Anda di halaman 1dari 7

HANDOUT

UNSUR GOLONGAN HALOGEN DAN GAS MULIA

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan.
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

C.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis kelimpahan unsur-unsur golongan utama ( halogen
dan gas mulia ) di alam.
2. Siswa dapat menganalisis kecenderungan sifat fisika unsur-unsur golongan
utama berdasarkan data hasil penelusuran informasi ( halogen dan gas mulia
).
3. Siswa dapat menganalisis sifat kimia unsur-unsur golongan utama ( halogen
dan gas mulia ) dalam kehidupan sekitar.

Unsur Bebas
D. Peta Konsep
UNSUR Di alam ditemukan
dalam bentuk

Disusun dalam Senyawa

SISTEM PERIODIK UNSUR

Di dalamnya terdapat

Golongan Periode

Terdiri dari

Memiliki sifat keperiodikan


GOLONGAN
GOLONGAN UTAMA
TRANSISI

Terdiri dari

Energi Keelektro
Ionisasi negatifan
ALKALI HALOGEN

ALKALI
GAS MULIA
TANAH

Jari-jari
Atom

Memiliki Afinitas
elektron

Sifat Kimia
E. Materi
Unsur Golongan Halogen
1. Karakteristik Unsur Golongan Halogen
Halogen merupakan unsur yang sanagt reaktif. Dalam sistem tabel
periodik unsur, unsur golongan halogen terletak di golongan 17. Unsur-
unsur yang termasuk dalam golongan halogen antara lain fluorin, klorin,
bromin, iodin, dan astatin. Halogen berasal dari kata halos dan genos yang
artinya adalah pembentuk garam. Hal ini didasarkan pada sejarah penemuan
unsur golongan halogen yang selalu diperoleh dari garam.

2. Kelimpahan Unsur Golongan Halogen di Alam


Oleh karena sifatnya yang sangat reaktif, golongan halogen selalu
ditemukan dalam bentuk persenyawaan di alam. Pada umum nya, halogen
berada pada dalam suatu senyawa dengan bilangan oksidasi -1. Hal ini
karena untuk mencapai kestabilan sesuai dengan gas mulia, maka unsur
halogen hanya perlu menerima satu elektron dari atom lainnya. Sumber
utama halogen adalah air laut yang mengandung klorida, florida, dan
ioidida. Beberapa juga ditemukan dalam sumber air panas. Florin juga
ditemukan dalam batuan fluorspar, kriolit, dan fluorapatit.

3. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Golongan Halogen.


SIFAT FISIKA
Berdasarkan tabel data tersebut, maka unsur golongan alkali memiliki
sifat fisika sebagai berikut :
1. Jari-jari atom semakin besar dalam satu golongan. Hal ini karena dalam
satu golongan nomor atomnya semakin bertambah dari atas ke bawah
mengakibatkan jumlah kulitnya semakin bertambah pula.
2. Titik didih dan titik leleh dalam satu golongan semakin berkurang karena
ikatan nya cenderung melemah dari atas ke bawah.
3. Energi ionisasi dari atas ke bawah cenderung berkurang, karena jari-jari
atom yang cenderung semakin bertambah.
4. Dari atas ke bawah sifat keasamannya semakin kuat karena dari atas ke
bawah semakin mudah menerima elektron.

SIFAT KIMIA
Unsur golongan halogen dapat bereaksi dengan :
1. Unsur logam menghasilkan garam halida.
Contoh : Na (s) + ½ Cl2(g)  NaCl(s)
2. Unsur golongan IV A membentuk senyawa halida.
Contoh : Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(s)
3. Gas hidrogen membentuk senyawa hidrogen halida.
Contoh : H2(g) + Cl2(g)  2 HCl(g)
4. Halida melalui proses reaksi pendesakan.
Contoh : 2KCl(aq) + F 2(g)  2KF(aq)n+ Cl 2(g)
5. Basa kuat akan mengalami reaksi disproporsionasi atau autoredoks.

4. Proses Pembuatan Unsur Golongan Halogen


-Fluorin dihasilkan dari proses elektrolisis terhadap campuran KF dan HF
dengan perbandingan 2:3 yang meleleh pada suhu 70-100℃ dengan katoda
berupa tembaga atau aja dan anoda berupa grafit.
-Klorin dihasilkan dengan cara elektrolisis lelehan NaCl (proses Down)
atau dengan elelktrolisis larutan NaCl (sel diafragma).
-Bromin dihasilkan dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam larutan
induk yang berasal dari air laut sehingga tersisa MgBr2 . Gas klorin
kemudian dialirkan masuk dan bereaksi dengan MgBr2 menghasilkan
bromi yang mengalir melalui saluran bagian atas menara kondensasi dan
akhirnya mencair.

5. Pemanfaatan
Unsur Nama Senyawa Kegunaan
Klorin Gas Klorin Pemutih
Natrium klorida Bahan penyedap
makanan, sebagai
ahan industri
pembuat bahan
kimia lain.
Bromin Metil bromida Fungisida

Unsur Golongan Gas Mulia


1. Karakteristik Unsur Golongan Gas Mulia
Unsur golongan gas mulia merupakan unsur yang paling tidak reaktif
karena memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Masing-masing
elektronnya saling berpasangan. Dalam sistem tabel periodik unsur,
golonngan gas mulia erletak di kolom 18 dengan konfigurasi elektron
2 6
ns np sehingga memiliki elektron valensi 8.

2. Kelimpahan Unsur Golongan Gas Mulia di Alam


Ditemukan dalam keadaan unsur bebas di udara
Unsur Kelimpahan unsur gas mulia di alam
He 5,2 X 10−4%
Ne 1,8 X 10−3 %
Ar 0,93 %
Kr 1,1 X 10−4 %
Xe −6
8,7 X 10 %
3. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Golongan Gas Mulia.
SIFAT FISIKA

Berdasarkan tabel data tersebut, maka unsur golongan alkali memiliki


sifat fisika sebagai berikut :
1. Jari-jari atom semakin besar dalam satu golongan. Hal ini karena dalam
satu golongan nomor atomnya semakin bertambah dari atas ke bawah
mengakibatkan jumlah kulitnya semakin bertambah pula.
2. Titik didih dan titik leleh dalam satu golongan semakin berkurang karena
ikatan nya cenderung melemah dari atas ke bawah.
3. Energi ionisasi unsur golongan gas mulia cenderung lebih besar, oleh
karena itu sukar sekali untuk meleaskan satu elektron terluar. Karena sukar
untuk melepaskan elektron terluar, maka semakin sukar untuk membentuk
ikatan ionik dengan senyawa lain sehingga sangat tidak reaktif.
4. Pemanfaatan Unsur Golonngan Gas Mulia.
a. Kripton digunakan sebagai nyala pada blitz kamera.

b. Helium digunakan untuk pengisi balon udara karena massa nya yang
sangat ringan dibanding unsur lain golongan gas mulia.
c. Argon digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar.
d. Neon digunakan sebagai lampu pengisi papan iklan dan lampu
fluoresens.

Anda mungkin juga menyukai