Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS IKLAN MELALUI STRATEGI PROBLEM


BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1
LANGOWAN

Oleh :

Priskila Oktavia Pongilatan

NIM 19402084

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa juga dikatakan sebagai satuan ujaran yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai lambang bunyi yang bersifat arbitrer
dan memiliki arti yang lengkap. Dalman (2016:1)

Bahasa dapat digunakan manusia untuk saling berinteraksi, Interaksi yang


dimaksud adalah berkomunikasi, Komunikasi dapat dilakukan dengan cara lisan
dan tulisan. Komunikasi yang dilakukan secara lisan berarti seseorang dapat
langsung menyampaikan pesan kepada lawan tuturnya.Bahasa merupakan istilah
yang lazim kita dengar. Setiap individu ketika berkomunikasi pasti menggunakan
bahasa. Misalnya ketika melakukan pembelajaran di sekolah, ketika guru tidak
menggunakan bahasa maka guru tidak dapat mentransfer pengetahuan yang ia
miliki kepada peserta didik.

Pendidikan merupakan suatutindakan yang memungkinkan terjadinya


belajar dan perkembangan. Pendidikanmerupakan proses interaksi yang
mendorong terjadinya belajar. Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan
berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata
ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa
definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan.Siswa diajarkanberbagai materi yang mencakup keempat komponen
berbahasa yaitu; menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Ketrampilan menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang


dipergunakanuntuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap
muka denganorang lain. Menulis adalah suatu aktivitas komunikasi bahasa yang
menggunakantulisan mediumnya. Tulisan itu bisa berbentuk memberikan
informasi, mengajak,dan menghibur.Menulis termasuk suatu keterampilan yang
harus dikuasai siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia, yakni keterampilan

1
berbahasa secara produktif yang digunakan secara tidak langsung, tidak secara
tatap muka dengan orang lain, maka proses pembelajaran bahasa Indonesia
dituntut pula kesempatan bagi siswa untuk berlatih menulis. Semakin sering siswa
diberi kesempatan berlatih menulis, tentulah mereka akan semakin terampil dalam
menulis.

Pembelajaran bahasa bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa.


Salah satu tujuannya, disadari atau tidak adalah agar siswa terampil menyimak,
berbicara, membaca dan menulis dalam bidang studi tersebut. Dengan ini kita
dapat mengetahui betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi baik
secara lisan maupun tertulis. Bahasa dalam dunia pendidikan berperan sangat
penting. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat
membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya
dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Keterampilan berbahasa yang
lengkap mencakup empat keterampilan, yaitu mendengarkan atau memahami
bahasa lisan atau sering juga disebut menyimak, berbicara, membaca atau
memahami bahasa tulis, dan menulis (menggunakan bahasa secara tulis).
Keterampilan berbahasa tersebut masing-masing pada seseorang berbeda. Salah
satu materi pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah yang memegang peranan
penting ialah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu kompetensi
bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat persekolahan
hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Seperti pendapat ahli
Abbas (2006:125), keterampilanmenulis adalah kemampuan mengungkapkan
gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang
digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Jadi dalam kegiatan
menulis seseorang dapat menuangkan perasaan, pengalaman ataupun pendapat
dalam sebuah karangan.

Dalam buku Bahasa Indonesia kelas VIII SMP edisi revisi 2017 terdapat
mata pelajaran menulis iklan. Materi tentang iklan termasuk materi yang baru
tercantum dalam silabus mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIIISMP. Materi
tentang iklan terdapat padakompetensi dasar 3.4 menelaah polapenyajian dan

2
kebahasaan teks iklan,slogan atau poster (yang membuat banggadan memotivasi)
dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar dan kompetensi dasar 4.4
menyajikan gagasan, pesan, danajakan dalam bentuk iklan, slogan, atauposter
secara lisan dan tulis. Setelahmempelajari kaidah kebahasaan teks iklan,siswa
dinyatakan menguasai materi jikamampu mencapai kompetensi dasar
4.4menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau
postersecara lisan dan tulis. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui
kemampuansiswa saat menulis iklan.

Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu barang atau jasa yang
ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Media yang digunakan adalah
media elektronik dan media cetak. Dengan demikian dapat disimpulkan iklan
adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan
pendekatan psikologis sehingga pembaca tertarik dan berminat serta mau
melakukan apa yang diinginkan oleh penulis.Ada beberapa jenis iklan beserta
isinya yaitu yang pertama iklan penawaran (niaga), iklan pelayanan masyarakat,
iklan pengumuman atau pemberitahuan, iklanpermintaan. Namun di sini peneliti
hanya menekankan pada iklan pengumuman atau pemberitahuan.

Strategi berperan penting dalam proses pembelajaran.Penggunaan strategi


pembelajaran yang bervariasi akan memberikan suatu stimulus kepada siswa
untuk belajar, karena siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang sudah
biasa dilakukan.Strategi pembelajaran juga bertujuan untuk mempermudah
pengerjaan suatu pekerjaan. Jadi, penggunaan strategi dalam suatu pembelajaran
akan memudahkan guru maupun siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang
maksimal.

Dengan demikian, upaya yang dilakukan untuk membuat siswa menjadi


lebih aktif, kreatifdan inovatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, strategi yang
digunakan harus dapat menarik minat dan perhatian siswa dalam menulis iklan.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis iklanadalah
model pembelajaran Promblem Based Learning. Strategi pembelajaran Promblem
Based Learning merupakan strategi pembelajaran yang bercirikan adanya

3
permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta didik belajar berpikir kritis dan
keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

Dengan demikian, penulis tertarik untuk menggunakan strategi


pembelajaranProblem Based Learning untuk meneliti kemampuan menulis iklan.
Adapun judul penelitian ini adalah “PEMBELAJARAN MENULIS IKLAN
MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (pbl) PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 LANGOWAN”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang


akan di laksanakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakemampuan menulis iklan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1


Langowan sebelum menggunakan strategi pembelajaran problem based
learning (PBL) ?
2. Bagaimana kemampuansiswa kelas VIII SMP Negeri 1 Langowan dalam
ketrampilanmenulis sebuah iklan pengumuman atau pemberitahuan
dengan di gunakannya strategi pembelajaran problem based learning
(PBL) ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak di harapkan pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis iklan pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Langowan sebelum menggunakan strategi pembelajaran problem
based learning.
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis iklan pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Langowan sesudah menggunakan strategi pembelajaran problem
based learning.

D. Batasan Masalah

Identifikasi masalah diatas bervariasi sehingga perlu adanya pembatasan


masalah agar penelitian lebih berfokus dan tidak terlalu luas. Penelitian
membatasi permasalahan denganhanya meneliti Pengaruh Model Pembelajaran

4
Problem Based Learning Terhadap KemampuanMenulis Iklan oleh Siswa Kelas
VIII SMP NEGERI 1 LANGOWAN yang lebih ditekankan lagi yaitu menulis
iklan pengumuman (pemberitahuan).

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peserta didik :


Sebagai sumber belajar siswa, terutama dalam pembelajaran menulis
iklan menggunakan strategi pembelajaran problem based learning (PBL).
2. Manfaat bagi guru :
Sebagai acuan bahan ajar bagi guru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, khususnya pembelajaran menulis iklan. Penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan guru tentang jenis-jenis strategi
yang dapat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran terutama
pembelajaran menulis iklan.
3. Bagi penulis :
Manfaat bagi penulis sendiri yaitu untuk lebih terampil dan lebih kreatif dalam
mengajar dan berkreasi dengan strategi pembelajaran problem based learning
(PBL)

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kemampuan Menulis Iklan

1. Pengertian Kemampuan

Munandar berpendapat dalam istilah “kemampuan umum” mencakup


berbagai bidang kemampuan yang biasanya diukur oleh tes intelegensi, prestasi,
bakat, kemampuan mentalprimer dan beripikir kreatif.

Menanggapi pernyataan diatas kemampuan mempunyai peranan penting


dalam setiapdiri manusia. Manusia mempunyai karakteristik dan kemampuan
berbeda-beda. Dimanah kemampuan yang satu tidak sama dengan kemampuan.
Menurut Chaplin yang dikutip Akhmad Sudrajat menjelaskan pengertian
intelegensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap
situasi baru maka seseorang tersebut telah mempunyai kemampuan dalam
menghadapi situasi yang baru secara cepat dan efektif. Pada dasarnya pengertian
kemampuan yang telah dirumuskan oleh para pakar mempunyai tujuan yang
sama, walaupun konsepnya berbeda. Faktor kesamaan terbukti yang menjadi titik
sentral pembicaraan kemampuan selalu dikaitkan dengan ketrampilan dan
kecakapan.

Menurut Sumiyati kemampuan merupakan daya untuk melalui tindakan


yang merupakanhasil dari pembawaan atau latihan. Hal ini berarti kemampuan
dan keterampilan adalah suatu bentuk berupa penguasaan konsep kemampuan
teknik dan interpersonal. Menurut Keith David dikutip oleh Mangkunegara
“secara psikologis kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan reality (knowledge+skill).

Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki IQ di atas rata-rata


dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja
maksimal. As’adi mengungkapkan bahwa kemampuan merupakan daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaandan latihan.Dalam hal ini
kemampuan dan bakat sama-sama melakukan prestasi seseorang. Apabila

6
seseorang memiliki kemampuan saat melakukan aktivitas tertentu dan berhasil ini
menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai bakat dan kemampuan yang
tinggi. Akan tetapi, sebaliknya jika seseorang tidak memiliki kemampuan dan
tidak mendapatkan prestasi yang selayaknya itu berarti seseorang tidak
mempunyai bakat dan kemampuan dalam bidang tersebut. Berdasarkan pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan(ability) adalah kecakapan
atau potensi menguasai suatukeahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau
merupakan hasil latihan atau praktik dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu
yang diwujudkan melalui tindakannya.

B. Hakikat Menulis Iklan

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam


bentuk bahasa tulis. Hasil dari kreatif menulis ini biasa disebut dengan istilah
tulisan atau karangan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama
meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki
pengertian berbeda. Istilah menulis sering dilekatkan pada proses kreatif yang
berjenis ilmiah. Sementara, istilah mengarang sering dilekatkan pada proses
kreatif yang berjenis non ilmiah.

Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan


tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya sebuah tulisan tersebut. Melalui
tulisannya, penulis bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat,
kehendak dan pengalamannya kepada pihak lain.

Menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman 2015:4) menulis merupakan


suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau mediumnya. Selanjutnya, Tarigan (dalam dalman
2015:4)mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafisyang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut
dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.

7
Sejalan dengan pendapat diatas, Martowo (dalam Dalman 2015:4)
menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam
bentuk karangan secara leluasa.

Berdasarkan pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa menulis


adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk
lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu
kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/tanda/tulisan berupa
kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk kelompok kata
atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf , kumpulan paragraf
membentuk wacana/karangan yang utuh dan bermakna.

2. Manfaat Menulis

Manfaat menulis menurut Horiston dalam Darmadi (1996: 3-4), yaitu:

1. Kegiatan menulis adalah sarana untuk menemukan sesuatu, dalam artian


dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di alam bawah sadar
pemikiran kita.
2. Kegiatan menulis dapat memunculkan ide baru.
3. Kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide yang kita milki.
4. Kegiatan menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri
seseorang.
5. Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk berlatih memecahkan
beberapa masalah sekaligus.
6. Kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memungkinkan kita
untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan manfaat kepada pembaca,


tetapi juga penulisnya. Menurut Horiston dalam karya tulis Darmadi (1996:3-4),
menulis adalah sarana untuk mengangkat ide dan informasi yang ada di alam
bawah sadar.

Kegiatan ini juga bisa membantu memunculkan ide baru, melatih


kemampuan membangun ide, melatih sikap objektif pada orang lain, membantu

8
diri memecahkan masalah dan mendorong seseorang lebih aktif mencari
informasi.

Selain itu, kegiatan ini juga memiliki manfaat lainnya bagi penulis, antara lain:

1. Material

Secara material, penulis akan mendapatkan manfaat berupa honorium dan


pekerjaan sambilan untuk mendapatkan penghasilan lebih berkat kemampuannya.

2. Non material

Secara non material, penulis akan mendapatkan kepuasan batin setelah


mengekspresikan diri, menuangkan gagasan, ide dan menyampaikan sebuah
informasi dengan cara menulis.

Terlebih, bila tulisan mereka mampu memberikan informasi tambahan,


membujuk dan menghibur pembacanya. Maka respons ini akan semakin
menambah kebahagiaan diri penulis.

3. Popularitas

Penulis juga bisa tumbuh menjadi sosok yang terkenal melalui tulisan-
tulisannya yang menarik minat pembacanya. Popularitas inilah termasuk manfaat
lain menulis, selain manfaat material dan non material.

3. Teknik Menulis

Karena menulis adalah suatu proses untuk menghasilkan sebuah karya


sastra yang sumbernya berasal dari pikiran. Jadi, kegiatan ini bukanlah aktivitas
yang sembarangan dilakukan.

Ada sejumlah teknik menulis yang harus dikuasai untuk membuat tulisan
layak dibaca dan mudah dipahami, antara lain:

1. Jenis tulisan

Jenis tulisan merupakan bentuk penulisan sebuah karya sastra yang harus
ditentukan pertama kali sebelum memulai menulis. Misalnya, jenis tulisan yang
akan dipilih berupa opini, fakta atau imajinasi yang sekadar menghibur pembaca.

9
Penentuan jenis tullisan ini akan mempengaruhi tahapan-tahapan menulis
berikutnya dan pesan yang akan disampaikan penulis. Karena, jenis tulisan yang
ditujukan untuk pembaca dewasa dan anak-anak akan berbeda.

2. Pertimbangan pembaca

Pertimbangan pembaca adalah respons pembaca secara menyeluruh


tentang sebuah tulisan. Hal ini sangat penting untuk menentukan tulisan apa yang
akan dibuat untuk memenuhi kedinginan pembaca.

Di sisi lain, pertimbangan pembaca ini akan membantu membuat tulisan


yang sebelumnya belum pernah ada dan informasi yang disampaikan penulis
sudah pasti akan berguna bagi pembaca.

3. Orientasi publik

Orientasi publik merupakan tahapan menentukan target pembaca tulisan.


Penentuan orientasi publik ini akan memudahkan proses menulis yang sedang
dikembangkan, karena penulis sudah paham pesan yang akan disampaikan tertuju
kepada siapa.

4. Menentukan tema dan ide tulisan

Tema adalah pokok pikiran yang menjadi landasan tulisan dan ide adalah
materi yang akan dibahas dalam tulisan. Penulis bisa menentukan tema dan idenya
sebelum menulis iini dengan melakukan riset atau observasi untuk
mengembangkan informasi. Sehingga tulisan akan lebih berisi, sesuai dengan
kebutuhan pembaca dan lebih tepat sasaran atau tidak bias.

5. Mengembangkan ide

Ide adalah topik yang akan dibahas dalam sebuah tulisan dan bertujuan
memberikan informasi. Sehingga penulis membutuhkan keterampilan dalam
berbahasa untuk mengembangkan ide dalam bentuk tulisan yang lebih mudah
dipahami.

6. Unsur tulisan

10
Unsur tulisan merupakan isi di dalam sebuah tulisan, yang terdiri dari
gagasan, tuturan, tatanan dan wahana. Unsur tulisan inilah yang membantu
menentukan sebuah kalimat baik atau buruk.

Kalimat yang baik adalah kalimat yang efektif sehingga mampu


menyampaikan pesan dalam tulisan lebih jelas dan tepat ke sasaran pembaca.

7. Gaya tulisan

Gaya tulisan merupakan tanda pengenal penulis ke pembacanya. Karena,


setiap penulis pasti memiliki gaya tulisan masing-masing sehingga menjadi ciri
khas, agar pembaca bisa langsung mengenal penulis dengan membaca tulisannya
saja.

Selain itu, gaya tulisan ini sangat perlu ditentukan supaya bisa disesuaikan
dengan tujuan dari tulisan, seperti menyampaikan informasi, membujuk atau
sekadar menghibur pembaca.

8. Ejaan

Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dalam tulisan serta penggunaan


tanda baca. Penentuan ejaan ini penting bagi penulis agar pembaca mudah
memahami tulisannya, baik dari susunan kata, penggunaan tanda baca, imbuhan
dan awalan.

9. Penyuntingan

Penyuntingan adalah kegiatan membetulkan sebuah karangan yang


dianggap kurang sempurna agar menjadi lebih indah. Penyuntingan adalah teknik
terakhir dalam dalam menulis untuk menghindari adanya ejaan yang salah,
kalimat ambigu dan pesan tulisan menjadi bias. Supaya, nantinya pesan yang
disampaikan kepada pembaca tidak membingungkan dan pembaca pun bisa
menikmati karya penulis.

4. Fungsi Menulis

11
Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi tak langsung antara
penulis dan pembacanya. Karena, pada prinsipnya tulisan bisa menyampaikan
pesan penulis kepada pembacanya.

Menurut D’angelo dalam Tarigan (1986:22), menulis sangat penting di


bidang Pendidikan untuk memudahkan siswa berpikir secara kritis. Selain itu,
menulis juga memudahkan seseorang untuk merasakan, menikmati, memperdalam
daya tanggap atau persepsi untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang
dihadapi.

Karena, tulisan akan membantu seseorang memahami masalah-masalah


yang dihadapinya dengan mudah. Ada pula fungsi lainnya, antara lain:

1. Fungsi Penataan

Menulis memiliki fungsi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat dan


imajinasi seseorang. Sehingga tulisan yang dituangkan oleh penulis bisa
menggambarkan dan menjelaskan gagasan, ide pikiran, pendapat dan imajinasinya
dengan jelas.

2. Fungsi Pengawetan

Menulis juga memiliki fungsi pengawetan untuk mengutarakan suatu


cerita atau gagasan melalui tulisan yang berbentuk dokumen. Dokumen berisi
tulisan inilah yang sangat berharga, karena bisa menceritakan suatu peristiwa yang
sudah lampau, memberikan informasi hingga hiburan.

3. Fungsi Penciptaan

Menulis memiliki fungsi penciptaan, karena penulis telah menggambarkan


atau menciptakan suatu peristiwa nyata maupun fiktif melalui tulisan. Sehingga
bisa dikatakan karangan sastra memiliki fungsi penciptaan.

4. Fungsi Penyampaian

Gagasan, pikiran, pengalaman dan imajinasi yang dituangkan dalam


sebuah tulisan menunjukkan bahwa menulis memiliki fungsi penyampaian.

12
Karena, melalui tulisan itulah penulis menyampaikan informasi, pengetahuan dan
pesan kepada pembacanya.

5. Tujuan Menulis

Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis perlu paham


tentang tujuan menulis sebelum akhirnya tercipta sebuah karya sastra yang indah.
Selain itu, tulisan juga merupakan media komunikasi antara penulis dan
pembacanya.

Sehingga penulis menentukan dahulu tujuannya menulis untuk


memberikan wawasan luas atau hanya memberikan hiburan kepada pembacanya.
Berikut ini, 4 tujuan utama yang perlu dipahami:

1. Memberikan informasi

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah sedemikian
rupa, sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa dipahami dan memberikan
manfaat bagi seseorang atau pembacanya.

Menulis bertujuan memberikan informasi tentang sesuatu, baik berupa


fakta, peristiwa, pendapat, pandangan dan data kepada pembaca. Sehingga
pembaca bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari tulisan tersebut.

Berikut ini contoh menulis yang bertujuan memberikan informasi. Melalui


tulisannya, penulis hendak menginformasikan manfaat dari tanaman ciplukan.

Ciplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-


tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim
penghujan. Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 cm, dengan ciri fisiknya
ialah memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat
dan berwarna kuning. 

Daging buah ciplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga
mengandung beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan penyakit seperti
influenza, sakit paru-paru, kencing manis dan beberapa penyakit lain. Meski
memiliki beberapa khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan,

13
karena dianggap sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan
tumbuhan liar yang lain.

2. Membujuk

Membujuk adalah usaha untuk meyakinkan seseorang bahwa yang


dikatakannya benar dengan kata-kata manis, merayu dan memikat hati. Tindakan
ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya lewat tulisan.

Menulis bertujuan membujuk para pembaca untuk menentukan sikap,


mendukung dan menyetujui gagasan, ide atau pendapat yang dituangkan oleh
penulis. Karena itu, penulis harus bisa meyakinkan pembaca dengan
menggunakan gaya bahasa persuasif.

Berikut ini tulisan yang memiliki tujuan membujuk untuk mempengaruhi


perilaku atau tindakan pembacanya. Karena, penulis narasi yang seolah mengajak
semua orang membuang sampah pada tempatnya.

Penanggulangan banjir dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya,


tidak membuang sampah sembarangan, rutin membersihkan irigasi air dan
melakukan perluasan tempat penampungan air. 

Dari berbagai cara ini hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan
tidak membuang sampah sembarangan, karena dengan menumpuk sampah dapat
menghambat dan menahan air saat hujan sehingga air akan meluap dan terjadilah
banjir. 

Anda tidak ingin kebanjiran kan, maka dari itu mari kita ubah lingkungan
menjadi lebih sehat dan aman dari ancaman banjir dengan tidak membuang
sampah sembarangan. 

3. Mendidik

Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan.


Informasi atau data yang disampaikan melalui tulisan akan memberikan wawasan
dan pengetahuan baru bagi para pembacanya.

14
Bahkan tulisan juga membantu mengasah dan menambah tingkat
kecerdasan seseorang. Pada akhirnya, tulisan bisa mengubah dan ikut menentukan
perilaku seseorang.

Berikut ini contoh tulisan yang bertujuan mendidik atau memberikan


pesan moral kepada pembaca. Penulis berusaha menyampaikan bahwa menyontek
adalah perilaku curang dan memberi tahu kalau belajar itu penting.

Saat ini Aldo sedang duduk menatap soal fisika yang ada di depannya. Ia
terpaku karena tak bisa mengerjakan soal-soal itu. Dalam hati ia menyesal, karena
semalam ia menghabiskan waktu dengan bermain game. 

Tak satu pun soal yang dapat terpecahkan, meskipun seluruh kekuatan
otaknya sudah dikerahkan. Terlintas dalam pikirannya untuk bertanya pada teman
yang duduk di sampingnya. Namun, ketakutan merayapi perasaannya, mengingat
mata pengawas selalu berkeliaran di seluruh penjuru ruang kelas.

4. Menghibur

Menghibur adalah fungsi dan tujuan dalam komunikasi melalui tulisan.


Karena, ada beberapa karya tulis yang memang bertujuan untuk menghibur
pembacanya, seperti cerpen, novel atau cerita-cerita lucu lainnya.

Berikut ini contoh tulisan yang bertujuan menghibur pembacanya dengan


cerita fiksi. Penulis membuat tulisan narasi atau ceritanya menggunakan
imajinasinya yang digambarkan dalam bentuk tulisan untuk menghibur
pembacanya.

Indah tersenyum sembari mengayunkan langkah kakinya. Angin dingin


yang menerpa, bikin tulang-tulang di sekujur tubuh Indah bergemeretak. Lalu,
Indah masukkan telapak tangan ke dalam saku jaket dan mencoba memerangi rasa
dingin yang demikian menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambut Indah saat Ayu
membukakan pintu. Wangi yang kelak dirindukan ketika Indah sudah kembali ke
tanah air. 

15
Namun wajah tampan Ario dihadapannya, akankah dirindukan juga. Ada
yang berdegup keras didalam dada, tetapi Indah berusaha untuk menepisnya.
Janganlah, Ario, sergah hati kecilku, janganlah biarkan hatimu terbagi. Ingatlah
Putri, dia sedang menanti kepulanganmu dengan cinta.

C. Pengertian iklan

Iklan adalah sebuah informasi yang berisi pesan untuk membujuk orang
lain, agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan.

Iklan tak hanya untuk masalah komersial. Tetapi juga dapat berisi ajakan
kepada para pembacanya untuk melakukan hal-hal yang baik. Seperti, tidak
menggunakan obat terlarang, menanam pohon, hingga tidak membuang sampah
sembarangan.

Iklan biasanya dipromosikan melalui televisi, radio, media sosial, majalah,


dan banyak ditemukan pada baliho di jalan.

1. Terdapat beberapa ciri-ciri dari iklan, diantara-Nya:

Isi yang jelas. Isi iklan disarankan singkat, jujur, menarik perhatian,
objektif dan tidak menyinggung salah satu pihak. Informatif, artinya bersifat
memberi informasi. Iklan harus bersifat menerangkan tentang produk atau jasa
yang ditawarkan.

Bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Iklan harus menggunakan


bahasa yang mudah pahami dan di mengerti sebab memang iklan sendiri
tujuannya agar orang ingin dan mau mencoba serta menggunakan produk atau jasa
yang diiklankan

Iklan dikemas agar menarik perhatian dan minat para pembacanya.


Sehingga seseorang ingin mencoba apa yang ditawarkan dalam iklan tersebut.

Bersifat mengajak. Iklan yang harus memiliki sifat mengajak yang


bertujuan agar dapat menarik simpatik banyak orang untuk mencoba dan memakai
apa yang diiklankan.

2. Tujuan Iklan

16
 Informing (memberi informasi)

Periklanan bisa memberitahukan pasar tentang suatu produk baru serta


perubahan harga, menyusulkan kegunaan suatu produk baru menjelaskan cara
kerja, dan membangun citra perusahaan.

 Persuading (membujuk)

Periklanan bisa membentuk preferensi merek, mengubah persepsi


konsumen tentang atribut produk, membujuk konsumen untuk mencoba produk
atau jasa yang diiklankan dan mangajak konsumen untuk membelinya sekarang.

 Reminding (mengingatkan)

Iklan melindungi agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen serta meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada.

 Adding value (penambahan nilai)

Iklan memberi nilai tambah yang berupa inovasi, penyempurnaan kualitas


atau mengubah persepsi konsumen. Periklanan yang efektif dapat merubah
persepsi dari konsumen.

 Assisting (mendampingi)

Fungsi periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-


upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sehingga
perusahaan dapat lebih cepat mencapai target yang diinginkan.

3. Jenis-Jenis Iklan Berdasarkan Isinya


 Iklan penawaran (Niaga)

Iklan yang biasa di jumpai adalah iklan penawaran atau iklan niaga. Iklan
penawaran merupakan jenis-jenis iklan yang berisi tentang tawaran akan barang
atau jasa kepada masyarakat luas. Contohnya: iklan makanan, minuman, pakaian,
barang elektronik dan lainnya.

 Iklan pelayanan masyarakat

17
Iklan ini biasanya berasal dari instansi atau lembaga. Berisi tentang suatu
informasi sosialisasi atau pencerahan kepada masyarakat akan suatu isu atau topik
tertentu. Contohnya: Iklan pemilu, iklan untuk hidup sehat, iklan keluarga
berencana, dan lain sebagainya.

 Iklan pengumuman atau pemberitahuan

Iklan ini bertujuan untuk menarik masyarakat tertentu saja. Isinya tentang
pemberitahuan sesuatu seperti event, iklan berita duka dan lain-lain.

 Iklan permintaan

Iklan permintaan sering dianggap sebagai iklan lowongan kerja. Hal


tersebut karena iklan ini berisi tentang pihak yang mengiklankan untuk
menawarkan dan mengajak masyarakat yang ingin bekerja dengan pihak
pengiklan.

4. Jenis-Jenis Iklan Berdasarkan Media


 Iklan media cetak

Iklan cetak adalah iklan yang dibuat dengan cara dicetak. Biasanya iklan
cetak yang kerap ditemui di koran, selebaran, majalah, koran, baliho, poster, stiker
dan lain sebagainya. Dalam iklan cetak terdapat ketentuan dalam membuatnya
berdasarkan dimana iklan tersebut akan dipasang.

 Iklan elektronik

Iklan ini menggunakan media elektronik dalam penyampaian dan tampilan


iklannya. Iklan elektronik banyak sekali di temui, antara lain iklan televisi, radio,
iklan dalam film, dan iklan dalam media sosial.

5. Jenis-Jenis Iklan Berdasarkan Tujuan


 Iklan komersial (bisnis)

Iklan komersial ini dipasang dengan tujuan untuk mendapatkan


keuntungan ekonomi karena iklan utamanya adalah untuk meningkatkan
penjualan. Terdapat tiga bagian dalam iklan komersial, yaitu:

18
 Iklan konsumen, adalah jenis iklan yang ditunjukkan langsung kepada
konsumen.
 Iklan bisnis, merupakan jenis iklan yang ditunjukkan kepada seorang
pengelola baik perorangan, instansi atau koordinasi perusahaan yang
kemudian pengelola tersebut yang menjual produk atau jasa kepada
konsumen.
 Iklan profesional, merupakan iklan jenis bisnis yang ditunjukkan kepada
para pebisnis profesional yang dapat mengelola dengan baik iklan yang di
ajukan kepada para pebisnis.
 Iklan non-komersial

Iklan non-komersial tidak menitik beratkan pada keuntungan materiil atau


ekonomi. Iklan non-komersial justru bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
sosial. Yaitu agar masyarakat mendapatkan tambahan wawasan, kesadaran diri
dan merubah perilaku dan sikap masyarakat terhadap masalah yang ditampilkan
pada iklan tersebut.

 Keunikan produk

Dalam iklan, keunikan produk merupakan daya tarik tersendiri. Nama


produk atau jasa menjadi identitas dari produk yang ditawarkan. Informasi nama
produk harus ditonjolkan supaya mudah dikenali oleh publik.

Sebelumnya tentukan target pembeli, supaya muncul ketertarikan untuk


membeli produk yang ditawarkan melalui iklan tersebut.

 Gambar produk

Gambar juga perlu diperhatikan karena masuk dalam unsur-unsur iklan


yang perlu diperhatikan. Gambar akan memberikan visualisasi tentang sebuah
produk. Sebuah iklan yang hanya mengandung unsur teks saja akan terasa
membosankan.

Penggunaan gambar dalam membuat iklan tentu akan membuat iklan


menjadi lebih menarik bagi orang yang melihatnya. Apalagi jika dipadukan

19
dengan unsur teks, gambar, gambar bergerak, dan video, audio, serta musik untuk
membuat iklan lebih ciamik.

 Tampilkan keunggulan

Keunggulan produk ini harus ditonjolkan karena bisa menjadi nilai plus
dan alasan mengapa target konsumen harus membeli atau menggunakan produk
yang kamu tawarkan.

6. Kalimat deskriptif

Unsur-unsur iklan selanjutnya adalah penggunaan kalimat deskriptif.


Kalimat ini sangat penting untuk menjelaskan dan menguraikan secara spesifik
produk atau jasa yang diiklankan.

Kalimat deskriptif yang dipakai juga tidak sembarang, namun harus


menarik dan bisa dipahami oleh publik. Sebab jika kalimat susah dipahami akan
mengurangi tujuan iklan itu sendiri.

 Gunakan kalimat ajakan

Fungsi kalimat persuasif atau kalimat ajakan adalah untuk mengajak atau
membujuk orang untuk menggunakan produk atau jasa yang sedang
dipromosikan. Sehingga kata-kata yang dipakai harus singkat, dan padat seperti
slogan.

 Membangun kepercayaan

Untuk mendapatkan rasa percaya pada diri konsumen maka iklan harus
didukung dengan berbagai peragaan seperti pembuktian atau testimoni dengan
kata-kata yang meyakinkan.

Penjual sangat dianjurkan membuat iklan semenarik mungkin, namun


tidak boleh membohongi publik dengan melebih-lebihkan produk.

 Membangun minat pembeli

Iklan harus disesuaikan dengan minat atau ketertarikan dari target


konsumen sehingga calon pembeli merasa ingin tahu dengan detail produk yang
ditawarkan. Puncaknya konsumen mau membeli produk tersebut.

20
Jika pembeli mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan, berarti iklan
yang dibuat telah memenuhi unsur-unsur iklan salah satunya adalah membangun
minat.

 Munculkan keinginan

Unsur-unsur iklan yang selanjutnya adalah bisa memunculkan keinginan


atau desire. Artinya iklan harus mampu memecahkan masalah yakni keinginan
konsumen.

Para pengiklan harus bisa menemukan cara bagaimana untuk


menggerakkan hati konsumen supaya berkeinginan membeli produk lewat iklan
yang ditayangkan.

 Kontak penjual

Jangan lupa untuk mencantumkan nomor telepon, akun media sosial, dan
alamat toko penjual. Dengan mencantumkan kontak penjual ini akan membuat
calon pembeli lebih percaya dengan toko tersebut.

Di saat pembeli melihat iklan dan tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan lewat iklan, maka pembeli juga bisa langsung menghubungi nomor
penjual. Hal ini tentu memudahkan pembeli sekaligus penjual untuk bertransaksi.

D. Penilaian Menulis Iklan pada siswa

Dalam setiap pembelajaran yang dilakukan, guru membutuhkan standar


penilaian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan seorang siswa dalam suatu
pembelajaran. Dalam buku standar mutu penilaian dalam kelas dikatakan bahwa
penilaian berdasarkan PP. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 1 adalah: Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar siswa
dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara
nasional.

Dalam jurnal peraturan Mendiknas nomor : 20 Tahun 2007 tentang standar


penilaian dikatakan bahwa : Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

21
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

D. Strategi Problem Based Learning (PBL)

1. Pengertian Problem based learning (PBM)

Menurut Aris Shoimin (2014:130) Problem Based Learning (PBL) atau


Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar
berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalahserta memperoleh
pengetahuan.

Menurut Wahyudi dan Dewi (2016):46) Problem Based Learning adalah


suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah. Muiz Lidinillah dalam Jurnal UPI
(2016) PBM atau PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar
tentang cara berpikir kririt dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi
pelajaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


Promblem Based Learning (PBM) adalah model pembelajaran yang diarahkan
oleh suatu permasalahan sehari-hari.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Based Learning

Menurut Aris Shoimin (2104:131) mengemukakan langkah-langkah


pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning yaitu:

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. menjelaskan logistik yang dibutuhkan.


Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

22
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,
dll).

3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesua,


eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.

4. Guru membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang


sesuai seperti laporan dan membantu mereka membagi tugas dengan temannya.

5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap


penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

3. Ciri-Ciri dari Model Problem Based Learning

Sedangkan ciri dari model Problem Based learning secara umum dapat


dikenali dengan adanya enam ciri yang dimilikinya, adapun keenam ciri tersebut
adalah:

Kegiatan belajar mengajar dengan model Problem Based Learning dimulai


dengan pemberian sebuah masalah.

 Masalah yang disajikan berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa


 Mengorganisasikan pembahasan seputar disiplin ilmu.
 Siswa diberikan tanggung jawab yang maksimal dalam membentuk
maupun menjalankan proses belajar secara langsung.
 Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil.
 Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan produk atau kinerja yang telah
mereka pelajari.

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan


model Problem Based Learning dimulai oleh adanya masalah yang dalam hal ini
dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian siswa memperdalam
pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan dan apa yang perlu
mereka ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih

23
masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong
untuk berperan aktif dalam belajar.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning

 Kelebihan Model Problem Based Learning

Menurut Aris Shoimin (2014:132), kelebihan model Problem

Based Learning sebagai berikut :

1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam


situasi nyata.

2. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui


aktivitas belajar.

3. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada


hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa.

4. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.

5. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari


perpustakaan,internet, wawancara, dan observasi.

6. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.

7. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam


kegiatan atau presentasi pekerjaan mereka.

 Kekurang Model Problem Based Learning

Menurut Aris Shoimi (2104:132), kekurangan model Problem Based Learning


sebagai berikut:

1. PBM tidak dapat digunakan untuk setiap materi pembelajaran, ada bagian guru
berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran
yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.

2. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

24
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat di atas adalah
model Problem Based Learning ini memerlukan waktu yang tidak sedikit,
Pembelajaran dengan model ini membutuhkan minat dari siswa untuk
memecahkan masalah, jika siswa tidak memiliki minat tersebut maka siswa
cenderung bersikap enggan untuk mencoba, dan model pembelajaran ini cocok
untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan pemecahan masalah.

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang sesuai dengan penelitian sebelumnya, di rumuskan melalui


judul dan penulis yaitu :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS IKLAN OLEH SISWA
KELAS IX SMP PAB SAMPALI TAHUN PEMBELAJARAN 2018-2019
SKRIPSI Oleh NURJANNAH HASIBUAN. Perbedaan dari penelitian Nurjannah
Hasibuan dengan penelitian ini adalah salah satu variabel yang menjadi
penekanan dalam penelitian yaitu pengaruh model pembelajaran Problem Based
Learning terhadap kemampuan Menulis Iklan Berbaris dan subyek penelitiannya
siswa Kelas IX SMP PAB SAMPALI tahun pembelajaran 2018-2019 dan dalam
kesimpulan penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan
model pembelajaran problem based learning.

Berdasarkan hasil penelitian Nurjannah Hasibuan dapat diambil


kesimpulan bahwa dengan strategi pembelajaran problem based learning (PBL)
berpengaruh terhadap siswa dalam pembelajaran. Ada keterkaitan dalam
penelitian tersebut sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian
menulis iklan. Sehubungan dengan hasilpenelitian tersebut maka peneliti
mengembangkan penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning dalam menulis iklan.

Dari penelitian di atas menunjukkan strategi problem based learning(PBL)


berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran siswa dalam menulis iklan baris.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dikembangkan penelitian-penelitian
yang dapat meningkatkan pembelajaran menulis iklan pengumuman

25
(pemberitahuan) siswa SMP Negeri 1 Langowan. Oleh karena itu penulis merasa
perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul pembelajaran “Pembelajaran
Menulis Iklan Melalui Strategi Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Langowan”

26
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Menurut Sugiono, penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti
ditempatkan sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
penggabungan dan analisis data bersifat induktif (Sugiono. 2010 : 9). Menurut
Poerwandari (2005), penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang
sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara dan observasi. Kirk dan Miller
(dalam Moloeng) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai cara untuk
melakukan pengamatan langsung pada individu dan berhubungan dengan orang-
orang tersebut untuk mendapatkan data yang digalinya (Moleong, J.L.2002 : 3).
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah karena penelitian ini ingin
mengetahui tentang fenomena yang ada dan dalam kondisi yang alamiah, bukan
dalam kondisi terkendali, labolatoris atau eksperimen.Jadi dengan kata lain
bahwa, penelitian dengan metode deskriptif adalah metode penelitian yang
bersifat mengamati secara langsung kejadian apa yang sebenarnya terjadi di
lapangan, yang kemudian ditarik kesimpulan mengenai hal apa yang telah
diteliti.

B. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :
a. Wawancara tidak terstruktur

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dengan cara tanya


jawab secara langsung kepada responden di mana peneliti tidak lagi menggunakan
panduan wawancara yang telah tersusun untuk memperoleh datanya (Sugiyono,
2008:194). Teknik ini digunakan agar dapat mempermudah peneliti dan dapat
mempersingkat waktu untuk bisa mengumpulkan data yang diperlukan.

b. Observasi

27
Observasi adalah proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari proses
biologis, psikologis, tapi yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan atau bisa di katakan observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data dan mengamati langsung di tempat. Observasi dilaksanakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan observasi, peneliti
akan dibantu oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
guru tersebut lebih memahami karakter siswa dan lebih hafal dengan nama-nama
siswa.

C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Langowan

D. Lokasi Penelitian
SMP Negeri 1 Langowan ini merupakan salah satu sekolah Negeri yang
berada di kecamatan Langowan Barat kabupatenMinahasa. SMP Negeri 1
Langowan masih aktif melaksanakan proses belajar mengajar sampai saat ini dan
proses belajar mengajar SMP ini berjalan dengan baik.
Identitas Sekolah :
a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 Langowan
b. Alamat Sekolah : Jl. Logos, Tounelet, Langowan Barat,
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara 95694
c. NPSN : 40100959
d. Kabupaten/Kota : Minahasa
e. Jenjang Akreditasi :A
f. Bentuk Sekolah : Gedung
g. Status Sekolah : Negeri

E. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Langowan pada siswa kelas
VIII tahun ajaran 2021/2022. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada
bulan Januari-Februari 2021.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-bahasa-secara-umum-di-
masyarakat-gdhW

Nurjamal, Daeng, Warta Sumirat dan Riadi Darwis. 2011. Terampil Berbahasa
Menyusun Karya Tulis Akademik, Memandu Acara (MC-Moderator), dan
Menulis Surat. Bandung: Alfabeta.

https://unida.ac.id/pembelajaran/artikel/apa-itu-pembelajaran.html

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,


(Bandung: Angkasa, 1994), hlm. 22.

https://id.berita.yahoo.com/ciri-ciri-iklan-yang-benar-054538981.html?
guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLmNvbS8&guce_r
eferrer_sig=AQAAAKccFLGpi1Rb8YNS9rmD6Hv0JMYdkMHQWxdKkCfmat
Hx9EbKO0z3kB1V137Rpu9iiypduJ7iRQYRK1SW6waRdqZTLsAs-
4YkLctDMIVQcejP_AWhLGGBSK6rn6jtCMh5-
i8IfuWwVq4Arq1Rw_Y88PVbX2C2R-Wb2_GKshjFEKpz

https://m.dream.co.id/techno/iklan-pengertian-ciri-ciri-tujuan-dan-jenis-jenisnya-
2008184.html

Lantanida Journal, Vol. 7 No. 1 (2019) 1-100

METODE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL)

http://jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/download/1687/2914

https://www.viva.co.id/trending/1394961-observasi-adalah-pengertian-ciri-jenis-
kelebihan-dan-kelemhan

https://www-silabus-web-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.silabus.web.id/problem-
based-learning/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16383182189012&referrer=https%3A%2F

29
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.silabus.web.id%2Fproblem-based-learning%2F

30

Anda mungkin juga menyukai