Anda di halaman 1dari 6

PNEUMONIA PADA ANAK

No. Dokumen No. revisi Halaman


00 1
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit
PANDUAN Direktur
PRAKTEK
KLINIS
Dr. Zuchrady, MM, PIA

1. Pengertian (Definisi) Pneumonia adalah suatu peradangan/ inflamasi parenkim paru, distal
dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan
alveoli, sertamenimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat. Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit).

2. Anamnesis 1. Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi produktif dengan


dahak purulen bahkan bisa berdarah
2. Sesak napas
3. Demam
4. Kesulitan makan/minum
5. Tampak lemah
6. Serangan pertama atau berulang, untuk membedakan dengan
kondisi imunokompromais, kelainan anatomi bronkus atau asma

3. Pemeriksaan Fisik 1. Pasien tampak sakit berat, kadang disertai sianosis


2. Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat.
3. Respirasi meningkat tipe cepat dan dangkal
4. Sianosis
5. Nafas cuping hidung
6. Retraksi interkostalis disertai tanda pada paru, yaitu: 1. Inspeksi
dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas. 2.
Palpasi fremitus dapat meningkat, 3. Perkusi redup, 4. Auskultasi
terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang
mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki
basah kasar pada stadium resolusi

4. Pemeriksaan Penunjang a. Thorax foto PA terlihat perselubungan pada daerah yang terkena
b. Laboratorium
1. Leukositosis (10.000-15.000/mm3) dengan hitung jenis
pergeseran ke kiri (neutrofil batang tinggi). Leukosit <3000
prognosisnya buruk
2. Analisa sputum adanya jumlah leukosit bermakna
3. Gram sputum
5. Kriteria Diagnosis Kriteria Diagnosis pneumonia dengan Trias Pneumonia, yaitu: a. Batuk
b. Demam c. Sesak

6. Diagnosis Kerja Pneumonia

7. Diagnosis Banding 1. Bronkitis Akut


2. Pleuritis eksudatif karena TB
3. Ca paru
4. Infark paru

8. Terapi A. Pengobatan suportif seperti istirahat di tempat tidur dan minum


Tata Laksana secukupnya untuk mengatasi dehidrasi.
B. Terapi definitif dapat dilakukan menggunakan antibiotik sebagai
berikut:
1. Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP), yaitu:
- Golongan Penisilin: Penisilin V (anak 25-50 mg/kbBB
dalam 4 dosis)
- Amoksisilin (anak 20-40 mg/kgBB dalam 3 dosis)
2. Penisilin resisten Streptococcus pneumonia (PRSP),yaitu:
- Amphicillin Sulbactam 150 mg/KgBB/ hari
3. TMP-SMZ 50-60 mg /KgBB/ hari
4. Makrolid
- Eritromisin 12,5 mg/kgBB tiap 6 jam,
- Azitromisin 5-10 mg/ KgBB / hari
5. Sefalosporin golongan 1
- Cefadroksil pada anak 30 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis,
- Ceftriaxone 20-50 mg/ KgBB/ hari,
- Cefotaxime 50 mg /KgBb/ 12 jam,
- Ceftazidine 100-150 mg/KgBb/ 8 jam

9. Edukasi 1. Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai


pencegahan rekurensi dan pola hidup sehat, termasuk tidak merokok
2. Pencegahan Dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang dapat
diberikan adalah vaksinasi influenza (HiB) dan vaksin
pneumokokal.

10. Prognosis Prognosis umumnya bonam, namun tergantung dari faktor penderita,
bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat dan adekuat

11. Tingkat Evidens I/II


12. Tingkat Rekomendasi A/B
13. Penelaah Kritis 1. Dr. Elvi Suryati, Sp. A
2. Dr. Riona Sari, Sp. A
14. Indikator Medis 1. Gejala dan tanda pneumonia menghilang
2. Asupan per oral adekuat
3. Pemberian antibiotik dapat diteruskan di rumah (per oral)
4. Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana
kontrol
5. Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatan lanjutan di
rumah

15. Kepustakaan 1. World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan


Kesehatan Anak di rumah sakit : Pedoman bagi Rumah Sakit
Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Edisi I : 2009. Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak.
CLINICAL PATHWAY
PNEUMONIA
Rumah Sakit Tipe C

Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3

HARI KE
KEGIATAN Uraian kegiatan KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASASMEN AWAL
Asasmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui IRJ
Asasmen awal keperawatan
LABOLATORIUM Darah lengkap
(Hb, wbc, LED, hitung jenis
leukosit)

RADIOLOGI Thorax AP/PA


PEMERIKSAAN LAIN Saturasi O2
KONSULTASI - Rehabilitasi Medik

ASASMEN LANJUTAN
a. Asasmen Medis Visite Harian
Dokter DPJP
Dokter non DPJP/ dr. ruangan Atas indikasi/emergensi
b.Asasmen Keperawatan Perawat
Dilakukan selama 3 shift
c.Asasmen Gizi Tenaga Gizi Lihat resiko malnutrisi melalui
skrining gizi, jika pasien
dirawat lebih dari tujuh hari
akan dilakukan screening ulang
d.Asasmen Farmasi Telaah resep

DIAGNOSIS
Diagnosis Medis Pneumonia
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Gizi Asupan energi yang tidak adekuat
berkaitan dengan gangguan makan,
ditandai dengan asupan kurang dari
kebutuhan
DISCHARGE PLANNING Identifikasi kebutuhan pasien Program pendidikan pasien dan
dirumah keluarga
Hand Hygiene
EDUKASI TERINTEGRASI
a. Informasi medis Penjelasan Diagnosis

Rencana Terapi
Informed Consent/General Consent Pengisian formulir informasi
dan edukasi terintegrasi oleh
pasien dan atau keluarga
b.Edukasi Keperawatan - Edukasi etika batuk
- Pencegahan aspirasi
- Peningkatan intake cairan
oral Program pendidikan pasien dan
- Kompres hangat keluarga
- Minum obat yang teratur
- Hand Hygiene

c.Edukasi Gizi
Makanan seimbang
d. Edukasi Farmasi
Informasi Obat
PENGISIAN FORMULIR Ditandatangani pasien dan atau
INFORMASI DAN EDUKASI Lembar edukasi terintegrasi keluarga
TERINTEGRASI
TERAPI MEDIKAMENTOSA
a. Cairan Infus
IVFD RL
b. Terapi injeksi/oral Sesuai indikasi
Antibiotik injeksi/oral
c. Simptomatik/Suportif
Antipiretik, Mukolitik, antihistamin
TATALAKSANA INTERVENSI
a. Tatalaksana medis
Penggunaan oksigen bila sesak
b. Tatalaksana keperawatan Monitoring pernafasan, suhu,
retraksi dada,
c. Tatalaksana Gizi Bentuk makanan, kebutuhan
zat gizi disesuaikan dengan
Pemenuhan kebutuhan Nutrisi/Gizi
usia dan kondisi klinis, secara
bertahap
d. Tatalaksana farmasi
Monitoring interaksi obat
Monitoring akan bekerjasama
Monitoring efek samping obat
dengan perawat ruangan
Pemantauan terapi obat
Rekomendasi kepada DPJP
MONITORING DAN EVALUASI
a. DPJP Asasmen ulang, mereview dan Monitoring perkembangan
verifikasi. pasien
b.Perawat
Monitoring TTV
Status pernafasan
Monitoring demam
Aktivitas dan toleransi
c. Gizi
Monitoring asupan makan
Jika lama rawat melebihi
Monitoring Antropometri tujuh hari dilakukan
screening ulang
Monitoring Fisik/Klinis terkait Gizi
d. Farmasi
Monitoring interaksi obat
Monitoring efek samping obat
Pemantauan terapi obat
OUTCOME/HASIL
1. Medis Tegaknya diagnosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang
Batuk berkurang
Sesak berkurang
2. Keperawatan
TTV dalam kondisi stabil
Kemampuan aktivitas dan mobilisasi Dilakukan dalam 3 shift
3. Asupan gizi Status gizi berdasarkan
Asupan nutrisi ≥ 80 % antopometri, biokimia,
fisik/klinis
Optimalisasi status gizi
4. Farmasi
Terapi obat sesuai Indikasi
Obat rasional
KRITERIA PULANG Status pasien/tanda vital sesuai
Tanda vital normal
PPK
Kondisi pasien membaik dan klinis
stabil
KELENGKAPAN
Resume
PEMULANGAN
Penjelasan sesuai kondisi pasien
Surat pengantar kontrol
VARIAN

Lampung selatan, 13 Januari 2020


Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai