Anda di halaman 1dari 3

Penjelasan rincinya

Sifat fisik gas mulia

1.gaya interatomik lemah

Sehingga membuat gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah

Gaya interatomik sendiri adalah konsekuensi langsung dari struktur elektron dari atom.

2.titik didih dan titik leleh tinggi

Hal ini disebabkan karena kerapatan unsur-unsur gas mulia juga bertambah dari atas ke bawah,
semakin tinggi kerapatannya maka titik leleh dan titik didih akan bertambah tinggi.

3.helium bersifat superfluiditas

Sehingga bisa di artikan helium memiliki titik leleh da titik didih yang sangat rendah di bandingkan
dengan unsur gas mulia lainnya,dan helium merupakan satu satunya unsur yang tidak bisa di padatkan
dengan pendinginan di bawah standar.

4.radon tidak memiliki isotop stabil

Isotop sendiri adalah unsur unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama,tetapi memiliki massa atom
berbeda atau unsur unsur sejenis yang memiliki jumlah Proton sama tetapi jumlah neutronnya berbeda.

5.berjari jari atom yang meningkat ke periode yang lebih tinggi saat meningkatnya jumlah elekton.

hal ini nomor atom berhubungan dengan sifatnya misalnya energi ionisasi menurun seiring
meningkatnya jari jari atom karena elektron valensi gas mulia yang lebih besar akan lebih jauh dari inti.

6.elektron ionisasi besar

Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara unsur-unsur dari setiap periode, yang
mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron dan berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas
mulia tidak dapat menerima elektron untuk membentuk anion stabil. Itulah mengapa gas mulia memiliki
afinitas elektron negatif.

Sifat kimia gas mulia

1.kereaktifan rendah

Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun senyawa dari gas mulia. Sifat inert
yang dimiliki ini berhubungan dengan konfigurasi electron yang dimilikinya. Electron valensi gas mulia
adalah 8 (kecuali 2 untuk Helium) dan merupakan konfigurasi yang paling stabil. Gas mulia memiliki
energy pengionan yang besar dan afinitas yang kecil. Energy pengionan yang besar memperlihatkan
sukarnya unsure-unsur gas mulia melepaskan electron sedangkan afinitas electron yang rendah
menunjukkan kecilnya kecendrungan untuk menyerap electron.
2.tidak cenderung melepas dan menyerap elektron

Dari kecenderungan tersebut dapat membentuk ikatan kimia Xe dapat membentuk senyawa XeF2,XeF4
dan XeF6,

3.jari jari atom berpengaruh terhadap kereaktifan gas

kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Jadi, kereaktifan gas mulia akan
bertambah dari He ke Rn.

4.tidak bewarna

5.tidak berbau

6.tidak berasa

7.mudah terbakar dalam keadaan normal

Pembuatan gas mulia

distilasi bertingkat itu sendiri adalah proses pemisahan larutan dengan pemanasan secara bertahap dari
rendah ke tinggi. Dalam proses distilasi terdapat dua tahap proses yaitu proses penguapan dan proses
pengembunan.

Pembuatan senyawa gas mulia pertama kali dilakukan oleh Neil Bartlett, orang pertama yang membuat
senyawa gas mulia XePtF6 (Xenon heksafluoro platinat) caranya dengan mereaksikan Xenon dengan
suatu oksidator kuat PtF6 (xenon heksa fluorida)

Reaksi :

Xe + PtF6 → XePtF6 (serbuk berwarna kuning kemerahan)

Sampai saat ini hanya Kr, Xe dan Rn yang baru dapat disintesis dengan unsur lain karena memiliki energi
ionisasi yang rendah dibanding He dan Ne. Unsur yang dapat bereaksi dengan Kr, Xe dan Rn hanya unsur
yang keelektronegatifannya tinggi seperti F (flour) dan O (oksigen).

* Radon diperoleh dari peluruhan radioaktif isotop Radium-226

Reaksinya :

88Ra226 → 86Rn222 + 2α4

Anda mungkin juga menyukai