Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KESEHATAN PADA REMAJA


DOSEN Pembimbing : Ibu Dentik Karyaningsih M.Kom

Disusun Oleh: Rochmatilah (P27902121115)

Dosen Pembimbing :
Ibu Dentik Karyaningsih M.Kom

POLTEKKES KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEBIDANAN
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan
karuniayanya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan saya dengan makalah ini adalah
untuk menambah wawasan pengetahuan kepada pembaca tentang hal ini materi yang akan
dibahas yakni tentang “KESEHATAN PADA REMAJA” serta untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Informasi Tekhonologi. Ucapan terimakasih atas penyelesaian tugas ini semoga
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terimakasih kepada dosen selaku
dosen pengampu mata kuliah Tekhnologi Informasi yaitu Ibu Dentik Karyaningsih M.Kom
yang telah membimbing saya dalam penyusunan makalah ini. saya sangat menyadari atas
kekurangan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Rangkasbitung, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuang Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Remaja......................................................................................................3
2.2 Masalah Kesehatan Pada Remaja...........................................................................3
2.3 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Pada Remaja.................................................7
2.4 Masalah Kesehatan Jiwa Yang  Sering Terjadi Pada Usia Remaja........................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13
3.2 Saran.......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa keemasan. Pada masa ini
terjadi banyak perubahan dan masalah, yang jika tidak cepat di tangani akan menjadi masalah
yang berkepanjangan dan berdampak serius. Salah satu masalah remaja yang memerlukan
perhatian adalah masalah kesehatan, dimana kesehatan merupakan elemen penting manusia
untuk dapat hidup produktif. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
Remaja adalah harapan bangsa, sehingga berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan
bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut
dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa ahli, selain istilah pubertas
digunakan juga istilah adolesens ( dalam bahasa inggris adolescence).
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang spesial, karena pada saat tersebut terjadi
perubahan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan
timbulnya pubertas. Perubahan pada masa remaja akan memengaruhi kebutuhan , absropsi
serta penggunaan zat gizi  hal ini di sertai dengan pembesaran organ dan jaringan organ tubuh
yang pesat. Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menyebabkan banyak perubahan
fisiologis yang memengaruhi kebutuhan gizi pada remaja.
Selama ini perhatian masyarakat tertuju pada upaya peningkatan fisik dan kurang
memeperhatikan non fisik, yang juga merupakan faktor penentu dalam keberhasilan seseorang
remaja di kemudian hari. Faktor mental emosional yang tidak di perhatikan menyebabkan
seorang remaja hanya sehat fisiknya, namun secara pisikologi  rentan terhadap stres dan
tekanan hidup. Remaja yang demikian akan mudah mengalami masalah mental emosional dan
perilaku, seperti kesulitan belajar, kecemasan, kenakalan remaja, dan ketergantungan
NAPZA.  

1.2  Rumusan Masalah
1.  Apa definisi Remaja?
2.  Apa Masalah Kesehatan Pada Remaja?
3.  Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Kesehtan Pada Remaja?

1
1.3  Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Remaja.
2. Untuk Mengetahui Masalah Kesehatan Pada Remaja.
3. Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Pada Remaja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Remaja


Masa remaja adalah masa yang sangat menentukan dalam perkembangan biologis dan
fisikologis seseorang. Perkembangan ini dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan dan
sosial karena pada masa remaja terjadi pertumbuhan pesat baik dari segi fisik maupun mental
perubahan fisik dan mental terjadi karena pengaruh hormon-hormon pertumbuhan yang
mempengaruhi kondisi emosi cara berfikir, cara memandang dan memutuskan masalah, dan
akhirnya mempengaruhi pola cara perilaku remaja. Apa bila remaja tidak di bekali dengan
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang dirinya dan masalah-masalah yang ada di
sekitarnya, perubahan fisik dan mental yang terjadi dapat mengakibatkan penyimpangan
perilaku pada remaja.
Dalam rangka mencari identitas diri, remaja sering melakukan eksperimen coba-coba,
melakukan hal-hal yang menantang agar tampak seperti jagoan atau untuk menarik perhatian
dan sekedar mendapat pengakuan bahwa dirinya hebat. Pada masa remaja di pengaruhi teman
sebaya lebih kuat dari pada pengaruh orang tua ataupun guru, sehingga apapun pendapat dan
kata teman, buat seorang lebih punya arti dari pada yang lainnya.
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisir yang spesial, karena pada saat tersebut terji
pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan
timbulnya pubertas. Perubahan masa remaja akan mempengaruhi kebutuhan, absorpsi, serta
cara penggunaan zat gizi. Hal ini di sertai dengan pembesaran organ dan jaringan tubuh yang
cepat. Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menyebabkan banyaknya perubahan
fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada remaja.

2.2 Masalah Kesehatan Pada Remaja


Remaja merupakan dimana seseorang mengalami perkembangan untuk mencapai
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Banyak persoalan yang di hadapi para
remaja yang berkaitan dengan masalah gzi. Masal-masalah gizi yang biasa di alami pada masa
remaja adalah obesitas dan anemia

3
A. OBESITAS
Obesitas biasa disebut dalam bahasa awam sebagai kegemukan atau berat badan yang
berlebihan sebagai akbat perhimpuan lemak tubuh yang berlebihan. Permasalahan ini terjadi
hampir di seluruh dunia dengan prevalensi yang semakin menngkat baik di negara-negara
maju ataupun berkembang, termasuk di indonesia. Di kalangan remaja , obesitas merupakan
permasalahan yang merisaukan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan
menyebabkan gangguan fisikologis yang serius. Belum lagi kemungkinan diskriminasi di
lingkungan sekitar. Dapat di bayangkan jika obesitas terjadi pada remaja, maka remaja
tersebut akan tumbuh menjadi remaja yang kurang percaya diri.
Dari hasil penelitian di ketahui bahwa mereka yang mengalami obesitas ( overweight)
saat remaja diketahui 3-4 kali lebih beresiko mengalami penyakit jantung yang berujung pada
kematian serta beresiko 2-3 kali terhadap penyakit kanker kolon dan penyakit pernafasan
seperti asma dan emfisemat. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebuh banyak di
bandingkan pria, perbandingan yang norml antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 25-30% pada wanta; dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebh dar 30%,
dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Penyebab Obesitas:
Menurut Mu’tadin ( 2002 ) ada beberapa faktor pencetus obesitas di antaranya :
1. faktor genetik
2. pola makan yang berlebih.
3. Kurang aktivitas
4. Emosi
5. Lingkungan

Cara mengatasi obesitas :


1. Menjaga pola makan yang teratur atau tidak berlebih sesuai dengan kebutuhan tubuh
2. Berolahraga yang teraturMengontrol emosi

B. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari
normal. Pada pria hemoglobin norma adalah 14-18gr% dan eritrosit 4,5-5,5 jt/mm³.
sedangkan pada wanita hemoglobin normal adalah 12-16gr% dan eritrosit 3,5-4,5jt/mm³.
anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunya produktivitas kerja ataupun

4
kemampuan akdemis di sekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi, anemia
juga dapat mengganggu pertumbuhan dimana tinggi dan berat badan menjadi tidak sempurna
selain itu daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah terserang penyakit.
Pada umumnya anemia lebih serng terjadi pada wanita dan remaja putri di bandingkan
dengan pria yang sangat di sayangkan adalah kebanyakan penderita tidak tahu atau tidak
menyadarinya. Bahkan ketika tahu pun masih menganggap anemia sebagai masalah sepele
remaja putri mudah terserang anemia.

Cara mengatasi anemia :


1. Makan-makanan yang bnayak mengandung zat besi dari bahan hewani ( daging, ikan,
ayam, hati, dan telur ) dan dari bahan nabati ( sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-
kacangan dan tempe) .
2. Banyak makan-makanan sumber vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi misalnya jambu, jeruk, tomat dan nanas.
3. Minum tablet penambah darah setiap hari khususnya saat mengalami haid.
4. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasi ke dokter untuk di cari
penyebabnya dan pengobatan.

Penyebab anemia :
a. Kurangnya asupan zat besi
b. Berkurangnya zat besi dalam makanan
c. Meningkatnya kebutuhan zat besi
d. Kehilangan darah yang kronis
e. Penyakit malaria
f. Cacing tambang
g. Infeksi-infeksi lain serta pengetahuan yang kurang tentang anemia.

C. Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Remaja


Masa remaja adalah masa yang paling indah, demikian pendapat sebagian orang masa
remaja yang indah ini tentunya akan terwujud apabila para remaja memiliki kesehatan yang
baik..

5
A. Gigi Berlubang
Hampir setiap orang pernah merasakan sakit gigi. Faktor penyebabnya bisa
bermacam-macam, tetapi kebanyakan orang sakit gigi kahrena giginya berubang besar dan
sudah mengenai bagian pulpa. Gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi
akbat aktivits bakteri yang menyebabkan terjadinya pelunakkan dan selanjutnya terjadi lubang
/rongga pada gigi.

B. Gusi Berdarah
Masalah gusi berdarah seringkali di keluhkan oleh para remaja biasanya terjadi tiba-
tiba saat sedang menyikat gigi. Hal ini menunjukkan adanya peradangan pada gusi yang di
sebut dengan ginginvitis. Peradangan pada gusi ini biasanya di sebabkan oleh buruknya
kebersihan mulut, sehngga terjadi penumpukan flak yang kemudian dapat mengiritasi gusi.

C. Sariawan
Sariawan merupkan bahasa awam untuk berbagi macam lesi/luka yang timbul di
rongga mulut, namun biasanya sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut di
sebut stomatitis Aftosa Recurent ( SAR ).

D. Bau Mulut
Bau mulut atau halitosis pada saat berbicara sering tidak di sadari oleh penderitanya.
Dia baru menyadari saat lawan bicaranya menjauh sedikit demi sedkit atau membandingkan
muka saat berdekatan. Hal ini bisa berlangsung lama bila tidak ada sahabat atau teman kita
yang mau memberitahu. Setelah menyadari adanya bau yang tak sedap keluar dari mulut
maka biasanya orang akan menjadi minder, rendah diri dan membatasi berkomunikasi dengan
rekannya.

E. Pewarnaan Gigi
Perwarnaan gigi dapat mengurangi keindahan penampilan dan mempengaruhi rasa
percaya diri seseorang. Hal ini terjadi pada anak-anak dan remaja yang sangat memperhatikan
penampilannya.

6
2.3  Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Pada Remaja
 Menurut Cutrona’s (1990) dalam stewart (1996) ada lima jenis dukungan sosial yang
dapat di berikan pada seseorang yaitu sebagai berikut
1. Dukungan emosional
 Bagi remaja, dukungan emosional ini sangat diharapkan karena remaja pada masa
pencarian identitas diri. Adanya dukungan emosional membuat remaja merasa nyaman dan
dapat meningkatkan rasa percaya diri yang tentunya akan berdampak pada kemampuan
remaja menemukan identitas dirinya.
2. Dukungan intregitas sosial
Jenis dukungan ini memungkinkan remaja untuk mendapatkan perasaaan di terima
dan  memiliki suatu kelompok dimana mereka saling membagi perasaan, minat, perhatian,
dan melakukan kegiatan kreatif
3. Dukungan penghargaan
Dukungan jenis ini sangat membantu remaja dalam meningkatkan harga dirinya,
karena remaja mendapatkan penghargaan atau pengakuan dari orang lain. Penghargaan ini
sangat bermanfaat untuk mencegah remaja menggunakan napza sebagai jalan keluar
mengatasi rasa minder atau pada diri rendah.
4. Dukungan instrumental
Dukungan instrumental ini meliputi bantuan langsung seperti buku, uang, makanan,
atau obat-obatan. Dukungan instrumental yang diberikan pada remaja mendukung
terselenggaranya kegiatan kerja bakti, diskusi remaja dan sebagainya.
5. Dukungan informasi
dukungan informasi yang di berikan dapat berupa nasihat , saran, atau umpan balik
tentang keadaan remaja.

2.4 Masalah Kesehatan Jiwa Yang  Sering Terjadi Pada Usia Remaja


1. Kegagalan di Sekolah atau Kesulitan Belajar.
Kegagalan di sekolah berarti tidak dapat mengikuti pelajaran di kelas. Penyebabnya
dapat berupa :
- Gangguan organic yaitu disebabkan oleh perkembangan otak yang terlambat,
penyakitatau trauma susunan saraf pusat (otak), penglihatan dan pendengaran serta
kelemahan fisik (lelah atau sakit).

7
- Cara murid belajar atau cara guru mengajar. Anak yang memiliki kecerdasan. Anak
yang memiliki kecerdasan yang sama, bias saja mempunyai penangkapan yang berada
dengan anak lainnya.
- Masalah emisonal.
- Masalah social atau ekonomi, misalnya ayah baru meninggal atau menganggur
sehingga anak terpaksa berkerja untuk membantuk keluarganya.

2. Masalah Perilaku
Masalah perilaku meliputi membolos, mencuri, berbohong, agresi, tidak patuh,
kenakalan remaja dan kebebasan seks.Seorang remaja  dapat saja mengalami salah satu atau
lebih dari permasalahan itu. Hal ini perlu penanganan yang sungguh-sungguh, bila
permasalahannya banyak atau mempunyai dampak terhadap orang lain. Masalah perilaku
sering terjadi karena anak remaja menjadi bosan dan tidak ada minat terhadap kehidupan di
sekelilingnya. Dan ia berkelompok dengan anak-anak lain yang memiliki perasaan yang sama.
Keadaan ini sering pula terjadi bila anak merasa gagal disekolah atau ia merasa tidak disayang
atau tidak diperhatikan dirumah. Melibatkan anak yang kegiatan-kegiatan yang bermakna
seperti di OSIS, olahraga, dll, akan sangat membantu mengatasi masalahnya karena anak
berjumpa dengan kawan yang berperilaku baik yang dapat menolongnya.

3. Masalah Emosi
Masalah emosional dapat tergambar dalam bentuk gejala-gejala muda menangis,
murung ,sedih, takut, cemas atau kuatir . Bila anak merasa sangat menderita atau putus asa,
atau sangat marah dan membenci, ia mungkin mencoba untuk melukai dirinya sendiri.
Permasalahan ini mungkin sudah berlangsung lama atau baru saja mucnculnya. Bila baru
terjadi, sering kali dicetuskan oleh suatu kejadian misalnya setelah kematian orang yang
dicintai, putus pacar atau kuatir terhada pujian yang dirasakant erlaluberat, tidak menyukai
seorang guru dll. Remaja yang sedang mengalami masalah ini membutuhkan seseorang yang
bias mengerti dan dapat dipercaya sebagai tempat mencurahkan isi hatinya. Bisa seperti
seorang dewasa seperti guru, orang tua, dapat pula teman terutama mencurahkan yang
dirahasiakan pada orang tua.

4. Keluhan-keluhan jasmani tanpa sebab fisik


Keluhan ini dapat meliputi rasa nyeri atau sakit ( kepala,perut,otot, dll), kelemahan
atau bahkan kelumpuhan lengan atau tungkai, tidak bias membicarakan, keletihan, merasa ada

8
tekanan atau rasa berat dikepala, sesak nafas, tidak mampu berkonsetrasi, ingatan yang lemah
atau mudah lupa dll. Kadang-kadan g keluhan jasmaniah merupakan tanda adanya kesedihan,
kemurungan, kesalahan atau kecemasan anak yang mengalami hal seperti diatas sering tidak
masuk sekolah karena alas an sakit,padahal dokter tidak menemukan kelainan jasmani.Untuk
mengatasi keadaan ini perlu diperhatikan hal-hal atau masalah yang melatar belakangi
keluhan tersebut .Pemberian obat-obatan yang berlebihan akan dapat mengakibatkan anak
tersebut menjadi pada obat dan tetap tidak menyadari keadaana dan ya masalah tersebut.

5. Gangguan Psikosis
Ganguan psikosis terkadang-kadang muncul pada usia 12-16 tahun, yang ditandai oleh
gangguan pada kemampuan menilai realitas, gangguan emosi, proses piker dan perilaku.
Anak yang tadinya baik-baik saja, tiba-tiba perilakunya aneh, menarik diri dari lingkungan,
kadang-kadang berbicara atau tertawa sendiri, bicaranya sulit dipahami, mendengar suara-
suara yang berbicara padanya sedangkan orang lain tidak dapat mendengarnya ( halusinasi),
gangguan tidur, dll. Gangguan ini bias terjadi secara mendadak dan dicetuskan oleh suatu
kejadian, tapi dapar pula terjadi secara perlahan-lahan.Anak yang mengalami gangguan ini
harus di bawa berobat fasilitas kesehatan.

Gambar 1.1

6. Gangguan Kepribadian
Kepribadian adalah gangguan dari segala sifat, pola reaksi dan perilaku seseorang
yang menjadi cirri khas dari orang tersebut yang menentukan sikap dan daya penyesuaiannya
terhadap lingkungannya. Ciri ini relative menetap dan dapar diperkirakan sebelumnya,

9
memberikan gambar tentang kepribadian seseorang seperti seseorang yang selalu periang,
penyedih, pemarah, bersifat kaku, ingin menarik perhatian orang, pemberani, suka menolong
dll.
Seseorang dengan gangguan kepribadian menunjukan sikap dan sifat yang relative
menetap sebagai berikut :
a. Orang yang seolah-olah, tidak dapat belajar dari pengalaman hidupnya, walau pun
sudah diperingatkan berkali-kali tentang suatu perbuatan atau perilaku, tapi dia tetap
mengulanginya hanya untuk pemuasan diri.
b. Orang yang selalu menderita oleh perbuatannya sendiri, dan membuat orang lain di
lingkungannya ikut menderita .orang tersebut tidak mempedulikan akibat dari
perbuatannya.
c. Orang  yang tidak merasa berdosa, walau pun melakukan yang sangat tercela.
d. Orang yang melakukan tindak kekerasan tanpa perasaan menyesal atau iba melihat
orang lain menderita.
e. Orang yang dalam bergurau sering melampau batas kewajaran sehingga orang lain di
sekitarnya menderita.
f. Orang yang selalu melakukan perbuatan yang sangat mengejutkan orang lain di
sekitarnya.
g. Orang yang selalu hidup secara tidak bertanggung jawab, santai tidak mau bekerjamu
dan terseret kedalam tindakan yang merugikan, mungkin menjadi pemabuk, penjudi,
penganggur, penipu, penondong, perampok,dsb.
h. Orang yang tidak mampu mengendalikan implus (dorongan) dan selalu terjadi ledakan
amarah yang tidak terkendali pada saat kejadian itu.
i. Orang yang bertingkah laku selalu ingin menarik perhatian orang lain, kadang-kadang
bergaya mencolok dan berlebihan sehingga lebih tampak dramatik.
j.

10
7. Penyalah gunaan Zat ( Narkotik, Alkohol, dan Zat adiktif lain)

Gambar 1.2

Penyalah gunaan zat adalah penggunaan zat secara patologis (di luar tujuan
pengobatan) yang sudah berlangsung selama paling sedikit satu bulan berturut-turut dan
menimbulkan gangguan dalam fungsi social atau pekerjaan .Penyalah gunaan zat dapat
menimbulkan ketergantungan. Seseorang dikatakan ketergantungan zat bila orang tersebut
tidak mungkin baginya menghentikan pemakaian. Biasanya ketergantungan terjadi setelah
pemakaian jangka panjang secara teratur. Ketergantungan ini dapat dalam bentuk ketagihan
secara fisik atau psikologis. Pada ketergantungan fisik, pemakaian akan mengalami gejala
putus zat bila ketergantungan pada alkohol, bila menghentikan pemakaiannya akan
mengalami tidak bias tidur, mudah tersinggung, tangan gemetar, ketakutan, bingung dan
bahkan kejang. Begitu pula pada pemakaian opium, bila dihentikan akan mengalami rasa sakit
sekali pada otot-otot, keram lambung, muntah, diare, berkeringat dan tidak bisa tidur.
Penyalah gunaan zat dapat menimbulkan masalah terhadap diri sendiri, keluarga,
lingkungan, masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah tersebut diantaranya meliputi :masalah
kesehatan, perilaku, sekolah, pekerjaan, keuangan, keluarga, hukum, dsb. Penyalah gunaan
zat sering pula menimbulkan masalah psikologis dan emosional yang kadang-kadang di sertai
penurunan daya ingat. Masalah kesehatan yang sering dijumpai adalah kekurangan vitamin,
penyakit paru-paru, hati, lambung dan ginjal. Kecelakaan lalu lintas, jatuh, terbakar dan
kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan sering terjadi pada orang ketergantungan
alkohol.

11
Penemuan dini penyalah gunaan zat bukan merupakan suatu hal yang mudah, namun
hal ini penting sekali aritnya dalam menentukan sikap selanjutnya. Dalam upaya penemuan
dini perlu diketahui hal-hal yang mencurigakan :
- Prestasi belajar menurun.
- Sering membolos atau meninggalkan sekolah.
- Sering membuat masalah dengan teman, guru, atau murid sekolah lain.
- Sering memakai uang sekolah, mencuri, berhutang atau mengompas.
- Lekas marah, tersinggung, sikap kasar, tidak sabar dan egois.
- Penampilan diri menurun, wajah murung, loyo, ngantuk, kurang bergairah, acuh tak
acuh, sering melamun, disiplin dan sopan santun menurun, pemakaian kotor dan lusuh,
cara pembicaraan lamban, tak jelas,  kadang-kadang cadel serta banyak merokok.
- Kedapatan membawa zat atau membujuk teman untuk memakai.

BAB III

12
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam perkembangan remaja sangat rentang terhadap pengaruh lingkungan.
lingkungan osial budaya yang tidak positif merupakan faktor resiko bagi remaja untuk
terjebak dalam perilaku tidak sehat misalnya merokok, minum-minuman keras penggunaan
narkoba seks pranikah  tawuran tindakan kriminal semua perilaku remaja yang dianggap
menyimpang ini sangat beresiko terhadap kesehatan  dan  keselamatan meraka bukan hanya
masalah dari fisik biologis mereka melainkan dari lingkungan oleh sebab itu banyak remaja
yang tidak mampu mengatasi masalahnya tersebut.

3.2  Saran
Dalam  menghadai perkembangan zaman seperti ini kita sebagai remaja harus mampu
mengendalikan dan menjauh kan diri dari lingkungan yang dapat merusak kesehatan baik dari
fisik maupun biologis. Peran perawat yaitu mampu memberikan konseling atau pengetahuan
yang baik kepada remaja.

DAFTAR PUSTAKA

13
Ananto , Purnomo.dkk. 2004. Pedoman Pelatihan Dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup
(Life Skills Education). Jakarta : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen
Pendidikan Nasional
Departemen Kesehatan RI.1993. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Remaja Di Sekolah
Tingkat Lanjut.Jakarta : Departemen Kesehatan.
Tim Penulis Poltekkes Depkes.2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta:
Salemba medika.

14

Anda mungkin juga menyukai