Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan”

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

“ADMINISTRASI PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :Ibu Aulia Rahma, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Kelas A

Ayu Widia Zulvianti (2001080007)

Khoirul Anam (2001081005)

Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Metro

Tahun 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Penyusuna makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
kajianMata kuliah Administrasi Pendidikan tentang Ruang Lingkup
Administrasi Pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca maupun
kami sebagai penyusun. Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah
mendapatkan bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
ingin menyampaikan terima kasih kepada :

Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidaya–Nya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Ibu Aulia
Rahma, M.Pd selaku dosen mata kuliah Administrasi pendidikan yang telah
memberikan tugas yang berkaitan dengan makalah ini sehingga bertambah
pengetahuan kami dalam penulisan makalah ini. Teman-teman kami yang telah
memberikan semangat dan dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut
membantu penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan baik penyusunan maupun penulisan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.

Metro,22 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
PETA KONSEP....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
1.Pengertian Administrasi pendidikan.....................................................................4

2.Ruanglingkup Administrasi Pendidikan...............................................................4

2.1 Administrasi Kesiswaan............................................................................ 4


2.2 Administrasi Kurikulum............................................................................5
2.3 Administrasi Personalia (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) ...............6
2.4 Administrasi Sarana Prasarana Pendidikan..................................................6
2.5 Administrasi Hubungan Masyarakat.............................................................8
2.6 Administrasi Keuangan...................................................................................8
2.7 Administrasi Tata Laksana.............................................................................9
2.8 Administrasi Layanan Khusus.......................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mengelola administrasi di dunia pendidikan dibutuhkan
kematangan dalam mengatur pola administrasi, dan sesuai dengan pola yang
lebih baik serta sesuai dengan aturan yang berlaku. Administrasi mengandung
beberapa pokok pengertian yaitu administrasi sebagai proses kerja sama,
aktivitas kerjasama dilakukan dua orang atau lebih. Merupakan wadah kerja
sama yang berupa lembaga atau organisasi. Dan mempunyai tujuan tertentu
yang ingin dicapai. Sedangkan pendidikan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam meningkatkan SDM yang akan menopang gerak
pembangunan.
Pembangunan sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-
manusia yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Maka dari itu dibutuhkan
untuk mengatur agar dapat terstruktur dengan baik. Dalam pandangan nilai,
pendidikan mempunyai peran sentral sebagai pendorong individu dan warga
masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan. Di
samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting bagi proses
transformasi personal maupun sosial. Pada makalah ini kami akan membahas
tentang ruang lingkup administrasi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis akan
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian administrasi pendidikan?
2. Apa saja Ruang lingkup administrasi pendidikan

2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian administrasi pendidikan
2. Mengetahui Ruang lingkup administrasi pendidikan

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan
yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat, mendokumentasikan,
kegiatan menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya serta
mempersiapkan laporan. Administrasi pendidikan dalam pengertian secara
luas adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu
baik personel, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Jadi dalam proses administrasi pendidikan
segenap usaha-usaha yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan
pendidikan diintegrasikan, diorganisasi, dan dikoordinasi secara efektif,
semua materi yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara
efisien.
Administrasi pendidikan seringkali disalah-artikan sebagai semata-mata
ketatausahaan pendidikan. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak
begitu mudah karena menyangkut pengertian yang luas. Administrasi
pendidikan segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber
(personil maupun materil) secara efektif dan efisien untuk menunjang
tercapainya pendidikan. Administrasi adalah seluruh kegiatan dalam setiap
usaha kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih orang-orang
secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.1

2. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

2.1 Administrasi Kesiswaan


Dua faktor pokok yang mengambarkan situasi pendidikan adalah anak
didik dan pendidik. Berlangsungnya situasi pendidikan tidak mungkin tanpa
kedua faktor itu. Di sekolah kedua faktor itu disebut siswa (murid) dan guru.
Tanpa kedua faktor tersebut tidak mungkin diselenggarakan sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal. Program sekolah yang diwujudkan dalam
berbagai bentuk situasi pendidikan, termasuk juga yang disebut proses belajar
mengajar hanya akan berlangsung secara berdaya dan berhasil guna bilamana

1
Qurtubi, A. (2019). Administrasi Pendidikan (Teori & Implementasi). Surabaya: CV.
Jagad Media Publishing. (hal. 3-4)

4
pengelolaan kedua faktor itu dilakukan secara baik.2 Dengan kata lain, untuk
penyelenggaraan sekolah yang berdaya dan berhasil guna sebagai lembaga
pendidikan formal, diperlukan pengelolaan terhadap faktor siswa.
Administrasi/manajemen kesiswaan itu bukanlah dalam bentuk pencatatan
data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
1. Pengertian dan Tujuan Administrasi Kesiswaan
Administrasi peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan
terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus sekolah. Adiministrasi kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta
mencapai tujuan pendidikan sekolah3.
2.2 Pengertian Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum adalah proses usaha memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran, dalam arti sempit kurikulum adalah mata pelajaran. Tapi
ada beberapa ahli mengatakan bahwa kalau hanya mata pelajaran aja berarti
kegiatan ektrakulikuler, waktu anak-anak bermain dll. yang tidak masuk dalam
mata pelajaran tidak termasuk dalam kurikulum. Sedangkan kurikulum dalam
bahasa latin adalah 'curere' yang bearti laluan atau jejak. Sedangkan dalam
bahasa arab biasa disebut sebagai manhaj yang berarti jalan yang terang yang
dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Kurikulum adalah
sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan undang-undang No 20 tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat
rencana serta cara yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan pedoman pemyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.

2
Prof. Dr. Hadari Nawawi, dkk, Administrasi Sekolah, (Jakarta, Balai Aksara, 1986), hlm. 20
3
Sohiron, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015), hlm. 34

5
2.3 Administrasi Personalia (Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
Kata administrasi berasal dari dua kata yaitu ad yang berarti ke atau kepada
dan ministrare yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan.
Sedangkan kata personalia berasal dari kata personil yang berarti anggota
suatu organisasi atau lembaga yang mendapatkan gaji atau imbalan sesuai
dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut, seperti guru dan pegawai lainnya.
Jadi, administrasi personalia adalah seluruh proses kegiatan yang dimulai dari
perencanaan, penggerakan, pembimbingan, perorganisasian, dan pengawasan
dengan mengusahakan sumber yang ada secara efektif dan tepat demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan..

2.4 Administrasi Sarana Prasarana Pendidikan


Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,bahan, dan perabot yang
secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan disekolah4.
Jenis sarana pendidikan menurut nawawi diklarifikasikan menjadi 3 yaitu5:
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai, yaitu segala alat dan bahan
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat.
Contoh: spidol, kapur tulis.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama, yaitu seluruh alat dan bahan yang
dapat digunakan terus menerus dalam waktu relatif kama. Contohnya :
meja, kursi, komputer.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya saat digunakan
a. Sarana pendidikan yang bergerak, yaitu sarana pendidikan yang
bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, Contohnya : almari arsip sekolah, meja sekolah,
bangku sekolah dsb.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak,yaitu sarana
pendidikan yang tidak bisa atau sangat sulit atau relative sangat

4
Sohiron,Op.cit,hlm.77
5
Risnawati, Administrasi dan suvervisi pendidikan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,2014), hlm.27

6
sulit untuk dipindahkan. Contoh : penggunaan air pada suatu
sekolah.
3. Ditinjau dari hubungannya dengan Proses belajar mengajar.
a. Alat pelajaran, yaitu alat yang digunakan secara langsung dalam
proses belajar mengajar. Contohnya: alat peraga, alat tulis dan alat
praktik.
b. Alat peraga, yaitu alat pembantu pendidikan dan pengajaran.
c. Media pembelajaran, yaitu sarana pendidikan yang digunakan
sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk
meningkatkan efektivitas dan efisien dalam mencapai tujuan
pendidikan.

Sedangkan prasarana pendidikan adalah sebuah kelengkapan yang digunakan


dan tidak secara langsung menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah 6.
Prasarana pendidikan diklarifikasikan menjadi dua macam, yaitu7 :
a. Prasarana pendidikan yang dapat digunakan secara langsung dalam
proses KBM. Contoh: ruang teori, ruang perpustakaan, ruang
praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
b. Prasarana pendidikan yang tidak secara langsung berhubungan
dengan proses KBM. Contoh : ruang kantor dan kantin sekolah.

Berdasarkan pengertian dari kata sarana dan prasarana di atas dapat


diketahui bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan
segala proses dari mulai perencanaan hingga penghapusan sarana dan
prasarana dalam satuan pendidikan agar proses belajar mengajar dapat
terlaksana secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan8.

Secara umum tujuan administrasi sarana dan prasarana pendidikan


adalah memberikan layanan profesional di bidang sarana dan prasarana
6
Sohiron,Op.cit,hlm.81
7
Risnawti,Op.cit,hlm.129
8
Sohiron,Op.cit,hlm.82

7
pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara
efektif dan efisien.

2.5 Administrasi Hubungan Masyarakat


Hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah
antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung
fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama
serta pemenuhan kepentingan bersama.
Secara lebih umum dikatakan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat
diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta
berupaya dalam memperbaiki sekolah. Masyarakat memiliki posisi ganda
yaitu sebagai objek dan subjek, keduanya memiliki makna fungsional bagi
pengelolaan lembaga pendidikan9.

2.6 Administrasi Keuangan


Dalam uraian-uraian terdahulu telah sering dikemukakan bahwa sekolah
merupakan organisasi kerja,yang memikul sejumlah volume dan beban kerja
sesuai dengan jenis dan tingkatannya masing-masing. Untuk mewujudkan
beban kerja itu di perlukan sejumlah dana atau uang, baik untuk beban kerja
yang memerlukan alat maupun tidak. Dengan kata lain sekolah memerlukan
sejumlah dana agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang
memungkinkannya mencapai tujuannya sebagai orgnisasi kerja.10
Administrasi keuangan sekolah merupakan langkah pengolahan keuangan
sekolah mulai dari penerimaan sampai dengan bagaimana
mempertanggungjawabkan keuangan yang digunakan secara obyektif dan
sistematis.
Dana datang disebut dana masukan (input) yang kemudian setelah
dilakukan perencanaan anggaran (budgeting), lalu alam pelaksanaan proses

9
Drs. Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 186
10
Dr. Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
(Jakarta: CV. Rajawali, 1990), hlm. 65

8
pendidikan (throughput), dan akhirnya dipertanggungjawabkan sesuai
ketentuan yang berlaku bersama hasil usaha (output) yang dihasilkannya.11
Jadi, administrasi keuangan sekolah adalah sebuah aktifitas berdasarkan
sumber pendapatan dan penggunaan biaya sebagai pengolahan pendidikan
secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

2.7 Ruang Lingkup Administrasi Tata Laksana


Tata laksana pendidikan sering disebut dengan istilah administrasi tata
usaha, yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan surat menyurat yang
dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengelola, menggandakan,
mengirim dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh
organisasi. Dengan pengertian ini maka tata laksana atau tata usaha bukan
hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan keterangan atau informasi
yang berwujud warkat. Warkat ini adalah catatan tertulis atau bergambar
mengenai sesuatu hal untuk keperluan pengingatan agar apabila sewaktu-
waktu diperlukan dapat disiapkan.

2.8 Administrasi Layanan Khusus


Administrasi layaan khusus meliputi administrasi perpustakaan,
kesehatan, dan keamanan sekolah. Administrasi komponen-komponen
tersebut merupakan bagian penting dari manajemen berbasi sekolah yang
efektif dan efisien.12

Administrasi layanan khusus lain adalah layanan kesehatan dan keamanan.


Sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab
melaksanakan proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan
ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, tetapi juga harus menjaga dan
meningkatkna kesehatan jasamani dan rohani peserta didik.

11
Ary H. Gunawan., Op.cit. hlm. 160
12
Mulyasa., Op. cit. hlm. 115

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Administrasi Kesiswaan: meliputi organisasi dan perkumpulan murid,
masalah kesehatan dan kesejahteraan murid, penilaian dan pengukuran
kemajuan murid, bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
2. Administrasi Kurikulum; meliputi pembukuan dan pendataan jumlah mata
pelajaran yang diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam
pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program
semester, evaluasi, program tahunan dan kalender pendidikan.
3. Administrasi Personalia (Pendidik dan Tenaga Kependidikan); meliputi
kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutase, surat keputusan,
surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.
4. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan; meliputi buku perencanaan
pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan barang, buku perbaikan
barang, dan lain-lain.
5. Administrasi Hubungan Masyarakat; meliputi hasil kerja sama, program-
program humas, dan sebagainya.
6. Administrasi Keuangan; meliputi keuangan pendaftaran siswa baru, uang
gedungm uang seragam, uang peralatan sekolah, SPP, dan lain-lain.
7. Administrasi Tata Laksana: meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan
di sekolah, jadwal penjaga, jadwal kebersihan, dan lain-lain.
8. Administrasi Layanan Khusus; me;iputi konsumsi, layanan antar jemput,
bimbingan konseling, bimbingan khusus di rumah, UKS, pramuka, olahraga,
kesenian, dan lain-lain.

B. Saran
Penulisan makalah yang berjudul Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu diharapkan kepada
pembaca untuk mengkritisi makalah ini, baik dari segi isi maupun dari segi
penulisan makalah.
Selanjutnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Atas kritik dan saran dari pembaca, penulis ucapkan terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Suharsimi Arikunto. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan


Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: CV. Rajawali.`
Drs. H. M. Daryanto. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Drs. Herabudin, M. Pd. 20009. Administrasi &Supervisi Pendidikan. Bandung:
CV. Pustaka Setia.
Gunawan, H. Ari. 2006. Administrasi Sekolah,(Administrasi Pendidikan Mikro).
Jakarta: Rineka Cipta.
Januar & Hamiyah. 2015. Pengantar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Keni W. 2010. ‘Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Dasar’.
Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari, dkk. 1986. Administrasi Sekolah. Jakarta: Balai Aksara.

Risnawati. 2014. Administrasi dan suvervisi pendidikan. Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.

Sohiron. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Kreasi


Edukasi.

Sugiharsono. 2011. ‘Pengelolaa Koperasi Siswa’.

Thamrin Khasman. 2014. ‘Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah’.

Westraningsih. 2010. ‘Koperasi Sekolah’.

Qurtubi, A. (2019). Administrasi Pendidikan (Teori & Implementasi). Surabaya:


CV. Jagad Media Publishing. (hal. 3-4)

11

Anda mungkin juga menyukai