PENDAHULUAN
Hasil dari analisa sifat fisik dan mekanik memperlihatkan bahwa sifat kuat tekan
yang lemah suatu batuan dapat dimanfaatkan sebagai batu hias atau tempel,
tonggak & batu tepi jalan dan penutup lantai atau trotoar.
Sedangkan kuat tekan yang kuat pada suatu batuan dapat dimanfaatkan
sebagai pondasi bangunan ringan hingga bangunan sedang. Kemudian kuat tekan
yang sangat kuat pada suatu batuan dapat dimanfaatkan sebagai pondasi bangunan
berat. Tak terkecuali pada pemanfaatan batu andesit yang berada di Dusun
Yogyakarta.
pertumbuhan tersebut. Salah satu infrastruktur adalah bangunan, baik itu rumah,
1
2
Namun tidak semua batuan dari pertambangan dapat digunakan sebagai material
kontruksi karena tidak lolos uji sebagai bahan dasar kontruksi. Batuan yang bisa
digunakan untuk fungsi ini harus melewati serangkaian tes berupa uji kuat tarik,
kuat tekan, kuat geser, densitas, berat jenis dan lain-lain. Hasil tes ini akan
memperlihatkan elastisitas batuan dan sifat fisik. Sehingga bisa dipilah batuan
terutama pada periode pencarian sumber daya dan pemilihan bahan kontruksi
perlu adanya penelitian tentang sifat fisik dan mekanik andesit di daerah tersebut
Maksud dari penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
keteknikan batuan ditinjau dari sifat fisik dan mekanik batuan serta dapat
memberikan informasi kelayakan jenis batu andesit sebagai bahan baku batu alam
Analisis keteknikan batuan yang dilakukan berupa sifat fisik meliputi uji bobot isi,
berat jenis, porositas dan sifat mekanik berupa uji kuat tekan dan Pemanfaatan
akan di teliti maka pembahasan ini dibatasi pada uji sifat fisik dan mekanik.
Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dari
Zanuar Ifan Prasetya (2013) mengadakan penelitian mengenai sifat fisik &
mempunyai Kondisi geologi lokasi penelitian terdiri dari Satuan lava trakit
tersusun oleh perselang-selingan antara lava trakit dengan lapili dan aglomerat
serta breksi vulkanik, Satuan breksi dan aglomerat dengan sisipan tipis lava dan
Satuan perselingan lava trakit-andesit dan andesit dengan breksi vulkanik. Hasil
analisa sifat fisik 14 conto batuan terlihat bahwa batuan yang memiliki porositas
4
sangat tinggi yaitu 17,17 % pada litologi lava trakit yang bertekstur skoria.
Sedangkan nilai porositas terkecil 1,44 % pada litologi batu andesit. Nilai absorpsi
dari tiap conto batuan berkisar antara 0,5–7,15 % selain itu nilai absorpsi tinggi
yaitu 3,93 % dan 7,17 % juga terdapat pada litologi trakit bertekstur skoria.
Analisa kuat tekan memperlihatkan bahwa kuat tekan lemah dapat dimanfaatkan
sebagai batu hias atau tempel, tonggak & batu tepi jalan dan penutup lantai atau
trotoar. Sedangkan kuat tekan kuat dapat dimanfaatkan sebagai pondasi bangunan
ringan sampai bangunan sedang. Kemudian kuat tekan sangat kuat dapat
“Kualitas batuan beku andesit berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi”
diberikan oleh para ahli dan berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan.
1. Menurut (Noor, D. 2008) , batuan adalah susunan mineral dan bahan organis
2. Menurut (Talobre,1967), istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan
3. Menurut (Doddy Setya Graha, 1987), batuan adalah campuran dari satu atau
berbeda-beda pula.
1. Sifat fisik batuan seperti bobot isi, berat jenis, porositas, angka pori dan
absorpsi
2. Sifat mekanik batuan seperti kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas dan
nisbah poisson.
Sifat fisik batuan adalah sifat yang terdapat pada suatu batuan setelah
dipreparasi kemudian setiap sampel yang diperoleh diukur diameter dan tingginya
kemudian dihitung luas permukaan dan volumenya. Adapun sifat fisik pada
a. Bobot Isi
Bobot isi adalah perbandingan antara berat batuan dengan volume batuan. Bobot
6
a) Bobot isi asli yaitu perbandingan antara berat batuan asli dengan volume
batuan.
Wn
Bobot asli:
Ww−Ws
b) Bobot isi jenuh yaitu perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume
batuan.
Ww
Bobot isi jenuh:
Ww−Ws
c) Bobot isi kering yaitu perbandingan antara berat batuan kering dengan
volume batuan.
W0
Bobot isi kering:
Ww−Ws
Spesific gravity adalah perbandingan antara bobot isi dengan bobot isi air.
a) Apparent spesific gravity yaitu perbandingan antara bobot isi kering batuan
Wo
Berat jenis semu:
Ww−Ws
b) True spesific gravity, yaitu perbandingan antara bobot isi basah batuan
7
Wo
Berat jenis asli:
Wo−Ws
c. Porositas
Ww−Wo
Porositas: x 100 %
Ww−Ws
d. Angka Pori
Angka pori adalah perbandingan antara volume pori-pori dalam batuan dengan
volume batuan.
n
Void ratio:
1−n
Ww−Wo
Absorption: x 100 %
Wo
f. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan adalah perbandingan antara kadar air asli dengan kadar air
Wn−Wo
Derajat kejenuhan: x 100 %
Ww−Wo
8
Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang ada di dalam batuan
a) Kadar air asli, yaitu perbandingan antara berat air asli yang ada dalam
Wn−Wo
Kadar air asli: x 100 %
Wo
b) Kadar air jenuh, yaitu perbandingan antara berat air jenuh yang ada dalam
Keterangan:
salah satu sifat teknik yang penting untuk diuji adalah uji kuat
(beban) maksimum.
9
berupa gaya (P) yang terjadi pada saat benda uji hancur.
dimana :
pelapukan. Pelapukan batuan adalah proses yang disebabkan oleh alterasi batuan,
inklusi air, karbon dioksida dan oksigen (Giani, dalam Saptono, 2009) atau proses
eksternal menyebabkan hilang dan berubahnya sifat asal mula menjadi kondisi
yang baru.
Saptono, 2009) atau melalui proses mekanika dan dipengaruhi oleh keadaan iklim
dekomposisi.
batuan oleh agen-agen kimia seperti proses oksidasi pada batuan mengandung
besi, hidrasi seperti perubahan feldspar menjadi kaolinit dan karbonisasi seperti
saja tetapi lebih dalam, umumnya pada kedalaman yang dangkal, tergantung
kehadiran saluran yang memungkinkan aliran air dan kontak dengan atmosfer.
mineral pada batuan sangat berpengaruh terhadap resistensi ataupun dalam uji
kuat tekan batuan. Mineral-mineral dengan tingkat kekerasan yang tinggi akan
memiliki resistensi yang juga tinggi, ukuran butir juga dapat mempengaruhi
kekutan batuan karena semakin kecil ukuran butir suatu batuan maka akan
semakin tinggi nilai kuat tekannya (Vutukuri, 1974 dalam Sutapa, 2011).
adanya pola-pola rekatan atau kekar-kekar pada sampel batuan tersebut. Dimana
semakin banyak pola-pola kekar ada sampel batuan maka nilai kuat tekannya akan
semakin rendah. Hal ini berkaitan dengan pengaruh skala batuan terhadap kuat
11
tekan batuan.
Yogyakarta, penyusun mengacu pada tabel syarat mutu batu alam yang di
terbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum pada Tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1 Syarat mutu batu alam untuk bahan bangunan (Departemen Pekerjaan
Umum,1989)