Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM

MANAJEMEN RISIKO SISTEM


PENUNJANG/UTILITAS

RUMUH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA PAYAKUMBUH

TAHUN 2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1


BAB II LATAR BELAKANG........................................................................................................... 2
BAB III TUJUAN .......................................................................................................................... 3
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ............................................................... 4
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ............................................................................... 7
BAB VI SASARAN ....................................................................................................................... 8
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................ 9
BAB VIII EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORANNYA ............................................................. 10
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI ............................................................... 11
LAMPIRAN RISK REGISTER SISTEM UTILITAS........................................................................... 12

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh i


BAB I

PENDAHULUAN

Sistem penunjang atau utilitas adalah sistem atau peralatan untuk mendukung layanan
penting bagi keselamatan pasien. sistem utilitas sering disebut sistem penunjang. Sistem
ini mencakup jaringan listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap
panas, limbah, serta sistem komunikasi data. Sistem utilitas yang berfungsi baik di semua
tempat di rumah sakit menciptakan lingkungan asuhan pasien yang baik.

Untuk memenuhi kebutuhan pasien, keluarga pasien, karyawan, dan pengunjung, maka
sistem utilitas harus dapat berfungsi efisien. Kesinambungan fungsi sistem utilitas ini
merupakan hal yang esensial, dan harus tersedia 24 jam terus menerus.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 1


BAB II

LATAR BELAKANG

Rumah sakit harus mempunyai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang
menggambarkan proses pengelolaan risiko yang terjadi pada pasien, keluarga, karyawan,
dan pengunjung.

Dalam aspek sistem penunjang/utilitas maka disusunlah program manajemen risiko


sistem penunjang/utilitas. Program ini menggambarkan pengelolaan risiko peralatan
medis di rumah sakit yang meliputi pemeliharaan sistem listrik, air, dan sistem penunjang
lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko kegagalan operasionalnya.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 2


BAB III

TUJUAN

1. Tujuan Umum

Menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dan nyaman bagi pasien, keluarga
pasien, karyawan, dan pengunjung.
2. Tujuan Khusus
• Mengelola risiko sistem penunjang/utilitas.
• Mencegah insiden terkait sistem penunjang/utilitas.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 3


BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan dalam manajemen risiko sistem penunjang/utilitas mencakup :

1. Identifikasi risiko

Unit atau ruangan membuat identifikasi risiko sistem penunjang/utilitas di unit atau
ruangan masing-masing.
2. Analisa risiko

Analisa risiko dilakukan dengan menentukan skor risiko (risk score) dengan mengkaji
dampak dan frekuensi dari risiko sistem penunjang/utilitas yang ada di unit atau
ruangan.
Dampak risiko dinilai dengan skala 1-5, sesuai tabel berikut :

Tingkat Kategori Efek terhadap Efek terhadap Efek terhadap


dampak dampak manusia rumah sakit lingkungan
5 Fatal Cacat tetap atau Operasional RS Menimbulkan kerusakan
kematian berhenti atau lingkungan yang sangat
kerugian diatas 1 besar dan luas, bersifat
milyar rupiah permanen (berdampak
jangka panjang dan tidak
bisa direhabilitasi) serta
memberi dampak
langsung terhadap
masyarakat luas
4 Berat Cidera yang Operasional di Menimbulkan kerusakan
menyebabkan cacat beberapa unit lingkungan yang besar
sebagian terhenti atau dan luas, terus menerus
kerugian mulai dari dalam jangka waktu yang
100 juta rupiah panjang dapat
direhabilitasi tetapi
dengan biaya yang mahal
3 Sedang Cidera tanpa cacat Operasional unit Menimbulkan kerusakan
yang membutuhkan terhenti atau lingkungan yang besar
rawat inap kerugian kurang dari (melebihi nilai baku mutu
100 juta rupiah lingkungan/ketentuan
lainnya) dan luas
(menyebar sampai keluar
lokasi) namun tidak
bersifat permanen
2 Ringan Cidera yang Operasional unit Menimbulkan kerusakan
membutuhkan terhenti sebagian lingkungan di lokasi
perawatan medis atau kerugian kurang setempat yang dapat
ringan (rawat jalan) dari 1 juta rupiah ditangani segera dan

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa


Payakumbuh 4
tidak bersifat permanen
1 Nearmiss Cidera yang dapat Hampir tidak ada Hampir tidak ada dampak
ditangani dengan P3K pengaruh lingkungan yang
signifikan

Frekuensi risiko dinilai dengan skala 1-5, sesuai tabel berikut :

Tingkat Deskripsi
Frekuensi
5 Sangat sering (setiap bulan)
4 Sering (beberapa kali/tahun)
3 Mungkin (1-2 tahun/kali)
2 Jarang (2-5 tahun/kali)
1 Sangat jarang (≥ 5 tahun/kali)

3. Evaluasi risiko

Dari hasil risk score tersebut dibuat rangking prioritas risikonya dengan cara
mengalikan risk score dengan preparedness/sistem kontrol yang sudah ada.
Preparedness dinilai dengan skala 1-5, sesuai tabel berikut :
Tingkat Deskripsi
preparedness
5 Tidak ada
4 Kurang
3 Cukup
2 Baik
1 Kuat

4. Pengendalian risiko

Penerapan strategi untuk menghilangkan atau mengurangi risiko. Hierarki


pengendalian risiko :
• Eliminasi
• Substitusi
• Rekayasa
• Administrasi
• Alat pelindung diri
5. Pelaporan insiden

Insiden dilaporkan ke K3RS dengan mengisi laporan insiden terkait sistem


penunjang/utilitas.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 5


6. Monitoring dan review insiden dan kegiatan

Bersama dengan K3RS akan mengawasi dan meninjau insiden dan kegiatan dengan
melakukan investigasi untuk membuat suatu rekomendasi. Hasil kegiatan ini untuk
meninjau ulang program secara berkala.

7. Edukasi staf tentang risk register Dilakukan


dengan memberikan pelatihan.

Proses identifikasi, analisa, evaluasi, hingga pengendalian risiko terangkum dalam risk
register atau daftar risiko.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 6


BAB V

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk melaksanakan program manajemen risiko sistem penunjang/utilitas maka bidang


yang mengelola yaitu bidang penunjang melakukan rapat, peninjauan langsung, dan
koordinasi dengan K3RS. Hasil dari kegiatan tersebut diharapkan menghasilkan data
penting untuk upaya perbaikan program manajemen risiko sistem penunjang/utilitas.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 7


BAB VI

SASARAN

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET


1. Identifikasi risiko sistem utilitas Unit dapat mengidentifikasi risiko sistem utilitas 100%
yang ada di unit kerjanya
2. Analisa risiko sistem utilitas Unit dapat membuat analisa risiko dengan 100%
menilai dampak dan frekuensi risiko tersebut
3. Evaluasi risiko sistem utilitas Unit dapat membuat evaluasi risiko dengan 100%
membuat prioritas melalui rangking risiko
4. Pengendalian risiko sistem utilitas Tidak ada insiden terkait sistem utilitas 0%
insiden
5. Pelaporan insiden sistem utilitas Ketepatan waktu pelaporan insiden dalam waktu 100%
1x24 jam
6. Monitoring dan review insiden dan Adanya peninjauan insiden untuk pembaharuan 100%
kegiatan program minimal 1 tahun sekali
7. Edukasi staf tentang risk register Staf dapat membuat risk register terkait 100%
keselamatan dan keamanan di unitnya

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 8


BAB VII

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN 2019 KET


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi risiko sistem √
utilitas
2 Analisa risiko sistem utilitas √
3 Evaluasi risiko sistem utilitas √
4 Pengendalian risiko sistem √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
utilitas
5 Pelaporan insiden sistem Bila ada
utilitas insiden
6 Monitoring dan review Bila ada
insiden dan kegiatan insiden
7 Edukasi staf tentang risk √
register

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 9


BAB VIII

EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pengelola program. Laporan evaluasi


kegiatan dibuat setiap 3 bulan oleh pengelola program dan dilaporkan kepada direktur.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh 10


BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI

Pencatatan pelaksanaan kegiatan dibuat dalam laporan tertulis yang ditujukan kepada
Direktur RSKIA Annisa Payakumbuh Laporan evaluasi pelaksanaan program secara
keseluruhan disusun pada akhir tahun untuk melihat sasaran selanjutnya dan
perencanaan tahun ke depan.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh


11
K3RS
Rekapitulasi Risk Register Sistem Utilitas
RSKIA Annisa
Payakumbuh
Tahun 2019

Bulan Januari
No Unit Identifikasi risiko Dampak Frekuensi Risk Preparedness Total Rangking Pengendalian risiko Penanggung
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 score 1 2 3 4 5 score risiko Jawab
1 Gizi • Saluran air limbah dapur tersumbat √ √ 12 √ 24 3 • Pembersihan rutin sesuai Kesling
jadwal
• Suhu ruang pengolahan makanan √ √ 10 √ 40 1 • Perbaikan Kesling/ Bidang
(dapur) terlalu panas karena tidak ada ventilasi/pertukaran udara penunjang
pertukaran udara (ventilasi)
2 Laborator • Arus pendek listrik/ tersengat listrik √ √ 4 √ 16 5 • Penggantian kontak listrik IPSRS
ium karena kontak listrik tidak aman (tidak sesuai standar K3
standar, percabangan atau sambungan
langsung tanpa pengaman arus)
• Risiko terjatuh karena perkabelan tidak √ √ 4 √ 16 5 • Penataan jalur perkabelan IPSRS/TIK
tertata rapi yang memperhatikan aspek
K3
3 Radiologi • Kerusakan alat karena arus listrik tidak √ √ 4 √ 8 7 • Penggunaan UPS pada alat Pengadaan
stabil berisiko
5 Rawat • Kekurangan pasokan air bersih √ √ 12 √ 12 6 • Memastikan jumlah pasokan IPSRS/ Bidang
Inap air sesuai dengan kebutuhan Penunjang
RS
• Penyediaan sumber air
bersih alternatif
• Pengecekan berkala pompa
air
• Pengecekan berkala
reservoar/tangki air
• Kerusakan sambungan telepon √ √ 4 √ 8 7 • Pengecekan berkala IPSRS
• Belum ada pelabelan tuas listrik √ √ 9 √ 36 2 • Pelabelan tuas listrik IPSRS
sehingga petugas kesulitan bila ada
keadaan darurat
• Kontaminasi air minum √ √ 9 √ 18 4 • Pemeriksaan rutin air Kesling/ PP
minum
• Implementasi tindak lanjut
jika air minum tercemar
• Pembersihan rutin dispenser
No Unit Identifikasi risiko Dampak Frekuensi Risk Preparedness Total Rangking Pengendalian risiko Penanggung
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 score 1 2 3 4 5 score risiko Jawab
air
• Kekosongan oksigen transfer sehingga √ √ 8 √ 24 3 • Pemenuhan jumlah IPSRS
pelayanan tertunda kebutuhan tabung oksigen
transfer
• Memastikan pasokan
oksigen tidak terputus dari
distributor
• Kekurangan pasokan oksigen √ √ 9 √ 18 4 • Pemenuhan jumlah IPSRS
kepatuhan pasokan oksigen
di RS
• Memastikan pasokan
oksigen tidak terputus dari
distributor
• Arus pendek listrik/ tersengat listrik √ √ 4 √ 16 5 • Penggantian kontak listrik IPSRS
karena kontak listrik tidak aman (tidak sesuai standar K3
standar, percabangan atau sambungan
langsung tanpa pengaman arus)

Notes :

• Kategori dampak

Tingkat Kategori Efek terhadap manusia Efek terhadap rumah sakit Efek terhadap lingkungan
dampak dampak
5 Fatal Cacat tetap atau kematian Operasional RS berhenti atau Menimbulkan kerusakan
kerugian diatas 1 milyar lingkungan yang sangat besar
rupiah dan luas, bersifat permanen
(berdampak jangka panjang
dan tidak bisa direhabilitasi)
serta memberi dampak
langsung terhadap masyarakat
luas
4 Berat Cidera yang menyebabkan Operasional di beberapa unit Menimbulkan kerusakan
cacat sebagian terhenti atau kerugian mulai lingkungan yang besar dan
dari 100 juta rupiah luas, terus menerus dalam
jangka waktu yang panjang
dapat direhabilitasi tetapi
dengan biaya yang mahal
3 Sedang Cidera tanpa cacat yang Operasional unit terhenti Menimbulkan kerusakan
membutuhkan rawat inap atau kerugian kurang dari lingkungan yang besar
100 juta rupiah (melebihi nilai baku mutu
lingkungan/ketentuan lainnya)
dan luas (menyebar sampai
keluar lokasi) namun tidak
bersifat permanen
Tingkat Kategori Efek terhadap manusia Efek terhadap rumah sakit Efek terhadap lingkungan
dampak dampak
2 Ringan Cidera yang membutuhkan Operasional unit terhenti Menimbulkan kerusakan
perawatan medis ringan sebagian atau kerugian lingkungan di lokasi setempat
(rawat jalan) kurang dari 1 juta rupiah yang dapat ditangani segera
dan tidak bersifat permanen
1 Nearmiss Cidera yang dapat ditangani Hampir tidak ada pengaruh Hampir tidak ada dampak
dengan P3K lingkungan yang signifikan

• Kategori frekuensi :
Tingkat Deskripsi
frekuensi
5 Sangat sering (setiap bulan)
4 Sering (beberapa kali/tahun)
3 Mungkin (1-2 tahun/kali)
2 Jarang (2-5 tahun/kali)
1 Sangat jarang (≥ 5 tahun/kali)

• Kategori preparedness/sistem kontrol saat ini :


Tingkat Deskripsi
5 Tidak ada
4 Kurang
3 Cukup
2 Baik
1 Kuat
Payakumbuh.01 Maret 2019

Ketua K3RS,

(Adri Syofyan, SIP, MPH)

Anda mungkin juga menyukai