Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“KONTRUKSI PONDASI”

Disusun Oleh:
TRIJUN TANDIPAYUNG

BISNIS KONTRUKSI DAN PROPERTI


SMK NEGERI 1 TANA TORAJA
TORAJA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan topik “Kontruksi Pondasi”.
Tidak lupa Saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan Saya berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Saya. Untuk itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tana Toraja, 11 Februari 2022

Trijun Tandipayung

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI i


Nama : Trijun Tandipayung
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
1.3 TUJUAN...................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 DEFINISI PONDASI................................................................................3
2.2 FUNGSI PONDASI..................................................................................3
2.3 KLASIFIKASI PONDASI........................................................................4
2.3.1 Pondasi Dangkal.....................................................................................4
2.3.2 Pondasi Dalam........................................................................................6
2.4 MACAM - MACAM CONTOH TIPE PONDASI...................................8
2.4.1 Pondasi Telapak......................................................................................8
2.4.1 Pondasi Memanjang/Batu kali................................................................9
2.4.1 Pondasi Sumuran.....................................................................................9
2.4.2 Pondasi Tiang........................................................................................10
2.4.3 Tiang Pancang Kayu.............................................................................11
2.4.4 Tiang Pancang Beton Pracetak.............................................................11
2.4.5 Tiang Pancang Baja..............................................................................12
2.4.6 Pondasi Piers.........................................................................................12
2.4.7 Pondasi Caissons (Bor Pile)..................................................................13
2.5 PERENCANAAN PONDASI.................................................................14
2.5.1 Persiapan Sebelum Membuat Pondasi..................................................14
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI ii


Nama : Trijun Tandipayung
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pondasi telapak.......................................................................................8
Gambar 2. Pondasi Memanjang/Batu kali...............................................................9
Gambar 3. Pondasi Sumuran..................................................................................10
Gambar 4. Pondasi Tiang.......................................................................................10
Gambar 5. Pondasi Tiang Pancang Kayu...............................................................11
Gambar 6. Pondasi Tiang Pancang Beton Pracetak...............................................11
Gambar 7. Pondasi Tiang Pancang Baja................................................................12
Gambar 8. Pondasi Piers........................................................................................13
Gambar 9. Pondasi Caissons (Bor Pile).................................................................14

ii
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
i
Nama : Trijun Tandipayung
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pondasi adalah komponen struktur terendah dari bangunan yang
meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di bawahnya
(Hardiyatmo, H.C, 2002). Pondasi dalam suatu bangunan merupakan bagian
paling bawah dan berhubungan langsung dengan tanah. Pada struktur bangunan,
pondasi berfungsi untuk memikul beban bangunan yang ada diatasnya.
Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan berdasarkan jenis, kekuatan
dan daya dukung tanah tempat berdirinya. Bagi tanah yang stabil dan memiliki
daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang
sederhana. Jika tanahnya berlapis dan memiliki daya dukung buruk, maka
pondasinya juga harus lebih kompleks.
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing
memberikan nilai kuatdukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian
pemilihan tipe pondasi yang akandigunakan harus disesuaikan dengan berbagai
aspek dari tanah di lokasi tempat akandibangunnya bangunan tersebut. Suatu
pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak
direncanakandengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang
lebih besar dari bagian sekitarnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Pengertian pondasi
2. Klasifikasi pondasi
3. Macam-macam tipe pondasi
4. Bagaimana perencanaan pondasi

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikutL:

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 1


Nama : Trijun Tandipayung
1. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi pondasi berdasarkan
kedalamannya
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam tipe pondasi
3. Memahami perencanaan yang harus dilakukan saat membuat pondasi

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 2


Nama : Trijun Tandipayung
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PONDASI


Pondasi adalah komponen struktur terendah dari bangunan yang
meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di bawahnya
(Hardiyatmo, H.C, 2002). Secara umum dapat diartikan Pondasi adalah salah satu
elemen struktur bawah bangunan yang langsung berhubungan dengan tanah yang
berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung
atau batuan yang berada di bawahnya. Pondasi dikatakan bagian terendah dari
bangunan oleh sebab itu beban dari bangunan diatasnya seperti beban mati, beban
hidup, beban angin disalurkan melalui element struktur horizontal atau vertikal ke
pondasi yang selanjutnya beban tersebut dilanjutkan ke tanah dasar.
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah
pondasi itu cocokuntuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu
memungkinkan untukdiselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya

2.2 FUNGSI PONDASI


Pondasi dari suatu bangunan khususnya pada bangunan gedung adalah
suatu konstruksi dari bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan
tanah atasbagian bangunanyang terletak di bawah permukaan tanah berfungsi
meneruskan beban atau gaya di atasnyadan termasuk berat pondasi ke tanah di
bawahnya.
Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus
memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser
yangdisebabkan muatan tegak ke bawah.
2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-
gerakantanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang
tidakstabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.
3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik
organicmaupun anorganik.

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 3


Nama : Trijun Tandipayung
4. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi.Suatu konstruksi pondasi
yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratantersebut diatas,
dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat
yangditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari
bangunannya bahkankemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak
dan harus dibongkar.
Tanah tempat konstruksi pondasi diletakkan harus cukup kuat. yang di
dasarkanatas kekuatan tanah atau daya dukung tanah. Letak tanah kuat untuk
konstruksi pondasi padamasing-masing tempat, tidak sama. Pada tanah yang baik
dapat dipasang konstruksi pondasidangkal kedalaman tanah yang kuat antara 70-
100 cm dibawah permukaan tanah. Akan tetapi pada tanah lunak harus dipasang
konstruksi pondasi dalam, dengan kedalaman 20 m ataulebih dari permukaan
tanah keadaan ini tergantung pada jenis susunan tanah setempat

2.3 KLASIFIKASI PONDASI


Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu
bangunan, karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan
mati) yang berada di atasnya dan gaya-gaya dari luar. Pada pondasi tidak boleh
terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi
dari batas-batas tertentu. Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan
keadaan tanah disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi
ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi. Terdapat dua
klasifikasi pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
2.3.1 Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal didefinisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya
secara langsung, seperti: pondasi telapak, pondasi memanjang dan pondasi rakit.
Pondasi dangkal digunakan apabila kedalaman tanah baik tidak begitu dalam
yaitu antara 0,6 sampai 2 meter, serta kapasitas dukung tanah relatif baik (>2.0
kg/cm2). Secara umum pondasi dangkal memberikan biaya lebih murah
dibandingkan jenis pondasi lainya.
1. Daya Dukung Pondasi Dangkal

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 4


Nama : Trijun Tandipayung
Daya dukung ultimit (qult) didefinisikan sebagai beban maksimum per
satuan luas dimana tanah masih mendukung beban tanpa mengalami
keruntuhan.
Rumus Terrazaghi
qult = C. Nc+ yb. Nq. Df + 0,5.yb. B. Ny

Dimana:
qult = daya dukung ultimit pondasi
C = Cohesi Tanah
Yb = Berat Volume Tanah
Df = Kedalaman Dasar Pondasi
B = Lebar Pondasi dianggap 1 meter
Nc,Nq,Ny = Faktor daya dukung terrazaghi ditentukan oleh
besar sudut geser dalam setelah kita mendapatkan
nilai daya dukung ultimit tanah (qult).
Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin tanah yaitu:
q = qult/SF

Dimana:
q = Daya dukung ijin tanah
qult = Daya dukung tanah ultimit
SF = Faktor keamanan biasanya nilainya diambil tiga.

Untuk Perencanaan dimensi secara langsung, dapat ditentukan dengan


rumus:
D
≤1−4
B
Dimana:
D = Kedalaman pondasi diukur dari alas pondasi sampai
permukaan tanah
B = Lebar alas pondasi

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 5


Nama : Trijun Tandipayung
Sedangkan luas alas pondsai dihitung sedemikian rupa sehingga tekanan
yang terjadi pada tanah dasar tidak melampui kapasitas dukung ijin tanah α ≤ α
ijin, dan luas alas pondasi ditentukan dengan rumus
A=P/α
Dimana:
A = Luas pondasi
P = Beban yang bekerja pada kolom yang didukung pondasi
α = tekanan yang terjadi pada tanah
Perencanaan dimensi pondasi paling hemat apabila dibuat sedemikian rupa
sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja melalui pusat berat alas pondasi.
Berikut ini digambarkan ragam dari pondasi telapak. Pondasi Telapak terbagi
menjadi dua yaitu Pondasi tumpuan dan Pondasi Pelat/Rakit/mat.
a) Pondasi Tumpuan meliputu:
- Pondasi Menerus
- Pondasi Kombinasi
- Pondasi Setempat\
b) Pondasi Pelat/rakit/mat Meliputi:
- Pelat Datar
- Pelat dengan pertebalan dibawah kolom
- Pelat dengan balok pengaku dua arah
- Pelat datar dengan kolom pendek
- Pelat dengan struktur seluler
- Pondasi Pelat terapung

2.3.2 Pondasi Dalam


Pondasi dalam didefinisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban
bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak relatif jauh dari permukaan,
pondasi tiang pancan dan pondasi sumuran merupakan pondasi dalam yang
umum digunakan dilapangan, kecuali proses mobilisasi kendaraan dengan
medan yang cukup sulit, penggunaan bore pile sebagai alternative penggunaan
pondasi dalam. Pondasi dalam digunakan jila lapisan tanah keras atau lapisan
tanah dengan daya dukung yang memadai berada pada kedalaman tanah yang

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 6


Nama : Trijun Tandipayung
cukup dalam dari permukaan dan pada lapisan tanah atas berupa tanah lunak,
sehingga mengharuskan pondasi dipancang mencapai lapisan tnah keras
tersebut.
1. Daya Dukung Pondasi Dalam
Perhitungan daya dukung dikaitkan dengan proses perencanaan harus
memperhatikan kondisi tiang pada lapisan tanah, apakah tiang tersebut
tertahan pada ujungnya (point bearing pile) saja atau tertahan oleh
pelekatan antara tiang dan tanah (friction pile) dan tertahan pada ujungnya
(point bearing pile). Tiang jenis ini dimasukan sampai lapisan tanah keras
sehingga beban bangunan dipikul oleh lapisan ini. Lapisan tanah keras ini
boleh terdiri dari bahan apa saja, meliputi lempung keras sampai batuan
tetap.
Penentuan daya dukung dilakukan dengan melihat jenis tanah apa yang
terdapat dalam lapisan tanah keras tersebut. Jika lapisan tanah keras
merupakan batu keras, maka penentuan daya dukung menjadi mudah,
yaitu menghitung kekuatan tiang sendiri atau dari nilai tegangan yang
diperoleh pada bahan tiang. Jika lapisan tanah kerasnya berupa lempung,
keras atau pasir maka daya dukung tiang amat tergantung pada sifat – sifat
lapisan tanah tersebut (terutama kepadatanya), dalam hal ini cara yang
baik dan sederhana untuk maksud ini adalah dengan alat sondir.
Dengan menggunakan data sondir, dapat diketahui pada kedalaman berapa
tiang harus dimasukan dan daya dukung pada kedalaman tersebut. Daya
dukung dapat dihitung langsung dari nilai konus tertinggi dari hasil sondir
melalui persamaan:

Q tiang = A tiang/3
Dimana:
Q tiang = daya dukung keseimbangan (kg)
A tiang = Luas permukaan tiang (cm2)
P = Nilai conus hasil sondir (kg/cm2)
3 = Faktor keamanan

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 7


Nama : Trijun Tandipayung
2.4 MACAM - MACAM CONTOH TIPE PONDASI

Jenis pondasi dan bentuk nya sendiri ditentukan oleh fator tertentu seperti
berat beban bangunan yang ditopang, atau bisa juga oleh faktor keadaan tanah
disekitar area yang akan dibangun pondasi, lebar pondasi juga ditentukan oleh
berat bangunan yang akan ditopang.
Jika keadaan tanah disekitar area pondasi tidak rata atau memiliki
kemiringan sampai melebihi 10% maka pondasi biasanya akan disesuaikan
dengan keadaan tanah tersebut yaitu dibuat rata atau dibentuk bertangga dengan
bagian bawah dan atas sama rata.
2.4.1 Pondasi Telapak
Adalah Pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom merupakan
adalah pondasi struktural yang mendukung untuk mengatasi beban individual,
yaitu beban yang langsung dialirkan dari kolom ke pondasi telapak ini, bentuk
dari pondasi ini menyerupai plat seperti lapisan beton dengan ketebalan tertentu
menyesuaikan kebutuhan.
Pondasi telapak ini biasanya banyak digunakan untuk bangunan lebih dari
satu lantai atau bangunan dengan ketinggian atap yang tidak lazim contohnya
seperti bangunan masjid, gedung sekolah, gedung olahraga dan lainya.
Komposisi untuk membuat pondasi telapak diantaranya semen, pasir, air,
besi tulangan yang dirangkai, kerikil, dan kayu untuk mencetaknya, walaupun
masuk dalam pondasi dangkal namun jenis pondasi ini juga cocok untuk
bangunan dengan pondasi dalam, tentunya dengan spesifikasi yang disesuaikan.

Gambar 1. Pondasi telapak

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 8


Nama : Trijun Tandipayung
2.4.1 Pondasi Memanjang/Batu kali

Adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung dinding memanjang


atau digunakan untuk mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat,
sehingga bila dipakai pondasi telapak sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.
Bentuk pondasi ini secara gambar detail pondasi adalah trapesium, namun
tak jarang kita temui dilapangan jennis pondasi batu kali ini berbentuk kotak,
pondasi ini selain menggunakan batu kali juga bisa menggunakan batu pecah
sebagai pengganti, mengingat semain susahnya untuk mendapatkan batu kali
sekarang.

Gambar 2. Pondasi Memanjang/Batu kali

2.4.1 Pondasi Sumuran

Merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang,


digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif
dalam. diameter pondasi ini antara 60 sampai 80 cm dengan kedalaman yang
beragam mulai dari 1 meter hingga ada yang mencapai 5 meter.
Pondasi ini biasanya digunakan untuk kondisi tanah yang labil seperti
tanah bekas timbunan rawa, atau kondisi tanah yang berlumpur, biasanya pada
bagian atas pondasi diberikan pembesian supaya dapat mengikat sloof yang
memiliki ukuran lebih besar daripada sloof pada umumnya.

MAKALAH KONTRUKSI PONDASI 9


Nama : Trijun Tandipayung
Gambar 3. Pondasi Sumuran

2.4.2 Pondasi Tiang

Digunakan bila tanah Pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu
mendukung bebannya, dan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat
dalam. Demikian pula, bila Pondasi bangunan terletak pada tanah timbunan yang
cukup tinggi, sehingga bila bangunan diletakkan pada timbunan akan
dipengaruhi oleh penurunan yang besar. Bedanya dengan Pondasi sumuran
adalah Pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang.
Pondasi tiang pancang biasa digunakan untuk tanah pada rawa atau yang
memiliki struktur tanah lembek dan memiliki kadar air yang tinggi, sengingga
untuk menemukan tanah yang keras dibutuhkan kedalaman yang lebih, bahan
untuk membuat pondasi ini antar lain kayu, besi, baja, dan beberapa campuran
beton bertulang.

Gambar 4. Pondasi Tiang

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
0
Nama : Trijun Tandipayung
2.4.3 Tiang Pancang Kayu

Jenis pondasi tiang pancang ini terbuat dari kayu yang memiliki kekuatan
dan daya tahan tertentu, tiang pancang kayu biasanya harus melalui pemeriksaan
terlebih dahulu, yang paling penting dan perlu diperhatiakn adalah daya tahan
kayu terhadap pelapukan tanah yang bisa disebabkan oleh air atau jamur.

Gambar 5. Pondasi Tiang Pancang Kayu

2.4.4 Tiang Pancang Beton Pracetak

Jenis tiang pancang ini sedikit lebih rumit karena harus melalui
perancangan yang baik, di cor dan juga dirawat dulu supaya di saat waktu yang
sudah direncanakan akan didapatkan kekuatan yang cukup supaya tahan
terhadap berbagai permasalahan seperti pengangkutan, penanganan, dan
beberapa tekanan waktu pemancangan.

Gambar 6. Pondasi Tiang Pancang Beton Pracetak

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
1
Nama : Trijun Tandipayung
2.4.5 Tiang Pancang Baja

Jenis tiang pancang baja ini sering digunakan juga untuk beberapa
bangunan, biasanya berbentuk tiang pancang baja pipa dan tiang pancang paja
kotak, tiang pancang ini nantinya akan diisi oleh aduka beton dengan komposisi
tertentu, mutu beton yang baik menjadi perhatian utama.
Maka ukuran minimum beton yaitu harus fc = 20 MPa atau bisa juga K-
250, hal ini supaya struktur daya memiliki kekuatan yang baik, itulah tadi
beberapa jenis pondasi tiang pancang, mari kita lanjut ke jenis pondasi yang lain.

Gambar 7. Pondasi Tiang Pancang Baja

2.4.6 Pondasi Piers

Pondasi piers atau dinding diafragma merupakan jenis pondasi yang


digunakan untuk meneruskan beban struktural yang dilakukan dengan cara
membuat galian yang dalam, lalu setelah itu struktur pondasi ini akan
dipasangkan pada galian yang sudah dibuat tersebut.
Salah satu keuntungan dari pondasi piers ini yaitu lebih murah jika
dibandingkan dengan membuat pondasi menerus atau pondasi batu kali, namun
ada juga kerugian jenis pondasi ini yaitu jika lempengan pondasi kekurangan
ukuran makan kekuatn pondasi ini pun akan berkurang dari keadaan normal.

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
2
Nama : Trijun Tandipayung
Cara kerja lompengan beton diafragma ini akan mengalirkan beban
seluruh bangunan yang ada kedalam tanah, untuk anda yang memiliki basemant
atau ruang bawah tanah pada rumah sangat dianjurkan menggunakan jenis
pondasi ini, karena boton yang dipasang akan sangat berguna sebagai dinding
pada ruang bawah tanah anda.

Gambar 8. Pondasi Piers

2.4.7 Pondasi Caissons (Bor Pile)

Pondasi bor pile adalah jenis pondasi dalam yang dibuat dengan cara
melubangi tanah dengan sistem pengeboran lalu dilakukan pemasangan besi
bertulang pada lobang tersebut dan dilanjutkan dengan pengecoran, perlu
diketahui untuk cara pengeboran lubang anda bisa melakukan dengan cara
manual atau hidrolik.
Untuk ukuran besar lingkaran lubang atau kedalaman galian tanah yang
dibutuhkan juga struktur penulangan beton dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan daya dukung tanah terhadap beban konstruksi yang akan dipikul.
Cara kerja jenis pondasi ini sendiri tidak jauh beda dengan pondasi tiang
pancang dimana berfungsi sebagai media penerus beban struktur pada bangunan
yang berada diatas ke bagian bawah tanah sampai mencapai kedalalam yang
dianggap aman dan kuat, karena itu diperlukan sondir terlebih dahulu supaya
kekuatan tanah dapat diketahui secara tepat.

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
3
Nama : Trijun Tandipayung
Jenis pondasi ini sendiri sangat cocok untuk bangunan di perkotaan yang
biasanya jarak antara bangunan satu kebangunan lain sangat mepet, karena
dalam proses pembuatan pondasi bor pile ini sendiri tidak begitu berisik seperti
pembuatan pondasi tiang pancang yang memasangnya dilakukan dengan
pukulan.

Gambar 9. Pondasi Caissons (Bor Pile)

2.5 PERENCANAAN PONDASI

Seperti kita tahu pondasi adalah salah satu bagian terpenting dalam
struktur bangunan, pondasi terletak paling bawah dari bangunan dan berfungsi
sebagai penopang seluruh beban yang ada pada bangunan diatasnya, mengingat
fungsinya yang sangat penting tersebut maka tidak sembarangan dalam
membangun pondasi yang kuat dan bisa berdiri kokong menopang beban
diatasnya.
Setidaknya kita harus mengetahui lahan yang akan dibangun pondasi, akan
lebih baik jika kita mengeceknya langsung dan berikut dibawah ini akan saya
berikan sedikit tips dalam mempersiapkan pembangunan pondasi.

2.5.1 Persiapan Sebelum Membuat Pondasi


1. Pemeriksaan Tanah
Pertama yang harus dilakukan tentu pemeriksaan yaitu kita harus
memeriksa lokasi sekaligus tanah yang akan dibangun pondasi, jangan

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
4
Nama : Trijun Tandipayung
sampai kita hanya asal gambar pondasi tetapi setelah dibuat dilapangan
ternyata tidak cocok sehingga tidak dapat diterapkan.
Manfaat dari pemeriksaan tanah ini diantaranya adalah:

- Untuk menentukan bagaimana sifat fisis dan juga mekanis lapisan


tanah yang ada dilokasi dengan hasil uji laboratorium terhadap
contoh tanah yang terganggu dan contoh tanah yang tidak
terganggu.
- Untuk mengetahui bagaimanan kekuatan tanah yaitu dengan cara
sondir.
- Untuk mengetahui bagaimana kedalaman muka air tanah yaitu
dilakukan dengan cara Boring.
- Untuk mengambil sampel tanah dengan cara Boring

2. Melakukan Analisa
Setelah melakukan pemeriksaan tanah barulah langkah selanjutnya
kita lakukan hal yang tidak kalah penting yaitu melakukan analisa
dengan pengujian sample tadi di laboratorium, hai ini untuk mengetahui
berbagai hal diantaranya:
- Menentukan daya dukung pondasi dangkal dan pondasi dalam
berdasarkan pada kuat geser tanah atau insitu test.
- Mengevaluasi besar kecilnya penurunan tanah akibat beban pada
bangunan
Setelah semua hal diatas dilakukan, tentunya kita sudah mendapat
data-data pemeriksaan tanah, setelah itu barulah data itu diberikan pada
enginering, data tersebut nantinya akan menentukan jenis, ukuran dan
detail pondasi seperti apa yang tepat untuk dibangun dilapangan.
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan
apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan

apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis


sesuai dengan jadwal kerjanya, jadi Sebelum sampai pada tahap
pemilihan pondasi yang akan digunakan pada sebuah bangunan,

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
5
Nama : Trijun Tandipayung
terlebih dahulu perencana harus mengetahui terlebih dahulu macam
pondasi seperti yang telah dipaparkan diatas, Pada dasarnya pada proses
pelaksanaan proyek selalu dibatasi oleh tiga variabel berupa biaya,
mutu dan waktu, sehingga pemilihan pondasi juga harus
mempertimbangkan tiga variabel pembatas ini.

3. Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Jenis Pondasi

- Kedalaman tanah pondasi


- Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya
- Keadaan daerah sekitar lokasi
- Waktu dan biaya pekerjaan
- Jenis pondasi yang kokoh, kaku, dan kuat
Dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu pondasi harus
dipenuhi beberapa hal yaitu:
- Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor
akibat pengaruh luar.
- Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
- Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.
Demikian yang sudah saya paparkan mengenai pengertian
pondasi, jenis dan macam pondasi serta analisanya. Dalam sebuh
perencanaan selain mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih
tipe jenis pondasi yang sesuai, tentu kita harus mengacu kepada
peraturan pembebanan atau SNI yang berlaku. Materi ini merupakan
ulasan singkat yang lengkap, kepada siapa saja boleh untuk
mempertimbangkan untuk menggunakanya atau tidak, sekian dan
terimaksih.

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
6
Nama : Trijun Tandipayung
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Memilih pondasi yang akan digunakan pada rumah tinggal haruslah tepat.
Ketidaktepatandalam pemilihan pondasi akan berakibat fatal pada bangunan,
seperti penurunan bangunan,sehingga tanah yang mengalami desakan akan
terangkat naik. Akibat lain, struktur bangunanakan mengalami pergerakan dan
terjadi retak-retak pada badan bangunan. Semakin lamaretak tersebut akan
semakin besar dan dapat menimbulkan keruntuhan bangunan.
Pemilihan pondasi, selain memperhitungkan keadaan tanah (daya dukung
tanah), juga perlumemperhatikan lokasi dan fungsi bangunan. Jika bangunan tidak
bertingkat berlokasi di tepi jalan raya yang dilewati oleh kendaraan berat, maka
sebaiknya menggunakan pondasi-menerus yang ditambah perkuatan ekstra.
Apalagi bila bangunan tersebut berada di tanahyang memiliki perbedaan
ketinggian yang cukup besar.
Perkuatan ekstra yang dimaksudadalah pebambahan pondasi-menerus plat
beton bertulang atau pondasi-telapak pada titik-titik pondasi di bawah kolom
struktural.

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
7
Nama : Trijun Tandipayung
DAFTAR PUSTAKA

1
MAKALAH KONTRUKSI PONDASI
8
Nama : Trijun Tandipayung

Anda mungkin juga menyukai