Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

VAKSIN COVID-19

Disusun untuk Memenuhi Syarat Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Puskesmas Sambirejo Sragen

Disusun Oleh :
Yoan Yolanda Lakstoroputri (16711097)

Dosen Pembimbing Lapangan :


dr. Wisnu Retnaningsih

Dosen Pembimbing Fakultas :


Dr. dr. Sunarto, M.Kes.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

VAKSIN COVID-19

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
Yoan Yolanda Lakstoroputri
16711097

Telah disetujui dan disahkan oleh:


Dosen Pembimbing Fakultas

Dr. dr. Sunarto, M.Kes.

Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Wisnu Retnaninsih


BAB I
LATAR BELAKANG
Mulai penghujung tahun 2019, virus corona baru teridentifikasi sebagai penyebab dari
sekumpulan kasus pneumonia di Wuhan, sebuah kota di Provinsi Hubei, China. Penyakit Ini
menyebar dengan cepat, mengakibatkan epidemi di seluruh China, diikuti dengan peningkatan
jumlah kasus di negara lain di seluruh dunia (WHO, 2020). Pada Februari 2020, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit COVID-19, yang merupakan singkatan dari
penyakit virus corona 2019, dan pada 11 maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi di seluruh dunia (Chen et al., 2020). Indonesia melaporkan kasus pertamanya pada
tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah
Indonesia. Sampai dengan tanggal 24 Agustus 2021 Kementerian Kesehatan melaporkan 3,98
juta kasus konfirmasi COVID-19 (BNPB, 2020).
Pandemi COVID-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia yang
terlihat dari penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan. Hal ini disebabkan prioritasi
pada penanggulangan pandemi COVID-19 serta adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas
terhadap penularan COVID-19. Di beberapa wilayah, situasi pandemi COVID-19 bahkan
berdampak pada penutupan sementara dan/atau penundaan layanan kesehatan khususnya di
posyandu dan puskesmas (Dewi, 2020).
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan
protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata
rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi. Upaya telah dilakukan oleh berbagai
negara, termasuk Indonesia, untuk mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan infeksi
SARS-CoV-2 dengan berbagai platform yaitu vaksin inaktivasi /inactivated virus vaccines,
vaksin virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin
seperti virus (virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein (WHO, 2021).
Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19,
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di
masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif
secara sosial dan ekonomi. Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan
vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program
vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila dibandingkan
dengan upaya pengobatan (WHO, 2021).
BAB II
TUJUAN
Tujuan dilakukannya kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Sambirejo, Kabupaten
Sragen adalah sebagai berikut:
2.1 Tujuan Jangka Pendek

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat desa wilayah Puskesmas Sambirejo tentang


vaksinasi COVID-19.
2. Menambah pengetahuan masyarakat wilayah Puskesmas Sambirejo tentang dampak
apabila tidak mengikuti vaksinasi COVID-19.
3. Menambah pengetahuan masyarakat desa wilayah Puskesmas Sambirejo tentang
pencegahan dan pengendalian virus COVID-19.
2.2 Tujuan Jangka Panjang

1. Menciptakan kesadaran masyarakat desa wilayah Puskesmas Sambirejo tentang


pencegahan permasalahan gizi pada anak.
2. Mengurangi angka penularan penyakit virus COVID-19 di wilayah Puskesmas
Sambirejo.
BAB III
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dilakukan agar upaya
promosi kesehatan mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa faktor yang dinilai yaitu
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan. Faktor terbagi menjadi dua, yaitu internal dan
eksternal. Penulis melakukan identifikasi terhadap kedua faktor tersebut dalam mencapai tujuan.
Berikut hasil analisis faktor-faktor SWOT tersebut :
3.1 Strength (kelebihan)
1. Penulis memiliki pengetahuan untuk menjelaskan terkait vaksinasi COVID-19.
2. Penulis memiliki kemampuan dalam membuat media promosi kesehatan yang lebih
menarik dalam bentuk video edukasi.
3. Penulis mendapat dukungan dari pihak puskesmas dalam penyampaian promosi
kesehatan mengenai pentingnya vaksin COVID-19.
4. Komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan bersama.
3.2 Weakness (kelemahan)
1. Keterbatasan penulis dalam mengadakan media promosi dalam bentuk lainnya.
2. Keterbatasan penulis yang tidak begitu fasih dalam menggunakan bahasa jawa dengan
baik yang tentunya dapat menurunkan tingkat pemahaman peserta dalam penyampaian
promosi kesehatan.
3. Keterbatasan penulis untuk melakukan survei langsung dikarenakan pandemi COVID-
19.
3.3 Opportunity (kesempatan)
1. Dukungan aktif dari tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat dalam upaya promosi
kesehatan.
2. Sudah ada agenda rutin dari Puskesmas Sambirejo untuk mengadakan vaksin
COVID-19.
3. Tersedianya sarana prasarana untuk memberikan promosi kesehatan dan penyuluhan
berupa video edukasi dan tidak memerlukan biaya yang besar.
3.4 Treat (tantangan)
1. Penyusunan media promosi yang menarik, singkat, dan jelas agar mudah dipahami
masyarakat awam.
2. Pandemi COVID-19 menghambat pelaksanaan promosi kesehatan ini.
Tahap berikutnya adalah menyusun strategi ST (Strength, Threat) dan WT (Weakness,
Threat). Berdasarkan metode diatas, penulis merancang strategi yaitu :
1. Strategi ST (meminimalkan tantangan dan memaksimalkan kelebihan)
a. Membuat media promosi semenarik mungkin, bahasa simpel, jelas, dan mudah
dipahami. Hal tersebut akan meningkatkan rasa keingintahuan masyarakat.
b. Promosi kesehatan dilakukan pada waktu yang tepat dengan jumlah masyarakat yang
dibatasi agar tidak menciptakan kerumunan sehingga masyarakat merasa aman.
2. Strategi WT (mengatasi kelemahan dan meminimalkan hambatan)
a. Memilih media promosi dalam bentuk video edukasi sehingga akan lebih mudah
dipahami oleh masyarakat awam, sehingga masyarakat juga akan lebih mudah dalam
mengingat informasi.
BAB IV
METODE PROMOSI
4.1 Sasaran Promosi

Sasaran promosi kesehatan mengenai vaksin COVID-19 adalah seluruh


masyarakat desa wilayah Puskesmas Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Sedangkan sasaran khusus promosi ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi
terpapar virus COVID-19, yaitu memiliki penyakit penyerta (komorbid), lansia, tenaga
medis, ibu hamil, dan anak-anak.
4.2 Tahapan Promosi
1. Perencanaan
a. Berkomunikasi dengan dokter Puskesmas untuk mengetahui daftar 20 penyakit
tertinggi di sekitar Puskesmas Sambirejo.
b. Menentukan tema penyakit dan media promosi kesehatan. Tema yang diambil
adalah vaksin COVID-19, sedangkan media promosi yang dipilih adalah video
edukasi.
c. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk penyetujuan mengenai
tema dan media promosi kesehatan yang dipilih.
d. Membuat outline dan materi media promosi kesehatan terkait pentingnya
vaksinasi COVID-19 pada pandemi ini. Materi berasal dari literature dan
referensi yang terpercaya.
e. Membuat produk promosi kesehatan yaitu berupa video edukasi.
f. Mencari kegiatan masyarakat di desa untuk promosi kesehatan.
g. Berkoordinasi dengan bidan dan tokoh masyarakat untuk kegiatan promosi
kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan
promosi kesehatan seperti proyektor dan speaker.
b. Memohon izin atas waktu promosi kesehatan kepada masyarakat desa wilayah
Puskesmas Sambirejo.
c. Presentasi promosi kesehatan melalui pemutaran video tentang vaksin COVID-
19.
d. Melakukan dokumentasi berupa foto bersama.
3. Evaluasi
a. Mengadakan sesi tanya jawab sehingga partisipan mempunyai kesempatan untuk
lebih paham dan mengerti apa yang penulis telah sampaikan.
4.3 Isi Pesan
Beberapa isi pesan yang ingin disampaikan kepada warga melalui penyuluhan,
diskusi, dan produk adalah :
1. Pengetahuan mengenai virus COVID-19.
Materi yang disampaikan berupa definisi dari vaksin COVID-19 dan menekankan
mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19.
2. Manfaat vaksin COVID-19.
Memaparkan informasi tentang manfaat vaksin COVID-19. Penulis menjelaskan
masing-masing manfaat dari vaksinasi COVID-19.
3. Alasan harus melakukan vaksinasi COVID-19
Penulis memaparkan informasi mengenai beberapa alasan mengapa masyarakat perlu
mendapatkan vaksin COVID-19. Penulis juga menjelaskan bahwa vaksin bukanlah
obat.
4. Berbagai jenis vaksin COVID-19.
Penulis menjelaskan berbagai jenis vaksin COVID-19 yang tersedia di Indonesia dan
menjelaskan kandungan pada vaksin COVID-19. Selain itu, penulis juga menjelaskan
syarat-syarat masyarakat yang dapat menerima vaksin COVID-19 berdasarkan jenis
vaksinnya.
5. Reaksi tubuh setelah menerima vaksin COVID-19.
Penulis memaparkan berbagai macam reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh setelah
menerima vaksin COVID-19. Penulis juga menjelaskan cara penanganan apabila
mengalami efek samping dari vaksin COVID-19.
4.4 Bentuk Media Promosi
Penulis memilih video sebagai bentuk media promosi kesehatan. Pilihan tersebut
didasarkan atas beberapa hal yang akan dituliskan sebagai berikut :
1. Kelebihan dari penggunaan video antara lain :
a. Tidak membutuhkan biaya dalam pembuatannya
b. Dapat digunakan secara berulang-ulang
c. Media berbentuk video lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta,
sehingga informasi akan lebih mudah diterima
d. Masyarakat yang tidak mampu membaca atau terdapat gangguan penglihatan
tetap dapat memahami video karena materi juga dijelaskan dengan suara
2. Kelemahan dari penggunaan video antara lain :
a. Waktu pembuatan video yang cukup memakan waktu
b. Informasi hanya didapatkan pada waktu pemaparan
c. Masyarakat tidak memiliki bentuk fisik dari materi tersebut
d. Membutuhkan operator teknis yang mumpuni apabila terjadi kerusakan teknis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Pandemi COVID-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat


kesehatan masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia.
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan
protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan
mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi. Upaya tersebut telah
dilakukan oleh berbagai daerah di Indonesia termasuk di daerah wilayah Puskesmas
Sambirejo, Sragen. Kegiatan vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan
melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif. Pemilihan media berbentuk
video diharapkan membuat peserta lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh
penulis.
5.2 Saran
Agar peserta dapat mengulang kembali materi yang didapatkan sewaktu kegiatan
promosi kesehatan, sebaiknya video dimasukkan ke youtube dan link video tersebut
dibagikan.
DAFTAR PUSTAKA

Chen, J., Qi, T., Liu, L., Ling, Y., Qian, Z., Li, T., Lu, H., et al. 2020. Clinical Progression of Patients with
COVID-19 in Shanghai, China. Journal of Infection. http://doi/org/10.1016/j-jinf.2020.03.004.
Dewi S. When will the COVID-19 pandemic in Indonesia ends. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional (National Public Health Journal). 2020; 15 (4): 160-162.
Komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Peta SebaranCOVID-19.
https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19.(Last accessed on 23 August 2021).
World Health Organization Indonesia. 2020. Corona Virus Disease-19 Update.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
World Health Organization (WHO). 2021. Vaccination. https://www.who.int/healtht opics/coronavirus.
LAMPIRAN

Media promosi berbentuk video edukasi


Dokumentasi kegiatan promosi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai