BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau disingkat PHBS. PHBS di
seluruh Indonesia mengacu kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap
sadar, mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif dalam meningkatkan status
dimaksud pada Pasal 1 ayat 1 agar digunakan sebagai acuan bagi semua
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) merupakan esensi dan hak
tahun 1948 di sepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang
membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya.
Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat diperoleh apabila setiap orang
tangan dengan air bersih dan sabun, pengelolaan air minum dan makan di
buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak merokok
di dalam rumah dan lain-lain. Sasaran PHBS ditatanan rumah tangga tidak
hanya terbatas tentang hygiene, namun harus lebih komprehensif dan luas,
3
berPHBS ditahun 2014. Hasil ini sangat ironis mengingat Kota Administrasi
Jakarta Timur merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang ditetapkan
didaerah-daerah lainnya.
dengan PHBS baik adalah 32,3%. Terdapat 20 Provinsi yang masih memiliki
tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua (16,4%).
Terdapat 20 dari 33 provinsi yang masih memiliki Rumah Tangga PHBS baik
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu sumber air bersih baik
4
(82,2%), cuci tangan dengan benar (47,2%), dan BAB di jamban sebesar
yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 38,7%. Terdapat lima
(59,4%), Bali (53,7%), Kalimantan Timur (52,4%), Jawa Tengah (51,2%), dan
kesehatan dan PHBS yang merupakan acuan Kabupaten atau Kota adalah
sebesar 80%. Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 menetapkan target
Sumatera Barat realisasi PHBS di tatanan rumah tangga baru tercapai sebesar
bahwa persentase rumah tangga ber-PHBS adalah sebesar 27,9% dari target
pencapain 70%. Dari 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga indikator
yang masih jauh dari target pencapaian adalah tidak merokok sebesar 41,5%.
Tetapi masih jauh dari target capaian. Dari 10 indikator PHBS pada tatanan
rumah tangga, yang masih jauh dari pencapaian adalah tidak merokok sebesar
5
pada tatanan rumah tangga tahun 2015 menunjukan , Puskesmas Ibuh 14,7%,
Parit Rantang 20,4%, Ait Tabit 22,4%, Tiakar 77,1%, Tarok 9,4%, Lampasi
2016 terjadi penurunan pada Puskesmas Air Tabit sebesar 20,1%, Puskesmsas
diatas pada tahun 2016 puskesmas yang paling rendah dari target capaian
2015-2016 yang masih jauh dari target capaian adalah tidak merokok.
rumah tangga tersebut belum bisa dikatakan rumah tangga berPHBS, karena
permenkes yang ada dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak Dinas
memadai namun masih belum teralokasikan dengan baik sesuai dengan yang
6
merangkap, jadi program PHBS tidak dapat berjalan secara efektif. Kemudian
pada seluruh masyarakat yang ada diwilayah kerja Puskesmas Air Tabit .
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor perilaku dan non perilaku
fisik, sosial ekonomi dan sebagainya. Oleh sebab itu peningkatan masalah
kesehatan tersebut harus ditujukan kepada dua faktor tersebut. Banyak hal lain
penelitian dengan judul “Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Kerja Puskesmas Air Tabit”.
7
B. Rumusan masalah
Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah
2. Tujuan Khusus
prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
3. Bagi Penulis
perkuliahan.
E. Ruang Lingkup
Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga” dengan lokasi penelitian di
Program Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
dengan ruang lingkup fungsi organisasi, bentuk kerja sama manusia yang
ada didalam organisasi tersebut dan ruang lingkup masalah yang dibidang
(Muninjaya, G, 2012,p.43)
Manajemen juga suatu proses yang dilakukan oleh salah satu orang atau
mencapai hasil tujuan yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
2. Fungsi manajemen
a. Perencanaann
(Notoadmodjo, 2007,p.87).
Identifikasi masalah
Evaluasi
Perencanaan
(Gambar 2.1 )
Skema Proses Perencanaan
b. Pengorganisasian
macam :
1) Pengorganisasian kegiatan
mencapai tujuan.
c. Pelaksanaan
(Azwar, A, 2010,p.290)
1) Objek pengawasan
2) Metode pengawasan
dievaluasikan.
memberikan penjelasan.
pelaksanaannya.
sakit atau kematian. Evaluasi ini juga ditujukan untuk mengetahui mutu
1. Pengertian
upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
yaitu Rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat
umum. Dalam penelitian ini adalah pada tatanan rumah tangga karena
dari Bapak , Ibu, Anak serta anggota keluarga lainnya yang hidup untuk
dapat pula dikatakan bahwa satu tatanan adalah suatu tepat dimana
balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga,
tempat sampah, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap
hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah
dan lain-lain.
d. Usia lanjut
Tabel 2.1
Kelompok Sasaran Pembina PHBS
PHBS adalah :
b. Bagi masyarakat
masalah kesehatan.
kelompok DASAWISMA.
berPHBS
masyarakat:
Tabel 2.2
Tahapan yang perlu dikakukan tenaga kesehatan
No Tahapan Uraian
suatu penilaian. Ada sepuluh (10) indikator yang dipakai sebagai ukuran
berasal dari air dalam kemasan, air leding, air sumur terlindung dan
penampungan air hujan. Sumber air pompa, sumur dan mata air
orang).
dengan bawah atau dasar terbuat dari semen, papan ubin dan kayu.
j. Makan buah dan sayur setiap hari Anggota keluarga umur 10 tahun ke
1. Masukan (Input)
a. Kebijakan
SDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga
langsung dan tidak langsung bekerja sama sebagai satu tim yang
31
c. Dana/pendanaan
sumber , yaitu :
menular.
(Muninjaya,G,2011,P.36-37)
atau barang atau peralatan adalah segala sesuatu atau benda yang
e. Sasaran
tersier :
seluruh masyarakat)
masyarakat)
2. Proses
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
lain :
2) Dukungan suasana
keluarga.
sosialisasi, orientasi.
3) Gerakan masyarakat
kegiatan pembinaan.
daya.
diujicoba disempurnakan.
d. Evaluasi
1. Penilaian
Kabupaten/Kota (SP2TP).
adalah :
penyimpangan.
kemacetan/ hambatan.
3. Output
hidup bersih dan sehat (PHBS) ditatanan rumah tangga telah terlaksana
atau belum.
D. Kerangka Teori
PERENCANAAN
KESEHATAN
KEBIJAKAN
KESEHATAN
PENGGERAKAN
DAN
PELAKSANAAN
PROGRAM PHBS
Keterangan : Diteliti
c(
Tidak diteliti
42
BAB III
KERANGKA FIKIR
A. Kerangka Fikir
dari hal-hal yang khusus. Oleh karena itu konsep merupakan abstaksi, maka
konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati
melalui kontruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel
adalah simbol atau lambang yang menunjukan nilai atau bilangan dari
KERANGKA FIKIR
1. Terlaksananya
1. Kebijakan
1. Advokasi Program
2. SDM
2. Bina Suasana PHBS Pada
3. Dana
3. Gerakan Tatanan
4. Sarana
masyarakat Rumah
A.
5. Sasaran
Tangga
B.
Bagan 3.1
Kerangka Berpikir program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Rumah Tangga
43
B. Defenisi Istilah
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di
1. Masukan (input)
a. Kebijakan
Tabit.
b. SDM
dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Puskesmas Air Tabit.
c. Dana
d. Sarana
Segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan yang bisa berupa alat atau media dipuskesmas air tabit .
e. Sasaran
2. Proses
a. Advokasi
Air Tabit.
b. Bina suasana
c. Gereakan masyarakat
3. Ouput
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di
Wilayah kerja Puskesmas Air Tabit tahun 2017 dilihat berdasarkan (input-
kualitatif yaitu penelitian yang bersifat holistik, jumlah teori yang harus
dimiliki oleh peneliti jauh lebih banyak karena harus disesuaikan dengan
Tahun 2017. Waktu mulai penelitian ini dilaksanankan pada 21 agustus 2017.
47
populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada
pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke
populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang mempelajari. Sampel dalam
penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis,
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi informan dalam hal ini adalah :
4) Masyarakat (3 orang)
48
adalah peneliti sendiri. Selain itu agar penelitian yang dilakukan ini tersimpan
dan terekam dengan jelas. Maka peneliti menggunakan beberapa alat bantu
informan.
informan.
Data yang dukumpulkan ada dua yaitu data sekunder yang telah
tersedia dan bisa dimanfaatkan untuk penelitian dan data primer yang diperoleh
1. Data Primer
Data primer : data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui
Puskesmas Air Tabit . Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti
Tabel 4.1
Matriks Wawancara Mendalam dan Diskusi Kelompok Terarah
N Pengelola
program Pimpinan Kader
Informasi yang diperlukan Masyarakat
NO PHBS Puskesmas PHBS
Puskesmas
a. Masukan (Input)
a. Kebijakan. √ √
1 b. Tenaga. √ √ √
c. Dana. √ √ √
1. d. Sarana √ √ √
e. Sasaran √ √ √
b.
Proses
2 a. Advokasi √ √ √ √
b. Bina Suasana √ √ √ √
2. c. Gerakan √ √ √ √
Masyarakat
c.
Output
3 a. Terlaksana √ √ √ √
b. Tidak terlaksana √ √ √ √
3.
50
Wawancara mendalam √ √ √ √
Diskusi Kelompok √
Terarah
2. Data Sekunder
Data sekunder : data ini berupa data-data yang sudah tersedia yang dapat
F. Instrumen Penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga
melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh
terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan
G. Validasi Data
1. Uji Kredibilitas
a. Perpanjangan pengamatan
b. Meningkatkan ketekunan
c. Triangulasi
temuan data sebelumnya. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau
dapat dipercaya.
rekaman wawancara.
2. Pengujian Transferability
diambil.
3. Pengujian Depenability
memberikan data.
4. Pengujian Konfirmability
dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari
BAB V
HASIL PENELITIAN
1. Keadaan Geografis
2. Keadaan Demografi
d. Kelurahan sicicin
Air Tabit Kota Payakumbuh pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Tabit tahun 2016
No Jenis Sarana
Jumlah
1. Puskesmas 1
2. Pustu 2
3. Posyandu 20
4. Posbindu 8
4. Poskeskel 3
7. Mobil Ambulan 2
Sumber: profil Puskesmas Air Tabit Tahun 2016
dibantu oleh kader yang berjumlah 20 orang yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Tabit. Data tenaga kesehatan yang ada pada Puskesmas Air
Tabel 5.2
Distribusi Jenis Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Tabit tahun 2016
I. Puskesmas Induk
1 Pimpinan 1 1 0 PNS
2 Ka. TU 1 1 0 PNS
5 Sarjana/D3
a. SKM 2 2 0 PNS
b. Komputer 1 0 1 -
c. Akuntansi 1 1 0 Kontrak
d. Elektromedik 1 0 1 -
6 Bidan 4 4 0 PNS
7 Perawat 5 5 0 PNS
9 Sanitarian 1 1 0 PNS
10 Nutrionis 1 1 0 PNS
11 Analisis 2 1 1 PNS
12 Apoteker 1 0 1 -
15 Administrasi 3 1 2 PNS
16 Tenaga Sukarela 0 5 0 -
17 Sopir 1 2 0 1 Kontrak
18 Satpam 1 1 0 Kontrak
57
2 Tenaga Lain 0 0 0 -
1 Bidan 3 2 1 PTT
2 Tenaga Lain 0 0 0 -
IV. Poskesdes
1 Bidan 0 0 0 -
2 Tenaga Lain 0 0 0 -
Jumlah 41 38 11
5. Karateristik Informan
yang aktif PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tabit, dan 3 orang
Payakumbuh.
Tabel 5.3
Karateristik Informan Wawancara Mendalam
(Indept Interview)
Kepala
1. I-1 48 th Perempuan 27 th S1 Keperawatan
Puskesmas
Pemegang
2. I-2 40 th Perempuan 15 th D3 keperawatan
program PHBS
58
a. Kebijakan
tanggapan informan :
dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Air
Tabit:
Table 5.4
Reduksi Data untuk Kebijakan
Kebijakan
dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.5
Matriks Triangulasi Kebijakan PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga
berdasarkan Telaah Dokumen dan Wawancara Mendalam
di Puskesmas Air
Tabit.
tangga.
b. Tenaga
Air Tabit?
sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Air Tabit :
Table 5.6
Reduksi Data Untuk Tenaga
dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel triangulasi
berikut ini :
Tabel 5.7
Matriks Triangulasi Tenaga program PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga
berdasarkan Telaah Dokumen dan Wawancara Mendalam
Tabit
belum maksimal namun untuk pelatihan yang di ikuti sudah ada, ini dilihat
maupun provinsi .
c. Dana
mengacu kepada angaran dana BOK dan BAK Non Fisik. Dana yang ada
“Untuk tahun ini kita dapat dana khusus seperti dana BOK
langsung dari pusat dan dana DAK non fisik yaitu dana
bantuan operasional kegiatan yang digunakan untuk
pertemuan kader dan untuk uang transportasi ke KK bianaan.
(I-1).
Selanjutnya ungkapan informan diatas, juga didukung oleh
Apakah menurut ibuk dana yang ada itu sudah mencukupi dalam
PHBS ?
sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Air Tabit :
Table 5.8
Reduksi Data untuk Dana
Apakah ada anggaran Ada dana Ada dana Ada dana Ada dana untuk
dana khusus untuk BOK dan BOK dan langsung langsung pendanaan
program PHBS Di DAK non DAK non dari pusat dari pusat program
puskesmas air tabit ? fisik fisik PHBS di
puskesmas
Apakah dana itu sudah Sudah Sudah Cukup Cukup mengacu
mencukupi dalam cukup Cukup kepada
pengelolaan dana dan anggaran
pelaksanaan program pemerintah
PHBS berupa dana
67
sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel triangulasi
berikut ini
Tabel 5.9
Matriks Triangulasi dana program PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga
berdasarkan Telaah Dokumen dan Wawancara Mendalam
yang dikeluarkan yaitu untuk pertemuan kader (alat tulis kantor (ATK),
nasi, snack, uang saku ) dan pendataan ( transpor kader, leflet, dan
Tebel 5.10
Riancian Alokasi Dana Program PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga
Alokasi Dana
Pertemuan kader
ATK Rp 1.280.000,-
Nasi Rp 1.800.000,-
Snack Rp 675.000,-
Uang saku Rp 4.800.000,-
Pendataan
Transpor kader Rp 12.000.00,-
Leflet Rp 6.400.000,-
Spanduk Rp 12.000.000,-
Total biaya Rp 38.955.00,-
berasal dari dana BOK dan DAK non fisik, dana untuk program PHBS
program PHBS pada tatanan rumah tangga dapat berjalan dengan lebih
baik.
d. Sarana/Prasarana
juga didukung oleh informan (I-2), (I-3) dan (I-4) sebagaimana berikut :
Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada dipuskesmas air tabit
prasarana?
Table 5.11
Reduksi Data untuk sarana dan prasarana
Pertanyaan P1 P2 P3 P4 Kesimpulan
Sarana Prasarana
hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel
Tabel 5.12
Matriks Triangulasi Sumber Wawancara Mendalam Dan Triangulasi PHBS
Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Kerja Puskesmas Air Tabit
PHBS tetapi
belum diedarkan.
maksimal.
e. Sasaran
Menurut ibuk siapa yang menjadi sasaran dalam program PHBS pada
Apakah sudah tepat sasaran program PHBS pada tatanan rumah tangga ?
dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Air
Tabit:
74
Table 5.13
Reduksi Data Untuk Sasaran
Pertanyaan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan
Sasaran
dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel triangulasi
berikut ini :
75
Tabel 5.14
Matriks Triangulasi Sumber Wawancara Mendalam Dan Triangulasi PHBS
Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Kerja Puskesmas Air Tabit
dan sudah dikatakan tepat sasaran meskipun masih ada beberapa kendala
dan tenaga dan tidak seluruh masyarakat yang ikut berperan aktif dalam
2. Komponen Proses
a. Advokasi
dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Air
Tabit:
77
Tabel 5.15
Reduksi Data Untuk Advokasi
Pertanyaan I-1 I-2 I-3 I-4 Kesimpulan
Advokasi
dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel triangulasi
berikut ini :
Tabel 5.16
Matriks Triangulasi Sumber Wawancara Mendalam Dan Triangulasi PHBS
Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Kerja Puskesmas Air Tabit
pendekatan dengan pengambil kebijakan dan adanya kerja sama antara lintas
b. Bina Suasana
dari pihak puskesmas dengan kader dan dari kader dengan lintas sektor
bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas
Air Tabit :
80
Table 5.17
Reduksi Data Untuk Bina Suasana
Bina Suasana
wawancara mendalam mengenai bina suasana Program Perilaku hidup bersih dan
sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel triangulasi berikut ini :
Tabel 5.18
81
ditingkatkan lagi agar dapat lebih meningkatkan capain program PHBS pada
tatanan rumah tangga. Karena kegiatan bina suasana ini sangat membantu
c. Gerakan masyarakat
82
hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja
Table 5.19
Reduksi Data Untuk Gerakan Masyarakat
Gerakan Masyarakat
hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 5.20
Matriks Triangulasi Sumber Wawancara Mendalam Dan Triangulasi PHBS
Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Kerja Puskesmas Air Tabit
sudah berjalan dengan baik ini didukung oleh pernyataan informent bahwa
dilihat kegiatan ini tidak rutin dilakukan karna terhalang oleh biaya, waktu
dan tenaga. Seharusnya kegiatan seperti ini dapat lebih ditingkatkan lagi
agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Komponen Output
85
a. Evaluasi
berikut:
dan sehat pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Air
Tabit:
Table 5.21
Reduksi Data Untuk Evaluasi
dan sehat pada tatanan rumah tangga dapat dilihat pada tabel triangulasi
berikut ini :
Tabel 5.22
87
bentuk laporan rutin terarah dan laporan tersebut dalam bentuk triwulan,
Tabel. 5.23
Matrik Wawancawa Mendalam Kepada Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Tabit Kota Payakumbuh
golongan masyarakat yang aktif dan tidak aktif dalam mengikuti program
89
perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Wilayah Kerja
Tabel 5.23
Gambaran tema hasil penelitian
Input
Adanya tugas
rangkap untuk Kepala dan
Tenaga pemegang program
pemegang program
PHBS PHBS di Puskesmas
Air Tabit Kota.
Kepala dan
Dana Dana yang ada pemegang program
belum teralokasikan PHBS di Puskesmas
dengan baik untuk Air Tabit Kota
kegiatan PHBS
Proses
Output
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Kerangka Penyajian
92
data sekunder dan juga membandingkan dengan teori-teori yang ada pada
program PHBS Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas Air Tabit Kota
PHBS tersebut dan mendapatkan hasil dalam pencapaian target PHBS pada
B. Keterbatasan Penelitian
berikut :
4. Jumlah kader yang ada sebanyak 20 orang, namun yang aktif dan dapat
ditemui hanya 2 orang pada penelitian terbatas ini. Karena 2 orang kader
bersih dan sehat, belum ada kebijakan langsung dari puskesmas dan tidak
tentang PHBS pada tatanan rumah tangga. Kebijakan yang ada masih
dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan
Puskesmas Air Tabit ingin warganya hidup bersih dan sehat. Untuk itu
promosi kesehatan yang perlu didukung dengan dana dan tenaga yang
permenkes tahun 2011 tentang pedoman perilaku hidup bersih dan sehat.
Sebaikanya program PHBS pada tatanan rumah tangga ini dapat menjadi
capaian PHBS pada tatanan rumah tangga diwilayah kerja Puskesmas Air
Tabit.
95
2. Tenaga Kesehatan
program PHBS, namun tenaga yang ada saat ini masih belum maksimal
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar
oleh bidan desa dan kader, untuk kader sendiri sudah dilakukan
baik maka perlu koordinasi antara petugas yang terkait dengan PHBS
3. Dana
97
bahwa jumlah dana yang tersedia dirasa sudah memadai, namum masih
teralokasikan untuk kegiatan PHBS yang ada. Dan dari hasil penelitian
alokasi dana untuk proses kegiatan khusus untuk PHBS pada tatanan
rumah tangga.
No.32 dan 33 tahun 2004) tentang peerintah pusat dan daerah, dana
menular.
(Muninjaya,G,2011,P.36-37)
Tangga sangat terbatas karena tidak ada alokasi dana khusus dari
puskesmas.
sudah mencukupi yaitu dari BOK dan DAK non fisik, namun masih
Jumlah dana yang terlihat hanya cukup dalam keperluan khusus seperti
uang transpor kader, snack, nasi dan pembuatan leflet. Seharusnya dana
Tabit dinilai sudah cukup. Untuk ketersediaan sarana dan prasaran dalam
100
puskesmas dalam sarana prasarana sudah sangat baik. Namun ada buku
panduan yang sangat mendukung untuk program PHBS belum dicetak dan
perlengkapan adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
Perlengkapan atau logistik atau perbekalan atau material atau barang atau
peralatan adalah segala sesuatu atau benda yang berwujud dan dapat
baik .namun dilahat dari pemanfaatan terhadap sarana yang ada belum
5. Sasaran
Sasaran terbagi atas 3 yaitu sasaran primer, sekunder, dan sasaran tersier:
masyarakat)
masyarakat).
hidup bersih dan sehat dan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini
sasaran hanya saja sebagian masyarakat tidak dapat bekerja sama dengan
masyarakat.
tenaga kesehatan dengan lintas sektor terkait sudah dilakukan baik dengan
puskesmas.
Kesehatan Kutai Karta Negara tentang pemahan perilaku hidup bersih dan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat di tenggarong, untuk capaian hal
sudah berjalan dengan baik yaitu dengan cara dilakukan pendekat kepada
hidup bersih dan sehat pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Kerja
2. Bina suasana
positif melalui media masa, tokoh masyarakat, baik formal maupun non
sehat dan upaya ini telah dilakukan dipuskesmas air tabit, Namun perlu
Kota payakumbuh.
105
3. Gerakan masyarakat
lintas sektor terkait ini didukung oleh pernyataan inforaman dan telah ada
bersama.
Besih Dan Sehat Dalam Rumah Tangga (PHBS) Pada Masyarakat Desa
lingkungan mereka. Hal ini dapat dilihat pada 10 indikator perilaku hidup
dilakukan.
kerja puskesmas perlu ditingkatkan lagi baik agar dapat lebih membantu
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas belum terlaksana dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor penyebab anatara lain: tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah
masyarakat yang tidak aktif dan tidak ikut serta dalam upaya peningkatan
proses. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
untuk dapat berjalan dengan baik dan terlaksana program PHBS secara
perencanaan kedepan.
70% target rumah tangga berPHBS ditahun 2014. Hal ini disebabkan Hal ini
program perilaku hidup dan bersih pada tatanan rumah tangga, ini didukung
oleh pernyataan responden bahwa masih banyak dari tenaga kesehatan yang
tumpang tindih tugas artinya disii masih banyak tenaga yang mempunyai
ini dapat di di ketahui dari pernyataan rseponden yang menyebutkan tidak ada
kebijakan terkait PHBS dan kurang nya monitoring dan evaluasi dari dinas
108
tatanan rumah tangga dapat terlaksana dengan baik dan masyarakat agar
selalu menerapkan perilaku hidup dan bersih di rumah tangga dengan adanya
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
program Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga
bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Puskesmas Air Tabit Kota
Promkes dari pemerintah daerah Perlu ditingkatkan lagi. Selain itu juga
perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah dan lintas sektor terkait
pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah
Air Tabit sudah berjalan dengan baik, ditunjukan dengan adanya kerja
sama dengan lintas sektor terkait. Pelaksanaan advokasi, bina suasana dan
pencapaian target program perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan
3. Kegiatan PHBS pada tatanan rumah tangga yang sudah terlaksana dan
Ini dapat diketahui dari pernyataan responden yang menyebutkan tidak ada
kebijakan khusus terkait PHBS selain dari kebijakan yang mengacu pada
permenkes yang ada saja dan kurang nya monitoring dan evaluasi dari
B. Saran
2. Bagi Masyarakat
lingkungan.
lapangan.
3. Bagi Peneliti
sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga diwilayah kerja puskesmas air
institusi pendidikan.