Disusun oleh:
NIM: 210301024
Kelas/Semester: B/2
(IAIN) AMBON
2022/2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur kami sebagai penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah Subhanahu Wata’ala,yang senantiasa menganugrahkan akal dan kecerdasan dan nikmat
ilmu yang ada pada kami serta memberikan kepada kami kemudahan diatas segala kesulitan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun dalam bentuk yang
sederhana.Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wa Sallam beserta sahabat dan keluarga beliau tanpa terkecuali.
Muatan dan juga isi kandungan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh sebab
itu kami sebagai pemakalah sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun.Akhir
kata kami juga mengharapkan pula kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
teman-teman sekalian khususnya pada prodi Pendidikan Agama Islam dalam rangka
menambah wawasan pengetahuan dan pemikiran kita.
Terima Kasih.
Penulis
HALAMAN
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Sanad
B. Contoh Sanad dalam hadist
C. Klasifikasi hadist berdasarkan kwantitas sanadnya
D. Klasifikasi hadist berdasarkan kwalitas sanadnya
E. Pengertian Maqbul dan mardud hadist
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai upaya telah dilakukan oleh kalangan para ulama,para ahli hadist dan para
cendikiawan untuk meneliti dan menelaah tentang kehidupan,perilaku,sifat dan apapun dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya dengan meneliti secara
ucapan,perilaku,ikrar maupun sifat Nabi yang biasa disebut dengan Hadist.
Makalah yang kami buat ini adalah cuplikan dari kitab-kitab para cendikiawan tentang
ilmu Mustholahul Hadist. Dalam ringkasan ini kami berusaha menyampaikan dengan kalimat
yang singkat,tepat,dan Insyaa Allah baik dengan tujuan memudahkan pemahaman terhadap
ilmu mustholah ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui klasifikasi/pengelompokan
hadist berdasarkan sanad. Dan selain itu untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadist
Program Studi Pendidikan Agama Islam B Semester 2, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ambon.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sanad
Menurut bahasa pengertian sanad hadits yaitu sandaran atau tempat bersandar, sedangkan
menurut istilah yaitu sesuatu yang dapat dipercaya. Dari kalimat tersebut kita sudah bisa memahami,
bahwa rangkaian sanad adalah sesuatu yang terdiri dari orang-orang terpercaya sehingga
menghasilkan isi hadits yang shahih dan dapat diamalkan untuk mencapai ridho Allah Subhanahu
Wata’ala
Sanad menjadi sebuah jalan atau sandaran yang menghubungkan sebuah hadits hingga sampai
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Sanad juga dikenal dengan istilah mata rantai hadits,
setidaknya sebuah hadits shahih harus memiliki 6 rawi dalam sanadnya yaitu Nabi, sahabat Nabi,
tabi’in, tabiut tabi’in, ittiba tabiut tabi’in, dan terakhir di ahli hadits yang akan menyebar luaskan
hasilnya kepada umat Islam.
Ada beberapa istilah lain yang digunakan dalam ilmu hadits khususnya dalam bab sanad, yaitu
Isnad atau orang yang menerangkan urutan rangkaian sebuah sanad. Kemudian ada istilah Musnid,
yaitu orang yang menerangkan sanad suatu hadits kepada orang lain. Dan yang terakhir yaitu Musnad,
atau hadits yang diterangkan dengan menyebutkan sanad hingga sampai kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
، َع ْم ُرو بْنُ َخالِ ٍد َح َّدثَنَا،قَا َل: ث َح َّدثَنَا َ َأبِي،ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو ع َْن
ُ اللَّ ْي،يَ ِزي َد ع َْن،الخ ْي ِر ع َْن ِ َر
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َّ َِأ َّن َر ُجاًل َسَأ َل النَّب: َأيُّ اِإل ْسالَ ِم َخ ْيرٌ؟ قَا َل: َوتَ ْق َرُأ ال َّسالَ َم،ط ِع ُم الطَّ َعا َم
َ ي ْ ُت
Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari), ia berkata : Al
Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid), dari Yazid, dari Abu Al-Khair, dari Abdullah
bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa seorang lelaki bertanya pada Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam: “Manakah islam yang paling baik?” Beliau menjawab : “Memberikan makanan, dan
membaca salam pada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.”(HR. Bukhari)
Kita tidak perlu fokus pada isi haditsnya, karena yang akan dibahas adalah nama-nama yang
disebutkan dalam hadits tersebut, yang mana mereka adalah para perawi. Ada beberapa sanad yang
disebut yaitu Abul Khair, Umar bin Khalid, Al Laits, Yazid, Abul Khair, dan Abdullah bin Amr,
sehingga sampai kepada Rasulullah SAW, dan diriwayatkan oleh imam Bukhari.
Rangkaian tersebut memenuhi kriteria sanad yang tidak memiliki keterputusan, sehingga
haditsnya menjadi shahih dan dapat diimani. Jika sahabat muslim mengingat rangkaian sanad yang
disebutkan sebelumnya, yaitu dari Nabi hingga Ahli Hadits, maka nama-nama tersebut menempati
semua posisi dalam rangkaian sanad. Agar lebih jelas, mari simak selengkapnya berikut ini:
Hadits dimulai dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , kemudian sahabat Nabi:
Abdullah bin Amr, Tabi’in: Abu Al Khair, Tabiut Tabi’in: Yazid, Ittiba Tabiut Tabi’in: Al Laits dan
Umar bin Khalid, Ahli Hadits: imam Bukhari. Di sana tidak ada keterangan terputusnya sanad
ataupun kurangnya perawi, bahkan ahli haditsnya adalah imam Bukhari.