Anda di halaman 1dari 6

A.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis kelimpahan,  3.7.1 Mengidentifikasi kelimpahan
kecenderungan sifat fisika dan unsur golongan gas mulia dan halogen
kimia, manfaat, dan proses  3.7.2 Menganalisis sifat fisik dan sifat
pembuatan unsur-unsur golongan kimia unsur golongan gas mulia dan
utama (gas mulia, halogen, alkali, halogen
dan alkali tanah)  3.7.3 Menjelaskan cara pembuatan unsur
golongan gas mulia dan halogen
 3.7.4 Menjelaskan kegunaan dan
dampak unsur golongan gas mulia dan
halogen dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Menyajikan data hasil penelusuran 4.7.1 Menyajikan hasil analisis tentang
informasi sifat dan pembuatan kelimpahan unsur gas mulia dan
unsur-unsur golongan utama halogen
(halogen, alkali, dan alkali tanah) 4.7.2 Menyajikan hasil analisis tentang sifat
fisik dan sifat kimia golongan gas mulia
dan halogen
4.7.3 Menyajikan hasil analisis tentang proses
pembuatan unsur golongan gas mulia
dan halogen
4.7.4 Menyajikan hasil analisis tentang
kegunaan dan dampak unsur golongan
gas mulia dan halogen

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyajikan hasil analisis tentang kelimpahan unsur gas mulia dan halogen dengan
Peserta didik dapat menganalisis dan menyajikan hasil analisis sifat fisik dan sifat kimia unsur golongan gas mulia dan halog
Peserta didik dapat menjelaskan dan menyajikan hasil analisis tentang proses pembuatan unsur golongan gas mulia dan halo
Peserta didik dapat menjelaskan dan menyajikan hasil analisis tentang kegunaan dan dampak unsur golongan gas mulia dan
Gas Mulia itu apa sih? Mengapa jika balon diisi gas Helium bisa terbang bebas, sedangkan jika diisi unsur segolongannya tidak bisa
Neil Bartlet
Gas mulia bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur) bukan berarti tidak dapat bereaksi dengan unsur lain. Hal ini telah dibuktikan oleh Neil Bartlet, seorang ahli ki

Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon


(Xe), dan Radon (Rn) adalah unsur-unsur yang terdapat pada
golongan VIII A yang disebut gas mulia. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada suhu ruang dan
bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur lain). Menurut Lewis,
kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya
yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet ( duplet untuk Helium).
Konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia adalah ns2, np6, kecuali
He 1s2.
Unsur-unsur gas mulia banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, salah satu contohnya yaitu sebagai pengisi balon udara.
Helium digunakan sebagai bahan pengisi balon udara pengganti
hydrogen karena sifatnya yang tidak mudah terbakar (tidak bereaksi
dengan unsur lain, misalnya okisgen) dan ringan. Apakah unsur-
unsur gas mulia yang lain dapat digunakan sebagai pengisi balon
udara? Mengapa?

1. Sifat Keperiodikan
Ketika balon udara diisi dengan unsur gas mulia yang lain
selain helium, maka balon tersebut tidak akan dapat terbang. Hal ini
disebabkan karena unsur yang lain memiliki massa atom yang
lebih besar, yang mempengaruhi kerapatan unsur-unsur tersebut.
Kerapatan gas mulia bertambah besar dengan bertambahnya massa
atom.
Besarnya jumlah massa atom juga menunjukkan bahwa
jumlah elektronnya bertambah. Bertambahnya jumlah elektron

Kelimpahan Gas Mulia


Helium adalah unsur terbanyak
mempengaruhi besarnya gaya tarik antar molekul (gaya
Gaya tarik antar molekul London), dimana terjadi gaya dipole sesaat. Besarnya gaya tarik
Perhatikan gambar berikut !
Molekul-molekul Helium antar molekul unsur gas mulia menyebabkan kerapatan unsur gas
mulia menjadi bertambah.
Jadi,elektron-elektron
Elektron senantiasa bergerak mengelilingi inti, maka suatu ketika dapat dikatakan bahwa
tersebut akan nilaipada
berkumpul kerapatan
suatu sisi dangas muliadipol. Sisi yang elektr
mmbentuk
molekul.
dipengaruhi oleh massa atom dan gaya London. Nilai kerapatan
gas mulia (dari atas ke bawah) semakin besar dengan
pertambahan massa atom dan kekuatan gaya London.
Nah, bayangkan jika elektronnya banyak, maka gaya tarik antar molekulnya akan kuat dan kerapatannya akan semakin besar.
Jika nilai kerapatan semakin besar dan gaya tarik antar molekul semakin kuat,
Kuatnya gaya makatarik
gas mulia memerlukan
antar molekulenergi yang
yang besar untuk melepaskan
terjadi pada elektron agar dap
golongan gas mulia (dari atas ke bawah) tidak hanya
mempengaruhi bertambahnya kerapatan gas mulia, tetapi juga
mempengaruhi bertambahnya titik didih, titik leleh.
Kuatnya gaya tarik menarik antar molekul (gaya London)
pada gas mulia menyebabkan atom-atom gas mulia semakin sulit
untuk lepas. Dengan kata lain, dibutuhkan energi yang semakin
besar, dalam hal ini suhu (titik leleh dan titik didih) untuk
σ- σ+ σ- σ+ mengatasi gaya London yang semakin kuat tersebut.
Tabel Sifat-sifat Gas Mulia
Kerapat Titik Titik Energi Jari-jari
Unsur an Leleh Didih Ionisasi Atom
(kg/m3) (0C) 0
( C) (kJ/mol) (Angstrom)
Helium 0,179 -272 -269 2738 0,50
Neon 0,900 -249 -246 2088 0,65
Argon 1,78 -189 -186 1520 0,95
Krypton 3,71 -157 -152 1356 1,10
Xenon 5,88 -112 -107 1170 1,30
Radon 9,73 -71 -61,8 1040 1,45
Sumber : Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Sudarmo, unggul
Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan sifat-
sifat keperiodikan pada gas mulia. Dalam satu golongan (dari
atas ke bawah), kecenderungan sifat-sifatnya semakin besar
kecuali energi ionisasinya.
Jari-jari atom yang kecil (dalam satu golongan, semakin ke
atas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar, artinya
elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih
tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat
sukar untuk bereaksi. Dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, energi ionisasinya
makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah
makin reaktif.
Kecenderungan kereaktifan gas mulia meningkat dari Kr ke Rn. Hal ini diperoleh dengan
membandingkan kondisi yang diperlukan agar ketiga unsur dapat bereaksi dengan F2.
Namun demikian, kereaktifan Ar tidak bisa dibandingkan langsung dengan ketiganya
karena unsur Ar masih belum dapat bereaksi langsung dengan fluorin (F) melainkan dengan
HF pada suhu yang sangat rendah. Akan tetapi, diduga Ar mempunyai kereaktifan mengikuti
kecenderungan Kr, Xe, dan Rn.

Kereaktifan gas mulia meningkat dari Ar ke Rn

2. Reaksi-reaksi Gas Mulia


Unsure-unsur gas mulia (Ar, Kr, Xe, dan Rn) hanya dapat bereaksi dengan unsur-unsur
yang sangat elektronegatif seperti F dan O. Berikut disajikan beberapa reaksi gas mulia :
Tabel Reaksi-reaksi Gas Mulia
Gas Senyawa gas mulia
Reaksi Gas Mulia
Mulia yang terbentuk
Argon Ar(s) + HF → HArF Argon hidrofluorida
(Ar)
Kripton Kr(s) + F2(s) → KrF2(s) Kripton fluorida
(Kr)
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s) Xenon fluorida
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s)
Xenon Xe(g) + 3F2(g)berlebih → XeF6(s)
(Xe) XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq) Xenon oksida
6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) +
3O2(g) + 24HF(aq)
Radon Rn(g) + F2(g) → RnF2 Radon fluorida
(Rn)
Sumber : https://www.slideshare.net/AndiRisal/gasmulia

Berikut adalah beberapa bentuk molekul senyawa gas mulia yang terbentuk :
a) Xenon fluorida
sp3d sp3d2 sp3d3

b) Xenon oksida

sp3 sp3d2

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia, Edi Kurniawan.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.Bandung: PT Citra


Aditya Bakti
Silberberg, Martin S. 2006. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Fourth
Edition. New York : McGraw Hill
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-non-
logam/gas-mulia-dan-senyawanya/
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/unsur-unsur-gas-mulia/
https://www.slideshare.net/AndiRisal/gasmulia

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai