Anda di halaman 1dari 13

TECHNICAL JUSTIFICATION

PEDESTAL CONTROL BUILDING 20kV


Pembangunan GI 150/20kV – 30 MVA Masohi (new)
Kontrak no. 0021.PJ/KON.02.04/UIPMALUKU/APLN/2018 tanggal 28 Desember 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Justifikasi Teknik Untuk Pekerjaan Pedestal Control Building 20kV Pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor CG Power Systems Indonesia menindaklanjuti hasil Joint
Inspection Survey yang dilakukan oleh pihak PLN Pusmanpro dan Kontraktor, dievaluasi
dan analisa teknik berdasarkan hasil survey dan rekayasa lapangan (Field Engineering)
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lapangan.
Justifikasi teknik adalah untuk menginformasikan adanya rekayasa lapangan dan
penambahan volume pekerjaan dalam kontrak karena kebutuhan lapangan, perubahan
design disesuaikan dengan kondisi real lapangan dan kebutuhan yang diperlukan sehingga
kemungkinan perlu adanya perubahan Volume pekerjaan yang ada dalam gambar desain.
Pembuatan justifikasi teknik sebagai pengajuan solusi untuk rekayasa lapangan
dengan dasar dokumen kontrak pekerjaan Pembangunan GI 150/20kV – 30 MVA Masohi
(new). Kontrak no. 0021.PJ/KON.02.04/UIPMALUKU/APLN/2018 tanggal 28 Desember
2018.

1.1 Maksud dan Tujuan


Maksud dari Justifikasi Teknik adalah mendapatkan metode perbaikan pekerjaan agar tepat
sesuai dengan kebutuhan kondisi lapangan yang ada pada saat ini.

Adapun tujuannya adalah Melakukan Justifikasi terhadap metode perbaikan pekerjaan


akibat pondasi pedestal 20kV ukuran section as tidak sesuai dengan gambar desain.
Perubahan tersebut dilakukan setelah dievaluasi dan analisa teknik berdasarkan hasil
survey dan rekayasa lapangan (Field Engineering) disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan lapangan.
Berdasarkan hasil kaji ulang terhadap rencana awal dan perubahan yang terjadi pada
beberapa item pekerjaan yang tidak dapat ditangani sesuai Desain Awal, dimana hasil
perubahan tersebut sebagaimana tertuang dalam Justifikasi Teknik diharapkan target
penanganan dapat dicapai secara optimal sesuai dengan sasaran schedule penyelesaian
akhir proyek dan tercapai penggunaannya.

1.2. Uraian Teknik

PENGAJUAN REKAYASA LAPANGAN (FIELD ENGINEERING)


Rekayasa lapangan adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli
yang ditunjukkan dalam gambar rencana dengan kebutuhan aktual lapangan berdasarkan
tujuannya dan rekayasa lapangan terdiri atas:

1. Rekayasa lapangan yang bertujuan untuk mendetailkan rancangan asli, dilakukan pada
periode mobilisasi dan hanya diterapkan pada rancangan bertahap (phasing design).
2. Rekayasa lapangan untuk menerapkan rancangan detail dilapangan, umumnya
dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan, dan dapat diterapkan baik pada
rancangan bertahap (phasing design) maupun pada rancangan lengkap (full engineering
design). Setiap penyimpangan dari gambar sehubungan dengan kondisi lapangan yang
tidak ter antisipasi akan ditentukan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
3. Untuk pengajuan perbaikan Pondasi Pedestal Control Building 20Kv dengan dasar
percepatan dan menjaga kualitas pekerjaan maka metode sebagai berikut :
a. Section line as D akan dibuat as baru untuk pedestal dengan line as tersebut terletak
mengarah Section line as C dengan pergeseran sebesar 5 cm. (Lampiran gambar
lembar 1)
b. Section line as A akan dibuat as baru untuk pedestal dengan line as tersebut terletak
mengarah ke luar gedung dengan pergeseran sebesar 2.5 cm. (Lampiran gambar
lembar 1)
c. Untuk Pedestal nomer section C dan D nomer 8 tetap sesuai dengan drawing karena
akan terhubung melalui dak teras dengan Control building 150kV.
d. Jika reinforcing as pondasi pedestal masih belum tercover dengan section as yang
baru maka dilakukan pemiringan rainforcing dengan menekan rebar menggunakan
beton decking ataupun kayu bekisting agar posisi reinforcing bisa sesuai dengan
section as yang baru.
e. Jika reinforcing as pondasi jauh dari section line as yang baru maka akan di tambah
tulangan menggunakan chemical rebar hilti. Untuk pelaksaan akan menyebabkan
penambahan volume beton untuk titik pondasi pedestal tersebut.
f. Agar dimensi layout Control building 150Kv dan 20Kv tetap sejajar maka
penambahan Section line as seperti di poin a dan b untuk pedestal di atas akan di
sejajarkan dengan plesteran dan aci di pekerjaan dinding.
g. Untuk perubahan drawing yang terjadi setelah metode pekerjaan ini di terapkan
dilapangan maka update dilakukan ketika as-built drawing.
As baru geser 5 cm As baru geser 5 cm

C
Control Building 20 kV

8'
As baru geser 2.5 cm

8 9 10 11 12 13 14
A8 A9

0,5 cm As baru geser 2.5 cm 0 cm 2,5 cm

0,5 cm
2 cm 3,5 cm
A10 A11

3 cm 0,5 cm 2,5 cm
As baru geser 2.5 cm 0 cm

3,5 cm 5,5 cm
A12 A13

7,5 cm As baru geser 2.5 cm 7,5 cm


5 cm 5 cm

0,5 cm 2,5 cm
C14

B14

Tambahan tulangan dengan lem beton Hilti


D14
As baru
geser 5 cm

5,5 cm

A14
As baru
geser 2,5 cm

10 cm

Tambahan tulangan dengan lem beton Hilti


D12 D13

As baru geser 5 cm
5,5 cm 5,5 cm

Dorong dengan decking 1,5 cm

Tambahan tulangan dengan lem beton Hilti


D10 D11

5,5 cm As baru geser 5 cm


8,8 cm
0,5 cm 3,8 cm

2,5 cm 2,8 cm
D8 D9

1,5 cm As baru geser 5 cm 1,5 cm

3,5 cm 3,5 cm
7,5 cm 7,5 cm

Tambahan tulangan dengan lem beton Hilti


C8' C8

Dorong dengan decking 2,5 cm

B8' B8

Anda mungkin juga menyukai