Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAJAR :
DRS. I DEWA PUTU SUMANTRA,M.SI

KELAS : C12 (MANAJEMEN)

PUTU SYNTIA HERY PRATISANTI


(1932121011)

UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 

BAB I PEMBAHASAN     
      A.    Pengertian Bahasa......................................................................................
      B.    bagian – bagian bahasa..............................................................................
      C.    fungsi serta bagian bahasa.........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian bahasa

Pengertian bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi ujaran yang
digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.Bahasa
(berasal dari bahasa Sanskerta भाषा, Bhāṣā) adalah kapasitas khusus yang
ada pada manusia untuk dapat memperoleh serta menggunakan sistem
komunikasi yang kompleks, serta sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari
sistem tersebut.

Berikut ini adalah definisi bahasa menurut para ahli :

1) Menurut Gorys Keraf (1997), bahasa adalah alat komunikasi antara


anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
2) Menurut Felicia (2001), bahasa adalah alat yang digunakan untuk
berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan atau pun bahasa tulis.
3) Menurut Sunaryo (2000), bahasa di dalam struktur budaya ternyata
memiliki kedudukan, fungsi serta peran ganda, bahasa sendiri adalah
sebagai akar serta produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai
sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Menurut Owen, bahasa dapat didefinisikan sebagai kode yang diterima
secara sosial atau pun sistem konvensional untuk menyampaikan konsep
melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki serta kombinasi simbol-
simbol yang telah diatur oleh ketentuan.
5) Tarigan (1989) memberikan 2 definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah
suatu sistem yang sistematis, barang kali juga sistem generatif. Kedua,
bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau pun
simbol-simbol arbitrer.
6) Menurut Santoso (1990), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia secara sadar.
7) Menurut Mackey (1986), bahasa salah suatu bentuk serta bukan suatu
keadaan (Language may be Form and Not Matter) atau pun sesuatu
sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau suatu sistem dari sekian banyak
sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau pun suatu tatanan
dalam sistem-sistem.
8) Menurut Wibowo (2001), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna serta berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang mempunyai
sifat arbitrer serta konvensional, dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh
sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan serta pikiran.
9) Menurut Walija (1996), bahasa adalah komunikasi yang paling lengkap
dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan serta
suatu pendapat kepada orang lain.
10)Syamsuddin (1986) juga memberikan 2 definisi bahasa. Pertama, bahasa
merupakan alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan,
keinginan dan perbuatan-perbuatan, serta alat yang dipakai untuk
mempengaruhi dan kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari suatu
kepribadian entah itu yang baik maupun yang buruk, sebuah tanda yang
jelas dari keluarga serta bangsa dan tanda yang jelas dari budi
kemanusiaan.
11)Menurut Pengabean (1981), bahasa adalah suatu sistem yang
mengutarakan serta melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
12)Menurut Soejono (1983), bahasa adalah suatu sarana perhubungan
rohani yang teramat penting dalam hidup bersama.

1.2 bagian – bagian bahasa

Bila menjelaskan sistem komunikasi simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari
tiga bagian: isyarat, makna, dan sebuah kode yang menghubungkan isyarat dengan
maknanya. Kajian bagaimana isyarat dan makna digabungkan, digunakan dan
diinterpretasikan disebut dengan semiotik. Isyarat dapat dihasilkan dari suara,
gestur, huruf atau simbol, bergantung kepada apakah suatu bahasa diucapkan,
diisyaratkan atau ditulis, dan semuanya dapat digabungkan menjadi isyarat
kompleks seperti kata dan kalimat. Pada saat digunakan untuk berkomunikasi
sebuah isyarat disandikan dan dikirim oleh pengirim lewat sebuah kanal kepada
penerima yang akan menterjemahkannya (sebuah sinyal).

Beberapa properti yang membedakan bahasa manusia dengan sistem komunikasi


lainnya adalah: kesembarangan dari isyarat linguistik, yang berarti tidak adanya
koneksi yang terprediksi antara isyarat linguistik dan maknanya; dualitas dari sistem
linguistik, yang berarti struktur linguistik dibuat dengan menggabungkan elemen-
elemen menjadi struktur luas yang dapat dilihat dalam tingkatan, contohnya:
bagaimana suara membentuk kata dan kata membentuk kalimat; elemen-elemen
bahasa yang berlainan, yang berarti elemen pembentuk isyarat linguistik terbentu
dari unit yang berlainan, contohnya suara dan kata, yang dapat dibedakan satu
sama lain dan tersusun ulang dalam pola yang berbeda; dan produktivitas dari
sistem linguistik, yang berarti elemen linguistik yang terbatas dapat digabungkan
menjadi kombinasi yang tak terbatas secara teori.

Aturan mengenai isyarat mana yang dapat digabungkan membentuk kata dan
kalimat disebut dengan sintaks atau tatabahasa. Suatu makna yang terhubung
kesetiap isyarat-isyarat, kata-kata dan kalimat disebut dengan semantik. Pembagian
bahasa dalam suatu sistem isyarat dan makna yang terhubung tetapi berbeda dapat
dilihat kebelakang berdasarkan kajian linguistik dari de Saussure dan sekarang
digunakan hampir disemua bagian linguistik.

Semantik

Bahasa mengekspresikan makna dengan mengaitkan sebuah isyarat dengan


maknanya. Bahasa tersebut haruslah memiliki kosa kata isyarat yang berkaitan
dengan makna tertentu, isyarat Inggris dari “anjing” menandakan, misalnya, anggota
dari jenis Canis. Dalam sebuah bahasa, susunan dari isyarat yang berubah-ubah
yang terhubung kepada makna tertentu disebut dengan lexicon, dan sebuah isyarat
yang terhubung ke sebuah makna disebut dengan lexeme. Tidak semua makna
dalam sebuah bahasa direpresentasikan oleh satu kata, terkadang konsep semantik
terkandung dalam morfologi atau sintaks dari suatu bahasa dalam bentuk kategori
tatabahasa. Semua bahasa memiliki struktur semantik dari predikat sebuah struktur
yang mendasarkan sebuah properti, keadaan atau aksi yang memiliki nilai benar,
misalnya: ia bisa benar atau salah tentang sebuah entitas, contohnya: “[x [is y]]” atau
“[x [does y]].”

Suara dan symbol

Cara suatu bahasa diucapkan menggunakan suara untuk membentuk suatu makna
dikaji dalam fonologi. Kajian bagaimana manusia menghasilkan dan memaknakan
suara vokal disebut dengan fonetik. Dalam bahasa ucapan makna dikonstruksi bila
suara menjadi bagian dari sistem dimana beberapa suara dapat berkontribusi untuk
mengekspresikan suatu makna dan suara lainnya tidak. Dalam setiap bahasa yang
ada dari sekian banyak suara yang dapat dibuat oleh vokal manusia hanya sejumlah
suara yang berkontribusi dalam pembentukan makna.

Suara sebagai bagian dari sistem linguistik disebut dengan fonem. Semua bahasa
ucapan memiliki sedikitnya dua kategori fenom berbeda: harakat dan konsonan yang
dapat digabungkan menjadi suku kata. Selain segmen seperti harakat dan
konsonan, beberapa bahasa juga menggunakan suara dengan cara berbeda untuk
menyampaikan suatu makna. Banyak bahasa, misalnya, menggunakan penekanan,
aksen, durasi dan nada untuk membedakan makna. Karena fenomena seperti ini
bekerja diluar dari sebuah segmen mereka disebut dengan suprasegmental.

Aksara merepresentasikan suara dari perkataan manusia menggunakan simbol


visual. Alfabet latin (dan yang berbasis atau diturunkan darinya) adalah berbasiskan
representasi dari suatu suara, sehingga kata-kata terbentuk dari huruf-huruf yang
secara umum menandakan sebuah konsonan atau harakat dalam struktur dari kata.
Dalam naskah suku kata, seperti naskah Inuktitut, setiap isyarat merepresentasikan
seluruh suku kata. Dalam naskah logographic setiap isyarat merepresentasikan
seluruh kata. Karena semua bahasa memiliki jumlah kata yang sangat banyak, tidak
ada naskah logographic yang diketahui eksis. Untuk merepresentasikan suara dari
bahasa-bahasa di dunia dalam penulisan, linguis telah mengembangkan
International Phonetic Alphabet, dirancang untuk merepresentasikan semua suara
yang berbeda yang telah diketahui untuk membantu pemaknaan dalam bahasa
manusia.

Kategori Tatabahasa

Tatabahasa membantu menghasilkan makna dengan mengkodekan perbedaan


semantik dalam bentuk yang sistematik. Hasil yang terprediksi dari sistemisasi
tersebut membuat pengguna bahasa dapat menghasilkan dan memahami kata dan
makna baru dengan mengaplikasikan pengetahuannya mengenai kategori
gramatikal bahasa.

Bahasa-bahasa berbeda secara luas dalam apakah suatu kategori dikodekan lewat
penggunaan unit kategori atau leksikal. Namun, beberapa kategori sangat umum
sehingga hampir universal. Kategori universal itu termasuk pengkodean relasi
gramatikal dari peserta dan predikat secara tatabahasa berbeda antara relasinya
terhadap predikat, pengkodean dari relasi sementara dan spasial pada predikat, dan
sistem dari pelaku gramatikal mengatur acuan dan perbedaan antara pembicara dan
penerima dan tentang siapa yang mereka bicarakan.

Kelas-kelas kata

Bahasa mengelompokkan bagian-bagian dari pembicaraan menjadi kelas-kelas


bergantung kepada fungsi dan posisi relatif terhadap bagian lainnya. Semua bahasa,
misalnya, memiliki perbedaan mendasar antara sekelompok kata yang secara
prototipikal mengacu pada sesuatu dan konsep dan sekelompok kata yang secara
prototipikal mengacu pada aksi dan kejadian. Kelompok pertama, yang mengikutkan
kata seperti “anjing” dan “lagu”, biasanya disebut dengan kata benda. Kelompok
kedua, yang mengikutkan kata seperti “lari” dan “menyanyi”, disebut dengan kata
kerja. Kategori umum lainnya adalah Kata sifat, kata-kata yang menjelaskan properti
atau kualitas dari kata benda seperti “merah” atau “besar”.

Kelas-kelas kata juga memiliki fungsi berbeda dalam tatabahasa. Kata kerja
prototipikal digunakan untuk membentuk predikat, sementara kata benda digunakan
sebagai argumen dari predikat. Dalam kalimat seperti “Sally lari,” predikatnya adalah
“lari,” karena ia merupakan kata yang menandakan keadaan tertentu tentang
argumennya “Sally”. Beberapa kata kerja seperti “sumpah” bisa saja memerlukan
dua argumen, contohnya: “Sally menyumpahi John”. Predikat yang hanya
menggunakan satu argumen disebut dengan intransitif, dan predikat yang memakai
dua argumen disebut dengan transitif.
Banyak kelas-kelas lain yang ada di bahasa yang berbeda, seperti konjungsi yang
berguna untuk menggabungkan dua kalimat dan klausa yang memperkenalkan
sebuah kata benda.

Morfologi

Banyak bahasa menggunakan proses morfologi infleksi untuk merubah atau


mengembangkan makna dari kata-kata. Dalam beberapa bahasa kata terdiri dari
beberapa unit makna yang disebut morfem, kata bahasa Inggris “unexpected” dapat
dianalisa terdiri dari tiga morfem “un-“, “expect” dan “-ed”. Morfem dapat dikelaskan
berdasarkan apakah mereka akar dimana morfem yang lain terikat dengan afiks
ditambahkan, dan morfem terikat dapat dikelompokan berdasarkan posisinya dalam
relasi terhadap akarnya: prefiks lebih dulu dari akar, sufiks setelah akar dan infiks
dimasukkan diantara akar. Afiks bertujuan untuk merubah atau mengembangkan
makna dari akar. Beberapa bahasa mengganti makna dari kata dengan merubah
struktur fonologi dari kata, contohnya kata Inggris “run” dengan kata kerja masa
lampaunya adalah “ran”. Lebih lanjut morfologi membedakan antara proses infleksi
yang merubah atau mengembangkan kata, dan derivasi yang membuat kata baru
dari kata yang sudah ada contohnya kata Inggris “sing” yang dapat menjadi “singer”
dengan menambahkan morfem derivasi -er untuk mendapatkan kata benda dari kata
kerja. Bahasa-bahasa berbeda secara luas dalam seberapa banyak mereka
bergantung kepada morfologi beberapa bahasa, secara tradisional disebut dengan
bahasa polisintetik, menggunakan morfologi secara ekstensif, sehingga ia
mengekspresikan seluruh kalimat bahasa Inggris dalam satu kata. Contohnya kata
Greenlandic “oqaatiginerluppaa“” “Ia memburuk-burukan tentang dia” yang terdiri
dari akar ogaa dan enam sufiks.
Sintaks

Bahasa yang menggunakan infleksi untuk menyampaikan makna terkadang tidak


memiliki aturan kuat untuk urutan kata dalam suatu kalimat. Contohnya dalam latin
“dominus servos vituperabat” dan “servos vituperabat dominus” berarti “tuan
menyumpahi budak”, karena “servos” “budak” ada dalam kausa akusativ
memperlihatkan bahwa ia adalah objek dalam tatabahasa dari kalimat dan
“dominus” “tuan” ada dalam kausa nominatif memperlihatkan bahwa ia adalah
subjek. Bahasa lain, namun, menggunakan sedikit atau tanpa proses infleksi tapi
menggunakan urutan kata-kata dalam kaitannya satu sama lain untuk menghasilkan
makna. Contohnya dalam bahasa Inggris dua kalimat “budak-budak menyumpahi
tuannya” dan “tuan menyumpahi budak-budak” memiliki arti yang berbeda karena
aturan subjek dalam tatabahasa disandikan dengan kata benda berada di depan
kata kerja dan aturan objek disandikan dengan kata benda muncul setelah kata
kerja.
Maka sintaks, memiliki kaitan dengan urutan kata dalam kalimat, dan secara spesifik
bagaimana kalimat kompleks terstruktur dengan mengelompokkan kata-kata dalam
unit-unit, disebut dengan frasa, yang dapat menempati tempat berbeda dalam
struktur sintaktik yang luas. Dibawah ini adalah representasi grafik dari analisis
sintaktik dari kalimat “the cat sat on the mat”. Kalimat dianalisa terbagi oleh frasa
kata benda, kata kerja dan frasa preposisi; frasa preposisi terbagi lagi menjadi
preposisi dan frasa kata benda; dan frasa kata benda terdiri dari klausul dan kata
benda.(Sumber : Wikipedia Indonesia)

1.3 fungsi serta bagian bahasa

Fungsi utama bahasa :

1) sebagai Identitas Nasional.


2) sebagai Kebanggaan Bangsa.
3) sebagai alat komunikasi.
4) sebagai alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat
istiadat, dan Budaya.


 Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa
secara umum dan secara khusus.

A. Fungsi umum bahasa

 
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komusikasi dan sosial. Pada
dasarnya Bahasa sudah menyatu dalam kehidupan manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi .
Ide,keinginan,gagasan dll disampaikan lewat bahasa
Dalam literatur bahasa,

Dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah :


 Sebagai alat komunikasi.
 Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial
 Sebagai alat kontrol Sosial.
 Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan
diri.
1) Bahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan
dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan
akibat
yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar
menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif
karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain
sebagai
mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal
dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan
alat/media
bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal
dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan
bunyi seperti
tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
2) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi social.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa
yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang
akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan
teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara
dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu
bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri
dengan bangsa.
3) Sebagai alat kontrol Sosial.Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku,
serta tutur kata seseorang.
Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya
buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta
iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa
sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai
alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat
efektif untuk meredakan rasa marah kita.
4) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan
diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di
dalam hati dan pikiran kita.

Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:


 Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
 Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

B. Fungsi khusus Bahasa

Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah :

 Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.


 Mewujudkan Seni (Sastra).
 Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
 Mengeksploitasi IPTEK.

1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.Manusia adalah


makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan
makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan
bahasa formal dan non formal
2. Mewujudkan seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang
digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa
mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa
atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang
mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau
hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang
dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang
dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal
dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka
manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia
akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat
mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://bugururatna.wordpress.com/materi-2/kedudukan-dan-fungsi/

http://mahendraxacti.blogspot.com/2015/10/pengertian-bahasa-beserta-fungsi-
umum.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/060000069/bahasa--pengertian-fungsi-
dan-manfaatnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai