Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ LANDASAN FILOSOFIS IDEALISME DAN REALISME “


( untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah landasan pendidikan di SD )

Dosen Pengampu : Dr. Tazkiyatunnafs Elhawwa, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok IV
1. Septi Wartika ( 19.23.021546 )
2. Sulastri Eka Pratiwi (19.23.021857 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas Rahmat dan
Anugrah yang di limpahkan-Nya. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Landasan Filosofis Idealisme dan Realisme” ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini. Penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 10 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………..……… i
DAFTAR ISI ..………………………………………………………...….... ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….... 1


1.1 Latar Belakang ……………………………………….……… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………….………... 1
1.3 Tujuan Masalah ………………………………………….…... 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………...….. 2


2.1 Landasan Filosofis……………………………………………... 2
2.2 Landasan Filosofis Idealisme…………………………………... 2
2.3 Landasan Filosofis Realismes……………………………………6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..10


3.1 Kesimpulan………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pendidikan, filsafat mempunyai peranan yang besar. Karena,
filsafat yang merupakan pandangan hidup ikut menentukan arah dan tujuan proses
pendidikan. Landasan filosofis pendidikan merupakan bagian penting yang harus
dipelajari dalam dunia pendidikan karena bersifat normatif dan persfektif.
Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani "philosophia" dan "pholosophos".
Menurut bentuk kata, seorang philosophos adalah seorang pecinta kebijaksanaan.
Sebagian kain mengatakan bahwa filsafat adalah cinta akan kebenaran. Filsafat
sering pula diartikan pandangan hidup. Didalam filsafat banyak sekali macam-
macam alirannya. Ada yang saling berkaitan ada pula yang saling bertentangan.
Diantaranya ada aliran filsafat idealisme dan realisme. Kedua paham aliran ini
saling bertentangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan landasan filosofis ?
2. Apa yang dimaksud dengan landasan filosofis idealisme ?
3. Apa yang dimaksud dengan landasan filosofis realisme ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan apa itu landasan filosofis
2. Menjelaskan apa itu landasan filosofis idealisme
3. Menjelaskan apa itu landasan filosofis realisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Filosofis


Landasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai
alas,dasar,tumpuan,atau bisa juga diartikan sebagai fundasi,suatu pijakan,titik
tumpu atau tolak. Filosofi terbentuk dari 2 kata bahasa Yunani,yaitu philo yang
artinya cinta dan shopos yang artinya kebijaksaan, dengan demikian dapat
diartikan filosofis adalah cinta kebijaksaan.Landasan filosofis merupakan
landasan yang berkaitan dengan makna dan hakekat pendidikan, yang berusaha
menelaah masalah pokok; apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan,
apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan dsb.

2.2 Landasan Filosofis Idealisme


Idealisme termasuk aliran filsafat pada abad modern. Idealisme berasal dari
bahasa Inggris yaitu Idealisme. Istilah ini pertama kali digunakan secara filosofis
oleh Leibnez pada abad mulai awal abad ke-18. Idealisme diambil dari kata ide
yakni sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idealisme dapat diartikan sebagai suatu
paham atau aliran yang mengajarkan bahwa hakihat dunia fisik hanya dapat
dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Beberapa pengertian Idealisme :
a. Adanya suatu teori bahwa alam semesta beserta isinya adalah suatu penjelmaan
pikiran.
b. Realitas dijelaskan berkenaan dengan gejalagejala psikis seperti pikiran diri,
ide-ide, pemikiran mutlak dan lain sebagainya dan bukan berkenaan dengan
materi.
c. Hanya ada aktivitas berjenis pikiran dan isi pikiran yang ada.

2
Idealisme menekankan akal pikir sebagai hal dasar atau lebih dulu ada bagi
materi dan bahkan menganggap bahwa akal pikir adalah sesuatu yang nyata.
Sedangakan materi adalah akibat yang ditimbulkan oleh akal-akal pikir atau jiwa
(mind). Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan
fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera adalah tidak pasti dan
tidak lengkap. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah Plato (477-347 SM),
Immanuel Kant (1724-1804), Pascal (1623-1662 M.), J.G Fichte (1762 -1914 M),
F.W.S. Schelling (1775-1854 M.), G.W.F. Hegel (1770-1031 M.)
a. Menurut Plato tentang teori pengetahuan, idealisme, mengemukakan
pandangan bahwa pengetahan yang diperoleh melalui indera tidak pasti dan
tidak lengkap, karena dunia hanyalah merupakan hasil akal belaka, karena
akal dapat membedakan bentuk spiritual murni dan benda-benda diluar
penjelaan material.
b. Immanuel Kant (1724-1804) Ia menyebut filsafatnya idealis transcendental
atau idealis kritis dimana paham ini menyatakan bahwa isi pengalaman
langsung yang kita peroleh tidak dianggap sebagai miliknya sendiri melainkan
ruang dan waktu adalah forum institusi kita.
c. Pascal (1623-1662) Kesimpulan dari pemikiran filsafat Pascal antara lain : 1)
Pengetahuan diperoleh melalui dua jalan, pertama menggunakan akal dan
kedua menggunakan hati. 2) Manusia besar karena pikirannya, namun ada hal
yang tidak mampu dijangkau oleh pikiran manusia yaitu pikiran manusia itu
sendiri. Menurut Pascal manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan
variasi serta mudah berubah. Karena ketidak mampuan filsafat dan ilmu-ilmu
lain untuk memahami manusia, maka satu-satunya jalan memahami manusia
adalah dengan agama. Karena dengan agama manusia akan mampu
menjangkau pikirannya sendiri, yaitu dengan berusaha mencari kebenaran
walaupun bersifat abstrak.

3
• Jenis-jenis Aliran Idealisme
a. Idealisme Subyektif (immaterialisme) idealisme subjektif adalah filsafat
yang berpandangan idealis dan bertitik tolak pada ide manusia atau ide
sendiri. Alam dan masyarakat adalah hasil atau ciptaan ide manusia itu
sendiri, atau dengan kata lain alam dan masyarakat hanyalah sebuah
ide/fikiran dari dirinya sendiri atau ide manusia. Jenis idealisme ini kadang-
kadang dinamakan mentalisme atau fenomenal-isme. Jenis ini sangat tidak
dapat dipertahankan, karena paling banyak mendapat tantangan. Tokoh
dari aliran ini adalah George Berkeley (1684-1753 M), ia adalah seorang
filosof dari Inggris. Menurutnya, hanya akal dan ideidenyalah yang ada. Ia
mengatakan bahwa ide itu ada dan ia dipersepsikan oleh suatu akal.
Baginya, ide adalah 'esse est perpizi' (ada berarti dipersepsikan).
b. Idealisme objektif
Idealisme objektif adalah suatu aliran filsafat yang dimotori oleh
Schelling. Pandangan idealismenya bertitik tolak dari ide universal, yaitu
ide di luar ide manusia. Menurut idealisme objektif segala sesuatu baik
yang ada di alam atau masyarakat luas adalah hasil dari ciptaan ide
universal. Alam semesta yang kelihatan ini pada hakekatnya hanyalah
intelegensi yang kelihatan.
Dalam pandangan lain, bentuknya yang agak primitif paradigma ini
menyatakan jenisnya seperti dalam bentuk penyembahan terhadap pohon,
batu, hewan dan benda-benda langitAkan tetapi sebagai suatu sistem
filsafat, pandangan dunia ini pertama-tama kali disistimatiskan oleh Plato
(427-347 S.M). Menurut Plato dunia luar yang dapat di tangkap oleh panca
indera kita bukanlah dunia yang riil, melainkan bayangan dari dunia “idea”
yang abadi dan riil. Pandangan dunia Plato ini mewakili kepentingan kelas
yang berkuasa pada waktu itu di Eropa yaitu kelas pemilik budak. Dan ini
jelas nampak dalam ajarannya tentang masyarakat “ideal”14.

4
Pada jaman feodal, filsafat idealisme objektif ini mengambil bentuk
yang dikenal dengan nama Skolastisisme, sistem filsafat ini memadukan
unsur idealisme Aristoteles (384-322 S.M), yaitu bahwa dunia kita
merupakan suatu tingkatan hirarki dari seluruh sistem hirarki dunia
semesta, begitupun yang hirarki yang berada dalam masyarakat feodal
merupakan kelanjutan dari dunia ke-Tuhanan.
c. Idealisme Absolut
Di masa modern sekitar abad ke-18 muncullah sebuah sistem filsafat
idealisme objektif baru yang disebutnya dengan idealisme absolut, yaitu
sistem yang dikemukakan oleh George.W.F Hegel (1770-1831 M). Filsafat
ini pada dasarnya merupakan bentuk sintesis atas filsafat idealisme
subjektif sedangkan filsafat idealisme objektif sebagai antithesis, kemudian
disintesiskan dan diubah diberi nama menjadi idealisme absolute.
Pemikiran seperti ini menurut kesimpulan penulis yaitu hakikat dunia ini
adalah “ide absolut”, yang berada secara absolut dan “objektif” didalam
segala sesuatu dan tak terbatas pada ruang dan waktu. Ide absolut ini, dalam
prosesnya menampakkan dirinya dalam wujud gejala alam, gejala
masyarakat dan gejala pikiran.
Nah, bagaimana kita memahami lebih mendalam pemikiran filsafat
idealisme objektif ini? Tentu dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari dengan berbagai macam bentuk. Misalnya saja, perwujudan paling
umum antara lain dalam bentuk formalisme dan doktriner- isme. Kaum
doktriner dan formalis secara buta mempercayai dalil-dalil atau teori
sebagai kekuatan yang maha kuasa, sebagai obat manjur buat segala
macam penyakit, sehingga dalam melakukan tugas-tugas atau
menyelesaikan persoalan- persoalan praktis mereka tidak bisa berfikir atau
bertindak secara rasional berdasarkan situasi yang kongkret.

5
2.3 Landasan Filosofis Realisme
Filsafat Realisme adalah suatu objek yang tampak pada Indra maksudnya
adalah tampak secara real. Realisme berasal dari kata realis/reality yang artinya
ada,benar,fakta atau nyata.aliran ini berpandangan bahwa realitas itu adalah fisik
atau ruh yang bersifat dualistis (hal fisik dan rohani). Ada beberapa pendapat
pendapat dari tokoh tentang aliran ini yaitu :
1. .Aquinas
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad
pertengahan. Pemikirannya yang terkenal adalah merumuskan etika dan
doktrin gereja. Pemikiran yang berasal dari ajaran Agustinus dan filsafat
Aristoteles yang sangat berpengaruh dalam pemikiran di Eropa pada saat itu.
Thomas. Ilmu pengetahuan ilmiah yang sudah mulai berkembang membawa
realisme ke abad ke-21. Realisme ilmiah percaya bahwa adanya realitas yang
ada, terlepas dari pengetahuan kita dan metode ilmiah adalah cara terbaik
untuk mendapatkan akurasi dari apa yang ada di dunia dan bagaimana cara
kerjanya.Seperti penyelidikan ilmiah yang meningkat, kita dapat merevisi dan
memperbaiki teori teori sehingga mereka dapat menyelaraskan diri dengan
kenyataan yang paling akurat.
2. Aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) seorang filsuf yunani kuno. Ia berguru kepada
Plato dan kemudian menjadi guru Alexander Agung. Ia menulis berbagai
subjek yang berbeda, di antaranya fisika, metafisika, puisi, logika, retorika,
politik, pemerintahan, etnis, biologi, zoologi, serta tentu saja filsafat. Semua
yang di tulisnya kelak menjadi disiplin ilmu. Jadi, dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa 7 Aristoteles adalah tokoh paling yang banyak menciptakan
disiplin ilmu di bandingkan sosok sosok berpengaruh lainnya.

6
Di barengi dengan Socrates dan Plato, ia di anggap sebagai filsuf yang
paling berpengaruh, baik di dunia bagian timur maupun barat. Beliau
mengembangkan realisme yang menekankan pada pengetahuan dan nilai nilai
yang objective.
3. Broudy
Harry Broudy di lahirkan daerah Polandia dari keluarga Yahudi yang
berada, anak sulung dari empat bersaudara dan mengawali pendidikannya di
Cheder (ruang belajar khas warga Yahudi) tradisional. Ia pindah dengan
keluarganya ke Massachusetts pada tahun 1912 dan memasuki sekolah
Amerika tanpa ilmu pengetahuan bahasa Inggris sama sekali. Ia meraih gelar
BA untuk Sastra dan Filsafat Jerman dari Boston University (1929) dan Ph.D.
dalam Filsafat dari Harvard (1935), fokus utamanya adalah pada Kirkegaard
Bergson dan William James. Dalam bukunya yang berjudul Membangun
Filsafat Pendidikan, Harry Broudy secara eksplisit menekankan bahwa
masyarakat mempunyai hak dengan mengabaikan keterlibatan pemerintah,
yang akan membawa pendidikan formal di bawah wilayah hukumnya karena
ini merupakan suatu lembaga atau institusi sosial. Implikasinya yaitu
pendidikan adalah sebuah kebutuhan yang mendasar dan hak yang dasar bagi
manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastikan
bahwa semua anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik.
a. Key concepts.(Konsep- konsep kunci)
Metaphysics and epistemology para tokoh realisme percaya akan dunia
yang material yang mana bergantung dari luar dan dari kaum yang memiliki
pemikiran yang luas. Semua objek terdiri dari banyak unsur atau
materi. Selanjutnya, zat tersebut di sesuai dengan struktur atau objek –objek
tertentu. Manusia dapat mengetahui objek ini melalui indera dan alasannya.

7
Pemikiran manusia akan menguraikan data tersebut dengan apa yang ia
tangkap dari panca indranya. Dengan menunjukkan sifat difat yang di
perlukan , seorang pelajar membentuk konsep tentang objek yang telah ia
teliti dan mengenalinya sebagai dari bagian golongan tertentu. Klasifikasi ini
memungkinkan seorang pelajar untuk memahami bahwa objek tersebut
memiliki berbagai sisfat sifat tertentu dengan anggota lain dari kelas yang
sama tetapi tidak dengan objek- objek dari kelas lain. Seperti aliran idealisme,
para tokoh realisme mempercayai bahwa mempelari kurikulum terorganisasi
terpisah dari subjek adalah cara paling efektif untuk mempelajari kenyataan.
Axiology, dari seorang tokoh realisme, lahirlah konsep tentang
pengetahuan, peratuaran tertentu mengatur tingkah laku yang cerdas. Dari
sebuah studi para tokoh tentang kenyataan yang mana orang dapat
mengembangkan teori berdasarkan hukum alam, fisik, dan social.
Logic guru realisme sering menggunakan kemapuan dengan baik secara
deduktif maupun induktif. Contohnya para siswa di dalam kelas botani
mungkin akan mengecek bunga mawar yang mereka miliki, bahwa warnanya
berbeda, aroma dan ukurannya menyimpulkan, melalui induksi bahwa semua
anggota dari genus yang sama.
b. The basic questions ( pertanyaan pertanyaan yang mendasar)
Pendidikan formal, kata kaum realis, adalah studi tentang pengetahuan
yang diorganisir dan diklasifikasikan ke dalam disiplin ilmu. Sejarah, bahasa,
sains, dan matematika adalah beberapa dari kumpulan pengetahuan ini. Jika
kita mengenal mereka, kita akan melakukannya tahu lebih banyak tentang
dunia tempat kita hidup. Pengetahuan ini adalah panduan terbaik kami di
melakukan urusan sehari-hari kita. Realis memandang sekolah sebagai
institusi akademis utama yang didirikan oleh masyarakat untuk memberikan
siswa dengan pengetahuan tentang dunia objektif.

8
Karena semua orang memiliki potensi rasional, sekolah harus tersedia
untuk semua, dengan siswa mengejar kurikulum akademik yang sama, yang
akan mempersiapkan mereka untuk membuat rasional keputusan.
c. Implications for today’s classroom teacher (implikasi-implikasi edukatif di
era kontemporer)
Di kelas realime, tanggungjawab utama seorang guru adalah membawa
ide-ide siswa tentang dunia menjadi korespondensi dengan realitas dengan
keterampilan mengajar seperti membaca, menulis, atau perhitungan dan mata
pelajaran seperti sejarah, matematika, atau sains yang didasarkan pada
pengetahuan otoritatif dan ahli. Meskipun mereka menghargai bahwa siswa
mereka adalah orang yang emosional dan rasional, para realis tetap focus
pembelajaran kognitif dan penguasaan materi pelajaran. Guru realis
menentang intrusi kegiatan nonakademik ke sekolah yang mengganggu tujuan
utama mereka sebagai pusat penyelidikan akademik yang disiplin

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Filsafat pendidikan adalah sebuah pelajaran dimana salah satu dari cabang
filsafat. Di dalam filsafat pendidikan terdapat banyak sekali aliran, salah satunya
adalah Aliran filsafat pendidikan Realisme. Realisme menganggapan bahwa
objek indera kita adalah yang sebenarnya, benda-benda itu ada untuk adanya itu
terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui, atau kita persepsikan atau
ada hubungannya dengan pikiran kita.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Moral_(Thomas_Aquinas)
Ornstein, A.C. and Levine, D.U. Foundations of Educations, 10th Edition. Boston &
NY; Houghton Mifflin Company, 2008. (Chapter 6: Philosophical Roots of
Education, pp. 159-198)
https://pdfcoffee.com/makalah-landasan-filosofis-pendidikan-idealisme-dan-
realisme-pdf-free.html
Irawan, E.N. 2015. Buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi dari Klasik sampai
Modern. Yogyakarta: IRCiSoD
http://pmiitarbiyah-surabaya.blogspot.com/2008/08/kajian-pemikiran-
tokohpendidikan_24.html
http://ismahpratiwiwiejaya.blogspot.com/2015/11/filsafat-pendidikan-realisme.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jacques_Maritain

11

Anda mungkin juga menyukai