Anda di halaman 1dari 37

SALAM & BAHAGIA

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Damai Sejahtera, Om Swastyastu, Namo


Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu untuk kita semua di ruang virtual ini"
Paket Modul 3
Pemimpin Pembelajaran Dalam
Pengembagan Sekolah
Modul 3.1

Elaborasi Pemahaman
Pengambilan Keputusan sebagai
Pemimpin Pembelajaran
Pengembang Modul: Andri Nurcahyani dan Diah Samsiati Rajasa
Agenda Elaborasi Pemahaman

5 menit 25 menit 45 menit 15 menit

Komitmen & Konsep Inti & Refleksi Akhir


Perkenalan Refleksi awal
Diskusi Pertanyaan
- Dilema etika dan bujukan
moral
- 4 paradigma dilema etika
- 3 prinsip pengambil
keputusan
- 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan
Siti Luthfah, M. Pd
Founder Rumah Airakaz

S.Pd_Sampoerna University
M. Pd_UPI Bandung
Sitiluthfah@gmail.com
KOMITMEN BELAJAR

NYALAKAN MATIKAN HADIR HARGAI


KAMERA MIC SEUTUHNYA WAKTU
BERSAMA

MAKSIMALKAN GANGGUAN
BUAT KLIK RAISE TEKNIS ADALAH
KOLOM CHAT CATATAN HAND DI ZOOM HAL BIASA
SAAT INGIN DALAM SESI
BERTANYA DARING
“Kita yang memilih profesi sebagai pendidik berarti memilih untuk mengurusi
kehidupan, memilih untuk bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas
manusia, memilih untuk bertanggung jawab bagi kehidupan orang banyak.

Tak perlu gengsi, saling belajar, saling memberi masukan. Jadilah seperti air.
Teguh pendiriannya namun juga siap untuk menyesuaikan diri dalam
menjalani proses belajar yang dilalui.” (Itje Chodidjah, 2021)
Capaian Khusus Modul
● CGP dapat melakukan praktik pengambilan keputusan yang
berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran.
● CGP dapat mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang
dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; CGP mampu bersikap
reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.
● CGP dapat memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat
dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan
keputusan.
● CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan yang diambil dalam dilema etika; CGP bersikap reflektif, kritis,
dan kreatif dalam proses tersebut.
Pemahaman Inti

● Modul ini berfokus pada pengembangan keterampilan (skill) guru


dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
● Tidak ada benar atau salah pada jawaban atas berbagai kasus yang
ada, selama pengambilan keputusan didasarkan pada nilai-nilai
kebajikan universal, kepentingan murid, dan rasa tanggung jawab.
Pemahaman Inti
● Sekolah adalah ‘institusi moral’, yang dirancang untuk
mengajarkan norma-norma sosial.
● Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan
merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah
tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh
warga sekolah.
● Pendidik adalah teladan bagi murid untuk mewujudkan profil
pelajar Pancasila.
Pemahaman Inti
● Dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi
konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena
tidak ada keputusan yang mengakomodasi seluruh kepentingan
para pemangku kepentingan.
● Diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya, dan nilai-nilai yang
dianggap penting di sekolah, agar bisa menjadi acuan dalam
pengambilan keputusan.
Pemahaman Inti - Koneksi Antarmateri
● Keterampilan coaching akan membantu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat
berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan dengan
baik.
● Diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness),
pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social
awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship
skills) untuk mengambil keputusan.
● Diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara sadar penuh (mindful), sadar dengan berbagai pilihan dan
konsekuensi yang ada.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk
mencipta manusia menjadi beretika.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Beban dan amanah kepemimpinan adalah
mengimbangi semua prioritas yang
terpenting. Tugas saya dalam pendidikan
adalah melakukan yang terbaik. Apa yang
diinginkan kadang-kadang belum tentu itu
yang terbaik. Dan untuk membuat
perubahan, apalagi perubahan
transformasional, pasti ada kritik. Sebelum
mengambil keputusan, tanyakan, apakah
yang kita lakukan berdampak pada
peningkatan pembelajaran murid?
(Nadiem Makarim, 2020)
9 Keterampilan Kepemimpinan Pendukung
Pemimpin Pembelajaran

Pengetahuan Diri

Arahan Manajemen
yang Jelas Waktu dan
dan Tegas Kehidupan

Transisi Agen
Kepemimpinan Perubahan
dan Kepemimpinan
Perencanaan Pembelajaran
Suksesi
Budaya
Iklim
Komunitas Tujuan dan Usaha
Bersama

Pengaruh Komunikasi Pengambilan Keputusan


Persuasif Beretika Mike Rutherford, 2017
Konsep-konsep Utama Modul 3.1

Sekolah sebagai Institusi Moral Nilai-nilai Kebajikan Universal

1 2 3 4

Dilema Etika
atau Moral?
Bujukan
Apa saja hal-hal yang Bapak Ibu masih ingin
ketahui dari Modul Pengambilan Keputusan
sebagai Pemimpin Pembelajaran?
Dilema Etika atau Bujukan Moral?

Bujukan Moral Dilema Etika


Bujukan Moral
Ketika seseorang harus memilih dan
membuat keputusan antara benar
dan salah.

Dilema Etika:
Ketika seseorang harus memilih antara
2 opsi dimana kedua-duanya secara
moral benar, tetapi saling
bertentangan.

Ini adalah saat dimana kita harus


membuat keputusan antara benar
dan benar.
Pertanyaan-pertanyaan tentang Dilema Etika atau Bujukan Moral

● Bagaimana cara membedakan bujukan moral dan dilema etika?


● Dilema Etika dan Bujukan moral pasti ada dalam sebuah sistem
pendidikan saat ini. Sebenarnya siapakah yang paling dimintai
pertanggung jawaban terkait keputusan-keputusan dilema etika
dan bujukan moral tersebut?
● Dalam kasus yang termasuk bujukan moral (benar atau salah) hati
nurani ingin memilih yang benar tetapi sistem memaksa kita untuk
memilih yang salah, bagaimana cara kita agar bisa konsisten
memilih yang benar tanpa melawan sistem yang ada?
● Sikap apa yang paling tepat dan langsung bisa di ambil
seandainya hal dan peristiwa yang tengah dan sedang terjadi itu
adalah sebuah bujukan moral ?
● Bagaimana kita seharusnya menyikapi kasus bujukan moral
Keadilan
Kasihan

Paradigma
Dilema Etika
1. Individu lawan Masyarakat
- Pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana
individu ini juga menjadi bagiannya.
- Konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan
kelompok besar.
- ‘Individu’ di dalam paradigma ini tidak selalu berarti ‘satu orang’. Individu di sini juga dapat berarti
sebuah kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar.
- Seperti juga ‘kelompok’ dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat
berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah
kelompok keluarga, atau keluarga Anda.
- Dilema ini adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok
kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar.
- Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu
yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran
berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat?
- Guru juga seringkali menghadapi dilema individu lawan kelompok.
2. Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan
- Ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan
sepenuhnya.
- Memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang karena
berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata).
- Membuat pengecualian, mempertimbangkan kembali peraturan karena
kemurahan hati, kebaikan, dan kasih sayang.
- Kedua-duanya merupakan pilihan yang benar.
- Misalnya ada peraturan di rumah bahwa Anda harus ada di rumah pada saat
makan malam. Suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang
teman membutuhkan bantuan Anda. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan
lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari
melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan
malam, atau haruskah orang tua Anda membuat pengecualian?
3. Kebenaran lawan Kesetiaan
- Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan
berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain.
- Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta
atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu,
atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
- Pada jaman perang, tentara yang tertangkap kadang harus memilih
antara mengatakan yang sebenarnya kepada pihak musuh atau
tetap setia kepada teman tentara yang lain.
- Kita terkadang harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya
atau melindungi teman (saudara) yang dalam masalah.
4. Jangka Pendek lawan Jangka Panjang
- Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati.
- Kadang kita harus memilih antara yang terbaik untuk saat ini dan untuk
masa yang akan datang.
- Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari,
atau pada level yang lebih luas, misalnya pada isu-isu dunia secara
global, misalnya lingkungan hidup, misalnya penggunaan plastik yang
berdaya guna, namun limbah yang merusak lingkungan, dll.
- Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya: Mereka harus
memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan
seberapa banyak untuk ditabung nanti.
Pertanyaan-pertanyaan tentang 4 Paradigma Dilema Etika

1. Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma pada sebuah


pengambilan keputusan?
2. Dapatkah satu masalah menyangkut beberapa paradigma? Jika ya,
maka bagaimana penyelesaiannya?
3. Apakah ada paradigma selain 4 paradigma dilema etika dalam
pengambilan keputusan?
4. Bolehkah melibatkan pihak lain dalam membantu penyelesaian kasus
di luar suatu lokasi permasalahan? Misalnya permasalahan terjadi di
sekolah, namun kita meminta bantuan di rumah dengan anggota
keluarga kita?
5. Kriteria apa yang diperlukan untuk menentukan prinsip pengambilan
keputusan yang tepat?
Berbasis
Hasil Akhir

3 Prinsip Berbasis
Pengambilan Aturan
Keputusan

Berbasis
Rasa Peduli
Pertanyaan-pertanyaan tentang 3 Prinsip Pengambilan Keputusan

● Apakah dibenarkan ketika kita ingin mengambil keputusan, menggunakan lebih


dari satu prinsip dalam pengambilan keputusan ?
● Jelaskan dan berikan masing-masing contoh dari 3 Prinsip Pengambilan
Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
● Pada prinsip Rule Based-Thinking, kadang pengambilan keputusan tersebut
merugikan atau berdampak negatif pada sekelompok orang, karena peraturan
tersebut kadang ada kelemahan atau kesalahan, bagaimana prinsip ini bisa
digunakan untuk mengambil sebuah keputusan?
● Dalam pengambilan keputusan, bagaimana caranya memilih prinsip
pengambilan keputusan yang sesuai?
● Apakah dalam proses pengambilan keputusan harus menerapkan 3 prinsip?
● Apakah ada prinsip yang paling utama dari ketiga prinsip pengambilan
keputusan?
● Pada saat pengambilan keputusan, apakah hanya 1 prinsip yang kita gunakan
atau boleh lebih dari 1 prinsip?
9 Langkah Pengambilan
dan Pengujian Keputusan
• Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam
Uji Legal situasi tersebut?

• Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik


Uji Regulasi profesi dalam kasus tersebut?

• Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah


Uji Intuisi ada yang salah dalam situasi ini?

• Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda


Uji Publik dipublikasikan di halaman depan koran?

• Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil


Uji Idola oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Jika situasi gagal melalui salah satu uji tersebut, maka tidak perlu
melanjutkan pada langkah berikutnya, kemungkinan besar situasi tsb
adalah bujukan moral, bukan dilema etika.
9 Langkah Pengambilan
dan Pengujian Keputusan
Pertanyaan-pertanyaan tentang 9 Langkah Pengujian

1. Apakah semua tahapan tersebut harus dilakukan semua dalam


proses pengambilan keputusan?
2. Mengapa uji halaman depan koran/ publikasi diperlukan dalam
langkah pengambilan keputusan?
3. Mengapa disebut investigasi opsi trilemma?
4. Mohon penjelasan lebih lanjut mengenai 9 langkah pengambilan
keputusan bagian ‘Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling
bertentangan dalam situasi ini’. Apakah bagian ini sama halnya
dengan 4 paradigma pengambilan keputusan?
5. Jika menerapkan 9 langkah tersebut, apakah dapat dipastikan
bahwa keputusan yang diambil akan bisa mengakomodasi
semua pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah? Mengapa?
Pertanyaan-pertanyaan tentang Penerapan Dilema Etika dalam
Pengambilan Keputusan

● Dalam pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran yang melalui


4 Paradigma, 3 Prinsip, dan tahapan 9 Langkah, pada dilema etika,
apakah yang menjadi tolak ukur ketepatan pengambilan keputusan?
Agar tidak ada penyesalan karena ketidaktepatan pengambilan
keputusan di kemudian hari.
● Bagaimana bila keputusan yang sudah kita dapatkan lewat proses 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan, ternyata masih ada
pertentangan dengan pihak yang lebih tinggi dari kita atau para
pemangku kebijakan? Apa yang harus kita lakukan?
● Bagaimanakah cara mengambil keputusan dalam waktu yang singkat
dan keputusan yang kita ambil itu tepat? Apakah tetap memakai 9
tahap pengujian pengambilan keputusan?
Pertanyaan-pertanyaan tentang Kendala-kendala
dalam Pengambilan Keputusan?

Dalam situasi tertentu kadang sebagai guru kita tidak


diberikan pilihan untuk mengambil keputusan karena
tuntutan dari atasan atau pejabat di atasnya. Padahal
menurut saya apa yang terjadi merupakan masalah
dilema etika yang membutuhkan pengambilan
keputusan yang tepat. Bagaimana menghadapi hal
semacam ini?
Refleksi
● Bagaimana Modul 3.1 ini telah
membantu dan memperkaya
keterampilan Anda dalam pengambilan
keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran?

● Adakah yang berubah, atau adakah


hal-hal baru, atau pertanyaan-
pertanyaan lanjutan yang masih Anda
pikirkan setelah mempelajari modul ini?

● Untuk selanjutnya langkah-langkah apa


yang akan Anda terapkan dalam
pengambilan suatu keputusan yang
mengandung unsur dilema etika?
“Teruslah bertanya,
Teruslah Belajar, &
Teruslah Bermanfaat“
(Ibu Ita & Ibu Andri)

Terima kasih
salam & bahagia

Anda mungkin juga menyukai