TAHUN 2019
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Sistem penunjang atau utilitas adalah sistem atau peralatan untuk mendukung layanan
penting bagi keselamatan pasien. sistem utilitas sering disebut sistem penunjang. Sistem
ini mencakup jaringan listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap
panas, limbah, serta sistem komunikasi data. Sistem utilitas yang berfungsi baik di semua
tempat di rumah sakit menciptakan lingkungan asuhan pasien yang baik.
Untuk memenuhi kebutuhan pasien, keluarga pasien, karyawan, dan pengunjung, maka
sistem utilitas harus dapat berfungsi efisien. Kesinambungan fungsi sistem utilitas ini
merupakan hal yang esensial, dan harus tersedia 24 jam terus menerus.
LATAR BELAKANG
Rumah sakit harus mempunyai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang
menggambarkan proses pengelolaan risiko yang terjadi pada pasien, keluarga, karyawan,
dan pengunjung.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dan nyaman bagi pasien, keluarga
pasien, karyawan, dan pengunjung.
2. Tujuan Khusus
• Mengelola risiko sistem penunjang/utilitas.
• Mencegah insiden terkait sistem penunjang/utilitas.
1. Identifikasi risiko
Unit atau ruangan membuat identifikasi risiko sistem penunjang/utilitas di unit atau
ruangan masing-masing.
2. Analisa risiko
Analisa risiko dilakukan dengan menentukan skor risiko (risk score) dengan mengkaji
dampak dan frekuensi dari risiko sistem penunjang/utilitas yang ada di unit atau
ruangan.
Dampak risiko dinilai dengan skala 1-5, sesuai tabel berikut :
Tingkat Deskripsi
Frekuensi
5 Sangat sering (setiap bulan)
4 Sering (beberapa kali/tahun)
3 Mungkin (1-2 tahun/kali)
2 Jarang (2-5 tahun/kali)
1 Sangat jarang (≥ 5 tahun/kali)
3. Evaluasi risiko
Dari hasil risk score tersebut dibuat rangking prioritas risikonya dengan cara
mengalikan risk score dengan preparedness/sistem kontrol yang sudah ada.
Preparedness dinilai dengan skala 1-5, sesuai tabel berikut :
Tingkat Deskripsi
preparedness
5 Tidak ada
4 Kurang
3 Cukup
2 Baik
1 Kuat
4. Pengendalian risiko
Bersama dengan K3RS akan mengawasi dan meninjau insiden dan kegiatan dengan
melakukan investigasi untuk membuat suatu rekomendasi. Hasil kegiatan ini untuk
meninjau ulang program secara berkala.
Proses identifikasi, analisa, evaluasi, hingga pengendalian risiko terangkum dalam risk
register atau daftar risiko.
SASARAN
Pencatatan pelaksanaan kegiatan dibuat dalam laporan tertulis yang ditujukan kepada
Direktur RSKIA Annisa Payakumbuh Laporan evaluasi pelaksanaan program secara
keseluruhan disusun pada akhir tahun untuk melihat sasaran selanjutnya dan
perencanaan tahun ke depan.
Bulan Januari
No Unit Identifikasi risiko Dampak Frekuensi Risk Preparedness Total Rangking Pengendalian risiko Penanggung
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 score 1 2 3 4 5 score risiko Jawab
1 Gizi • Saluran air limbah dapur tersumbat √ √ 12 √ 24 3 • Pembersihan rutin sesuai Kesling
jadwal
• Suhu ruang pengolahan makanan √ √ 10 √ 40 1 • Perbaikan Kesling/ Bidang
(dapur) terlalu panas karena tidak ada ventilasi/pertukaran udara penunjang
pertukaran udara (ventilasi)
2 Laborator • Arus pendek listrik/ tersengat listrik √ √ 4 √ 16 5 • Penggantian kontak listrik IPSRS
ium karena kontak listrik tidak aman (tidak sesuai standar K3
standar, percabangan atau sambungan
langsung tanpa pengaman arus)
• Risiko terjatuh karena perkabelan tidak √ √ 4 √ 16 5 • Penataan jalur perkabelan IPSRS/TIK
tertata rapi yang memperhatikan aspek
K3
3 Radiologi • Kerusakan alat karena arus listrik tidak √ √ 4 √ 8 7 • Penggunaan UPS pada alat Pengadaan
stabil berisiko
5 Rawat • Kekurangan pasokan air bersih √ √ 12 √ 12 6 • Memastikan jumlah pasokan IPSRS/ Bidang
Inap air sesuai dengan kebutuhan Penunjang
RS
• Penyediaan sumber air
bersih alternatif
• Pengecekan berkala pompa
air
• Pengecekan berkala
reservoar/tangki air
• Kerusakan sambungan telepon √ √ 4 √ 8 7 • Pengecekan berkala IPSRS
• Belum ada pelabelan tuas listrik √ √ 9 √ 36 2 • Pelabelan tuas listrik IPSRS
sehingga petugas kesulitan bila ada
keadaan darurat
• Kontaminasi air minum √ √ 9 √ 18 4 • Pemeriksaan rutin air Kesling/ PP
minum
• Implementasi tindak lanjut
jika air minum tercemar
• Pembersihan rutin dispenser
No Unit Identifikasi risiko Dampak Frekuensi Risk Preparedness Total Rangking Pengendalian risiko Penanggung
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 score 1 2 3 4 5 score risiko Jawab
air
• Kekosongan oksigen transfer sehingga √ √ 8 √ 24 3 • Pemenuhan jumlah IPSRS
pelayanan tertunda kebutuhan tabung oksigen
transfer
• Memastikan pasokan
oksigen tidak terputus dari
distributor
• Kekurangan pasokan oksigen √ √ 9 √ 18 4 • Pemenuhan jumlah IPSRS
kepatuhan pasokan oksigen
di RS
• Memastikan pasokan
oksigen tidak terputus dari
distributor
• Arus pendek listrik/ tersengat listrik √ √ 4 √ 16 5 • Penggantian kontak listrik IPSRS
karena kontak listrik tidak aman (tidak sesuai standar K3
standar, percabangan atau sambungan
langsung tanpa pengaman arus)
Notes :
• Kategori dampak
Tingkat Kategori Efek terhadap manusia Efek terhadap rumah sakit Efek terhadap lingkungan
dampak dampak
5 Fatal Cacat tetap atau kematian Operasional RS berhenti atau Menimbulkan kerusakan
kerugian diatas 1 milyar lingkungan yang sangat besar
rupiah dan luas, bersifat permanen
(berdampak jangka panjang
dan tidak bisa direhabilitasi)
serta memberi dampak
langsung terhadap masyarakat
luas
4 Berat Cidera yang menyebabkan Operasional di beberapa unit Menimbulkan kerusakan
cacat sebagian terhenti atau kerugian mulai lingkungan yang besar dan
dari 100 juta rupiah luas, terus menerus dalam
jangka waktu yang panjang
dapat direhabilitasi tetapi
dengan biaya yang mahal
3 Sedang Cidera tanpa cacat yang Operasional unit terhenti Menimbulkan kerusakan
membutuhkan rawat inap atau kerugian kurang dari lingkungan yang besar
100 juta rupiah (melebihi nilai baku mutu
lingkungan/ketentuan lainnya)
dan luas (menyebar sampai
keluar lokasi) namun tidak
bersifat permanen
Tingkat Kategori Efek terhadap manusia Efek terhadap rumah sakit Efek terhadap lingkungan
dampak dampak
2 Ringan Cidera yang membutuhkan Operasional unit terhenti Menimbulkan kerusakan
perawatan medis ringan sebagian atau kerugian lingkungan di lokasi setempat
(rawat jalan) kurang dari 1 juta rupiah yang dapat ditangani segera
dan tidak bersifat permanen
1 Nearmiss Cidera yang dapat ditangani Hampir tidak ada pengaruh Hampir tidak ada dampak
dengan P3K lingkungan yang signifikan
• Kategori frekuensi :
Tingkat Deskripsi
frekuensi
5 Sangat sering (setiap bulan)
4 Sering (beberapa kali/tahun)
3 Mungkin (1-2 tahun/kali)
2 Jarang (2-5 tahun/kali)
1 Sangat jarang (≥ 5 tahun/kali)
Ketua K3RS,