Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

UJI WARNA NYALA ALKALI DAN ALKALI TANAH

NAMA :
NO ABSEN :
KELOMPOK :

KOMPETENSI DASAR :
3.7 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dan
proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan
alkali tanah).
4.7 Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur
golongan utama (halogen, alkali, dan alkali tanah).
PRAKTIKUM UJI WARNA NYALA ALKALI DAN ALKALI TANAH

A. Tujuan Percobaan
 Mengamati dan mengidentifikasi warna nyala dari senyawa logam alkali dan
alkali tanah.

B. Dasar Teori
Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA dalam sistem periodik unsur. Yang
termasuk golongan alkali adalah Hidrogen (H), Litium (Li), Natrium (Na), K
(Kalium), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Unsur-unsur alkali ini
sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1, sehingga tidak dijumpai bebas di alam,
melainkan dalam bentuk senyawanya.
Setiap atom, jika diberi energi akan mengalami perubahan kedudukan elektron
(akan mengalami eksitasi) dan memancarkan energi radiasi elektromagnetik untuk
kembali ke tingkat dasar (keadaan stabil). Menurut Niels Bohr, besarnya energi yang
dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantisasi) dalam bentuk
spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak
sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.
Litium menghasilkan warna merah, Natrium warna kuning, Kalium warna ungu,
Rubidium warna merah, dan Cesium warna biru.
Alkali tanah merupakan unsur-unsur golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Unsur alkali tanah meliputi Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-unsur golongan ini bersifat reaktif
dengan bilangan oksidasi +2. Jika dibandingkan dengan unsur alkali, unsur alkali
tanah memiliki sifat yang lebih keras. Seperti unsur logam alkali, unsur golongan
alkali tanah juga memberikan warna-warna khas jika garam dari unsur-unsur logam
tersebut dibakar. Pembakaran unsur Kalsium menghasilkan warna merah,
Stronsium warna merah bata, dan Barium warna hijau.

C. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Plat tetes
2. Kawat nikrom
3. Pembakar spirtus
4. Gelas kimia
5. Kristal natrium klorida (NaCl)
6. Kristal kalium klorida (KCl)
7. Kristal kalsium klorida (CaCl2)
8. Kristal stronsium klorida (SrCl2)
9. Kristal barium klorida (BaCl2)
10. HCl 1 M
D. Langkah Percobaan
1. Tempatkan zat-zat yang akan diuji ke atas plat tetes dengan menggunakan
spatula.
2. Masukkan HCl pekat ke dalam gelas kimia.
3. Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl lalu bakar.
4. Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam HCl, kemudian ke dalam kristal
NaCl yang akan diuji sehingga ada kristal yang menempel.
5. Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api.
6. Catat warna nyala yang dihasilkan pada tabel hasil pengamatan.
7. Ulangi langkah 3-6 untuk kristal KCl, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2.

E. Hasil Pengamatan

Senyawa Logam Rumus Kimia Warna Nyala Golongan


Natrium klorida
Kalium klorida
Kalsium klorida
Stronsium klorida
Barium klorida

F. Pertanyaan
Setelah melakukan percobaan praktikum diatas, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jika diperhatikan dari rumus kimianya, apakah ion logam atau ion kloridanya
yang menimbulkan warna pada waktu dibakar? Jelaskan!
2. Dapatkah warna nyala digunakan sebagai petunjuk adanya senyawa logam
tertentu? Jelaskan!
3. Apa fungsi dari penggunaan HCl 1 M dalam percobaan diatas? Jelaskan!
4. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan!

G. Tugas
BUATLAH LAPORAN PRAKTIKUM DENGAN FORMAT
1. SAMPUL BERISI JUDUL DAN IDENTITAS
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PRAKTIKUM
4. DASAR TEORI
5. ALAT DAN BAHAN
6. HASIL PERCOBAAN
7. ANALISIS DATA
8. KESIMPULAN
9. LAMPIRAN BERUPA FOTO

Anda mungkin juga menyukai