PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
1. Mujiyanti, M.Pd.
2. Yohana Oktarina, M.Pd.
KELAS A
PENDIDIKAN BAHASA LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya.
Demikianlah, kami selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah kami
susun ini dapat bermanfaat serta menambahkan pengetahuan terutama mengenai
Perkembangan Bahasa Peserta Didik.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini yang membutuhkan
banyak perbaikan, kami sangat mengharapkan masukan dan juga kritik dari para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang. ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN. .................................................................................... 3
2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa. ........................................................ 3
2.2 Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja. ..................................... 4
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak .... 5
2.4 Tahap Perkembangan Bahasa ................................................................ 7
2.5 Perkembangan Bahasa Usia Sekolah ..................................................... 8
2.6 Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir 9
2.7 Perbedaan Individual Dalam Kemampuan Dan Perkembangan Bahasa
.......................................................................................................................... 9
2.8 Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Peserta Didik Dan
Implikasinya Dalam Penyelengaraan Pendidikan. ..................................... 11
BAB III PENUTUP. ............................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan. .............................................................................................. 12
3.2 Saran. ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA. ......................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan bahasa juga menjadi daya tarik bagi banyak kalangan, misalnya
saja mengapa perkembangan bahasa pada anak-anak begitu cepat sehingga
kadang-kadang tampak sebagai sesuau yang ajaib. Dikatakan bahwa
perkembangan bahasa merupakan bidang yang paling cepat dan kompleks
perkembangannya bagi manusia.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan yang diangkat dalam makalah “Perkembangan
Bahasa Peserta Didik” adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan bahasa;
2. Untuk mengetahui Bagaimana karakteristik perkembangan remaja;
3. Untuk mengetahui saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa;
4. Untuk mengetahui apa saja tahap perkembangan bahasa;
5. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa usia sekolah;
6. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan
berfikir;
7. Untuk mengetahui perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan
bahasa;
8. Untuk mengetahui upaya pengembangan kemampuan bahasa peserta didik dan
implikasinya dalam penyelengaraan pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Belajar bahasa yang sederhana baru dilakukan oleh anak berusia 6-7 tahun, di saat
anak masih sekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan
penguasaan alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan
tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi disini diartikan
sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
4
satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pemilihan dan penggunaan
kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat
lapisan berpendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa
pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang “kasar”. Masyarakat
terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, akan
menggunakan istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remaja juga
berbahasa secara lebih baik.
5
seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berfikir.
Ketepatan meniru, memproduksi pembendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap
maksud suatu persyaratan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau
kecerdasan seseorang anak.
4. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi
yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak, anggota keluarganya.
Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang
berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal
ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di
dalam keluarga terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula
terhadap perkembangan bahasa.
5. Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat
yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap,
organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangannya dalam
berbahasa.
6
Dalam beberapa penelitian tentang hubungan antara status sosial ekonomi
keluarga dan perkembangan bahasa menyatakan bahwa sebagian besar anak yang
berasal dari keluarga miskin akan mengalami kelambatan dalam perkembangan
bahasanya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kecerdasan atau kesempatan
belajar pada anak dari keluarga miskin dibandingkan dengan anak yang berasal
dari keluarga yang mampu.
4) Jenis Kelamin (Sex).
Berdasarkan faktor jenis kelamin ini, sejak usia dua tahun ke atas, anak
perempuan mempuanyai perkembangan bahasa yang lebih cepat dibandingkan
anak laki-laki.
5) Hubungan Keluarga.
Anak yang menjalin hubungan dengan keluarganya secara sehat (penuh perhatian
dan kasih sayang dari kedua orang tuanya) dapat memfasilitasi perkembangan
bahasanya. Sebaliknya, jika hubungan anak dan orang tuanya tidak sehat, maka
perkembangan bahasa anak cenderung stagnasi atau mengalami kelainan, seperti:
gagap, kata-katanya tidak jelas, berkata kasar dan tidak sopan, serta merasa takut
untuk mengungkapkan pendapatnya.
Perkembangan bahasa seorang anak menurut Clara dan William Stern, ilmuan
bangsa Jerman, dibagi dalam empat masa, yaitu: masa kalimat satu kata, masa
memberi nama, masa kalimat tunggal dan masa kalimat majemuk.
• Kalimat satu kata: satu tahun s.d satu tahun enam bulan
7
Dalam masa pertama ini seorang anak mulai mengeluarkan suara-suara raban
yakni permainan dengan tenggorokan, mulut dan bibir supaya selaput suara
menjadi lebih lembut. Selain itu di masa ini seorang anak sudah dapat
menirukan suara-suara walaupun tidak begitu sama persis dengan bunyi
aslinya. Di masa ini juga mulai terbentuknya satu kata. Anak sudah mulai
bisa mengucapkan kata seperti “ibu” dan lainnya.
• Masa memberi satu nama: satu setengah tahun s.d dua tahun
Dalam masa kedua ini terjadi masa apa itu, masa dimana mulai timbul suatu
dorongan dalam diri seorang anak untuk mengetahui banyak hal. Inilah yang
menyebabkan anak akan sering bertanya apa ini? apa itu? siapa ini? dan
lainnya. Dan di masa ini kemampuan anak merangkai kata mulai meningkat.
Dulu yang hanya bisa satu kata, bertambah menjadi dua kata, tiga kata hingga
lebih sempurna.
• Masa kalimat tunggal: dua tahun s.d setengah tahun.
Dalam masa ketiga ini terdapat usaha anak untuk dapat berbahasa dengan
lebih baik dan sempurna. Anak mulai bisa menggunakan kalimat tunggal
serta menggunakan awalan dan akhiran pada kata. Namun tak jarang anak
membuat kata-kata baru yang lucu didengar dengan menggunakan caranya
sendiri.
• Masa kalimat majemuk : dua tahun enam bulan dan seterusnya.
Di tahap ini seorang anak sudah dapat mengucapkan kalimat yang lebih
panjang dan sempurna,baik berupa kalimat majemuk dan berupa pertanyaan,
sehingga susunan bahasanya terdengar lebih sempurna.
8
2. Mengulang untuk perbaikan
3. Mulai untuk menggunakan topik tentang gender
b) Usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengulang dengan cara elaborasi untuk pembetulan
2. Menggunakan kata-kata keterangan
c) Usia 7 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Menggunakan dan memahami sebagian besar istilah identik
2. Membuat plot-plot naratif yang mempunyai pengantar, akhir persoalan dan
resolusi.
d) Usia 8 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengenal makna yang non literal dalam bentuk permintaan langsung.
2. Mulai dengan mempertimbangkan maksud-maksud lainnya.
e) Usia 9 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, yaitu memelihara
topic malalui beberapa perubahan.
Dalam hidup bersosial, seseorang menjalin relasi dengan orang lain. Hubungan
dengan orang lain dapat berjalan baik melalui bahasa yang digunakan. Ide dan
gagasan yang disampaikan dapat diterima dengan baik melalui proses berpikir.
Ketidaktepatan menangkap arti bahasa yang disampaikan mengakibatkan
kekaburan pandangan sehingga proses berpikir menjadi tidak benar. Kemampuan
berfikir bisa berdampak pada cara bersosialisasi kita dengan lingkungan tempat
tinggal atau dengan orang lain. Bersosialisasi dengan orang lain kita dapat belajar
9
banyak bahasa yang digunakan dan dapat memperoleh ungkapan, gagasan baru
yang belum kita ketahui. Ketidaktepatan dan kekaburan dalam berkomunikasi
dapat disebabkan oleh kekurangmampuan seseorang.
10
2.8 Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Peserta Didik Dan
Implikasinya Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa-siswa yang bervariasi bahasanya,
baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus
mengembangkan strategi belajar mengajar bidang bahasa dengan mengfokuskan
pada potensi dan kemampuan anak.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam
pergaulannya atau hubunganya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat
bergaul. Melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan di pertahankan. Orang tua
harus belajar cara menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap komunikasi yang
dilakukan dalam upaya membentuk ikatan (batin) yang akan menjadi dasar
perkembangan anak selanjutnya.
12
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi bagi pembaca.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena
itu kami mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14