Anda di halaman 1dari 29

A.

PENGKAJIAN
a) Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : La Sena
2. Alamat dan telepon : Lorong Sepakat, Jl. A.H. Nasution Kel. Kambu /0852-
4154-4272
3. Pekerjaan kepala keluarga : Karyawan Swasta
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi keluarga :
IMUNISASI
JENIS KELAMIN

DPT POLIO
ANGGTOTA
KELUARGA

PEDIDIKAN

BCG CAMPAK HEPATITIS

KET
NO
NAMA

UMUR
HUB

I II III I II III IV I II III

1 Marlia
38 SMP -
P Anak
2 Wahyu
L Anak 16 SMA - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Reski
L Anak 15 SMP - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 M. Erlangga L Anak 6 TK - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Genogram :

Ketrangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
7. Tipe keluarga
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu
rumah terdapat ayah, ibu dan 3 orang anak

8. Suku bangsa:
Kepala kelurga merupakan suku Muna dan istri suku Tolaki, tidak
ada nilai yang dianut bertentangan dengan kesehatan

9. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mempunyai
pandangan yang sama dalam praktik agama

10. Status social ekonomi keluarga


Sumber penghasilan adalah dari kegiatan berdagang yang
dilakukan suami bersama istri serta gaji dari suami menjadi karyawan
swasta, yaitu sekitar ± Rp.6.000.000,-/bulan. Pengeluaran perbulan untuk
keperluan makan sekitar ± Rp.2.000.000,- dan sisanya untuk keperluan
lain-lain seperti membayar listrik, kebutuhan anak-anak sekolah serta
ditabung

11. Aktifitas rekreasi keluarga


Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai-
santai, nonton TV atau digunakan untuk membicarakan masalah keluarga.
Setiap perayaan hari raya dan tahun baru semua anggota keluarga
menggunakan waktu liburnya untuk rekreasi ke pantai.

b) Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan
remaja dimana anak tertua yang tinggal menetap di rumah adalah anak
laki-laki Tn. S yang berusia 16 Tahun. Adapun tugas keluarga pada tahap
ini antara lain : Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,
mempertahankan keintiman pasangan, memberikan kebebasan yang
seimbang dengan tanggung jawab ,mengingat remaja sudah bertambah
dewasa dan meningkatnya otonominya, mempertahankan komunikasi
terbuka anatara anak dan orang tua, hidari perdebatan dan
permusuhan ,membantu orang tua memasuki masa tua, membantu anak
untuk mandiri di masyarakat, penataan kembali peran dan kegiatan rumah
tangga.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tidak ada tahap perkembangan keluarga saat ini yang belum
terpenuhi. Namun tugas yang belum dicapai saat ini adalah
mempertahankan komunikasi yang terbuka antar anak dan orang tua,
kurangnya perubahan sistem peran dan kegiatan rumah tangga.
3. Riwayat keluarga inti
Menurut Tn. S riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu
Nyonya “M” dalam keadaan kurang sehat. Ny “M” mengatakan memiliki
riawayat gastritis. Saat ini Ny “M” mengeluh nyeri uluh hati dan mual
muntah. Sedangkan Tn “S” sendiri saat ini sehat alergi ,tidak pernah
mengalami penyakit serius. Anak “W” keadaannya sehat, anak “R” dan
anak “E” juga keadaannya sehat. Imunisasi saat balita lengkap semua
dengan memanfaatkan fasiltas kesehatan posyandu yang ada di kelurahan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


a. Riwayat keluarga dari Tn. S : Bapak dari Tn. S meninggal 2 tahun
yang lalu karena Hipertensi. Ibu Tn. S saat ini hipertensi dan
sekarang tinggal sendiri di kelurahan yang sama dengan Tn. S
b. Riwayat keluarga dari pihak Ny. M istri bapak Tn. S : Bapak dari
Ny. M sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu karena gangguan
fungsi ginjal dan Ibu Ny. M sehat tinggal bersama kakak Ny. M
c) Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri. Rumah
bapak “S” termasuk tipe rumah permanen dengan ukuran ± 8x10 M,
dengan dinding seluruhnya dari batako dan lantai porselen. Terdiri dari 2
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 1 WC.
a. Luas bangunan rumah dan pekarangan
Luas bangunan rumah ± 8 x 10 meter, sedangkan
pekarangan 9x15 M
b. Jenis bangunan rumah
Jenis bangunan rumah bapak S adalah permanen.
c. Pencahayaan dan Ventilasi
Pada siang hari sinar matahari hanya sedikit masuk ke
dalam rumah dan kamar. Malam harinya menggunakan lampu
neon besar untuk ruangan yang besar,ruang tamu. Sedangkan
kamar dan ruangan kecil lainnya menggunakan lampu kecil.
Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu terang dan
juga redup. Untuk ventilasi setiap ruangan memiliki 1 ventilasi
dengan rongga yang kecil untuk sirkulasi udara. Kamar bapak S
dan istri mempunyai 1 jendela dan sering dibuka. Khusus pada
WC sinar matahari tidak dapat masuk.
d. Penataan alat dan perabot
Penataan alat - alat dan perabotan rumah tangga dalam rumah
bapak “S” terlihat tersusun dengan rapi.
e. Sumber air dan air minum
Untuk mencuci pakaian, baju, alat - alat rumah tangga, dan
mandi keluarga menggunakan air yang berasal dari sumur bor
yang terletak ±100 M. Untuk masak dan mencuci bahan - bahan
makanan menggunakan air sumur bor .Untuk minumnya juga
menggunakan air sumur yang telah dimasak terlebih dahulu.
f. Saluran pembuangan (WC dan septik tank)
g. Rumah keluarga bapak S menggunakan WC leher angsa dan
pembuangan melalui septik tank.
h. Pengelolaan sampah
Sampah - sampah non organik yang ada dikumpul dalam
kantong kresek dan nantinya dibuang ke tempat pembuangan
belakang rumah, untuk sampah-sampah organiknya biasanya
hanya dibuang di saluran pembuangan limbah belakang rumah
lalu dibakar.
i. Kebersihan lingkungan rumah
Kebersihan lingkungan rumah bapak S cukup bersih dan
terjaga.
2. Denah rumah
Denah Rumah

Kamar Dapur
Mandi

T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r
10 m
a
s
Ruang Ruang Warung

Tidur Tamu

Teras

3. Karateristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga sebelah kiri dan kanan Tn. S akrab dengan keluarga
bapak “S” karena memiliki warung sembako depan rumah dan berdagang
pecah belah untuk dicicilkan kepada tetangga-tetangganya.

4. Mobilitas geografis Keluarga


Saat ini keluarga Bp. S sudah tinggal menetap di rumah yang
sekarang selama 19 tahun dan tidak berniat untuk pindah. Bp.S sendiri
sudah tinggal di rumah tersebut sejak Bp. S lahir. Keluarga bapak S jarang
berpergian jauh, dan berencana akan menetap.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Bp. S selalu menekankan pada Ibu M supaya mengikuti acara yang
diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian, arisan RT/RW dan kegiatan
lainnya. Apabila ada waktu luang Ibu M mengajak anaknya bermain ke
tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada konflik
antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis).
Anak-anak bapak S jarang (suka membolos) dalam mengikuti
pengajian. Ibu M juga bersosialisasi dengan tetangga di kanan, kiri dan
depan rumahnya. An. W berteman dengan beberapa teman seusianya,
sering nongkrong bersama , bermain ke warnet dan rental PS dan jalan-
jalan dengan menggunakan motor

6. Sistem pendukung keluarga


Menurut bapak S, istrinya yang berdagang mencicilkan barang
sudah sangat meringankan beban mereka dan bisa ditabung.
d) Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga


Bapak S mengatakan bahwa komunikasi dengan keluarganya
menekankan keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, bapak S
mendiskusikan bersama ibu M. Waktu yang biasanya digunakan untuk
komunikasi pada saat santai yaitu malam hari dan waktu makan bersama
dengan anggota keluarga. Namun An. W mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada
orang tua ataupun keluarganya yang lain. Bp. S sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada anaknya serta bapak S cuek dan keras
kepada anak-anaknya sehingga An. W segan untuk terbuka bahkan cerita
biasa.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. S sebagai kepala
keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ibu M punya
pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat
membeli keperluan rumah tangga dan mengatur posisi perabotan rumah
tangga. Terkadang Ibu M juga berinisiatif sendiri untuk membawa
anaknya ke pelayanan kesehatan, bila ada yang sakit dan tidak bisa
sembuh dengan mengkonsumsi obat warung.
1. Struktur Peran :
a) Bp. S
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari
nafkah untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.
b) Ibu R
Bapak S mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan
kepada ibunya. Sebagai istri Bp. S, sebagai ibu rumah tangga dan
juga membuka usaha warung sembako di rumah dan berdagang
pecah belah dan elektronik untuk dicicilkan

c) An. W
An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya. Ibu M mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan
nilainya pas-pasan. Ibu M mengatakan tidak pernah membantu
aktivitas belajar anaknya di rumah.
d) An. R
Sebagai anak ke dua Bp. S dan Ibu M yang pada tahun ini akan
naik kela 3 SMP. An. R juga berperan sebagai adik dari An. W
dan kakak dari An. E
e) An. E
Sebagai anak ketiga sekaligus bungsu Bp. S dan Ibu M juga
berperan sebagai adik dari kedua orang kakaknya yaitu An. W
dan An. R.

3. Struktur peran (formal dan informal)


a. Formal : Bp. S mengatakan jika dirinya bertanggung jawab sebagai
kepala rumah tangga dan melakukan perannya sesuai dengan posisinya
yaitu sebagai kepala keluarga. Ibu. M juga menjalankan perannya
sebagai ibu rumah tangga begitupula An. W, An. R dan An. E
menjalankan perannya sebagai anak.
b. Informal : Bp. S mengatakan istri dan anak-anaknya selalu
menghormati dan menghargainya sebagai kepala keluarga.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. S adalah sesuai dengan
nilai-nilai ajaran Islam dan tidak terpengaruh oleh norma budaya.
Penerimaan keluarga terhadap perawat sangat baik, setiap masalah yang
ada diutarakan dan menerima kehadiran perawat

e. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif :
Keluarga bapak S sangat harmonis, rukun dan tentram. Semua
keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau
ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan
hal yang sama yaitu keadaan sakit atau ditimpa musibah

2. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan
baik. Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi
keluarga Bp. S tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan.
Keluarga mampu mengenal dengan baik masalah kesehatan yang
dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu bapak S dengan alergi
lombok dan Ibu M memiliki riwayat gastritis. Hal ini dibuktikan
dengan bahwa bapak S dan istrinya mampu menyebutkan penyakit
yang dialaminya dan anak-anaknya selama ini
b. Mengambil keputusan terhadap tindakan kesehatan
Tidak semua anggota keluarga mampu mengambil keputusan terhadap
tindakan kesehatan pada dirinya masing-masing,seperti An. R yang
merasa dirinya mengalami masalah kesehatan dengan batuk berdahak
± 1 minggu tidak memutuskan untuk membeli obat warung atau
memeriksakannya ke Puskesmas Poasia.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit
dirumah jika hanya demam biasa atau batuk biasa seperti
menggunakan kompres saat demam dan banyak minum air putih
hangat saat batuk. Untuk merawat An W, keluarga mengatakan
kurang mengetahui cara untuk merawat An. W.
d. Memodifikasi dan memelihara lingkungan
Lingkungan rumah bapak S sudah cukup bersih bebas dari
sampah,namun ventilasi dan jendela pada rumah bapak S sedikit
sehingga cahaya matahari tidak masuk dan pertukaran udara juga
kurang baik
e. Menggunakan fasilitas kesehataan
Apabila sakitnya sudah tidak bisa diatasi bapak S dan keluarga
berobat ke puskesmas terdekat
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh bapak S adalah 3 orang, Jarak
umur anak pertama yaitu An. W dan An. R adalah 1 tahun. Sedangkan
jarak umur antara anak kedua dan anak ketiga adalah 9 tahun. Ibu “M”
menggunakan pil KB sudah 6 tahun. Tetapi bapak “S” mengtatakan ada
keinginan untuk menambah anak perempuan sebanyak 3 orang. Dan
jadwal menstruasi ibu “ M “ adalah setiap tanggal 27

5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang mampu hal ini dapat
dilihat dari penghasilan tiap bulan sekitar Rp.6.000.000/perbulan. Dalam
pemenuhan sandang, pangan dan papan keluarga bapak S mampu
memenuhinya serta bisa disisihkan untuk di tabung.
f) Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Bp. S mencemaskan keadaan Ny. M yang memiliki
riwayat gastritis yang sering kambuh tiba-tiba dan tidak ada orang dalam
rumah.

2. Stressor Jangka Panjang :


Ny. M mengeluhkan ketiga anaknya semua laki-laki yang tumbuh
semakin dewasa, dan takut jangan sampai suatu saat nanti anak-anaknya
tidak sukses dan tidak memperhatikan orang tuanya

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/stressor


Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar
dari masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau
setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan meminta bantuan
dari orang terdekat dan selalu berdoa meminta kemudahan kepada Allah

4. Strategi Koping yang Digunakan


Bapak S mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang
terjadi kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi
masalah yang ada.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak ada.
g) Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)

1 Bp. S
130/90 86 21 36,7 68 167
(42 tahun)

Keluhan/ Alergi pada bagian mata kaki karena makan lombok


RPS

Riwayat Bp. S mengatakan jarang sakit hanya


penyakit
dahulu

Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan,reaksi cahaya +/+,
konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikterik

Mulut dan Hidung :


Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.df
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.

Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen :
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit
lainnya (tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba
lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, bising usus terdengar 30x/menit.

Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan
otot : 5 5 5 5

Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, terdapat lesi
pada bagian kulit mata kaki, sensitifitas terhadap benda
tumpul dan tajam baik.

TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)

2 Ibu. M
110/70 82 22 36,8 58 154
(38 tahun)

Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, reaksi cahaya +/+,
konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikterik.

Mulut dan Hidung :


Bibir simetris, mukosa kering, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.

Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya (tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba
lemas, nyeri uluh hati, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba.

Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan
otot : 5 5
5 5

Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,
elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik.

TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)

3 An. W
120/80 88 20 36,5 51 165
(16 tahun)

Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan Hidung :


Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.

Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler
dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya (tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba
lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, bising usus terdengar 9x/menit.

Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan
otot : 5 5 5 5

Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.

TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)

4 An. R
110/80 91 21 36,8 36 139
(15 tahun)

Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan Hidung :


Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Telinga :

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.

Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya (tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba
lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan
otot : 5 5

Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,
elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik.

TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)

5 An. E
92 22 36,9 31 134
(6 tahun)

Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan Hidung :


Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Telinga :

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.

Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya (tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba
lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, bising usus terdengar 8x/menit.

Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan
otot : 5 5

5 5

Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.

Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik :


Bp. S :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan pada
pemerikasaan fisiknya, Bp. S mengeluhkan luka akibat alergi yang di kakinya
bapak S tidak merokok, aktif berkegiatan, ada riwayat hipertensi
Ibu M :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Ibu R mengeluhkan nyeri uluh
hatinya dan mual muntah, tidak merokok, aktif berkegiatan, tidak ada riwayat
penyakit keturunan dan memiliki riwayat gastritis
An. W :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh seimbang,
tidak meiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.
An. R :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh seimbang,
tidak meiliki keluhan penyakit, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.
An. E
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh kurus,
tidak meiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.

h) Harapan Keluarga
Harapan bapak S adalah semua anggota keluarganya selalu diberi
kesehatan dan selalu dilimpahkan rezeky oleh Allah SWT serta anak-anaknya
dapat menjadi kebanggaaan keluarga dan sukses dunia akhirat.
Harapan bapak S untuk pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan
adalah pelayanan yang baik dan ramah, jujur dan ikhlas dalam memberikan
tindakan dan untuk peralatannya perlu dilengkapi.
B. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem

1. DS : Helibacter pylori Nyeri Akut

- Ny. R mengatakan nyeri Infeksi mukosa lambung


pada uluh hati
Gangguan difus barrier
- Ny. R mengatakan
mukosa
memiliki riwayat gastritis
sejak remaja Peningkatan asam
DO : lambung
- Ny. R tampak meringis
Iritasi mukosa lambung
kesakitan dengan
memegang bagian uluh Peradangan mukosa
hati lambung
- Ny. R nampak lemas
Nyeri akut
- P : Peningkatan asam
lambung
- Q : Seperti ditusuk-tusuk
- R : Uluh hati
- S : 5 (sedang)
- T : Hilang timbul
- TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36,80C
N : 82x/m
R : 22x/m
2. DS : Peradangan mukosa Resiko
lambung kekurangan
- Ny. R mengatakan mual
volume cairan
- Ny. R mengatakan Hipotalamus
muntah 3 kali sejak pagi
Aktivitas lambung
- Ny. R mengatakan tidak
meningkat
mau makan
Asam lambung
DO :
meningkat
- Ny. R tampak mual
Kontraksi otot lambung
- Ny. R tampak muntah
- Ny. R tampak lemas Anoreksia, mual,muntah
- Mukosa bibir Ny.R
Masukan cairan tidak
nampak kering
adekuat
- TTV
TD : 110/70 mmHg Resiko
S : 36,80C ketidakseimbangan
N : 82x/m elektrolit
R : 22x/m
3. DS : Helibacter pylori Ansietas

- Ny. R mengatakan sering Infeksi mukosa lambung


merasa cemas
Gangguan difus barrier
- Ny. R mengatakan
mukosa
jantungnya sering
berdebar-debar Peningkatan asam
- Ny. R mengatakan sering lambung
merasa takut dengan
Iritasi mukosa lambung
keluhannya yang muncul
tiba-tiba Peradangan mukosa
lambung
DO :
Ansietas
- Ny.R tampak cemas
- Ny. R tampak pucat
- TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36,80C
N : 82x/m
R : 22x/m

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai klien
mengatakan nyeri uluh hati dengan sakala nyei 5
2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairan ditandai mual dan muntah 3 kali
3. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
ditandai klien mengatakan cemas dengan kondisinya dan tampak gelisah
D. INTERVENSI

No Standar Intervensi
Diagnosa Standar Luaran Keperawatan
Keperawatan Indonesia
Keperawatan Indonesia (SLKI)
(SIKI)

1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)


berhubungan keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi lokasi,
dengan agen cedera diharapkan nyeri akut teratasi dengan karakteristik,durasi,frekuensi,
biologis ditandai Kriteria Hasil : kualitas,intensitas nyeri
klien mengatakan 1. Tingkat Nyeri (L.08066) - Identifikasi skala nyeri
nyeri uluh hati Keluhan nyeri 1 5 - Identifikasi respon nyeri non
dengan sakala nyeri Meringis 1 5 verbal
5 - Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualias hidup
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
Kmpres air hangat
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan tekhnik relaksasi
nafas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan (I.03098)
ketidakseimbangan keperawatan selama 1x24 jam - Monitor status hidrasi
elektrolit diharapkan resiko ketidakseimbangan - Berikan asupan caran sesuai
berhubungan dengan elekrolit teratasi dengan Kriteria Hasil : kebutuhan
ketidakseimbangan - Berikan cairan intravena bila
cairan ditandai mual Asupan cairan 1 5 perlu
dan muntah 3 kali - Anjurkan minum air hangat
Kelembaban membran mukosa 1 5
- Anjurkan untuk makan dalam
Asupan makanan 1 5 porsi sedikit tapi sering

1. Keseimbangan Cairan (L.03020)

3. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)


berhubungan keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi saat tingkat
dengan diharapkan nyeri akut teratasi dengan ansietas berubah
kekhawatiran Verbalisasi kebingungan 1 5 - Identifikasi kemampuan
mengalami Verbalisasi khawatir akibat mengambil keputusan
1 5
kegagalan ditandai kondisi yang dihadapi - Monitor tanda-tanda ansietas
klien mengatakan Perilaku gelisah - Ciptakan suasana terapeutik
1 5
cemas dengan untuk menumbuhkan
Kriteria Hasil :
kondisinya dan kepercayaan
1. Tingkat Ansietas (L.09093)
tampak gelisah - Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan
- Pahami situasi yang membuat
ansietas
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
- Latih tekhnik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai