PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
jenis tenaga kesehatan tertentu yang memiliki lebih dari satu
jenjang pendidikan memiliki kewenangan profesi sesuai
dengan lingkup dan tingkat kompetensi. Pasal 16 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
menyatakan bahwa standar kompetensi kerja disusun oleh
Organisasi Profesi Perawat dan Konsil Keperawatan dan
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Standar kompetensi
digunakan untuk pengembangan kurikulum dan Praktik
Keperawatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa merupakan
satu-satunya Rumah sakit di Kabupaten Ngada dan
merupakan salah satu rumah sakit rujukan. Oleh karena itu
rumah sakit dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan, terutama sumber daya manusia, sarana
prasarana, serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi
alat vital pasien.
Fokus pelayanan keperawatan kritis berbeda dengan
pelayanan keperawatan diruang biasa, karena tingkat
ketergantungan pasien diruang kritis sangat tinggi. Untuk itu
perawat diarea kritis dituntut untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan, daya analisa, tanggung jawab yang tinggi,
mampu bekerja mandiri, membuat keputusan yang cepat dan
tepat, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lainya.
2
2. Tujuan
C. Manfaat
1. Bagi Perawat
3
Menjadi acuan untuk mengatur keanggotaan, tata kelola
organisasi, merancang dan menyelenggarakan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan yang sesuai
dengan kebutuhan terhadap Pelayanan Keperawatan serta
menjadi acuan untuk menilai kompetensi Perawat lulusan
luar negeri.
5. Bagi Masyarakat
D. Daftar Istilah
4
yang dilakukan Perawat mengenai respon Klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya
baik aktual, risiko, dan promosi kesehatan.
8. Pemberian (Administering) Obat adalah tindakan yang
dilakukan oleh Perawat untuk memasukkan agen
farmakologis yang diprogramkan ke dalam tubuh Klien.
9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
10. Organisasi Profesi Perawat yang selanjutnya disebut
Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun para
Perawat.
5
BAB II
SISTEMATIKA STANDAR KOMPETENSI PERAWAT
6
dalam Praktik Keperawatan dengan menjadikan daftar tersebut
sebagai pemicu diskusi dalam proses pendidikan Keperawatan.
4. Daftar Diagnosis berisikan Diagnosis Keperawatan yang mengacu
pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Daftar ini
diperlukan untuk membantu institusi pendidikan Keperawatan
dalam penyusunan bahan ajar dan pelatihan keterampilan untuk
mencapai standar kompetensi Perawat.
5. Daftar Keterampilan berisikan intervensi Keperawatan yang
mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Daftar ini diperlukan untuk perumusan bentuk, mekanisme,
fasilitas kesehatan, dan sarana pendukung keterampilan yang
diperlukan untuk memenuhi standar kompetensi Perawat.
7
BAB III
A. Area Kompetensi
8
B. Komponen Kompetensi
b. Legal
c. Peka Budaya
a. Kepemimpinan
a. Pendidikan
b. Penelitian
C. Penjabaran Kompetensi
9
b. Lulusan Perawat mampu:
10
2) Praktik Keperawatan Berdasarkan Legal
a. Kompetensi inti:
Mampu melakukan Praktik Keperawatan secara profesional
berdasarkan keilmuan Keperawatan
11
a) Pelayanan promosi kesehatan untuk
individu, keluarga, kelompok, komunitas,
dan masyarakat.
b) Pencegahan masalah kesehatan umum dan
khusus untuk individu, keluarga,
kelompok, komunitas, dan masyarakat.
c) Perumusan Diagnosis Keperawatan dan
analisis masalah Keperawatan sesuai
dengan standar Praktik Keperawatan
d) Sebagai landasan untuk penyusunan
rencana intervensi dan evaluasi hasil
Asuhan Keperawatan.
e) Intervensi Keperawatan sesuai masalah dan
Diagnosis Keperawatan pada seluruh
tatanan pelayanan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan primer, sekunder, tersier, dan
khusus.
f) Pelayanan pemulihan kesehatan individu,
keluarga, kelompok, komunitas, dan
masyarakat untuk tercapainya derajat
kesehatan yang lebih baik.
2) Memahami standar mutu yang digunakan dalam
Pelayanan Keperawatan untuk melindungi Klien
dalam pemenuhan kebutuhan terhadap
pelayanan kesehatan, meliputi:
a) Rumusan masukan, proses, dan luaran
dalam pemberian Pelayanan Keperawatan
untuk individu, keluarga, kelompok,
komunitas, dan masyarakat.
12
b) Mampu beradaptasi dengan ketersediaan
sumber daya tanpa mengorbankan mutu
Pelayanan Keperawatan untuk individu,
keluarga, kelompok, komunitas, dan
masyarakat.
3. Area Kepemimpinan dan Manajemen
a. Kompetensi inti:
Mampu melakukan praktik kepemimpinan, manajemen
Keperawatan.
13
4. Area Pendidikan dan Penelitian
a. Kompetensi inti:
a. Kompetensi inti:
14
DIAGNOSA BAB IV Tingkat Kemampuan
MASALAH KETERAMPILAN PERALATAN
Vokasi Ners
Respirasi DAFTAR
Bersihan Jalan POKOK BAHASAN, MASALAH, DIAGNOSIS, DAN KETERAMPILAN
Napas
Batuk pasca sc Tidak Efektif Edukasi latihan napas 4 4 Leaflet
Batuk pasca
operasi (D.0001) Edukasi pengaturan posisi 4 4 Oksigen
Sesak napas Edukasi teknik batuk efektif 4 4 (regulator + humidifier)
sesak napas pada
posisi tertentu Fisioterapi dada 3 4 Kanul oksigen
( nasal kanul, simple mask,
Latihan batuk efektif 4 4 NRM)
Oksimetri, Alat ukur ( jam
Pemantauan saturasi oksigen 4 4 tangan/ dinding)
Pengaturan posisi semi Fowler 4 4 Stetoskope
Pemantauan tanda dan gejala gagal
napas 3 4 Obat – obatan sesuai terapy
Pemantauan tanda dan gejala hipoksia
(gelisah, agitasi, penurunan
kesadaran) 3 4 untuk penyangga
Pemberian oksigen dengan masker
rebreathing atau non rebreathing 2 3 Alat tulis
Pemantauan respirasi 3 4 Status pasien
Pola Napas Tidak
Efektif(D0005) Edukasi latihan napas 4 4 Leaflet
Kanul oksigen ( nasal kanul,
Edukasi pengaturan posisi 4 4 simple mask, NRM)
Latihan pernapasan
Pemantauan saturasi oksigen 4 4
Pengaturan posisi semi Fowler 4 4
Pemantauan tanda dan gejala gagal
napas 3 4
Pemantauan tanda dan gejala hipoksia
(gelisah, agitasi, penurunan
kesadaran) 3 4
Pemberian oksigen dengan masker
rebreathing atau non rebreathing 2 3
Pemberian oksigen dengan masker
wajah 4 4
pemberian oksigen dengan nasal kanul 4 4
Perfusi Perifer Tidak Alat ukur ( jam tangan/
Sirkulasi Biru (sianosis) Efektif Pemantauan tanda vital 4 4 dinding)
Pucat (D.0009) Pemantauan CRT 3 4 Oksimetri
Kulit dingin Pemasangan akses intravena 4 4 Tensi meter
Tekanan darah Pemantauan hasil pemeriksaan
rendah laboratorium 3 4 Stetoskope
Tekanan darah
tinggi Pemberian (Administering) Obat 4 4 Termomether
15
Pemberian (Administering) Obat Set pemasangan infus ( cairan,
Berkeringat dingin intravena aboket,
Pemberian (Administering) Obat infus set/ transfusi set,
edema anasarca intramuscular 4 4 tourniquet, alcohol swab,
Nyeri dada Pemberian produk darah 3 4 dermafix/hepavix)
Risiko Perfusi Perifer
Tidak Efektif Pemantauan tanda vital 4 4 Spuit
(D.0015) Pemantauan CRT 3 4 Produk darah
Blood warmer (penghangat
Pemasangan akses intravena 4 4 darah)
Pemantauan hasil pemeriksaan
laboratorium 3 4 tensi meter, stetoskop
Pemberian (Administering) Obat 4 4 Syringe pump
Pemberian (Administering) Obat
intravena 4 4
Pemberian (Administering) Obat
intramuscular 4 4
Penurunan curah
jantung (D.0008) Pemasangan EKG 3 4
Intepretasi EKG 3 4
Pemasangan monitor jantung 3 4
Pemantauan CVP 3 4
Pemantauan Hemodinamik Infasif 1 2
Pemantauan MAP 3 4
Pemantaun tanda vital 4 4
Pemasangan akses intravena 4 4
Pemasangan kateter urine 4 4
Pengaktifan code blue 3 4
Pengambilan spesimen 4 4
Pengaturan posisi supine 4 4
Penggunaan syringe pump 3 4
Resusitasi jantung paru 4 4
Pemberian (Administering) Obat 4 4
Pemberian (Administering) Obat
intravena 4 4
Pemberian (Administering) Obat
intramuscular 4 4
Pemasangan EKG 3 4
Kesiapan peningkatan
Nutrisi ASI tidak lancar nutrisi Edukasi Pemberian Cairan Leaflet
Edukasi pemberian makan pada
dan cairan Badan gemuk (D.0026) bayi/anak 3 3 Cairan sesuai instruksi
Bayi menangis
saat disusui Pemberian cairan intravena 4 4 Timbangan bayi
Bayi menolak
disusui Pemberian minuman 4 4 Timbangan dewasa
16
Bayi rewel dan
menangis terus Pengukuran berat badan 4 4 Waslap
Gangguan
menghisap pada Menyusui tidak efektif Pemberian kesempatan menghisap Baskom air dingin dan air
bayi (D.00029) pada bayi 2 3 hangat
Gangguan
perlekatan saat
menyusui Pemberian minum (ASI) 4 4 Minyak baby oil
Gula darah tinggi Konseling laktasi 2 2 Sampiran
Set pemasangan infus ( cairan,
Kaki bengkak Pijat laktasi 3 3 aboket,
Kencing kuning aboket, infus set/ transfusi set,
pekat Promosi laktasi 3 3 tourniquet, )
alcohol swab, dermafix/hepavix
Kulit kuning Obesitas (D.0030) Pengukuran berat badan 4 4 Glucometer
Kurang minum Edukasi diet 3 4 Stik GDS
Kurang asupan Risiko defisit nutrisi
makanan (D.0032) Edukasi diet 3 4 Obat sesuai terapi
Pemberian makanan 4 4
Edukasi pemberian makan pada
Mual bayi/anak 3 3
Risiko hipovolemi
Muntah (D.0034) Pemberian cairan intravena 4 4
Pemantauan tanda dan gejala
hipovolemia(dehidrasi) 3 4
Perawatan resusitasi cairan 3 3
Penggunaan infusion pump 3 4
Nafsu makan Ketidakseimbangan
menurun Cairan dan Pemberian cairan intravena 4 4
Elektrolit (D.0020) Penggunaan infusion pump 3 4
Nyeri ulu hati /
lambung Pemberian minuman 4 4
Risiko ketidakstabilan
Perut kembung kadar Edukasi pencegahan hiperglikemia 3 4
glukosa darah
Perut keram (D.0038) Edukasi pencegahan hipoglikemia 3 4
Refleks menghisap
bayi lemah Edukasi pemantauan kadar glukosa 3 4
Sulit buang
angin / gas Pemantauan tanda dan gejala
(kentut) hiperglikemia 3 4
Pemantauan tanda dan gejala
Mencret hipoglikemia 3 4
Pemberian (Administaring) obat
subkutan 4 4
Risiko syok (D.0039) Pemberian cairan intravena 4 4
Pemantauan intake dan output cairan 4 4
17
Perawatan resusitasi cairan 3 3
Gangguan eliminasi Set pemasangan kateter (urine
Eliminasi BAB cair urin Edukasi inkontinensia urine 4 4 bag,
BAB keras, lama Edukasi latihan berkemih (bladder jeli, plester, kateter, aquades,
dan sulit (D.0040) training) 3 4 dispo)
Terasa penuh pada
kandung kemih Edukasi perawatan kateter urine 4 4 Leaflet
Tidak dapat
menahan kencing
(beser) Edukasi rangsangan berkemih 3 4 Pispot
Identifikasi penyebab retensi urine 2 3 Sampiran
Pemasangan kateter urine 4 4 APD
Perawatan kateter urine 4 4 Stetoskope
Risiko konstipasi
(D.0052) Pemantauan bising usus 4 4 Obat sesuai terapy
Edukasi konstipasi 3 3
Fasilitasi makanan tinggi serat 4 4
Konstipasi (D.0049) Pemantauan bising usus 4 4
Edukasi konstipasi 3 3
Pemberian (Administering) Obat
suppositoria anal 4 4
Fasilitasi makanan tinggi serat 4 4
Retensi urin (D.0050) Identifikasi penyebab retensi urine 2 3
Edukasi latihan berkemih (bladder
training) 3 4
Edukasi perawatan kateter urine 4 4
Edukasi rangsangan berkemih 3 4
Pemasangan kateter urine 4 4
Perawatan kateter urine 4 4
Cemas saat Intoleransi aktivitas
Aktifitas dan bergerak (D.0056) Edukasi aktivitas fisik 4 4 Leaflet
Istirahat Enggan bergerak Pemberian latihan rentang gerak pasif 4 4
Istirahat tidak
cukup Promosi latihan/aktivitas fisik 4 4
Kurang
mobilisasi / Gangguan pola tidur Fasilitasi menghilangkan stres
aktifitas (D.0055) sebelum tidur 4 4
Nyeri saat Gangguan mobilitas Pemantauan kelelahan fisik dan
bergerak fisik emosional 4 4
Sering terjaga (D.0054)
Sulit menggerakan
tangan dan kaki
Sulit melakukan
aktifitas
Sulit tidur
Neurosensori Pandangan kabur Risiko konfusi akut Pemantauan kejang berulang 3 4 pen light
18
(D.0068)
Pusing Pemantauan Skala Koma Glasgow 3 3 refleks patela
Riwayat jatuh atau
kecelakaan Pencegahan kejang 3 4 tongue spatel
Pendampingan selama periode kejang 4 4 kasa
Reorientasi pasca kejang 3 4 obat-obatan sesuai therapi
Kesiapan persalinan Identifikasi riwayat kehamilan dan
Reproduksi Belum siap hamil (D.0070) persalinan 3 3 Leaflet
dan
Seksualitas Ejakulasi dini Edukasi persalinan 3 4 Lembar patograf
Gerakkan janin
lemah Edukasi pendamping persalinan 3 3 Obat – obatan sesuai terapy
Hasrat seksual
menurun Edukasi perawatan bayi baru lahir 3 4 Spuit
Hubungan seksual
tidak puas Edukasi keluarga 3 4 Set partus
Kehamilan resiko
tinggi Edukasi tanda bahaya pascasalin 2 3 Set heating
Kehamilan tidak Edukasi perawatan perineum
direncanakan pascasalin 3 4 Set resusitasi neonatus
Ketuban pecah
dini Fasilitasi inisiasi menyusu dini 3 3 Doppler
Merasa cemas
tidak dapat Fasilitasi interaksi orang tua dan
merawat bayi janin/bayi 3 4 Pita Cm
Set pemasangan infus ( cairan,
aboket
Merasa lelah , transfusi set, tourniquet,
merawat bayi Edukasi ASI eksklusif 3 3 alcohol swab, dermafix
Nyeri saat
berhubungan Alat ukur ( jam tangan/
seksual Konseling laktasi 2 2 dinding)
Orientasi seksual
berubah Pemantauan gerak janin 1 3 Tensi meter
Pengambilan
keputusan tidak
tepat - Pemantauan his/kontraksi 2 2 Stetoskope
penggunaan Pemantauan persalinan dengan
kontrsepsi partograf 2 2 Termomether
Perawatan pasca Identifikasi kemampuan ibu merawat Set pemasangan kateter (urine
keguguran bayi 3 4 bag, jeli, plester,
kateter, aquades, dispo)
Perubahan
aktifitas seksua Identifikasi kondisi fisik ibu bersalin 2 2 Spuit
Identifikasi kondisi psikososial ibu
Sulit ereksi bersalin 2 2 sampiran
Sulit terangasang Identifikasi persalinan risiko tinggi 2 2
19
Kolaborasi penanganan komplikasi
kehamilan 2 3
Pemberian kompresi fundus uteri 1 2
Pemeriksaan DJJ dengan alat Dopler 2 3
Pemeriksaan lokhea 3 4
Pemeriksaan perineum 3 4
Pemeriksaan payudara 4 4
Perawatan robekan jalan lahir grade 1
dan 2 2 2
Perawatan intranatal kala I 2 2
Perawatan intranatal kala II 2 2
Perawatan intranatal kala III 2 2
Perawatan intranatal kala IV 2 2
Perawatan perdarahan selama
kehamilan 3 3
Perawatan vulva hygiene 4 4
Persiapan pemeriksaan USG 2 3
Persiapan persalinan dengan tindakan 1 2
Latihan senam nifas 2 3
Tindakan penyelamatan neonates 1 2
Persiapan Klien untuk prosedur
induksi persalinan dengan balon
kateter 2 3
Persiapan Klien untuk prosedur
amniosintesis 1 2
Perawatan induksi persalinan 2 2
Fasilitasi kebutuhan berkemih 4 4
Pemberian (administering) infus
tokolisis 2 2
Pemberian (administering) magnesium
sulfat 2 4
Pemberian konseling PMTCT
(prevention of mother to child HIV
transmission) 2 3
Pemberian (Administering) Obat vaginal 3 3
Pemasangan IUD dan alat AKBK 2 2
Dukungan ambulasi dan mobilisasi
pascasalin 4 4
Perawatan ikterus neonatus 2
Disfungsi seksual Deteksi dini penyimpangan perilaku
(D.0069) seksual 2 3 Leaflet
Persiapan pup smear dan IVA 1 2
Kolaborasi skrining fertilitas 1 2
Konseling genetik 1 1
Pola seksual tidak Edukasi cara memenuhi kebutuhan lembar informed
efektif (D.0071) seksual yang sehat dan aman 1 2 konsent,sampiran,leaflet
20
Edukasi pencegahan perilaku seksual spekulum,pinset,bak
berisiko 2 4 instrumen,tampon tang
Persiapan pup smear dan IVA 1 2 asam cuka 3-5%,kapas lidi
Persiapan klien untuk pembukaan
tampon vagina 3 3 lampu sorot
Risisko kehamilan
tidak- Edukasi kontrasepsi 2 3 Leaflet
Edukasi pencegahan perilaku seksual
dikehendaki (D.0073) berisiko 2 4 iud dan impalnt
Konseling penganiyayaan dan
pelecehan seksual 2 2 lampu sorot
konseling pra konsepsi 1 1 testpek
Identifikasi riwayat kehamilan dan
persalinan 3 3 sarung tangan steril
Pemasangan IUD dan AKBK 2 2 bengkok
Konseling kehamilan 2 2 bak instrumen,trokart
plester,spuit,obat anastesi
Pemeriksaan tanda-tanda kehamilan 3 3 (lidocain),bisturi
Pemeriksaan tes urine kehamilan 3 3 sampiran
Pendampingan Klien dengan
kehamilan risiko tinggi 2 3
Gangguan rasa baskom berisi air hangat dan
Nyeri dan Gatal nyaman (D.0074) Edukasi manajemen nyeri 3 4 dingin
Kenyamanan Kedinginan Pemberian teknik relaksasi 4 4 washlap
Merasa tidak Ketidaknyamanan
nyaman Nyeri pasca partum Pemberian teknik relaksasi 4 4 bantal penyangga
Pengaturan posisi yang nyaman (misal.
(D.0075) topang dengan bantal,- 4 4 Leaflet
jaga sendi selama pergerakan)
nyeri kronik (D.0078) Edukasi manajemen nyeri 4 4
Pemberian kompres dingin 4 4
Pemberian kompres hangat 4 4
Pemberian teknik relaksasi 4 4
Pengaturan posisi yang nyaman (misal.
topang dengan bantal,- 4 4
jaga sendi selama pergerakan)
Nyeri akut (D.0076) Edukasi manajemen nyeri 4 4
Pemberian kompres dingin 4 4
Pemberian kompres hangat 4 4
Pemberian teknik relaksasi 4 4
Pengaturan posisi yang nyaman (misal.
topang dengan bantal,- 4 4
jaga sendi selama pergerakan)
Kehilangan orang
Integritas Ego yang disayang Berduka (D.0081) Dukungan koping keluarga 3 4
Kelainan genetic / Dukungan pelaksanaan ibadah 2 3
21
congenital
Pemberian lingkungan yang aman dan
Ketakutan nyaman 3 4
Kesiapan peningkatan
Merasa malu koping- Dukungan emosional 2 3
Sedih keluarga (D.0090) Dukungan koping keluarga 3 4
Dukungan pelaksanaan ibadah 2 3
Dukungan pengungkapan perasaan 2 3
Pemberian lingkungan yang aman dan
nyaman 3 4
Penyuluhan Menolak menjalani Defisit pengetahuan
dan perawatan- (D.0111) Identifikasi tingkat pengetahuan 4 4 Leaflet
Pembelajaran dan pengobatan Edukasi program pengobatan 3 4
Merasa tidak
paham masalah
kesehatan- Edukasi program perawatan 3 4
yang dialami Edukasi prosedur/tindakan 3 4
Merasa bingung
menjalankan Kesiapan peningkatan
Relasional peran menjadi orang Edukasi parenting 3 4 Leaflet
Dukungan keluarga merencanakan
tua (D.0122 perawatan 3 4
Pendampingan keluarga 3 4
Jatuh pada masa Edukasi pencegahan jatuh dan
Keamanan dan perawatan Risiko jatuh (D.0143) Pencegahan jatuh 3 4 pengaman tempat tidur
Jatuh pasca
Proteksi operasi Pemantauan risiko jatuh 4 4 penanda resiko jatuh
Kemerahan Pemasangan alat pengaman 4 4 Leaflet
Risiko gangguan
Lanjut usia integritas kulit Edukasi pencegahan infeksi 3 4 Set rawatluka
Menggigil dan jaringan (D.0139) Pemantauan integritas kulit 3 4 Betadine
Pasca operasi Pemantauan risiko infeksi 4 4 dermaviks 10x25cm
Perdarahan Perawatan pasca operatif 3 3 nacl
Riwayat alergi Risiko alergi (D.0134) Identifikasi reaksi alergi 3 4 kassa
Suhu badan panas Pemantauan efek samping obat 3 4 format resiko jatuh
Edukasi efek samping obat 3 3 plester
Identifikasi penggunaan obat 3 4 bengkok
Risiko cedera pada ibu Edukasi pencegahan jatuh dan
(D.0137) Pencegahan jatuh 3 4 sarung tangan steril
Pemantauan risiko jatuh 4 4 tempat sampah infeksius
Pemasangan alat pengaman 4 4 sampiran
Resiko Infeksi (D.0142) Pemantauan kepatuhan minum obat 3 4
Edukasi preoperatif 3 4
Pemantauan risiko infeksi 4 4
Pencegahan infeksi 3 4
Pengendalian infeksi 3 4
22
Perawatan luka 3 4
Perawatan pasca operatif 3 3
Perawatan pre operatif 3 3
23
BAB V
PENUTUP
25