ABSTRAK
Heat rate mempunyai peranan yang sangat penting pada pembangkit listrik.
Heatrate merupakan ukuran dari thermal sebagai jumlah dari energi bahan
bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah energi listrik.Satuan
heatrate yaitu kJ/kWh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai
turbineheatrate pada turbin uap berdasarkan performance test. Pengambilan
data dilakukan dengan metode observasi di PT. INDONESIA POWER UJP
BANTEN 3 LONTAR (PLTU) pada pembangkit unit 1. Untuk mengetahui nilai
turbine heatrate pada turbin uap digunakan metode perhitungan berdasarkan
massa uap “steam” dan energi dalam “entalphy” yang masuk dan keluar turbin
dengan daya keluaran generator (output generator). Turbine heatrate ber-
banding terbalik dengan efisiensi, yang artinya semakin kecil nilai turbine
heatrate maka semakin baik efisiensi pembangkit tersebut, sebaliknya semakin
tinggi nilai turbine heatrate maka efisiensi pembangkit tersebut buruk. Hasil
Analisa yang didapat pada turbine heatrate berdasarkan performance test unit
1dengan nilai terendah (terbaik) yaitu pada bulan Januari dengan nilai 8252.61
kJ/kWh, dan nilai tertinggi (terburuk) yaitu pada bulan Maret dengan nilai
8911.99 kJ/kWh. Kenaikan dan penurunan turbin heatrate tidak begitu
signifikan.
LONTAR melakukan performance test pada ke dalam boiler digunakan dalam proses
tiap-tiap unit turbin uap. Heatrate dapat pembakaran dan pemanasan air akan meng-
dihitung dengan metode input-output, turbin ubah air umpan boiler menjadi uap atau
heatrate, dan specific fuel consumption steam. Uap tersebut masih dipanaskan lagi
(SFC). Pengujian heatrate dilakukan untuk dan dinaikkan tekanannya dengan pema-
mengetahui berapa besar input energi panas nasan lanjutan sehingga dihasilkan uap
dari bahan bakar yang dibutuhkan untuk superheat atau uap kering sehingga uap
menghasilkan listrik sebesar 1 kWh. Uji tersebut memiliki energi yang cukup untuk
heatrate dilakukan pada kondisi yang spe- memutar turbin. Uap yang keluar dari turbin
sifik, baik bahan bakar, lokasi pembangkit kemudian masuk dalam kondensor untuk
listrik, kapasitas pembangkit maupun variasi diubah fasanya menjadi air kembali.Setelah
beban pembangkit. itu, air tersebut dipompa kembali ke boiler
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk dipanaskan dan diubah menjadi uap
Banten 3 Lontar Unit 1 merupakan pem- guna memutar turbin lagi.
bangkit listrik dengan bahan bakar batubara Siklus Rankineuntuk pembangkit PLTU
yang memanfaatkan fluida kerja berupa uap BANTEN 3 Lontar menggunakan kedua
(steam) untuk menggerakkan turbin yang siklus diatas, dimana siklus rankinedengan
bertindak sebagai penggerak mula yang ke- pemanasan ulang terjadi di reheater boiler
mudian turbin akan memutar rotor generator sedangkan siklus rankine dengan rankine
untuk menghasilkan listrik. Dalam proses regenerative terjadi di economizer. Diagram
produksi listrik, banyak terjadi proses kon- T – s untuk pembangkit PLTU BANTEN 3,
versi energi. Proses konversi energi sendiri Lontar dapat digambarkan sebagai berikut:
merupakan proses perubahan energi ber-
dasarkan perubahan bentuk dan sifatnya.
Berawal dari energi kimia yang terkandung
dalam batubara yang dikonversi menjadi
energi kalor dalam proses pembakaran. Ke-
mudian dikonversi lagi menjadi energi
kinetik berupa aliran uap (steam), selan-
jutnya dikonversi menjadi energi mekanik
melalui putaran turbin dan pada proses akhir-
nya energi mekanik tersebut dikonversikan
menjadi energi listrik melalui generator.
Pembangkit listrik tenaga uap termasuk Gambar 2.2. Siklus Rankine Regenerative di PLTU
dalam kategori “thermal plant”, karena Banten 3 Lontar.
pembangkit listrik ini memanfaatkan panas
hasil pembakaran bahan bakar batubara dan
udara furnace (tungku pembakaran) yang
kemudian digunakan untuk memanaskan
pipa-pipa berisi air/uap di dalam boiler.
Keterangan gambar:
1) Proses 1 – 1’ : Penaikan tekanan pada
air menggunakan condensate extaction
Gambar 2.1 Proses Konversi Energi PLTU pump.
2) Proses 1’ – 2 : Pemanasan air low
Proses konversi energi yang terjadi di
pressure heater.
dalam boiler, bahan bakar yang dimasukkan
Mencari sumber teori dari buku pelajaran, performance testyang menggunakan sampel
internet, dan jurnal yang sesuai dengan data Unit 1 pada bulan Januari 2016.
judul yang telah disetujui oleh pembim- Tabel 4.1 Data Sampel Turbine Heatrate Unit 1 Pada
bing sebagai landasan teori penelitian Bulan Januari 2016
yang dilaksanakan.
3. Studi Lapangan
Melakukan observasi ditempat dilakukan-
nya penelitian yang sebelumnya sudah
meminta izin kepihak HRD PT.
INDONESIA POWER UBOH UJP
BANTEN 3 LONTAR (PLTU) juga
melakukan sesi wawancara dengan per-
tanyaan yang sesuai pada judul penelitian.
Wawancara dilakukan baik dengan pem-
bimbing lapangan, operator, juga pihak- b. Perhitungan TurbineHeatrate
pihak terkait dengan penelitian. Turbine heat rate menunjukkan perban-
4. Pengumpulan Data dingan dari energi total yang digunakan
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan untuk memutar turbin, dengan energi listrik
data merupakan faktor penting demi ke- yang dihasilkan oleh generator dan dinya-
berhasilan penelitian. Hal ini berkaitan takan dalam kJ/KWh. Nilai turbine heat rate
dengan bagaimana cara mengumpulkan dapat dihitung dengan data sampel pada
data dan sumber pengumpulan data yang bulan Januari 2016 unit 1.
digunakan. Jenis sumber data adalah Untuk mencari laju aliran massa main
mengenai darimana data diperoleh apakah steam (uap keluaran superheater)𝑚̇1 , laju
data diperoleh dari sumber langsung aliran massa cold reheat (uap masuk ke
(primer) atau data diperoleh dari sumber reheater) 𝑚̇2 , dan laju aliran massa hot
tidak langsung (sekunder). reheat (uap keluaran dari reheater) 𝑚̇3 ,
5. Pengolahan Data dapat dicari menggunakan data sampelunit 1
Tahap pengolahan data ini dilakukan bulan Januari 2016:
sebagai tindak lanjut dari pengumpulan a. Laju aliran massa main steam (uap
data. Pengolahan data ini didapatkan keluaran superheater)
terhadap data yang sudah ada seperti Diketahui:
data-data input dan output pada heatrate 𝑚̇𝑓 = 868657.15 kg/h
yang akan menentukan nilai dari turbine
𝑚̇𝑖𝑠 = 50315.62 kg/h
heatrate sebagaimana sesuai dengan pe-
𝑚̇𝑚𝑢 = 3238.35 kg/h
nelitian.
Jawab:
6. Hasil Penelitian
𝑚̇1 = 𝑚̇𝑓 + 𝑚̇𝑖𝑠 + 𝑚̇𝑚𝑢
Merupakan suatu hasil yang dilakukan
peneliti sehingga dapat dibuat sebagai =868657.15 + 50315.62 + 3238.35
penelitian berupa rumus. = 922211.12 kg/h
7. Analisa dan Pembahasan b. Laju aliran massa cold reheat (uap masuk
Setelah data diolah dan dikumpulkan, ke reheater)
maka selanjutnya menganalisa dan untuk Diketahui:
mengetahui hasil nilai turbine heatrate 𝑚̇1 = 922211.12 kg/h
unit 1 pada tahun 2016 yang selanjutnya 𝐺𝑠1 = 21295.60 kg/h
kemudian akan dibahas secara terperinci 𝑚̇𝑒𝑥1 = 48468.91 kg/h
sesuai data-data yang aktual yang telah 𝑚̇𝑒𝑥2 = 70436.95 kg/h
diperoleh. Jawab:
𝑚̇2 = 𝑚̇1 − 𝐺𝑠1 − 𝑚̇𝑒𝑥1 − 𝑚̇𝑒𝑥2
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN =922211.12 − 21295.60 −
a. Pengumpulan Data 48468.91 − 70436.95
Berikut data yang dipakai dalam per- = 782009.66 kg/h
hitungan nilai turbine heatrate berdasarkan
c. Laju aliran massa hot reheat (uap ke- Tabel 4.1 Hasil Turbine HeatratePada Tahun 2016
luaran dari reheater)
Diketahui:
𝑚̇2 =782009.66 kg/h
𝑚̇𝑖𝑟 =12685.99 kg/h
Jawab:
𝑚̇3 = 𝑚̇2 + 𝑚̇𝑖𝑟
= 782009.66 + 12685.99
= 794695.65 kg/h
d. Perhitungan TurbineHeat Rate
(𝑚̇1 ×ℎ1 + 𝑚̇3 ×ℎ3 )−
(𝑚̇𝑓 ×ℎ𝑓 +𝑚̇2 ×ℎ2 +𝑚̇𝑖𝑠 ×ℎ𝑠𝑠)
𝐻𝑅𝑇 = 𝑝𝑔− 𝑝𝑒𝑥𝑐
Dari data hasil perhitungan pada tabel
Diketahui:
4.1 maka dapat dibuat grafik untuk memu-
𝑚̇1 = 922211.12 kg/h
dahkan pembahasan hasil data. Gambar 4.1
𝑚̇2 = 782009.66 kg/h
dibawah ini menggambarkan grafik hasil
𝑚̇3 = 794695.65 kg/h
perhitungan turbine heatrate berdasarkan
ℎ1 = 3404.01 kJ/kg
performance test pada unit1
ℎ2 = 3080.20 kJ/kg
ℎ3 = 3536.85 kJ/kg
𝑚̇𝑓 = 868657.15 kg/h
𝑚̇𝑖𝑠 = 50315.62 kg/h
ℎ𝑓 = 1192.19 kJ/kg
ℎ𝑠𝑠 = 905.53 kJ/kg
𝑝𝑔 = 298.81 MW
𝑝𝑒𝑥𝑐 = 0.72 MW
1
Dimana 1 kJ = kcal
4.1868
Jawab:
(𝑚̇1 ×ℎ1 + 𝑚̇3 ×ℎ3 )−
(𝑚̇𝑓 ×ℎ𝑓 +𝑚̇2 ×ℎ2 +𝑚̇𝑖𝑠 ×ℎ𝑠𝑠)
𝐻𝑅𝑇 = 𝑝𝑔− 𝑝𝑒𝑥𝑐 Gambar 4.1 Grafik Hasil Perhitungan Turbine heatrate
( 922211.12 × 3404.01+)−
794695.65 × 3536.85 Dari data hasil perhitungan performance
(868657.15 × 1192.19 +
782009.66 × 3080.20 + test unit 1 pada tabel 4.1 dapat diketahui
50315.62 × 905.53 ) bahwa nilai turbine heatrate mengalami
𝐻𝑅𝑇 = 298.81 − 0.72
5949935184.29 – 3489912825.76
kenaikan dan penurunan yang tidak begitu
= 298.09
signifikan nilai turbine heatrate terendah
2460022358.53 terjadi pada bulan Januari dengan nilai
=
298.09 8252.61 dan nilai turbin heatrate tertinggi
= 8252.61 kJ/kWh terjadi pada bulan Maret dengan nilai
8252.61
= = 1971.10 kcal/kWh 8911.99. kenaikan dan penurunan turbin
4.1868
heatrate tersebut dapat dilihat pada gambar
c. Pembahasan Hasil Penelitian grafik 4.1.
Dari hasil perhitungan heatrate ber-
dasarkan performance test unit 1 tahun 2016 4. KESIMPULAN
maka didapatkan hasil nilai heatrate dengan Dari hasil perhitungan dan Analisa
metode perhitungan turbine heatrate heatrate dengan metode perhitungan turbine
mempunyai hasil seperti tabel 4.1 sebagai heatrate berdasarkan performance test pada
berikut: unit 1 dapat diambil kesimpulan sebagai be-
rikut:
1. Nilai turbine heatrate terendah (terbaik)
terdapat pada bulan Januari dengan nilai
8252.61 kJ/kWh sedangkan nilai turbine