Sejarah Perkembangannya, (Almanar Aktif, E-Jurnal
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Manar : Mei 2020), Hlm.1
9
Nanang Abdillah, Madzhhab Dan Faktor Terjadinya Perbedaan, (Jurnal Fikroh STAI
Al-Azhar. Vol. 8 No. 1, Juli 2014), Hlm. 22-23
6
qur’an san Sunnah. Dan juga masih ada madzhab lainnya yang kurang dikenal
sebagaiamana lazimnya para pengikut madzhab-madzhab masyhur.
Mengenai perbedaan pendapat dikalangan ulama abad ke 2-4 telah
banyak kitab yang membahasnya, masing-masing menguatkan pendapat imam
madzhabnya, walau takjarang imam yang tak sepaham dengan imam
madzhabnya. Pada Masa ini Madzhab berkembang dikarenakan(1) Semangat
Ijtihad yang tinggi dikalngan Ulama’ (2)Berkembangnya ilmu-ilmu
pengetahuan (3) Adanya perhatian besar dari khalifah terhadap fiqh dan
fuqaha’ (4) dekatnya para khalifah dengan ulama (5) dimulainya penyusunan
kitab fiqh dan ushul fiqh.
C. Macam-Macam Madzhab
Ada empat madzhab besar yang masih bertahan hingga masa sekarang yaitu :
1. Madzhab Imam Abu Hanifah
Imam Abu Hanifah, yang dikenal dengan sebutan Imam Hanafi,
memiliki nama lengkap: Abu Hanifah Al-Nu'man bin Tsabit bin Zutha Al-
Kufi. lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah/699 M, bertepatan dengan masa
khalifah Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Dan mazhab fiqihnya
Mulya Mazhab Hanafi. Imam Abu Hanifah adalah ulama yang terkenal
karena lebih mengedepankan logika sebagai dalil.
10
Saiful Anwar, Madzab Dan Sejarah Perkembangannya, (Almanar Aktif, E-Jurnal
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Manar : Mei 2020), Hlm.1
7
Adapun yang menjadi dasar Madzhab Imam Abu Hanifah adalah
beberapa dasar hukum Islam yang meliputi Al Qur’an, As-Sunnah, Ijma’,
Qiyas, dan Istihsan, Urf.
Penyebaran Madzhaab ini Sekarang banyak di anut di negara
Afganistan, Cina, Irak, Lebanon, Mesir, Pakistan, Rusia,Suriah, Tunisia,
Turkmenistan,Wilayah Balkan.
2. Madzhab Imam Malik
Malik bin Anas bin Malik, Imam maliki di lahirkan di Madinah al
Munawwaroh. Dilahirkan pada tahun 93 H (712 M) dan wafat pada tahun
179 H (&98 M). Ia menyusun kitab Al Muwaththa’, dan dalam
penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia
menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah. Corak Pemikiran Madzhab
maaliki dipengaruhi sunah yang cenderung tekstual (tradisionalis).
Dasar madzhab Imam Malik adalah Al Qur’an, As-Sunnah, Ijma’,
Qiyas, Amal ahlul madinah, perkataan sahabat, Istihsan, Saddudzarai’,
muraatul khilaf, Istishab, maslahah mursalah, dan syaru man qablana
(syariat nabi terdahulu).
Madzhab ini sekaraang menyebar di Negara Kuwait, Spanyol, Arab
Saudi Khususnya Makkah, Wilayah Afrika Khususnya Mesir, Tunisia,
Aljazair. Dan Maroko.
3. Madzhab Imam Syafi’i
Mazhab Syafi’i didirikan oleh Abu Abdullah Muhammad bin ldris as-
syafi’i. Lahir di Gaza Palestina tahun 150 H (767M) dan wafat pada 158 H
(767 M). Selama hidup Beliau pernah tinggal di Baghdad, Madinah, dan
terakhir di Mesir. Corak pemikirannya adalah konvergensi atau pertemuan
antara rasionalis dan tradisionalis. Imam Syafi`i mempunyai dua dasar
berbeda untuk Mazhab Syafi’i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan
Qaulun Jadid.
Dasar madzhab Imam Asy-Syafi’i adalah sumber syariat Islam yaitu
Al Qur’an dan As-Sunnah, Ijma’, serta Qiyas.
Madzhab ini tersebar di Irak, Mesir, kawasan Khurasan, Palestina,
Hadramaut(yaman), Persia, Pakistan, srilanka, India, Indonesia, Australia.
8
4. Madzhab Imam Ahmad Ibn Hanbal
Beliau adalah Abu Abdillah, Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin
Hanbal asy-Syaibani. Imam Ahmad dilahirkan di ibu kota kekhalifahan
Abbasiyah di Baghdad, Irak, pada tahun 164 H/780 M dan wafat pada tahun
241 H (855M). Corak pemikirannya adalah berdasarkan hukum :
Tradisional (Fundamental).
Dasar Pemikiran hukum : al-Qur’an secara zahir, Hadis, Fatwa
Sahabat, jika terdapat perbedaan fatwa sahabat digunakan yang lebih dekat
dengan al-Qur’an dan al-Hadis, Hadis Mursal dan Dhaif, Kias.
Madzhab ini terebar di Irak, Mesir, Semenanjung Arab dan Syam, dan
menjadi madzhab resmi Kerajaan Saudi Arabia.
9
yang bertaklid pada hukum-hukum yang digali oleh mujtahid. Mereka pun
menjadikan mujtahid itu sebagai imam mereka dan menjadikan hukum-hukum
hasil ijtihadnya sebagai madzhab mereka.11
Adapun Hukum Bermadzhab Ulama Ushuliyyûn berbeda pendapat:
a. Wajib Karena adanya keyakinan bahwa madzhab tertentu adalah benar,
maka wajib mengikuti kebenaran yang diyakini.
b. Tidak Wajib Mayoritas Ulama Ushuliyyûn tidak mewajibkan mengikuti
atau taqlid madzhab tertentu dalam menentukan hukum suatu
permasalahan, tetapi diperbolehkan mengikuti ulama siapapun yang
mereka kehendaki.
Adapun Kelompok anti Madzhab adalah kelompok yang mengharamkan
taklid kepada madzhab-madzhab tertentu dan mewajibkan kepada setiap
muslim untuk melakukan ijtihad tanpa terkecuali. Pencetus keharaman taklid
adalah Imam Ibn Hazm (pendiri madzhab Dzhahiri), dan Imam Asy-Syaukani.
Kelompok anti madzhab saat ini adalah Wahabi (Arab Saudi).
Kelompok anti madzhab ini mempunyai ciri :
1. Keharaman untuk taqlîd kepada madzhab hukumnya haram. Taqlîd kepada
madzhabnya sama artinya meninggalkan al-Qur`an dan Sunnah;
2. Seruan untuk merujuk langsung kepada al-Qur’an dan Sunnah;
3. Seruan untuk melakukan ijtihad;
4. Memandang Madzhab-madzhab fikih adalah bid’ah.
11
Nanang Abdillah, Madzhhab Dan Faktor Terjadinya Perbedaan, (Jurnal Fikroh STAI
Al-Azhar. Vol. 8 No. 1, Juli 2014), Hlm. 33-34
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Madzhab adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam
Mujtahid dalam memecahkan masalah, atau mengintinbathkan hukum
islam. Dimana madzhab mecakupup sekupulan hukum-hukum Islam
yang digali seorang imam mujtahid.
2. Munculnya madzhab, sebagai bagian dari proses sejarah penetapan
hukum islam tertata rapi dari generasi sahabat, tabi’in, hingga mencapai
masa keemaanpada khiafah Abbasyiah, walau pasca itu akhirnya terjadi
kemandekan/taklid, akan tetapi harus diakui telah memberika
sumbangsih pemikiran besar dalam penetapan hukum fiqh islam.
3. Sebab sebab terjadinya perbedaan madzhab dilatarbelakangi oleh
beberapa faktor antara lain : Perbedaan pemahaman (pengertian) tentang
lafadz nash, Perbedaan dalam masalah Hadist., Perbedaan dalam
penggunaan kaidah lughawiyah Nash., Perbedaan dalam mentarjihkan
dalil-dalil yang berlawanan., Perbedaan tentang qiyas ,Perbedaan dalam
penggunaan dalil hukum, Perbedaan dalam pemahaman illat
hukum,Perbedaan dalam masalah nasakh
4. Wajib untuk bermadzhab dikarenakan faktor ketidakmampuan kita untuk
menggali hukum syariat sendiri secara langsung dari sumber-sumbernya
(al-Qur’an dan Sunnah).
B. Saran
Kami menyadari bahwa penulisan makalah kami masih ada
kekurangan dalam segala sisi. Oleh karena itu kami menunggu saran dari
teman-teman pembaca supaya kekurangan pada makalah ini bisa sedikit
teratasi.
Kami menyarankan kepada para pembaca agar menindaklanjuti
makalah kami yang kurang sempurna ini agar pengetahuan tentang
publikasi ilmiah ini terus berkembang.
Kepada Para pembaca juga jangan patah semangat , teruslah
bersemangat mencari ilmu pengetahuan.
11
Daftar Pustaka
Abdillah, Nanang. Madzhhab Dan Faktor Terjadinya Perbedaan. Jurnal Fikroh
STAI Al-Azhar. Vol. 8 No. 1, Juli 2014.
12