Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Prinsip Dasar Propagasi Tanaman Holtikultura

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Holtikultura”

Dosen Pengampu : Uun Febriyani, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Astari Rukmana (2001080005)

Regita Oktafiani Ananda Sari (2001080017)

TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MERO

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penyusuna makalah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas kajian Mata kuliah Holtikulturamengenai Prinsip
Dasar Metode Propagasi Tanaman Holtikultura. Berkaitan dengan hal tersebut penyusunan
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca maupun kami
sebagai penyusun. Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah mendapatkan bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
teman-teman sekaligus dosen pengampu mata kuliah holtikultura.

Terimakasih juga kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidaya–Nya
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Ibu Uun Febriyani,
S.Pd., M.Sc.selaku dosen pengampu dari mata kuliah holtikultura yang telah memberikan tugas
yang berkaitan dengan makalah ini sehingga bertambah pengetahuan kami dalam penulisan
makalah ini. Teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
turut membantu penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat kekurangan baik penyusunan maupun penulisan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan
datang.

Lampung Tengah, 27 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................................2
B. Rumusan Masakah................................................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................................................................3
D. Manfaat Pembahasan............................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5
A. Prinsip Dasar Propagasi........................................................................................................................5
B. Propagasi Tanaman Secara Vegetatif....................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................15
B. SARAN..............................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam semesta. Pohon juga
merupakan jenis tumbuhan yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia karena memiliki
banyak manfaat diantaranya sebagai bahan sandang dan pangan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
berfirman dalam surat Ali-Imran (3) ayat 191:

‫هّٰللا‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ َ‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ۚ ُسب ْٰحن‬
َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka”.

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya manusia diberi akal oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala
untuk berfikir dan bersyukur atas segala kenikmatan yang telah diberikan-Nya dimuka bumi ini.
Salah satu ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang ada dimuka bumi ini yaitu tanaman
holtikultura.

Propagasi tanaman merupakan usaha atau cara untuk menghasilkan bibit tanaman baru.
Secara teknis propagasi tanaman digolongkan menjadi dua yaitu, propagasi secara generatif dan
propagasi secara vegetatif. 1Propagasi secara generatif disebut juga perbanyakan dengan cara kawin
atau perbanyakan seksual. Perbanyakan ini merupakan usaha atau cara penggadaan benih tanaman
menggunakan biji. Sedangkan propagasi secara vegetatif disebut juga perbanyakan cara tak kawin
atau perbanyakan aseksual. Perbanyakan ini menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman. Bagian
vegetatif adalah bagian sel atau jaringan tanaman yang memiliki kemampuan menumbuhkan
kembali (regenerasi) bagian-bagian tubuhnya.

1
Kalie, M. B., Rambutan Varietas Unggul. (Yogyakarta : Kanius. 1995). Hlm 55-56
Saat ini tanaman buah dapat diperoleh dengan mudah di pasar tradisional maupun di pasar
swalayan. Komoditas hortikultura ini banyak dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan. Semakin tinggi tingkat kesadaran manusia akan pentingnya kandungan gizi
yang terdapat pada produk hortikultura seperti vitamin, mineral, serta protein yang sangat
diperlukan untuk menjaga kesehatan manusia2

B. Rumusan Masakah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat kita rumuskan masalah yang timbul sebagai
berikut :

1. Apa pengertian propagasi tanaman holtikultura ?


2. Bagaimana cara propagasi tanaman holtikultura secara vegetatif ?
3. Bagaimana cara propagasi tanaman holtikultura secara generatif ?
4. Bagaimana cara propagasi tanaman holtikultura secara kultur jaringan ?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari dilakukanya pembahasan materi ini diantaranya adalah untuk menjawab rasa
ingin tahu kami mengenai rumusan masalah yang tersebut diatas, yakni :

1. Mengetahui pengertian propagasi tanaman holtikultura.


2. Mengetahui bagaimana cara propagasi tanaman holtikultura secara vegetatif.
3. Mengetahui bagaimana cara propagasi tanaman holtikultura secara generatif.
4. Mengetahui bagaimana cara propagasi tanaman holtikultura secara kultur jaringan.

D. Manfaat Pembahasan
Setelah mengetahui rumusan masalah serta tujuan pembahasan dapat kita tarik kesimpulan
mengenai manfaat dibuatnya makalah ini yaitu :

1. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai pengertian


propagasi tanaman holtikultura.

2
Prihatman K., Rambutan (Nephelium sp), Tentang Budidaya Pertanian , Sumber : Sistim Informasi Managemen
Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS : Jakarta hlm 3

2
2. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai bagaimana
cara propagasi tanaman holtikultura secara vegetatif.
3. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai bagaimana
cara propagasi tanaman holtikultura secara generatif.
4. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai bagaimana
cara propagasi tanaman holtikultura secara kultur jaringan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Dasar Propagasi


Propagasi tanaman holtikultura adalah usaha atau cara atau proses untuk menghasilkan atau
menciptakan bibit tanaman baru holtikultura. Propagasi tanaman holtikultuta dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu propagasi tanaman secara vegetatif dan propagasi tanaman secara generatif.
3
Propagasi tanaman secara generatif adalah dengan menanam biji, sedangkan propagasi tanaman
secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek, okulasi, cangkok, penyambungan, merunduk, dan
yang paling mutakhir adalah dengan menggunakan kultur jaringan. Propagasi tanaman secara
vegetatif merupakan alternatif untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat sama dengan
tanaman induknya dalam jumlah yang besar. Propagasi secara vegetatif dengan sistem
konvensional, umumnya masih memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, saat ini di
beberapa negara maju telah banyak dikembangkan suatu sistem propagasi tanaman secara vegetatif
yang lebih cepat dengan hasil yang lebih banyak lagi, yaitu dengan sistem kultur jaringan atau
budidaya jaringan.

B. Propagasi Tanaman Secara Vegetatif


Propagasi secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman menggunakan bagian – bagian
vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif
disebut bibit4. Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk diwarisi
secara sempurna. Tanaman yang sering menggunakan perbanyakan secara vegetatif yaitu :
rambutan, apel, kopi, kakao,tebu, ubikayu, ubi jalar, dan lainya. Propagasi dibagi menjadi 2 yaitu
Propagasi vegetatif alami dan propagasi vegetatif buatan. Propagasi vegetatif yang terjadi dengan
sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, propagasi vegetatif yang
melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

1) Propagasi Vegetatif Alami

3
Rini Wudianto, Membuat Stek Cangkok Okulasi (Jakarta : Swadaya, 1993) hlm 10
4
Rini Wudianto, Ibid, hlm 11

4
Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas
selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak
daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas
adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun
pisang

a) Akar tinggal

Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar
tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat5. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal
adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain

Ciri-ciri akar tinggal:

 Mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;


 pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
 pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

b) Umbi lapis

Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut
umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas ditengahnya. Umbi lapis
baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh
di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya
adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain

c) Umbi akar

Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan
makanan. 6Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang
berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia

5
Zulkarnain, Kultur Jaringan Tanaman (Jakarta : Penerbit Bumi Angkasa, 2009) hal 10
6
Zulkarnain, Ibid, hal 11
d) Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya
merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang.7 Jika umbi ini ditanam, tunas
dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.

e) Geragih (Stolon)

Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Geragih tersusun atas ruas-
ruas8. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas
baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis
tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan,
dan rumput teki

f) Tunas Adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun,
seperti cocor bebek9. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan
kesemek.

g) Spora

Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak spora yang
terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman
hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini
merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir

2) Propagasi Vegetatif Buatan

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini
sengaja dibantu manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan
tidak bergantung pada musim

a) Cangkok

7
Zulkarnain, Kultur Jaringan Tanaman (Jakarta : Penerbit Bumi Angkasa, 2009) hal 12
8
Zulkarnain, Ibid, hal 15
9
Zulkarnain, Ibid, hal 17

6
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan induknya10.Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai
batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Kelemahan mencangkok yaitu
hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman
lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji. Sebelum melakukan pencangkokan
hendaknya menyediakan alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok seperti tali
pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur ,
dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.

Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :

1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.  
5. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan
plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu
basah.
6. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
7. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di
pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.

b) Stek

Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan
tersebut.  11Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak
semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia.
Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman
singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang
dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.

10
Rini Wudianto. Membuat Stek Cangkok Okulasi (Jakarta : Swadaya, 1993) hlm 20
11
Rini Wudianto. Ibid hlm 21
Berikut adalah cara stek batang :

1. Pilih batang dengan diameter satu sentimeter dan berdaun hijau tua;
2. Pastikan batang memiliki 3-4 mata tunas dan potong sekitar 10-15 sentimeter;
3. Jarak potong harus 0,5 sentimeter di atas mata tunas paling bawah dan 1 sentimete dari mata
tunas paling atas; lalu
4. Pastikan memotongnya dengan bentuk runcing agar mudah ditancapkan.

c) Sambung (Enten)

Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar
kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan
yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan
produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang
sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :

Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat) 

Cara menyambung tanaman :

1. Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter
lebih besar daripada batang atas.
2. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan
potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
3. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu
dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan
sambungan tidak terkena air.
4. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun
pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
5. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh
selama sekitar 7-10 hari.
6. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan
taruh di bawah matahari. 

8
d) Tempel (Okulasi)

Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan
dijadikan induk12. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan
menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang
memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.  Contohnya, okulasi pada bunga mawar
akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda.Berikut ini adalah cara mengokulasi
tanaman :

Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).
Langkah-langkah mengokulasi tanaman :

1. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan
diokulasi. 
2. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas
baik dan memiliki sifat unggul. 
3. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.  
4. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat.
Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan
mata tunas.
5. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali
tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
6. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti
okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok
berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3
minggu.
7. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang
berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari
tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak
pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.
e) Merunduk
12
Rini Wudianto. Ibid , hlm. 22
Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudian membenamkannya ke dalam tanah.
13
Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.

Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :

1. Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;


2. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
3. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh
tanah.
4. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
6. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman
induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

3) Kelebihan dan Kekurangan Propagasi Vegetatif


a) Kelebihan
 Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya.
 Tanaman lebih cepat berbunga dan berbuah.
 Dapat menggabungkan berbagai sifat yang diinginkan.

b) Kekurangan
 Membutuhkan pohon induk yang lebih besar dan lebih banyak
 Akar tanaman (anakan) kurang kokoh, sehingga mudah rebah
 Masa produktif singkat
 Membutuhkan biaya yang mahal

A. Propagasi Tanaman Secara Generatif

13
Rini Wudianto. Ibid hlm 23

10
Propagasi tanaman secara generatif merupakan perbanyakan tanaman melalui proses perkawinan
antara dua tanaman induk melalui organ reproduksi berupa bunga yang kemudian terjadi
penyerbukan benang sari pada kepala putik dan menghasilkan buah dengan kandungan biji di
dalamnya. Biji ini dapat ditanam kembali untuk menghasilkan tanaman baru yang memungkinkan
terjadinya variasi karakter. Pada reproduksi generatif dibutuhkan dua sel kelamin (gamet) yaitu sel
kelamin jantan an sel kelamin betina. Dengan demikian, reproduksi generatif hanya mungkin terjadi
apabila ada peleburan antara gamet jantan dan gamet betina dalam tumbuhan tersebut.

1) Macam-Macam Propagasi Secara Generatif


a) Konjugasi,merupakan salah satu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas
kelaminnya, misalnya ganggang hijau ( Spyrogyra )
b) Isogami,merupakan hasil dari peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang
memiliki sama besarnya, misalnya ganggang biru (clamydomonas)
c) Anisogami,merupakan hasil pelebutan antara sel kemanin jantan dan sel kelamin betina yang
tidak sama besarnya, misalnya ganggang berbentuk lembaran (Ulva)
d) Penyerbukan, di ikuti dengan pembuahan, di karenakan tumbuhan berbunga atau memiliki
biji.

2) Kelebihan dan Kelemahan


a) Kelebihan
 Tanaman baru bisa diperoleh dengan cepat dan mudah,
 Biaya yang dikeluarkan relatif murah,
 Umur tanaman lebih lama,
 Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat
 Dapat menghasilkan varietas-varietas baru, yaitu dengan cara menyilangkan.

b) Kekurangan
 Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan induknya
 Varietas yang baru muncul belum tentu lebih baik
 Waktu berbuah lebih lama dan kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah.

B. Propagasi Tanaman Secara Kultur jaringan

Kultur jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian tanaman
(akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro
(di dalam gelas).14

1) Macam-Macam Propagasi Secara Kultur Jaringan


a) Kultur Biji (Seed Culture): merupakan kultur yang bahan tanamannya menggunakan
biji atau seedling.
b) Kultur Organ (Organ Culture):merupakan budidaya yang bahan tanamnya
menggunakan organ seperti: ujung akar, pucuk aksilar, pucuk daun, helaian daun, buah
muda, buku batang, akar, dan lain-lain.
c) Kultur Kalus (Callus Culture) : merupakan kultur yang menggunakan jaringan
(sekumpulan sel), biasanya beberapa jaringan parenkim sebagai bahan eksplannya..
Karena 1 milimeter kalus berisi ribuan sel, masing-masing memiliki kemampuan untuk
membentuk embrio, sehingga kecepatan multiplikasi sangat tinggi. Kultur kalus dapat
dilakukan pada media cair dan embrio berkembang sebagai individu terpisah, sehingga
penanganan kultur relatif mudah
d) Kultur Suspensi Sel (Suspension Culture) : merupakan kultur yang menggu-nakan
media cair dengan pengocokan yang terus menerus menggunakan shaker dan
menggunakan sel atau agregat sel sebagai bahan eksplannya, biasanya eksplan yang
digunakan berupa kalus atau jaringan meristem.
e) Kultur Protoplasma (Protoplasm Culture) : Kultur protoplasma menggunakan eksplan
sel yang telah dilepas bagian dinding selnya mengguanakan batuan enzim. Protoplas
diletakkan pada media padat dibiarkan agar membelah diri dan membentuk dinding
selnya kembali.
f) Kultur Haploi : merupakan kultur yang berasal dari bagian reproduktif tanaman, yakni
kepala sari/anther (kultur anther/kultur mikospora), tepung sari/pollen (kultur ovule),
sehingga dapat dihasilkan tanaman haploid

14
Nurheti Yuliarti, Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga (Yogyakkarta : Penerbit Andi, 2010) hal 30

12
g) Kultur Meristem : Istilah meristem seringkali digunakan untuk menyebutkan ujung
tunas dari tunas apikal atau lateral. Keuntungan penggunaan meristem adalah
kemungkinan besar bebas dari pathogen internal (misalnya untuk eradikasi virus) dan
meminimalisasi terjadinya variasi kimera pada kultur

2) Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan


a) Kelebihan
 Mendapatkan tumbuhan baru dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat dengan sifat
sama dengan induknya.
 Mendapatkan tumbuhan baru yang bersifat unggul dalam waktu relatif singkat
 Efisien tempat dan waktu.
 Tidak tergantung musim, dapat diperbanyak secara kontinu.
 Biaya lebih murah untuk skala besar.
 Cocok untuk tanaman yang sulit bergenerasi.
 Merupakan sarana meningkatkan kualitas tanaman.
 Dalam proses pembibitan akan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan
lainnya.
 Menciptakan tanaman baru yang toleran terhadap stress garam.
 Melestarikan tumbuh-tumbuhan yang hampir punah.

b) Kekurangan
 Diperlukan biaya awal yang relatif tinggi untuk melakukan tehnik kultur jaringan.
 Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus),
peralatan dan perlengkapan.
 Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Propogasi tanaman holtikultura adalah sebuah usaha atau cara yang berfungsi untuk
menghasilkan bibit tanaman baru.
2. Propagasi tanaman dapat dibagi menjadi 2, yaitu propagasi tanaman holtikultura secara
vegetatif dan propagasi tanaman holtikultura secara generatif.
3. Propagasi tanaman secara vegetatif merupakan alternatif untuk mendapatkan tanaman baru
dengan tujuan memiliki sifat yang sama dengan induknya dalam jumlah yang besar.
4. Propagasi tanaman secara vegetatif terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
 Vegetatif alami (akar tinggal, umbi lapis, umbi akar, umbi batang, geragih, tunas
adventif, spora)
 Vegetatif buatan (cangkok, stek, sambung, tempel, merunduk)
5. Propagasi secara generatif adalah dengan menanam biji dengan dibantu oleh manusia.
Dengan tujuan untuk memperoleh tanaman baru dengan cepat dan tidak bergantung pada
musim.
6. Propagasi tanaman secara vegetatif diantaranya yaitu : konjugasi, isogami, anisogami, dan
penyerbukan.
7. Kultur jaringan merupakan propagasi tanaman secara in vitro atau budidaya tanaman
holtikultura yang di lakukan didalam container, botol-botol dengan media khusus dan alat-
alat yang serba steril.

B. SARAN
Penulis menyadari jika dalam penyajian materi dan tulisan makalah “Prinsip Dasar
Propagasi Tanaman Holtikultura” masih banyak kekurangan, sehingga mengharapkan kepada
pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia.

Hardi, S. S. 1989. Dasar Dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas


Pertanian. IPB. 505 hal.

Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Jakarta : PT. Aromedia
Pustika.

Wudianto, Rini. 1993. Membuat Stek, Cangkok, Okulasi. Jakarta : Penerbit Swadaya.

Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta :
Penerbit Andi.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai