Pembimbing Akademik:
Ns. Artika Nurrahima, S.Kep.,M.Kep
Pembimbing Klinik:
Ns. Noor Rachmi, S.Kep
Disusun Oleh:
22020121210072
Kelompok 5
d. Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi perasaan pasien setelah melakukan tindakan
2) Mengevaluasi hasil kegiatan
3) Menyimpulkan hasil kegiatan
4) Memberikan umpan balik positif
5) Mencuci tangan
5. Referensi Jurnal
Jurnal 1
Jurnal 2
Tanggal 09-03-2022
DS:
- Pasien mengatakan sesak nafas sedikit berkurang dengan penggunaan
posisi semifowler dan latihan teknik pernafasan pursed lips breathing
- Pasien mengatakan masih sesak nafas akan tetapi sudah lebih mendingan
dari hari sebelumnya
- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman
DO:
- RR sebelum: 25 x/menit
- RR sesudah: 22 x/menit
- Irama nafas cepat dan dangkal
- SpO2 sebelum: 80%
- SpO2 sesudah: 83%
- Pasien terlihat sedikit nyaman
Grafik RR (permenit) Ny.E (61 tahun) Sebelum dan Setelah Intervensi
83%
82%
81% Hari ke -1
Hari ke- 2
80%
79%
78%
77%
Pre Post
26
25
Hari ke-1
24
Hari ke-2
23
22
21
20
Pre Post
E. PEMBAHASAN
1. Rasionalisasi Intervensi Sesuai dengan Kriteria Pasien
Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen (O₂) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung karbondioksida (CO₂) sebagai sisa dari oksidasi keluar
tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi. Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru-paru
sebagai tempat pertukaran udara pernapasan. Pernafasan merupakan proses
untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan dalam mengubah
sumber energi menjadi energi, serta membuang CO₂ sebagai sisa
metabolisme. Dalam proses respirasi, paru-paru merupakan organ dalam
sistem pernafasan yang berfungsi menukar oksigen dalam sistem
karbondioksida dari darah dengan bantuan haemoglobin. Sistem respirasi
adalah sistem yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Apabila salah
satu organ terganggu, maka sistem pernapasannya pun akan terganggu,
karena organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan dalam sistem
pernapasan (Maulana 2019).
Gangguan sistem respirasi setiap tahunnya mengalami peningkatan,
salah satunya edema paru. Edema paru didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadi perpindahan cairan dari vaskular paru ke interstisial dan
alveoli paru. Pada edema paru terdapat penimbunan cairan serosa atau
serosanguinosa secara berlebihan di dalam ruang interstisial dan alveoli paru
(Rampengan, 2014). Selain edema paru gangguan pernafasan dapat juga
sering terjadi pada pasien dengan pneumonia dan efusi pleura. Berdasarkan
hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien mengalami sesak nafas/dyspnea
yang disebabkan adanya gangguan pada pernafasan yaitu edema pulmo,
pneumoni dan efusi pleura. Adanya berbagai gangguan pernafasan pada
pasien menyebabkan pasien mengalami sesak nafas. Sesak nafas
menyebabkan saturasi oksigen turun di bawah level normal. Jika kadar
oksigen dalam darah rendah, oksigen tidak mampu menembus dinding sel
darah merah. Sehingga jumlah oksigen dalam sel darah merah yang dibawa
hemoglobin menuju jantung kiri dan dialirkan menuju kapiler perifer sedikit.
Sehingga suplai oksigen terganggu, darah dalam arteri kekurangan oksigen
dan dapat menyebabkan penurunan saturasi oksigen (Yasmara, 2016)
Berdasarkan hasil pengkajian Ny.E mengalami sesak nafas yang ditandai
dengan penurunan saturasi oksigen dan peningkatan RR.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain
memberikan oksigen dengan NRM 8-15 lpm. Pada masker nonrebreathing
biasanya diberikan sekitar 8-15 lpm dan untuk pasien dengan saturasi
oksigen 80-90% (Martinez et al., 2015) dalam hal ini pasien diberikan terapi
oksigen dengan NRM 12 lpm. Tindakan selanjutnya yaitu memposisikan
pasien semifowler 30-40 derajat. pemberian terapi oksigen juga dapat diikuti
dengan pengaturan posisi pasien semifowler dan melatih teknik pernafasan.
Eka, F. A. (2018). Efektifitas Posisi High Fowler (90o) Dan Semi Fowler (45o) Dengan
Kombinasi Pursed Lips Breathing Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen
Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Di Rsud Caruban (Doctoral
dissertation, Stikes Bhakti Husada Mulia).
Maulana, Iwan. 2019. “Pengaruh Teknik Pursed Lips Breathing Dan Posisi Semi
Fowler Dalam Sesak Nafas Pasien Dengan Gangguan Respirasi Di RSUD
Dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi.” Journal of Chemical
Information and Modeling 53(9):1689–99.
Milasari, N. M. D. H., & Triana, K. Y. (2021). The Effect of Semi Fowler Positioning
and Pursed Lips Breathing Technique on Oxygen Saturation of Patients with
COPD in HCU Ward Mangusada Hospital Badung Regency. Jurnal Ilmiah
Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 7(1), 107-116.
Rampengan, Starry H. 2014. “Edema Paru Kardiogenik Akut.” Jurnal Biomedik (Jbm)
6(3):149–56. doi: 10.35790/jbm.6.3.2014.6320
Smeltzer, Suzanne C., and Brenda G. Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. 8th ed. Jakarta: EGC
Amiar, W., & Setiyono, E. (2020). Efektivitas Pemberian Teknik Pernafasan Pursed
Lips Breathing Dan Posisi Semi Fowler Terhadap Peningkatan Saturasi
Oksigen Pada Pasien TB Paru. Indonesian Journal of Nursing Sciences and
Practice, 3(1), 7-1.