Anda di halaman 1dari 5

Resum Mata Kuliah : Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah

Dosen Pengampu : Bapak Ir. H. Tamhid Masyhudi

Nama : Serlyta Puspitasari

No Absen : 77

A. Pendahuluan

a . Musywil Muhammadiyah Jatim tahun 2010 di Jember mengamanat-kan perlunya perhatian serius
terhadap pengelolaan keuangan AUM sebagai komponen penting dalam mewujudkan good governance.

b. Tata kelola yang baik ditandai dengan “Transparansi, Partisipasi, Akuntabilitas, Sustainable, Equitas,
dan Kejujuran”.
c. Enam ciri tata kelola ini menjadi prinsip-prinsip dalam melakukan perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan dan pelaporan keuangan dengan benar.
d. Pola ini ditetapkan sebagai ciri Sekolah Muhammadiyah sehingga sistem pendidikan yang
berkembang selalu mendorong kemandirian, kepeloporan, keunggulan, dan keberlanjutan.

B. Dasar Hukum

AD/ART Muhammadiyah
1. SK PP Muhammadiyah Nomor: 28/SK.PP/I.A/3.i/1997 tentang Penyempurnaan Pengelolaan Keuangan
Persyarikatan.

2. SK PP Muhammadiyah Nomor: 54/SK.PP/I.A/3.i/1998 tentang Pedoman pemeriksaan keuangan


persyarikatan Muhammadiyah.
3. SK PP Muhammadiyah Nomor: 138/KEP/I.0/B/2008 tentang Pedoman Majelis Dikdasmen PP
Muhammadiyah.
4. SK Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Nomor: 119/KEP/I.4/C/ 2007 tentang Peraturan Dana
Ta’awun di Lingkungan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. SK PW Muhammadiyah Jawa Timur Nomor : 074/KEP/II.0/C/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengelolaan Keuangan Persyarikatan di PWM, dan jenjang organisasi di bawahnya.
6. SK PD Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo Nomor : ….
C. Tujuan

a. Sekolah mampu menunjukkan kepada Persyarikatan Muhammadiyah dan Komite Sekolah bahwa aset
sekolah terlindungi.
b. Sekolah dan Persyarikatan Muhammadiyah terlindungi dari penyimpangan penggunaan keuangan.
c. Melindungi kepentingan siswa, perangkat operasional sekolah, dan persyarikatan Muhammadiyah.
d. Menjaga hubungan baik antara persyarikatan Muhammadiyah dan sekolah dalam hal pengelolaan
keuangan
e. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas dalam pengelolaan keuangan.
D. Keuangan di Muhammadiyah
Keuangan Persyarikatan adalah keuangan yang diterima dan dikeluarkan secara sah oleh
Persyarikatan, Majelis, dan Lembaga, yang melalui pintu Bendahara Persyarikatan
Keuangan AUM adalah keuangan yang diterima, dikeluarkan, dan dikelola oleh AUM di bawah
pembinaan dan pengendalian penyelenggara AUM.

Semua dana yang diterima dan dikeluarkan berada di bawah wewenang dan tanggung jawab kepala
sekolah; oleh karena itu, kepala sekolah berkewajiban mengarahkan penyediaan dan penggunaan dana
secara efisien dan efektif
E. Kebijakan Umum Keuangan Sekolah

Semua keuangan sekolah, baik yang ada di kas, bank maupun di unit-unit usaha lain merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan
F. Tanggung Jawab Majelis Dikdasmen

a. Melakukan pembinaan pengelolaan keuangan kepada sekolah dan melakukan pengendalian


penggunaan keuangan sekolah.
b. Melakukan monitoring, evaluasi, dan audit atas ketaatan sekolah (audit internal) dalam melaksanakan
prosedur keuangan yang ditetapkan oleh persyarikatan.
c. Menyajikan atau memberikan gambaran potensi dan masalah keuangan sekolah kepada Persyarikatan
Muhammadiyah.
G. Tanggung Jawab Sekolah

a. Mengelola keuangan sekolah dan mempertanggungjawab-kan kepada persyarikatan melalui Majelis


Dikdasmen penyelenggara.
b. Kepala sekolah menjamin bahwa dana sekolah digunakan untuk melaksanakan RKS dan RKAS.
c. Kepala sekolah dan bendahara sekolah bertanggungjawab atas penggunaan dan pengendalian dana
sekolah.
d. Kepala Sekolah dan Bendahara memahami mekanisme pemasukan dan pengeluaran keuangan
sekolah.
e. Kepala Sekolah dan Bendahara sekolah menjamin bahwa laporan keuangan sekolah telah disusun
tepat waktu.
H. Penyimpanan Uang Sekolah

a Keuangan sekolah disimpan dalam rekening bank


b. Rekening bank sekolah terdiri dari:
- Rekening bank untuk operasional sekolah.
- Rekening bank untuk pengembangan prasarana pendidikan
c. Rekening bank untuk operasional sekolah, ditandatangani oleh kepala sekolah dan bendahara
sekolah.
d. Rekening bank untuk pengembangan prasarana pendidikan ditandatangani oleh ketua Majelis
Dikdasmen penyelenggara dan kepala sekolah
I. Prosedur Pengeluaran Dana Sekolah
a. Bidang atau panitia mengajukan kebutuhan kegiatan dan anggarannya kepada kepala sekolah
b. Kepala Sekolah/bendahara melakukan verifikasi berdasarkan RKAS.
c. Jika usulan kegiatan tidak ada di RKAS, kepala sekolah mengundang bidang-bidang yang ada di sekolah
untuk menentukan perubahan anggaran keuangan (PAK).
J. Jumlah kas kecil

a. Jumlah dana kas kecil ditetapkan maksimal 10% dari kebutuhan rata-rata anggaran operasional
sekolah per bulan.
b. Kas kecil dikelola oleh bendahara sekolah
c. Semua klaim dana kas kecil harus didukung dengan bukti dokumen pendukung
d. Pengelolaan kas kecil menggunakan sistem imprest (jumlah dana tetap).
e. Saldo dana kas kecil disimpan di kantor dan dimonitor secara periodik oleh Kepala Sekolah.

K. Sumber Keuangan

Uang PPDB Uang Hasil Usaha


Uang DPP Uang Bantuan Swasta
Uang SPP dan UKS Uang Bantuan Pemerintah
Uang Infaq Siswa (UIS) Uang Lain-lain
Uang Infaq Guru/Karyawan (UIG/K)

L. Proporsi Penggunaan Anggaran

1. PPDB : 90% operasional dan 10% saving sekolah


2. DPP : 70% pengembangan sarpras, 15% Persyarikatan, dan 15% dana ta’awun
3. SPP : 65% belanja operasional pegawai, 20% biaya operasional sekolah, 2% perjalanan dinas , 5%
siswa tidak mampu dan sosial , 8% untuk saving sekolah.
4. UKS : 30% kegiatan kurikulum, 30% kegiatan kesiswaan, 05% kegiatan Ismuba, 05% kegiatan humas,
30% cadangan

M. Prinsip Penyusunan Anggaran


1. Jumlah yang termuat dalam anggaran pendapatan merupakan batas terendah untuk masing-masing
pendapatan,
2. Jumlah yang termuat dalam anggaran belanja merupakan batas tertinggi yang wajar untuk masing-
masing pengeluaran
3. Efektif dan efisien
4. Surplus anggaran
N. Proses Penyusunan Anggaran
Anggaran sekolah disusun oleh tim setelah mendapatkan masukan dari masing-masing unit dan
bagian di sekolah selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tutup tahun anggaran.
Hasil rumusan dibahas dalam Rapim, selanjut-nya diajukan dan dibahas pada rapat bersama antara
Majelis Dikdasmen Penyelenggara dan kepala sekolah selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelah usulan
diterima
O. Komisi dan Potongan
Semua bentuk komisi pembelian dan potongan harga yang diterima harus diserahkan kepada
kepala bagian keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah penerimaan, kemudian disetor ke
rekening sekolah yang sesuai
Komisi pembelian dan potongan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) akan dimasukkan dalam
pos pendapatan sekolah

P. Laporan Keuangan
Jenis Laporan : Laporan Keuangan dan laporan kegiatan
Periode laporan : Bulanan, 6 Bulanan, Tahunan
Laporan keuangan kegiatan operasional wajib dibuat setiap 1 (satu) bulan dan dilaporkan selambat-
lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.
Laporan keuangan kegiatan pembangunan/proyek dibuat secara berkala.
Setiap selesai kegiatan pembangunan/proyek dilaporkan secara keseluruhan selambat-lambatnya 10
hari setelah selesainya pembangunan/proyek.

Q. AUM ( Amal Usaha Muhammadiyah )

1. AUM adalah salah satu usaha untuk mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah. Seluruh pimpinan
dan pengelola AUM wajib melaksanakan misi da’wah Muhammadiyah. (Ali Imran : 104, 110)
2. AUM adalah milik Persyarikatan.
Setiap pimpinan dan pengelola AUM memahami bahwa mengelola AUM adalah amanah yang harus
ditegakkan dan dipertanggung-jawabkan.
3Diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Persyarikatan dalam kurun waktu tertentu
4.Dalam mengelola AUM pimpinan AUM harus tunduk kepada kebijaksanaan Persyarikatan.4. Pimpinan
AUM adalah anggota Muhammadiyah yang mempunyai keahlian tertentu di bidang AUM.
5. Pimpinan AUM wajib memahami peran dan tugas dirinya dalam mengemban amanah Persyarikatan,
dengan melaksanakan fungsi manajemen : perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang baik dan
jujur.
6. Pimpinan AUM harus selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan AUM dengan sepenuh hati,
sehingga mempunyai keunggulan dan berdaya saing tinggi.
7. Sebagai AUM yang menghasilkan keuntungan, Pimpinan dan Pengelola AUM berhak mendapatkan
nafkah dalam ukuran kewajaran.
8. Pimpinan AUM wajib melaporkan amal usaha yang menjadi tanggungjawabanya kepada Pimpinan
Persyarikatan. Laporan yang dibuat adalah laporan kegiatan, laporan keuangan dan aset AUM. Pimpinan
AUM bersedia untuk diaudit serta mendapatkan pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. Pimpinan dan Pengelola AUM harus bisa menciptakan suasana kehidupan Islami di AUMKaryawan
AUM adalah warga (anggota) Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian atau
kemampuannya.
10. Karyawan AUM harus mempunyai rasa memiliki dan setia, memelihara dan mengembangkan AUM.
11. Pimpinan dan pengelola AUM wajib menjadi teladan yang mencerminkan sikap ihsan, ihlas, dan
ibadah.
12. Pimpinan dan Pengelola AUM hendaknya memperbanyak silaturrahim dan membangun hubungan
sosial yang harmonis, tanpa mengurangi ketegasan.

Anda mungkin juga menyukai