Disusun Oleh :
Kelompok 15
1. Ai Nusofa (20041184156)
2. Anatasya Gabriella R. (20041184132)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Laporan Makalah ini khususnya mata kuliah Entertainment Education ini dengan materi
“Theories Of Power (Mumby, 1998)”. Atas dukungan dan materil yang diberikan, maka
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu kami, bapak
Dr. Danang Tandyonomanu, S.Sos., M.Si. dan ibu Tsuroyya, S.S., M.A.yang selalu
memberi bimbingan, saran, dan ide atas menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa tidaklah sempurna laporan yang telah dibuat ini. Oleh
karena itu, kami sngat membutuhkan saran dan kritik dari dosen pengampu untu
penyempurnaan tugas laporan makalah ini.
Tim Kelompok
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................
2.1 Pengertian Teori Power...............................................................................................................
2.2 Teori Power Menurut Mumby 1988............................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Dalam leadership power identik dengan kekuatan, kekuasaan, dan kekuatan. Power
merupakan “sarana” kepemimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Power sebagai alat
menjalankan pengaruh. Power adalah kemampuan (ability) untuk menjadikan orang lain mau
melaksanakan sesuatu. Menurut Achmad (2000) power diidentifikasikan sebagai kemampuan
seseorang/ bagian dalam organisasi untuk mempengaruhi orang/ bagian lain (agar menjalankan
perintah atau mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak mereka inginkan) untuk mencapai
tujuan, sesuai keinginan pemilik power.
Power sifatnya intangible (tidak terlihat, tetapi pengaruhnya terasakan). Untuk bisa
dirasakan. Power perlu digunakan, tetapi cukup ditampilkan potensinya. Sumber power bermacam-
macam, bisa posisi formal, akses terhadap kekuasaan, penguasaan sumber dan sebagainya. Sumber
ini bisa memunculkan power dengan kadar yang berbeda (Ahmad, 2000).
Peran power sangat penting, terutama berhubungan dengan keinginan membangun
kepemimpinan yang efektif, yang biasanya diukur melalui peningkatan performansi kerja. Power
yang sifatnya intangible dapat berubah menjadi sebuah tools yang berbahaya bagi organisasi, bila
pemakaiannya berlebihan dan melebihi takaran kebutuhan organisasi. Penggunaan power yang
berlebihan akan menyebabkan prosedur dan sisi-sisi manajerial organisasi porak poranda. Dalam
kaitan dengan keberhasilan kepemimpinan, pemakaian power tidak sepenuhnya dilakukan. Hanya
kepemimpinan dalam situasi tertentu saja memerlukan power dari sejumlah sumber power yang
tersedia. Dan setiap situasi kepemimpinan akan membutuhkan kadar dan sumber power tersebut
yang akan berbeda satu sama lain. Pemilihan sumber power yang tepat akan membawa seorang
pemimpin berhasil dalam kepemimpinannya.
Ciri umum perspektif tradisional (Guba dan Lincoln;Dennis Mumby) ialah pola-pola
hubungan misalnya antara objek yang diteliti dengan peneliti, klaim terhadap temuan, pandangan
terhadap realitas, objek kajian sebagai sesuatu yang objektif dan observabel dan seterusnya.
Dalam konteks komunikasi organisasi, perspektif tradisional memandang organisasi sebagai
objek yang dapat dikaji dengan konsep- konsep dan metode-metode yang memandang perilaku
komunikasi organisasi adalah sebuah aktivitas yang objektif dan dapat diamati, diukur, diberi
label, dikelompokkan dan dihubungkan dengan proses-proses lain di dalamnya.
Dalam pengertian itu komunikasi secara primer dipahami sebagai proses pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sudut pandang demikian efektifitas komunikasi tergantung pada dua hal
yakni pengiriman dan penerimaan pesan yang akurat dan reliabel serta kondisi penerima yang
memahami dan merespon pesan tersebut dalam sebuah cara yang dikendaki pengirim pesan. Jika
proses pengiriman pesan tidak akurat dan reliabel, besar kemungkinan respon tidak diberikan
sesuai yang diharapkan. Akibatnya, efektifitas komunikasi tidak terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam dunia organisasi, power (kekuasaan) ini sering digunakan namun banyak
pengabaian yang dilakukan dalam penggunaan kekuasaan. Mumby dalam komunikasi
organisasi menanamkan sebuah pergeseran dari pendekatan yang hanya mencoba
menjelaskan dunia organisasi ke pendekatan yang menyoroti cara-cara di mana dunia
organisasi menciptakan pola-pola dominasi.
DAFTAR PUSTAKA
Conrad, C, (1983) ‘Organizational Power: Faces and Symbolic Forms’, Putnam and M.
M. Achmad (2000). Power dalam Organisasi. Usahawan No. 9 Tahun xxix September.