Anda di halaman 1dari 23

KATARAK

YOAN YOLANDA LAKSTOROPUTRI / 16711097


KATARAK
DEFINISI

-Penyakit yang ditandai dengan kekeruhan lensa mata -> mengganggu


proses masuknya cahaya
-Sekitar 90% berkaitan dengan penuaan.
1 Usia
Proses penuaan -> kekeruhan lensa

2 Genetik

3 Trauma mata
FAKTOR
RISIKO 4 Diabetes Mellitus

5 Hipertensi

6 Merokok

7 Alkohol

8 Radiasi ultraviolet
PATOFISIOLOGI

Penurunan
Reaksi oksidatif Penurunan Denaturasi
sintesis serat
berkurang asam amino protein lensa
lensa

Proses KATARAK
penuaan

Gangguan
Perubahan Hidrasi serat Opasifikasi
keseimbangan
struktur membran lensa lensa
Na+/K+
KLASIFIKASI

KATARAK KONGENITAL KATARAK SENILIS

- 33% kasus: idiopatik bisa unilateral & billateral; -Kekeruhan lensa pada usia lanjut >50 tahun
33% kasus: diwariskan (bilateral); -Perkembangan lambat selama bertahun-
33% kasus: berkaitan dengan penyakit tahun
sistemik -3 jenis: katarak nuklearis, katarak kortikal,
- Penyebab: diwariskan, infeksi intrauteri & katarak subkapsuler
gangguan metabolik.
Katarak Senilis

Katarak Nuklearis Katarak Subkapsular


Katarak Kortikal
Kekeruhan sentral dan perubahan
Pada lapisan yang mengelilingi Terjadi di subkapsular
warna lensa menjadi kuning / coklat
nukleus /korteks. anterior dan posterior.
secara progresif perlahan-lahan
Katarak jenis lain

Katarak traumatik
Katarak terinduksi obat
Katarak akibat penyakit sistemik
Katarak sekunder (komplikata)
MATURITAS KATARAK
1. Katarak Insipiens/iminens

-Kekeruhan lensa ringan.


-Sulit terlihat tanpa alat bantu periksa.
-Tidak merasakan keluhan
-Kekeruhan berbentuk jeruji
-Shadow Test negatif
MATURITAS KATARAK

2. Katarak Imatur

-Kekeruhan lensa lebih tebal


- Kekeruhan belum mengenai seluruh lensa.
-Hidrasi korteks -> lensa bertambah cembung
-Penurunan visus
-Shadow test positif
MATURITAS KATARAK

3. Katarak Matur

-Kekeruhan mengenai seluruh lensa.


-Hidrasi korteks -> lensa bertambah cembung
-Penurunan visus menjadi 1/300 atau kurang
-Shadow test negatif
MATURITAS KATARAK

4. Katarak Hipermatur

-Kekeruhan mengenai seluruh masa lensa.


-Masa lensa telah mencair & merember melalui kapsul lensa.
-Penglihatan menghilang & dapat terjadi komplikasi.
-Shadow test positif palsu
Manifestasi Klinis
-Pada tahap insipiens/iminens: tidak merasakan keluhan.
-Melihat asap/kabut.
-Lensa mata berwarna keputihan.
-Penurunan penglihatan.
-Silau
-Meningkatkan kekuatan dioptrik -> miopia sedang –
berat
-Penglihatan berbayang
Pemeriksaan

1 2
Pemeriksaan Visus Pemeriksaan slit lamp
Penurunan visus/sampai Evaluasi opasitas lensa,
kebutaan konjungtiva, iris, bilik
mata depan

3 4
Shadow Test Pemeriksaan
Untuk menentukan Oftalmoskopi
stadium pada katarak Evaluasi dari integritas
senilis. mata bagian posterior
TATALAKSANA
•Tatalaksana definitif : tindakan bedah.
•Tatalaksana non bedah efektif dalam memperbaiki fungsi visual sementara.
•Penelitian efek vitamin C dan E dapat memperlambat pertumbuhan katarak tapi belum efektif
menghilangkan katarak
•Tujuan: mengoptimalkan fungsi penglihatan.
•Hal yang perlu dievaluasi sebelum pembedahan
Riwayat kesehatan secara umum.
Adanya penyakit sistemik
Alergi obat
Riwayat kesehatan mata.
Riwayat operasi katarak sebelumnya
TERAPI PEMBEDAHAN

1.Ekstraksi Katarak Intrakapsuler (EKIK)


-Membuang lensa dan kapsul secara keseluruhan
-Menggunakan peralatan sederhana
-Kekurangan:
a.Besar ukuran irisan
b.Menginduksi astigmatisma pasca operasi,
cystoid macular edema (CME), dan ablasio
retina
Terapi pembedahan
2.Ekstraksi Katarak Entrakapsuler (EKEK)
-EKEK Konvesional
oMembuang nukleus dan korteks lensa melalui lubang di kapsul anterior.
oMeningggalkan kantong kapsul sebagai tempat menanam LIO.
oKelebihan: trauma irisan kecil, astigmatisma lebih kecil, penyembuhan luka cepat
TERAPI PEMBEDAHAN
2.Ekstraksi Katarak Entrakapsuler (EKEK)
- Small Incision Cataract Surgery (SICS)
oIrisan sangat kecil (7-8 mm), hampir tidak
memerlukan jahitan.
oPenyembuhan lebih cepat, risiko astigmatisma
lebih kecil.
Terapi pembedahan
3.Fakoemulsifikasi
-Menggunakan alat tip ultrasonik untuk memecah nukleus lensa -> diaspirasi melalui insisi kecil.
-Kelebihan: penyembuhan lebih cepat, perbaikan penglihatan lebih baik, tidak menimbulkan
Astigmatisma pasca bedah
-Kekurangan: biaya relatif mahal, peralatan tidak portabel.
KOMPLIKASI

Komplikasi selama operasi katarak:


-Pendangkalan kamera okuli anterior.
-Posterior Capsule Rupture
-Nucleus drop
= seluruh atau bagian nukleus lensa ke dalam rongga
vitreus.
KOMPLIKASI
Komplikasi setelah operasi katarak:
-Edema kornea
-Perdarahan
-Glaukoma sekunder
-Uveitis kronis
-Edema makula kistoid (EMK)
-Ablasio Retina
-Endoftalmitis
-Toxic anterior segment syndrome (TASS)
-Posterior capsule opacification (PCO)
-Surgically Induced Astigmatism (SIA)
-Dislokasi LIO
PROGNOSIS

Proses pematangan katarak ditangani dengan tepat


& tindakan pembedahan tepat -> baik
DAFTAR PUSTAKA
Brown NP, 2001. Mechanism of Cataract Formation. London: London City University.
Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and cataract. 2014-2015 Basic and clinical Science course. San
Francisco, CA: American Academy of Ophthalmology;2015.
Chen M, LaMattina KC, Patrianakos T, Dwarakanathan S. Complication rate of posterior capsule rupture with
vitreous loss during phacoemulsification at a Hawaiian cataract surgical center: a clinical audit. Clin
Ophthalmol. 2014;8:375-8.
Ilyas, Sidarta ; Yulianti, Sri. (2014). Ilmu Penyakit Mata. Edisi 5. Jakarta : FKUIalmol 2017; 28:98.
Pujiyanto TI. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian katarak senilis. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2004
Suhardjo SU, Agni AN. Ilmu Kesehatan Mata. 2nd ed. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2012.
Tajunisah I, Reddy SC. Dropped Nucleus Following Phacoemulsification Cataract Surgery. Med J Malaysia.
2007;62(5):364-7
Thank you

Anda mungkin juga menyukai