Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

1. AYU AGUSTIN (06101181924005)


2. CITRA AL RIZKIANY (06101281924019)
3. DINI NUR RACHMAWATI (06101281924061)
4. MAULINA DINDA PUTRI (06101281924066)
5. MEGA WULAN DARI (06101181924063)
6. RAKHEL DWI MEILINDA (06101181924013)
7. YOSI ANGGRAINI (06101281924059)
 Pengertian Afinitas Elektron

 Kegunaan Afinitas Elektron

 Tabel Periodik

 Sifat Afinitas Elektron

 Pola Afinitas Elektron


Afinitas Elektron adalah energi
yang menyertai penambahan satu
elektron pada atom netral dalam wujud
gas membentuk ion bermuatan -1,
energi negatif dari perubahan yang
terjadi saat satu elektron diterima oleh
atom suatu unsur dalam keadaan gas.
Afinitas elektron digunakan untuk
mengukur kekerasan kimia, seperti
ukuran seberapa asam dan basa Lewis
yang terpolarisasi. Afinitas elektron juga
digunakan untuk memprediksi nilai
potensial kimia elektronik dalam
elektrokimia.
 Pada satu periode, afinitas elektron cenderung
bertambah dari kiri ke kanan.
 Pada satu golongan, afinitas elektron cenderung
berkurang dari atas sampai bawah
 Terkecuali unsur alkali pada tanah dan gas mulia,
semua unsur golongan utama memiliki afinitas
elektron bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar
dimiliki golongan halogen.
Afinitas Elektron Terbesar Afinitas Elektron Terkecil
 Semua unsur golongan utama
memiliki afinitas elektron  Afinitas elektron yang
bertanda negatif. Terkecuali terkecil adalah Fransium
unsur alkali tanah (IIA) dan gas
mulia (VIIIA). Afinitas elektron menurut kecenderungan
terbesar dimiliki unsur halogen tabel periodik. Tetapi
(VIIA) karena unsur golongan pada faktanya yang
ini yang paling mudah
menangkap elektron. Maka, terkecil yaitu berilium
unsur yang mempunyai afinitas dengan nilai afinitas
elektron terbesar adalah Klor
dengan nilai afinitas –349,0 +240,0.
 Afinitas elektron ini meningkat ke atas untuk kelompok dan juga dari
kiri ke kanan di periode tabel periodik disebabkana karena elektron
ditambahkan ke tingkat energi menjadi lebih dekat dengan inti,
sehingga akan menjadi daya tarik kuat antara inti serta elektron. Ingat
bahwa lebih besar jarak, kurang dari daya tarik; oleh demikian, lebih
sedikit energi yang dilepaskan pada saat sebuah elektron itu
ditambahkan ke luar orbit. Selain dari itu, elektron valensi juga lebih
elemen mempunyai , semakin besar kemungkinan itu ialah untuk
mendapatkan elektron untuk membentuk oktet yang stabil. Semakin
sedikit elektron valensi atom dimiliki, maka paling besar kemungkinan
akan mendapatkan elektron.
 Afinitas elektron itu menurun ke bawah kelompok serta dari kanan ke
kiri melintasi periode pada tabel periodik disebabkana elektron
ditempatkan di tingkat energi yang lebih tinggi jauh dari inti, sehingga
penurunan dari tarik-nya. Tetapi, orang mungkin berpikir bahwa
karena jumlah elektron valensi itu meningkatkan turun golongan,
elemen harus lebih stabil serta memiliki tinggi afinitas elektron. Salah
satu gagal untuk menjelaskan perisai mempengaruhi. Sebagai salah
satu turun periode, efek perisai meningkat, sehingga tolakan itu terjadi
antara elektron. Hal itulah sebabnya mengapa daya tarik antara
elektron serta inti berkurang ialaha sebagai salah satu turun kelompok
dalam tabel periodik.
1. Tentukan atom mana yang memiliki afinitas elektron
paling besar!
a. F
b. Cl
c. Br
d. I
Jawab : a. fluorin(karena dalam satu golongan, afinitas
elektron meningkat dari bawah ke atas)
2. Atom manakah yang memiliki afinitas elektron paling
rendah?
a. Mg
b. O
c. S
d. Br
Jawab : a. magnesium (karena magnesium merupakan
atom logam dimana logam memiliki afinitas elektron
yang cenderung rendah)
3. Dari pernyataan berikut, manakah pernyataan yang
tepat?
a. Semakin besar afinitas elektron, maka suatu atom
cenderung lebih mudah melepaskan elektron
b. Semakin kecil afinitas elektron, maka suatu atom
cenderung lebih susah menerima elektron
c. Dalam satu periode, afinitas elektron berkurang dari
kiri ke kanan
d. Afinitas elektron paling besar terdapat dalam atom
logam
Jawaban : b. Semakin kecil afinitas elektron, maka
suatu atom cenderung lebih susah menerima elektron
 Definisi asam menurut teori Lewis Asam adalah zat
yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari
spesi lain, secara singkat: asam adalah akseptor
pasangan elektron bebas.
 Definisi basa menurut teori Lewis Basa adalah zat
yang dapat mendonorkan atau memberikan pasangan
elektron bebas kepada spesi lain, secara singkat: basa
adalah donor pasangan elektron bebas.
1. Teori ini tidak dapat menerangkan sifat asam yang
memang tidak menerima pasangan elektron, seperti HCl,
HNO3, H2SO4, dan lain-lain.
2. Teori ini tidak dapat memprediksi kekuatan relatif asam
atau basa secara kuantitatif dan menyeluruh.
3. Teori ini menggunakan pendekatan sangat umum yang
melibatkan semua reaksi senyawa koordinasi.
4. Secara normal reaksi pembentukan senyawa koordinasi
(seperti yang jadi dasar teori ini) berlangsung lambat,
oleh karena itu mestinya reaksi ini juga berlangsung
lambat. Nyatanya reaksi asam basa ini berlangsung
sangat cepat, jadi ini tidak sinkron dengan kenyataan.
5. Aktivitas katalitik asam disebabkan oleh ion H+. Karena
asam Lewis tidak perlu mengandung hidrogen, maka
asam Lewis tidak akan memiliki sifat katalitik.

Anda mungkin juga menyukai