Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN TUGAS

MANAJEMEN BENCANA
DI
RSUD SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA

Disusun Oleh:
Andi Kurniawan Supardi
NPM: P20620623003

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN
KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES
TASIKMALAYA 2023
BAB I
PENDHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rangkaian bencana menempatkan Indonesia sebagai bangsa rentan bencana, bahkan
dimasa yang akan datang diperkirakan bencana akan makin kompleks, baik akibat alam maupun
ulah manusia, yang harus ditangani dengan baikdan disertai usaha pencegahan. Perubahan panas
bumi berakibat berbagai jenis bencana, penyebaran berbagai vektor, produksi berbagai alergen,
dampak pada persediaan makanan serta masalah kesehatan lain. Bencana alam juga
menyebabkan bencana teknologi akibat kerusakan berbagai sistem. Hal serupa juga berlaku
diwilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Hal diatas menuntut peran Rumah Sakit yang harus aktif sebagai ujung tombak
pelayanan medik disaat bencana, yang juga merupakan mata rantai dari SPGDT, yang harus
lebih cepat dan tepat, mulai pra RS (PPGD), RS hingga Antar RS (rujukan spesialistik dll.).
Pendapat yang mengatakan bahwa RS yang sudah terampil melaksanakan kegawatan sehari-
hari, tinggal menambah kapasitas (tempat tidur, peralatan, petugas, ruang rawat, logistik medik
dan non medik) tidaklah tepat, karena dalam suatu bencana, yang selalu unik, bukan hanya
terjadi penambahan kuantitatif, tetapi terjadi perubahan kualitatif (komunikasi, kerusakan jalur
transportasidan tidak berfungsinya fasilitas lain).
Disaat bencana juga akan bekerja banyak orang dengan latar belakang berbeda, hingga
pengambilan keputusan akan berbeda dari kegawatan sehari-hari. Untuk kepentingan akreditasi
diperlukan P3B (HOSDIP) tertulis, namun tidak berarti RS sudah siap menghadapi bencana.
Perlu berbagai pelatihan. Kesiapan RS baru tercapai bila ditindak-lanjuti dengan terbentuknya
Organisasi Penanggulangan Bencana RS, bekerja-sama dengan luar RS (ambulans, bank darah,
Dinkes, PMI, media, RS lain, dll.) disertai pelatihan staf RS hingga terbiasa dengan rencana
yang dibuat hingga perencanaan tersebut. dapat diterapkan.
BAB II
IDENTIFIKASI RESIKO BENCANA

A. BENCANA
Setiap kedaruratan yang merusak fungsi masyarakat normal yang membangkitkan
tanggapan atas keamanan masyarakat termasuk nyawa dan kepemilikan.
1. Kejadian Bencana Massal
Kejadian bencana massal adalah semua kejadian yang berakibat
terjadinya korban dalam jumlah besar.
2. Kedokteran Bencana
Ilmu bagaimana manusia menyesuaikan diri dengan kejadian (alam maupun
ulah manusia) yang secara serius merusak fungsi masyarakat normal dan
membangkitkan tanggapan untuk memelihara keamanan (termasuk kesehatan)
masyarakat.
3. Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana (P3BB)
a. Fungsi utama : untuk menekan dampak hilangnya kepemilikan, cedera, penderitaan
dan kematian yang terkait dengan bencana.
b. Tujuan : menekan timbulnya cedera, penderitaan, dan kematian yang diakibatkan
bencana (sda) dan memberikan pelayanan berkualitas berkesinambungan bagi
pasien RS.
c. Konsep Utama : Perencanaan harus sederhana dan fleksibel. Harus dibuat oleh
orang yang akan melaksanakannya.
4. Petugas Kesehatan
Harus memahami konsep dasar kedokteran bencana dan harus mampumemimpin
RS serta komunitasnya dalam persiapan dan tanggap bencana
5. Tahapan Tanggap Bencana
a. Tahap Pengaktifan :
1) Mengumumkan terjadinya bencana dan melaksanakan tanggap awal.
2) Mengorganisasi komando dan pengendalian.
b. Tahap Penerapan :
1) SAR.
2) Triase, stabilisasi awal dan transport.
3) Pengelolaan definitif atas pasien dan sumber bahaya.
c. Tahap Pemulihan :
1) Menghentikan kegiatan.
2) Kembali ke operasi normal.
3) Debriefing
.
6. Bencana
Internal
Beberapa kondisi darurat atau bencana yang dapat terjadi di RSUD
Singaparna Medika Citrautama :
a. Kebakaran
b. Gempa bumi
c. Ancaman
bom
d. Zat berbahaya
e. Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit
7. Bencana eksternal
Bencana eksternal adalah bencana yang terjadi di luar rumah sakit yang berdampak
pada rumah sakit. Di RSUD Singaparna Medika Citrautama : sebagai rumah sakit tipe C,
sangat memungkinkan untuk menerima korban bencana eksternal (Intra Hospital Services)
maupun memberikan bantuan dengan mengirimkan tim kesehatan terhadap korban bencana
keluar rumah sakit (Pra Hospital Services).

B. IDENTIFIKASI BENCANA
Identifikasi terhadap bencana di RSUD Singaparna Medika Citrautama menjadi hal yang sangat
penting dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kejadian
bencana sehingga bencana yang mungkin terjadi dapat dicegah. Hazard and Vulnerability Analysis
(HVA) merupakan instrumen untuk menilai kerentanan Rumah Sakit terhadap kondisi darurat dan/ atau
bencana baik yang berasal dari internal maupun eksternal Rumah Sakit. Pengisian instrumen HVA harus
melibatkan berbagai satuan kerja/ unit/ instalasi yang terkait.
Penilaian risiko bencana dilakukan dengan Hazard And Vulnerability Analysis (HVA) dan hasil
analisanya adalah sebagai berikut:
1. Alam
ALAT ASSESMENT KEJADIAN KERENTANAN DAN BAHAYA ALAMI

PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO


Dampak Dampak Dampak Kesiapsiagaan Respon di Respon dari
NO
KEJADIAN Manusia Properti Usaha dalam luar
kemungkinan Kemungkinan Kerugian fisik Pemberhentia Perencanaan Waktu, Komunitas/ Relatif
ini akan kematian/ & kerusakan n pelayanan ulang efektifitas dan supplie
terjadi cidera sumberdaya bantuan staff

Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A


1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low
1 Hujan angin 3 1 3 2 3 2 2 72,22%
2 Badai yang parah 1 3 3 3 0 3 2 25,93%
3 Angin puting beliung 2 2 2 2 3 3 2 51,85%
4 Gempa bumi 3 3 3 3 2 2 2 83,33%
5 Kebakaran 3 3 3 3 2 2 1 77,78%
6 Kekeringan 1 0 0 0 2 2 2 11,11%
7 Banjir, Eksternal 1 1 2 3 3 2 1 22,22%
8 Tanah longsor 1 3 3 3 3 2 2 29,63%
9 Gunung berapi 3 3 3 3 3 3 1 88,89%
10 Sambaran Petir 3 3 3 3 1 2 2 77,78%
11 Wabah penyakit 3 3 1 1 1 1 1 44,44%
SCORE RATA-RATA 2,18 2,27 2,36 2,36 2,09 2,18 1,64 53,20%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY Pembagi probabilitas Pembagi dampak


0,521579 0,7273 0,7172 33 198

33 = NILAI MAXIMUM PROBALITAS (3) x JUMLAH KEJADIAN (11)


198 = NILAI MAXIMUM DAMPAK (3) X JUMLAH KEJADIAN (11) X PENILAIAN DAMPAK (6) KOLOM
PROBABILITY : Jumlah probability / 33
Saverity : Jumlah Keseluruhan dampak / 198

SAVERITY= DAMPAK
2. Alat/Teknologi
ALAT ASSESMENT KEJADIAN KERENTANAN DAN BAHAYA TEHNOLOGY
PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO
Dampak Dampak Dampak Usaha Kesiapsiagaan Respon di dalam Respon dari luar
KEJADIAN Manusia Properti
kemungkinan Kemungkinan Kerugian fisik & Pemberhentian Perencanaan Waktu,efektifitas Komunitas/ Relatif
ini akan kematian/ kerusakan pelayanan ulang dan sumberdaya supplie bantuan
NO staff
terjadi cidera
0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
Nilai
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low
1 Kegagalan listrik 3 3 3 3 1 1 1 66,67%
2 Kegagalan Generator 2 2 3 3 1 1 1 40,74%
3 Kegagalan transportasi 2 3 3 2 1 1 1 40,74%
4 Kegagalan air 2 1 2 2 1 1 1 29,63%
5 Kegagalan Fire Alarm 3 3 3 3 2 2 2 83,33%
6 Kegagalan alat komunikasi 3 3 2 2 2 1 2 66,67%
7 Kegagalan Suplay Gas Medis 3 3 2 2 2 2 2 72,22%
8 Kebocoran Gas Medis 3 3 3 3 1 2 2 77,78%
9 Kebocoran Gas LPG 2 3 3 2 1 2 2 48,15%
10 Kegagalan Vacuum medis (Suction) 3 3 2 2 2 2 2 72,22%
11 Kegagalan Sterilisator 2 2 2 2 1 1 2 37,04%
12 Kegagalan HVAC 2 2 2 1 1 1 2 33,33%
13 Kegagalan Sistem Informasi (Down Sistem 3 3 1 3 1 1 1 55,56%
14 Korsleting Alat/Listrik 2 2 2 2 1 1 1 33,33%
15 Kebocoran Pipa 2 1 2 1 1 2 2 33,33%
16 Kerusakan alat medik (rinci alat) 3 2 3 2 1 1 3 66,67%
17 Kerusakan bangunan 2 2 3 2 2 2 2 48,15%
18 Kegagalan pompa artetis 2 2 2 2 2 2 1 40,74%
19 Kegagalan pompa transfer 2 2 2 2 2 2 1 40,74%
20 Kegagalan lift 2 3 3 1 1 1 3 44,44%
21 Kegagalan Fire Springkler 3 3 3 2 3 3 3 94,44%
SCORE RATA-RATA 2,29 2,29 2,29 2,00 1,29 1,38 1,62 51,57%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY Pembagi probabilitas Pembagi dampak


0,5247 0,8095 0,6481 63 378

63 = NILAI MAXIMUM PROBABILITAS (3) x JUMLAH KEJADIAN (21)


378= NILAI MAXIMUM DAMPAK (3) X JUMLAH KEJADIAN (21) X JUMLAH PENILAIAN DAMPAK (6) KOLOM
PROBABILITY : Jumlah probability / 63
Saverity : Jumlah Keseluruhan dampak / 378

SAVERITY= DAMPAK
3. Manusia
ALAT ASSESMENT KERENTANAN DAN BAHAYA TERKAIT PERISTIWA MANUSIA

PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO


Dampak Dampak Dampak Kesiapsiagaan Respon di dalam Respon dari
NO KEJADIAN
Manusia Properti Usaha luar
kemungkinan Kemungkinan Kerugian fisik Pemberhentian Perencanaan Waktu,efektifitas Komunitas/ Relatif
ini akan terjadi kematian/ & kerusakan pelayanan ulang dan sumberdaya supplie bantuan
cidera staff
Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low
Mass Casualty Incident (kecelakaan
1 37,04%
kerja) 2 1 1 2 2 2 2
Mass Casualty Incident (medis /
2 44,44%
penyakit menular) 2 2 2 2 2 2 2
3 Terorisme 1 3 3 3 3 2 2 29,63%
4 Situasi VVIP 1 1 1 1 2 2 2 16,67%
5 Penculikan bayi 1 2 1 1 1 1 2 14,81%
6 Sandera 1 3 3 2 2 1 2 24,07%
8 Aksi buruh/ Demonstrasi 1 3 3 3 2 1 2 25,93%
9 Penerimaan forensik 1 1 1 1 2 1 2 14,81%
10 Ancaman bom 1 3 3 3 2 1 2 25,93%
11 Pencurian Barang 3 1 3 1 2 1 2 55,56%
12 Pencurian Dokumen/Data 2 2 3 1 2 1 2 40,74%
13 Percobaan/Aksi Bunuh Diri 1 3 2 1 2 1 2 20,37%
SCORE RATA-RATA 1,31 1,92 2,00 1,62 1,85 1,23 1,85 26,92%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY Pembagi probabilitas Pembagi dampak


0,253342 0,435897 0,581197 39 234

39 = NILAI MAXIMUM PROBABILITAS (3) x JUMLAH KEJADIAN (13)


234= NILAI MAXIMUM DAMPAK (3) X JUMLAH KEJADIAN (13) X JUMLAH PENILAIAN DAMPAK (6) KOLOM
PROBABILITY : Jumlah probability / 39
Saverity : Jumlah Keseluruhan dampak / 234

SAVERITY= DAMPAK
4. Bahan-bahan berbahaya
ALAT ASSESMENT KERENTANAN DAN BAHAYA BAHAN BERBAHAYA

PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO


Dampak Dampak Dampak Usaha Kesiapsiagaan Respon di dalam Respon dari luar
NO KEJADIAN Manusia Properti
kemungkinan Kemungkina Kerugian fisik Pemberhentian Perencanaan Waktu,efektifitas Komunitas/ Relatif
ini akan n kematian/ & kerusakan pelayanan ulang dan sumberdaya supplie bantuan
terjadi cidera staff
Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low
1 Tumpahan B3 di Ruangan (indoor) 1 1 1 1 1 1 2 12,96%
Tumpahan B3 di Area Rumah Sakit
2 1 1 2 1 3 2 3 22,22%
(Outdoor)
3 Pajanan B3 Cair 1 3 2 1 2 2 2 22,22%
4 Pajanan B3 Padat (Benda Tajam) 1 3 1 1 1 1 2 16,67%
5 Penumpukan limbah padat infeksius 1 1 1 1 1 1 1 11,11%
SCORE RATA-RATA 0,56 1,00 0,78 0,56 0,89 0,78 1,11 9,47%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY Pembagi probabilitas Pembagi dampak


0,17037 0,33333 0,51111 15 90

15 = NILAI MAXIMUM PROBABILITAS (3) x JUMLAH KEJADIAN (5)


90= NILAI MAXIMUM DAMPAK (3) X JUMLAH KEJADIAN (5) X JUMLAH PENILAIAN DAMPAK (6) KOLOM
PROBABILITY : Jumlah probability / 15
Saverity : Jumlah Keseluruhan dampak / 90

SAVERITY= DAMPAK

Total for Facility


Technological
Natural

Human

B3
Probability 0,72727 0,80952 0,43590 0,33333 0,576507
Severity 0,71717 0,64815 0,58120 0,51111 0,614407

Hazard Specific
0,521579 0,524691 0,253342 0,170370 0,354210
Relative Risk:
Technological
Natural

Human

B3

Hazard Specific
0,521579 0,524691 0,253342 0,170370
Relative Risk:
RISK

1,000000
0,900000
0,800000

Dampak relatif pada


0,700000
0,600000 0,5215790,524691
0,500000
0,400000
0,300000
0,200000 0,253342
0,100000 0,170370
0,000000

NaturalTechnologicalHumanB3

Probabilitas dan Keparahan


Bahaya
1,000000

0,800000

0,600000

0,400000 Probability
0,576507
0,614407
0,200000

0,000000
Probability
Severity
BAB III
MITIGASI BENCANA DAN ANALISIS RESIKO
PADA KEADAAN BENCANA

A. PERENCANAAN TERHADAP BENCANA : REAKSI BERTAHAP


Reaksi RS dirancang atas elemen spesifik dari cakupan bencana, jumlah pasien jenis
pasien dan sebagainya dan kemampuan Rumah Sakit. Bertahap artinya bukan “semua atau
tidak”.Khususnya berlaku pada RS dengan masyarakat besar atau RS pendidikan.
Tahap I : Petugas on-call.

Tahap II : Petugas on-call dan kelompok yang ditunjuk.

Tahap III : Mobilisasi semua Petugas.


1. Telaah Pasca Aksi
a. Kebutuhan mutlak untuk memperbaiki reaksi RS.
b. Harus dilakukan pada semua unit dan hasilnya ditulis.
c. Harus mengarahkan kita pada perubahan perencanaan.
d. Kepemimpinan dan Komunikasi.
2. Pemikiran Umum Pasca Aksi
a. Orang, dan apa yang dikerjakannya.
b. Peralatan, dan bagaimana ia berfungsi.
c. Waktu, dan bagaimana ia dikelola.
d. Perencanaan, dan bagaimana ia bekerja.
e. Perintah, dan bagaimana ia dipertahankan.
3. Ringkasan
a. Sadari pentingnya P3B-RS.
b. Fahami cara menilai komponen utama dari P3B-RS.
c. Fahami reaksi atas bencana yang sifatnya bertahap.
d. Fahami dan mengapa reaksi atas bencana gagal.
e. Mengerti telaah pasca aksi.
f. “Ini” (bencana) dapat terjadi “disini”
g. Perencanaan adalah elemen terpenting yang efektif dari semua reaksi atas bencana.
h. Anda dapat memegang peran penting pada perencanaan atas bencana.
B. PEDOMAN PERENCANAAN PENYIAGAAN BENCANA RSUD SMC( P3B-RSUD
SMC) : P3B-RS TANGGAP DARURAT

Definisi yang digunakan :

1. Siaga Waspada Bencana : Persiapan akan kemungkinan Waspada Bencana. Hanya


mengawali kewaspadaan. Siapkan petugas agar berada ditempat yang ditentukan bila
ada tanda, panggil semua petugas on-call, tutup semua pintukecuali Pintu Masuk Utama
dan Pintu IGD.
2. Waspada Bencana : Ancaman bencana dan sejumlah korban yang harus ditolongdi RS
dan ditransfer ke RS. Siapkan area tindakan dan triase, lanjutkan dengan menyiagakan
P3B-RSUD, mulai memanggil petugas, siapkan triase untukmenindak korban. Tetapkan
Pusat Komando.
3. Semua Selesai : Hentikan P3B-RS. Bencana berakhir. Semua korban sudah ditindak.
Daerah tindakan saat bencana dapat ditutup.
4. Pembawa Pesan : Menulis dan mengantarkan pesan pada penerima.
5. Transporter : Membawa korban dengan brankar, kursi roda atau menemani pasien dan
tetap dengan korban sampai diterima petugas terkait.
6. Penjaga : Berdiri dipintu dan memeriksa identitas orang yang berusaha masuk fasilitas.
Perintahkan orang dengan identitas tidak jelas ke Pusat Komando untuk identifikasi.
7. Bencana Internal : Membutuhkan tenaga luar RS untuk mengelola pasien dan
kemungkinan mengevakuasi korban akibat kecelakaan dalam RS seperti kebakaran,
ledakan dan lain-lain.
8. Bencana Eksternal : Bencana yang terjadi diluar RS, disuatu wilayah masarakat, dimana
berakibat jumlah petugas tidak memadai untuk melayani korban di UGD.
9. Staf on-call : Anggota berbagai departemen / unit dalam RS yang bertugas bila
dipanggil dengan basis 24-48 jam.
10. Kritis : Tanda-tanda vital tidak stabil dan tidak dalam batas normal. Pasien sakit akut
atau tidak sadar. Indikator tidak tegas atau dipertanyakan.
11. Non-kritis : Tanda-tanda vital stabil dan dalam batas normal. Pasien sadar dan bisa
merasa nyaman atau tidak. Indikator tegas atau dapat difahami.
KEGUNAAN :

1. Membuat kebijakan tanggung-jawab dalam situasi bencana internal dan eksternal


yang mungkin berakibat pada staf, pasien dan pengunjung rumah sakit serta
masyarakat secara terintegrasi.
2. Menentukan tanggung-jawab perorangan serta Instalasi / Bagian / Unit / Panitia di
RSUD SMC dalam keadaan bencana dan mengintegrasikannya.
3. Menentukan Petunjuk Operasional Baku (SOG) kegiatan dan respons gawat- darurat.

C. PENANGANAN BENCANA DI RUMAH-SAKIT


1. Penanganan korban
Penanggung-jawab : Ketua Pelayanan Medis.
Tempat : Lokasi kejadian, IGD, Area / Ruang Berkumpul, Area Tindakan.Prosedur di
lokasi kejadian :
a. Triase, menentukan prioritas penanganan.
b. Evakuasi ketempat aman.
c. Stabilisasi.
d. Transportasi ke IGD / Area
Tindakan. Prosedur di IGD :
a. Triase.
b. Tempatkan korban sesuai label.
c. Stabilisasi.
d. Tindakan life safing dan damage control
e. Rawat lanjut sesuai kasus (OK, RR, ICU atau ranap) Rujukan atas pertimbangan
medis atau tempat perawatan.
2. Pengelolaan Barang milik korban
Penanggung-jawab : Kepala Ruang Triase IGD. Tempat : Ruang triase
IGD. Prosedur :
a. Dokumentasikan barang yang dibawa atau dilepas dari korban.
b. Serahkan pada keluarga bila ada dan tanda-tangani form serah terima.
c. Tempatkan barang pada kantong plastik dengan identitas dan simpan pada
loker terkunci.
d. Bila satu minggu tidak diambil korban atau keluarga, serahkan pada Humas dengan
menanda-tangani form serah terima, untuk selanjutnya menghubungi alamat korban.
Bila
satu bulan tidak diambil atau alamat tidak diketahui, Ka. Instalasi Humas menyerahkan
ke Ka. Polsek setempat.
3. Pengosongan Ruangan dan Pemindahan Pasien
Penanggung-jawab : Kabid.
Keperawatan. Tempat : Bangsal Bedah.
Prosedur :
a. Kabid memerintahkan Karu untuk pengosongan ruangan.
b. Karu berkoordinasi dengan Karu THT dan Karu Mata untuk pemindahan pasien.
c. Karu, Wakaru dan Perawat Primer menjelaskan pada pasien dan keluarga.
d. Karu mencatat ruangan tujuan pasien dan memerintahkan petugas billing
e. untuk pemutasian pasien.
f. Karu melapor pada Kabid.
g. Karu memerintahkan petugas untuk memindahkan pasien.
4. Pengelolaan makanan Korban dan
Petugas Penanggung-jawab : Ka. Instalasi
Gizi. Tempat : Instalasi Gizi dan Posko
Donatur Prosedur :
a. Ka. Instalasi mengkoordinasikan kebutuhan ke Ruangan / Pos sebelum mempersiapkan
makanan setiap waktu makan, dengan memperhitungkan cadangan korban / petugas /
relawan baru.
b. Ka. Instalasi mengumpulkan semua permintaan dari ruangan / pos.
c. Ka. Instalasi mengkoordinasikan persiapan makanan bekerja-sama dengan pos donasi
makanan untuk mengetahui jumlah makanan yang akan dibagikan.
d. Ka. Instalasi memerintahkan distribusi makanan.
5. Pengelolaan Tenaga RSUD. SMC
Penanggung-jawab : Kabag Tata
Usaha. Prosedur :
a. Kabag tata Usaha memerintahkan Kasubag Umum dan kepegawaian, Ka.Instalasi, Ka.
SMF untuk kesiapan SDM.
b. Koordinasi dengan fihak lain bila diperlukan relawan.
c. Dokumentasikan semua SDM yang bertugas pada setiap shift.
6. Pengendalian Korban dan Pengunjung
Penanggung-jawab : Ka. Pengaman.
Tempat : Pada dan menuju Ruang / Area Berkumpul Korban (atau triase) atau
pengunjung.
Prosedur :
a. Umumkan kejadian dan lokasi bencana memakai pengeras suara dan perintahkan
pemindahan korban kearea yang ditentukan.
b. Perintahkan Karu terkait untuk memindahkan korban.
c. Koordinasikan proses pemindahan korban dan alur pengunjung.
7. Koordinasi dengan Instansi Lain
Penanggung-jawab : Komandan
Bencana. Tempat : Pos Komando.
Prosedur :
a. Koordinasikan rapat dan komunikasikan kejadian yang terjadi serta bantuanyang
dibutuhkan.
b. Hubungi instansi terkait untuk bantuan yang dibutuhkan.
c. Bantuan bisa diminta pada Pemerintah Pusat / Propinsi / Kabupatenkota, dan lembaga
/instansi lain termasuk militer / polisi / profesi.
8. Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan
Penanggung-jawab : Ka. Instalasi
Farmasi. Tempat : Instalasi Farmasi.
Prosedur :
a. Menyiapkan persediaan obat / alat.
b. Mendistribusikan sesuai permintaan unit.
c. Permintaan bantuan kepada Dinas Kesehatan Propinsi bila diperlukan.
d. Bila ada donatur tanpa diminta, berikan kriteria dan persyaratannya.
e. Siapkan tempat penyimpanan yang memenuhi syarat.
f. Pencatatan dan Pelaporan Harian.
g. Pemusnahan bagi yang kadaluarsa sesuai persyaratan.
9. Pengelolaan Relawan
Penanggung-jawab : Kabag Tata
Usaha. Tempat : Pos Relawan.
Prosedur :
a. Lakukan RHA untuk mengetahui jenis dan jumlah relawan.
b. Umumkan kebutuhan.
c. Seleksi ketat identitas sebagai anggota organisasi profesi.
d. Dokumentasikan data relawan.
e. Berikan name tag.
f. Berikan tugas dan kewajiban.
g. Antar dan perkenalkan pada tempat tugasnya.
h. Pastikan terdaftar pada daftar jaga unit tersebut
i. Buat daftar absen setiap shift.
j. Beri sertifikat setelah selesai melaksanakan tugas.
10. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Penanggung-jawab : Ka. Instalasi
ISRS. Tempat : Lingkungan RS.
Prosedur :
a. Pastikan pembuangan dan pemusnahan sampah dan limbah medis / nonmedis sesuai
ketentuan.
b. Catat dan laporkan pemakaian bahan bakar dan jumlah sampah medis yang dibakar serta
kualitas hasilnya.
c. Kontrol semua pipa dan alat pengolahan sampah dan limbah untuk menghindari
pencemaran.
d. Koordinasikan kebersihan ruangan dan pemisahan sampah medis dan non medis dengan
petugas ruangan.
11. Pengelolaan Donasi
Penanggung-jawab : Kasubag
Umum. Tempat : Pos Donasi.
Prosedur :
a. Catat asal, jumlah dan jenis donasi : Obat, makanan, barang, jasa,uang.
b. Catat tanggal kadaluarsa.
c. Distribusikan kepada pos yang bertanggung-jawab :
d. Obat dan bahan/alat habis pakai ke Instalasi Farmasi.
e. Makanan minuman ke Instalasi Gizi.
f. Uang ke Subag Mobilisasi Dana.
g. Line telepon, listrik ke IPS.
h. Laporkan rekapitulasi jumlah dan jenis donasi (yang masuk, didistribusikandan sisa)
pada Pos Komando.
i. Sumbangan langsung pada korban difasilitasi Karu atas pengetahuan Ketua Pelayanan
Managemen.
12. Pengelolaan Listrik, Telepon dan Air
Penanggung-jawab : Ka. IPS.
Tempat : Semua Unit RSUD SMC.
Prosedur :
a. Pastikan sistem berfungsi dan aman. Segera hidupkan genset darurat bila perlu.
b. Siapkan penambahan daya dan jaga stabilitas dan keamanannya.
c. Siapkan penambahan line telepon lokal maupun SLJJ.
d. Jaga kualitas air dan cegah pencemaran.
e. Koordinasi dengan Telkom, PLN, PDAM.
f. Distribusikan kearea yang membutuhkan.
g. Koordinasi dengan pemakai / ruangan dan penanggung-jawab area.
h. Monitoring rutin.
13. Pengelolaan Informasi
Penanggung-jawab : Kasubag
Umum. Tempat : Pos Informasi.
Prosedur :
a. Lengkapi data korban (nama, usia, alamat / asal negara) rawat jalan, rawat inap, evakuasi
/ transfer dan mati serta lengkapi dengan tindakan yang dilakukan.
b. Informasi diperbarui tiap 12 jam (jam 08.0 dan 20.00) pada dua hari pertama dan tiap 24
jam untuk hari-hari berikutnya (jam 08.00).
c. Tulis pada papan informasi di Pos Informasi.
d. Tiap lembar yang keluar ditanda-tangani Komandan Bencana dan diserahkan pada yang
membutuhkan oleh Penanggung-jawab Pos Informasi.
14. Jumpa Pers
Prosedur :
a. Dilaksanakan tiap hari jam 11.00. selama 5 hari pertama dan tiap dua haripada hari-
hari berikut bila perlu.
b. Pemberitahuan pada pers oleh Ka. Instalasi.
c. Siapkan informasi dari Pos Data dan konfirmasikan informasi yang akan disampaikan
kepada Komandan Rumah Sakit.
d. Jumpa pers dipimpin Komandan Rumah Sakit.
e. Dihadiri Komandan RS, Ketua Pelayanan Medis dan Ketua PelayananManagemen.
15. Pengelolaan Media
Prosedur :
a. Registrasi dan berikan Kartu Identitas bagi wartawan.
b. Semua informasi didapat dari Pos Informasi.
c. Koordinasi pengaturan dengan Satpam.
d. Peliputan hanya bagi media yang memiliki Kartu Identias
e. Peliputan langsung korban harus seizin korban yang bersangkutan.
16. Pengelolaan Rekam Medis
Penanggung-jawab : Ka. Instalasi Rekam
Medik. Tempat : Triase UGD.
Prosedur :
a. Siapkan formulir RM.
b. Pastikan semua korban sudah memiliki RM.
c. Registrasi pada sistem billing setelah penanganan emergensi.
17. Identifikasi Korban
Penanggung-jawab : Ka. Instalasi Rekam
Medis. Tempat : Triase IGD dan Pemulasaraan
Jenazah. Prosedur :
a. Pasang label ID pada lengan atas korban hidup ditriase atau korban matidikamar
jenazah.
b. Buatkan RM nya.
c. Pastikan semua korban sudah berlabel.
18. Pengelolaan tamu / pengunjung
Prosedur :
a. Semua kunjungan dicatat
b. Hubungi pejabat terkait sesuai jenis kunjungan. Tamu kenegaraan dalam dan luar negeri
serta tamu Gubernur diterima dan didampingi Komandan Rumah Sakit, Komandan
Bencana serta Ketua Pelayanan Managemen dan Ketua Pelayanan medis. Tamu dari
Partai Politik, LSM dan lain-lain diterima Komandan Bencana, Ketua Pelayanan
Managemen dan Ketua Pelayanan medis. Bila perlu hubungi Dewan Pengawas atau
pejabat terkait.
c. Siapkan ruangan transit dan kelengkapannya.
d. Siapkan data korban, kesiapan RS dan pelaksanaannya.
e. Koordinasi dengan Instalasi Satpam.
f. Koordinasi dengan Kabag Rumah Tangga dan Kabid Keperawatan.
g. Siapkan tim dokumentasi.
19. Pengelolaan Jenazah
Prosedur :
a. Registrasi dan identifikasi semua korban.
b. Identifikasi disertai penentuan sebab kematian bila diperlukan.
c. Identifikasi sesuai aturan DVI- Interpol.
d. Siapkan surat-surat untuk identifikasi, penyerahan pada keluarga,
pengeluaran jenazah dan sertfikat kematian.
e. Laporkan jumlah dan status jenazah kepada Ketua Pelayanan Medis dan Pos Pengolah
Data.
20. Transfer Korban ke Luar Rumah Sakit
Penanggung-jawab : Ketua Pelayanan
Medis. Tempat : IGD, Instalasi Perawatan.
Prosedur :
a. Persetujuan Medis, Persetujuan / Permintaan keluarga / Permintaan negara yang
bersangkutan. sebelum proses transfer.
b. Koordinasi dengan RS penerima.
c. Pasien dalam keadaan stabil dan siap untuk transfer.
d. Ambulans dengan standar transfer.
e. Hubungi fihak penerbangan.
f. Tim medis pendamping.
D. KEBIJAKAN DAN TATA KERJA
Sistem manajemen K3RS meliputi kegiatan penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan
rencana, pemantauan dan evaluasi kinerja, dan peninjauan serta peningkatan kinerja K3RS.
Pelaksanaan kegiatan K3RS yang wajib dilakukan di rumah sakit untuk meminimalisasi risiko
kecelakaan kerja meliputi kegiatan :
1. Manajemen risiko K3RS;
2. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
3. Pelayanan Kesehatan Kerja;
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Aspek Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
5. Pencegahan dan pengendalian kebakaran;
6. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja;
7. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja;
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana
RSUD SMC menerapkan SPO pengaktifan tombol darurat atau perintah evakuasi untuk
membimbing atau mengarahkan karyawan, pengunjung, dan pasien apabila dalam keadaan
darurat bencana (kebakaran, gempa bumi, anacman bom, ancaman bunuh diri dan lain
sebagainya)
RSUD SMC menerapkan SPO Code Red untuk kebakaran
E. FASILITAS
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua sistem utilitas
(sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan,
dan perbaikan sistem utilitas untuk menanggulangi bencana.
Penyediaan fasilitas yang memadai dan sesuai standar untuk pemenuhaan aspek
keselamaatan rumah sakit agar terhindar dari risiko kecelakaan atau cedera, penyakit akibat
kerja, mengurangi bahaya dan kematian. Adapun aspek keselamatan yang ada mencakup:
1. Keselamatan gedung/bangunan rumah sakit
a. Melakukan identifikasi risiko keselamatan pasien, staf serta pengunjung dari
kemungkinan insiden yang diakibatkan kondisi fasilitas gedung dan bangunan
meliputi: lantai, dinding, ventilasi, atap, langit – langit, kontruksi, pintu/jendela dan
jaringan instalasi listrik dan air.
b. Pengontrolan dan pengecekan kondisi bangunan dari aspek keselamatan
fasilitas gedung/ bangunan.
c. Melaksanakan pemeliharaan bangunan rumah sakit secara rutin, periodik
dan berkelanjutan.
d. Perbaikan terhadap setiap kerusakan yang ditemukan.
e. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan sesuai
ketentuan.
2. Keselamatan halaman dan lahan parkir
a. Pengadaan lahan parkir, marka dan sarana lalu lintas sesuai kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku.
b. Pengawasan halaman dan lahan parkir rumah sakit dari kehilangan, pengrusakan
dan pencurian kendaraan.
c. Penanaman tanaman peneduh dan penghijauan
3. Keselamatan peralatan rumah sakit.
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan alat kesehatan dan alat umum
b. Perbaikan setiap peralatan rumah sakit yang rusak.
c. Pencegahan terhadap kejadian kehilangan dan kerusakan
dan penyalahgunaan peralatan rumah sakit.
d. Pengadaan fasilitas untuk peralatan rumah sakit.
4. Pencegahan terhadap pencurian, tindak kekerasan dan penculikan
a. Identifikasi pengunjung rumah sakit
b. Pemasangan CCTV
c. Diklat pencegahan dan penanggulangan pencurian, tindak
kekerasan Fasilitas penanggulangan bencana kebakaran di RSUD SMC :
1. Data proteksi kebakaran pasif
a. Tombol Darurat

b. Petunjuk Jalur evakuasi

c. Tangga darurat
d. Pintu Daurat

2. Data proteksi kebakaran aktif


a. Sprinkler

b. Heat detector
c. Smoke detector

d. APAR

e. Hydrant
f. Pilar hydrant

g. Titik kumpul
BAB IV
RUMUSAN MASALAH

Dari penilaian Hazard and vulnerability analysis (HVA) yang memiliki nilai prioritas
tertinggi dalam risiko baik probabilitas maupun dampak adalah bahaya dari teknologi/alat yaitu
kegagalan fire springkler dengan nilai 94,44%.

Persentase Kategori
No. Jenis Kejadian
Risiko Bahaya
1 Kegagalan Fire Springkler 94,44% Alat
2 Gunung berapi 88,89% Alam
3 Gempa bumi 83,33% Alam
4 Kegagalan Fire Alarm 83,33% Alat
5 Kebakaran 77,78% Alam
6 Sambaran Petir 77,78% Alam
7 Kebocoran Gas Medis 77,78% Alat
8 Kegagalan Suplay Gas Medis 72,22% Alat
9 Kegagalan Vacuum medis (Suction) 72,22% Alat
10 Hujan angin 72,22% Alam
11 Kegagalan listrik 66,67% Alat
12 Kegagalan alat komunikasi 66,67% Alat
13 Kerusakan alat medik (rinci alat) 66,67% Alat
14 Kegagalan Sistem Informasi (Down Sistem) 55,56% Alat
15 Pencurian Barang 55,56% Manusia
16 Angin puting beliung 51,85% Alam
17 Kebocoran Gas LPG 48,15% Alat
18 Kerusakan bangunan 48,15% Alat

Dalam risk register resiko kebakaram di RSUD SMC fire springkle ini peringkat no 1, hal
ini disebabkan fire springkle di RSUD SMC tidak berfungsi dengan baik.
BAB V
IMPLEMENTASI

A. IMPLEMENTASI
Implementasi dari risk register resiko kebakaran yaitu :
1. Penyiapan Tim Siaga Bencana
2. Penjadwalan pemeliharaan APAR dan Hidrant

NO NO APAR UNIT AREA JENIS MERK BERAT MASA BERLAKU PEMERIKSA TGL PEMERIKSAAN KONDISI
1 AP005 Rekam Medis 1 Ruang admin RM Lt. 2 Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
2 AP006 Rekam Medis 2 Ruang Filling RM Lt.1 Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
3 AP010 Manajemen 1 Lorong Depan R.Direktur Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
4 AP012 Manajemen 3 Depan Bagian Pengadaan Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
5 AP013 Manajemen 4 Depan Ruang Pantry Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
6 AP020 Klinik B Atas Depan Klinik Bedah Mulut Lt.2 Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
7 AP021 Klinik B Bawah Depan Klinik Bedah Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
8 AP022 Klinik B Bawah Samping Klinik Bedah Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
9 AP023 Klinik B Bawah Depan klinik PKBRS Powder ABC Protect 6 05/07/23 SRI 15/04/23 B
10 AP024 Klinik Baru/Poli C Lorong Belakang Powder ABC Viking 3,5 05/07/23 SRI 15/04/23 B
11 AP025 Klinik Baru/Poli C Lorong Depan Poli Saraf Powder ABC Viking 3,5 05/07/23 SRI 15/04/23 B
12 AP029 Laboratorium Di Lorong Depan Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
13 AP031 Laboratorium Ruang PA Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
14 AP032 Gudang Alkes Di Dalam Gudang Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
15 AP033 Gudang Alkes Di dalam Gudang Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
16 AP034 Gudang Barang Di Dalam Gudang Powder ABC Protect 3 05/07/23 SRI 15/04/23 B
17 AP037 Admisi Depan Admisi Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
18 AP038 CSSD 1 Gudang Steril Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
19 AP043 Farmasi Ranap 1 Ruang Tunggu Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
20 AP046 Hemodialisa 1 Ruang Tunggu Powder ABC Pyramid 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
21 AP049 Bedah OK 2 Ruang Operasi 1 Powder ABC Pyramid 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
22 AP050 Bedah OK 3 Ruang Operasi 2 Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
23 AP058 ICU 3 Dapur Belakang Powder ABC Protect 5 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
24 AP068 Gas Medic Sentral 1 Ruang Pengisian 1 Powder ABC Pyramid 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
25 AP069 Gas Medic Sentral 2 Ruang Pengisian 2 Powder ABC Viking 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
26 AP071 Gas Medic Ruangan 1 Backup ICU Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
27 AP079 Pemulasaraan Jenazah 1 Lorong 1 Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
28 AP093 Gizi 2 Pengolahan 1 Powder ABC Protect 3 05/07/23 HERNI 15/04/23 B
29 AP100 Mudzalifah 2 Depan Nurse Station Powder ABC Protect 3 05/07/23 AMEL 15/04/23 B
30 AP102 Mudzalifah 4 Depan Mz 10 Powder ABC Protect 3 05/07/23 AMEL 15/04/23 B
31 AP108 Arafah 1 Ners Station Powder ABC Protect 3 05/07/23 AMEL 15/04/23 B
Dekat Hydrant (Pintu Masuk Powder ABC 05/07/23 AMEL 15/04/23 B
32 3,5
AP112 Arafah 5 Arafah) Protect
33 AP114 Uhud 2 Nurse Station Powder ABC Protect 3 05/07/23 AMEL 15/04/23 B
34 AP117 Madinah 2 Samping Pintu R. 06 Powder ABC Protect 3 05/07/23 AMEL 15/04/23 B
Powder ABC 25/03/23 AMEL 15/04/23 B
35 Depan TPS B3 Protect 3
AP132 TPS
05/07/23 AMEL 15/04/23 B
36 Ruang Pertemuan Powder ABC 3
AP134 Aula 1 Protect
3. Monitoring pemeliharaan APAR dan Hidrant
AP005 Rekam Medis 1 Ruang admin RM Lt. 2 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP006 Rekam Medis 2 Ruang Filling RM Lt.1 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP010 Manajemen 1 Lorong Depan R.Direktur Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP012 Manajemen 3 Depan Bagian Pengadaan Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP013 Manajemen 4 Depan Ruang Pantry Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP020 Klinik B Atas Depan Klinik Bedah Mulut Lt.2 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP021 Klinik B Bawah Depan Klinik Bedah Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP022 Klinik B Bawah Samping Klinik Bedah Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP023 Klinik B Bawah Depan klinik PKBRS Powder ABC Protect 6 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP024 Klinik Baru/Poli C Lorong Belakang Powder ABC Viking 3,5 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP025 Klinik Baru/Poli C Lorong Depan Poli Saraf Powder ABC Viking 3,5 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP029 Laboratorium Di Lorong Depan Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP031 Laboratorium Ruang PA Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 SRI 15/04/23 B
AP032 Gudang Alkes Di Dalam Gudang Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP033 Gudang Alkes Di dalam Gudang Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP034 Gudang Barang Di Dalam Gudang Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ SRI 15/04/23 B
AP037 Admisi Depan Admisi Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP038 CSSD 1 Gudang Steril Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP043 Farmasi Ranap 1 Ruang Tunggu Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP046 Hemodialisa 1 Ruang Tunggu Powder ABC Pyramid 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP049 Bedah OK 2 Ruang Operasi 1 Powder ABC Pyramid 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP050 Bedah OK 3 Ruang Operasi 2 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP058 ICU 3 Dapur Belakang Powder ABC Protect 5 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP068 Gas Medic Sentral 1 Ruang Pengisian 1 Powder ABC Pyramid 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP069 Gas Medic Sentral 2 Ruang Pengisian 2 Powder ABC Viking 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP071 Gas Medic Ruangan 1 Backup ICU Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP079 Pemulasaraan Jenazah 1 Lorong 1 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP093 Gizi 2 Pengolahan 1 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ HERNI 15/04/23 B
AP100 Mudzalifah 2 Depan Nurse Station Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B
AP102 Mudzalifah 4 Depan Mz 10 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B
AP108 Arafah 1 Ners Station Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B
Dekat Hydrant (Pintu Masuk Powder ABC B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B
3,5
AP112 Arafah 5 Arafah) Protect
AP114 Uhud 2 Nurse Station Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B
AP117 Madinah 2 Samping Pintu R. 06 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B
AP132 TPS Depan TPS B3 Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 25/03/23 √ AMEL 15/04/23 B
AP134 Aula 1 Ruang Pertemuan Powder ABC Protect 3 B B B B B B B B B B B 05/07/23 √ AMEL 15/04/23 B

4. Penambahan APAR dan Hidrant


5. Pelatihan Pemadaman Kebakaran Simulasi bencana kebakaran
Implentasi dari risk register resiko kebakaran : sistem proteksi kebakaran aktifnya tidak
berfungsi dengan baik terutama fire springkle
1. Pengajuan pemeriksaan atau uji Tera , uji fungsi fire springkler
B. PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN INTERNAL RUMAH SAKIT
1. Penanggung-jawab : PJ yang bertugas saat kejadian.
2. Prosedur :
a. Evakuasi korban ketempat aman.
b. Hubungi Satpam atau Operator telepon untuk menghubungi Dinas Kebakaran
dan SAR bahwa :
c. Ada kebakaran.
d. Lokasi kebakaran.
e. Nama pelapor.
3. Bila mungkin gunakan APAR, jangan mengambil
risiko. Ingat :
a. Setiap kebakaran harus dilaporkan.
b. Gunakan tangga, jangan lift, kecuali lift dengan kualifikasi kebakaran.
c. Matikan listrik area ybs, gunakan lampu emergensi.
d. Matikan mesin anestesi, suction, alat elektronik dan lain-lain.
e. Tidak panik.
f. Tempat lebih rendah memiliki udara lebih
bersih. Ketahui :
a. Tempat APAR dan cara pakai.
b. Nomor telepon PMK, Satpam, Operator.
c. Jalur evakuasi dan pintu darurat
d. Satu orang yang bisa mengambil keputusan dan mengetahuipenanganan bencana
pada tiap shift jaga.
e. Karu shift pagi / hari kerja dan Katim sore / malam mengkoordinasisaat bencana.
BAB VI
RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana tindak dalam pencegahan resiko kebakaran di RSUD SMC adalah :


1. Rumah sakit harus mematuhi persyaratan K3RS sesuai dengan peraturan perundang- undangan
yang berkaitan dengan bangunan, prasarana dan peralatan medis rumah sakit.
2. Simulasi penanganan bencana sekurang-kurangnya dilakukan setahun sekali misalnya seolah-
olah terjadi bencana kebakaran atau gempa bumi di RSUD SMC, atau bencan alain yang
mungkin dapat terjadi
3. Program ini diupayakan diperbaharui setiap tahun atau dikala terjadi perubahan kebijakan dari
departemen.
4. Latihan bencana RS : Minimal 1 kali setahun.Ket. : Pelaksana Pelatihan bisa oleh RS atau
bekerja-sama dengan pihak lain.
5. Monitoring pemeliharaan berkala, Pemeriksaan berkala dan pengujian berkala
6. Seluruh staf di rumah sakit dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan fasilitas rumah sakit, program keselamatan dan peran mereka
7. Rumah sakit perlu menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran
dan penyediaan sarana jalan keluar yang aman dari fasilitas sebagai respons terhadap kebakaran
dan keadaan darurat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

P3B-RS Depkes RI edisi I, 2008.


Pedoman Penanggulangan Bencana di RS Sanglah, 2008.
SPGDT Nasional, Depkes, Edisi 2006
Penyusunan Pedoman Perencanaan Bencana Rumah Sakit, Depkes,Desember
2008. Keith Conover, M.D. : Disaster Plans and the Incident Command System.
John E.P, MD. : Hosdip for Real World.
Lampiran Contoh Format dalam Perencanaan Format Hosdip Nasional,Depkes 31 Oktober 2008.
Wisconsin Departme nt of Health Services

Anda mungkin juga menyukai