Anda di halaman 1dari 11

TURUNNYA WAHYU AL-QUR’AN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Qur’an

Disusun oleh kelompok :

Muhammad Iqbal Al Faruq 07040520087

Hilaliyah Islamiyah A 07010520008

Muhammad Fathullah Husaini 07040520086

Jamilatus Zahroh 07020520042

Mochammad Bima Rizky Ramadhani 07020520046

Fara Nadifah 07040520080

Dosen Pengampu:
Muhammad Syarief

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
PRODI ILMU HADITS 2020

i|Pewahyuan Alqur’an
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah serta Inayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Turunnya Wahyu Al-Qur’an
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Study Qur’an.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Muhammad Syarief selaku dosen
pengampu mata kuliah Study Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Karena dalam
penyusunan makalah ini tentu terdapat kesalahan dan kekurangan sebab terbatasnya kemampuan
tim penyusun. Semoga dalam tersusun-Nya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, maka
dari itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tim penyusun
Surabaya, 03 Desember 2020

2|Pewahyuan Alqur’an
Daftar isi
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6

A. Pengertian Nuzulul Quran..........................................................................................6


B. Proses Penurunan Al qur’an ......................................................................................7
C. Ayat yang Turunnya Berulang Kali...........................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

3|Pewahyuan Alqur’an
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidaklah tersembunyi bagi segala sesuatu di alam ada kadarnya. Seorang ahli sejarah
haruslah menggali akan sebuah penemuan atau yang menurutnya saksi atas kejadian yang
pernah berlalu, karena tidak dapat dipungkiri segala sesuatu pasti memiliki sabab musabab
dan harus diketahui sebab sebabnya serta pendorong agar mengetahui hakikat yang terjadi
sebenaranya, bukan sejarah saja yang memerlukan hal demikian, ilmu-ilmu tabi’at, ilmu-ilmu
kemasyarakatan dan kebudayaan serta kesusastraan juga memerlukan sebab dan musabab.

Turunnya AlQur’an merupakan suatu kejadian yang sangat mengagetkan sekaligus


menggembirakan hati Rasulullah SAW. Sebagaimana turunnya Surat Al-‘alaq(ayat:1-5),
Nabi Muhammad SAW dalam menerimanya sangatlah berat karena karena diturunkan lewat
perantara malaikat jibril sesosok yang membuat Nabi SAW ketakutan. Saat malaikat jibril
menyampaikan wahyu tersebut, Rasullullah juga merasa keberatan karena tidak bisa
melaksakan apa yang diperintah malaikat jibril. Tetapi setelah berkali-kali malaikat jibril
mengulang akhirnya Rasullah SAW dapat menerimanya. Begitupun saat menerima ayat-ayat
yang lain, Rasulullah selalu merasa ketakutan dengan segala sesuatu yang mengiringi ayat-
ayat tersebut.

Begitu sulitnya Rasulullah dalam menerima wahyu membuktikan kalau peristiwa


turunnya Al Qur’an merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa dan juga merupakan
suatu . Dengan turunnya Al Qur’an berarti banyak hal yang perlu dikaji lebih mendalam lagi,
baik dari segi sebab-sebab turunnya atau yang sering disebut Asbabun Nuzul maupun proses
turunnya Al Qur’an itu sendiri.
Dalam Makalah ini pembahasannya hanya terkait tentang proses turunnya Al Qur’an saja
atau yang sering disebut ilmu nuzulul Qur’an.

4|Pewahyuan Alqur’an
1.2Rumusan Masalah

1.Bagaimana proses diturunkannya Alquran?

2. Bagaimana tahapan diturunkannya Alquran?

3.Bagaimana penjelasan ayat yang diturunkan beberapa kali didalam Alquran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses diturunkannya Alquran secara terperinci beserta tahapan tahapannya

2. Mengetahui ayat ayat yang diulang ulang didalam Alquran

5|Pewahyuan Alqur’an
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nuzulul Quran

Secara etimologis, ‫ ( النزول‬turun ) berarti‫( واالوي به الحلول في مكان‬menempati suatu tempat);


orang arab mengatakan ‫( نزل االميرالمدين‬pangeran itu bertempat tinggal di kota)

Dalam bentuk muta'addi ‫ ( االنزال‬menurunkan ) berarti‫( الغير في مكان واواءه به االحالل‬menempatkan


sesuatu pada suatu tempat )

seperti dalam firman Allah SWT:

Dan berdo`alah:

‫*و قُل َرب انزلني منزال مباركا وانت خيرالمنزلين‬


َ

“Ya Tuhanku tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik
Yang memberi tempat.”Q.S. Al-Mu’minûn 23:29). 1

Dalam arti lain ‫النزول‬adalah (meluncurnya sesuatu dari atas ke bawah) , seperti dalam kalimat ‫نزل‬
‫ ( فالن من الجبل‬fulan turun dari gunung ) dalam bentuk muta'addi ‫( االنزال‬menurunkan) ‫تحريك الشيء‬
‫ ( من علو الى سفل‬mendorong sesuatu dari atas ke bawah). seperti dalam firman Allah SWT:

* ‫* ماء السماء من وأنزل‬

(dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit..-Q.S. Al-Baqarah 2:22). Pengertian etimologis di
atas bersifat tempat (makâniyah) dan fisik (jismiyah) sehingga tidak tepat digunakan untuk
turunnya Al-Qur’an, karena Al-Qur’an yang diturunkan bukanlah sesuatu yang bersifat jismiyah
sehingga memerlukan tempat atau turun dari atas ke bawah. Jadi nuzul Al-Qur’an haruslah
dipahami secara majâzi (metaforis), bukan hakiki, yaitu menampakkan atau memberitahukan
atau memahamkan.

Dengan pemahaman secara metaforis tersebut nuzul Al-Qur’an berarti peroses penampakan,
pemberitahuan dan pemahaman Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Secara terminologis
yang dimaksud dengan nuzul Al-Qur’an adalah cara dan fase turunnya Al-Qur’an dari Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Seperti disebutkan dalam kitab-kitab Ulum Al-Qur’an,
bahwa sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an terlebih dahulu

6|Pewahyuan Alqur’an
diturunkan Allah SWT ke Lauh Mahfûzh. Kemudian dari Lauh Mahfûzh diturunkan ke Baitul
‘Izzah di langit dunia. Barulah dariBaitul ‘Izzah itu Al-Qur’an diturunkan melalui perantaraan
Malaikat Jibril AS secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW.

2.1 Proses Penurunan Alquran

Allah tidak serta merta menurunkan Alquran dari sisi-Nya kepada Nabi Muhammad. Tak hanya
kehidupan saja yang mempunyai sebuah proses bahkan penurunan al-qur’an pun butuh sebuah
proses tak langsung turun kepada Nabi Muhammad Proses penurunan al-qur’an di antarannya
yaitu :

1.Tahap Pertama Turun Di Lauh Mahfudz (‫) اللوح المحفوظ‬

Terminal pertama Alquran berada di lauhul mahfudz. Semua rahasia Allah tentang penciptaan
ada di sana.

2. Tahap Kedua Di Baitul Izzah (‫) بيت العزة‬

Melanjutkan, langit dunia (sama’ ad-dunya) juga sering disebut baytul izzah. Ini adalah terminal
kedua Alquran.

3.Tahap Ketiga Malaikat Jibril.

Terus berjalan sampailah ke tujuan akhir yaitu Alquran turun dari Lauhul Mahfudz ke langit
dunia, Selanjutnya, barulah Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menurunkan ayat-ayat
Alquran kepada Nabi Muhammad kemudian baru diturunkan berangsur-angsur kepada Nabi
Muhammad.

Sejak itu, Alquran turun secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad selama kurang
lebih 23 tahun. Wahyu yang pertama kali turun adalah Al Alaq ayat 1-5, sedangkan yang terakhir
kali turun surah Al Maidah ayat 3.

Terkait tanggal pertama kali diturunkannya Alquran, para ulama berbeda pendapat.
Pendapat paling masyhur mengatakan tanggal 17 Ramadhan, tapi ada pula yang menyebut
tanggal 24 Ramadhan. Perbedaan itu bukan hal yang esensial.

7|Pewahyuan Alqur’an
2.2 Ayat yang Turunnya Berulang Kali
Sejumlah ulama mutaqaddimin dan muta’akhirin secara terang-terangan menyatakan
bahwa sesungguhnya ada sebagian dari ayat Al-Qur’an yang turunnya berulang kali. Ada
beberapa macam pendapat, diantaranya :
 Ibnul Hashshar berkata, “Bisa jadi turunnya ayat itu berulang-ulang untuk memberikan
peringatan dan mau’idzah.” Beliau menyebutkan (contoh) seperti ayat-ayat yang ada di
akhir surat an-Nahl dan awal surat arRum.
 Ibnu Katsir juga menyebutkan sebagai contoh adalah ayat tentang “ruh”, ulama lainnya
menyebutkan sebagai contoh surat al-Fatihah, dan sebagian ulama juga menyebutkan
sebagai contoh adalah firman Allah: (QS. atTaubah: 113).
‫َما َكا نَ لِلنَّبِ ِّي َوا لَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ۤا اَ ْن يَّ ْستَ ْغفِرُوْ ا لِ ْل ُم ْش ِر ِك ْينَ َو لَوْ َكا نُ ۤوْ ا اُولِ ْي قُرْ ٰبى ِم ۢ ْن بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ْم اَنَّهُ ْم اَصْ ٰحبُ ْال َج ِحي ِْم‬
"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada
Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun orang-orang itu kaum kerabat(nya) setelah
jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu penghuni Neraka Jahanam."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 113)
 Imam Zarkasyi berkata dalam kitabnya, al-Burhan fi ‘Ulum Al-Qur’an, “Kadang-kadang
suatu (ayat atau surat) itu turun dua kali, karena ta’dziman lisya’nihi (masalahnya
penting) dan untuk mengingatkan peristiwa itu yang menjadi faktor penyebab turunnya
karena khawatir dilupakan.” Kemudian Imam Zarkasyi menyebutkan contoh di antaranya
adalah ayat tentang “ruh” dan firman Allah SWT: surat Hud:114.
َ‫ك ِذ ْك ٰرى لِ ٰ ّلذ ِك ِر ْين‬
َ ِ‫ت  ٰۗ ذل‬
ِ ‫ْن ال َّسي ِّٰا‬ƒَ ‫ت ي ُْذ ِهب‬
ِ ‫ ۚ  َواَ قِ ِم الص َّٰلوةَ طَ َرفَ ِي النَّهَا ِر َو ُزلَـفًا ِّمنَ الَّ ْي ِل ۗ اِ َّن ْال َح َس ٰن‬
"Dan laksanakanlah sholat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian
permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)."
(QS. Hud 11: Ayat 114).
Beliau berkata, “Sesungguhnya surat al-Isra’ dan surat Hud keduanya Makkiyyah, sebab
turunnya menunjukkan bahwa kedua surat itu diturunkan di Madinah. Oleh karena itu,
bagi sebagian orang hal seperti itu dianggap musykil (sulit), padahal tidak sulit, karena ia
diturunkan satu demi satu.” Imam Zarkasyi juga mengatakan, “Demikian juga yang
terjadi pada surat al-Ikhlas, yang surat ini (diturunkan) sebagai jawaban bagi orang-orang
musyrik di Makkah dan ahlul kitab di Madinah. Demikian juga firman Allah SWT: ‘Maa

8|Pewahyuan Alqur’an
kaana linnabi walladziina aamanuu’ (QS. at-Taubah: 113).” Imam Zarkasyi berkata,
“Hikmah dari ini semua bahwa sesungguhnya kadang-kadang terjadi suatu sebab karena
adanya pertanyaan atau suatu peristiwa yang menyebabkan turunnya ayat, dan
sesungguhnya telah turun sebelumnya apa yang dikandung oleh ayat maka kemudian
diwahyukan kepada Nabi saw. ayat itu secara tersendiri dalam rangka mengingatkan
kepada mereka tentang ayat itu dan sesungguhnya ayat itu memuat hal tersebut.”

9|Pewahyuan Alqur’an
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Muhammad Ali ash-Shabuni Al Qur an adalah firman Allah SWT yang
tidak ada tandingannya, firman Allah SWT ini diturunkan kepada Nabi Muhammad yang
disampaikan melalui perantara yaitu malaikat Jibril AS. Kemudian ditulis kepada para
mushafnya untuk disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawattir dimana
membaca dan mempelajari isi Al-Qur’an adalah termasuk salah satu ibadah kepada Allah
SWT.
Proses penurunan Al Qur an di awali dari lauhul Mahfudz di turunkan ke langit
dunia atau Baitul Izzah secara keseluruhan dari surah Al fatihah- surah An Nas (di
isyaratkan pada surah Al qodr ayat 1 ‫ اِنَّ ۤا اَ ۡن َز ۡل ٰنهُ فِ ۡى لَ ۡيلَ ِة ۡالقَ ۡد ِر‬. Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. ), kemudian Al Qur an di turunkan dari
Baitul Izzah ke hati nabi Muhammad melalui Ruhul amin atau malaikat Jibril dengan
jalan berangsur angsur sesuai dengan kebutuhan. Wahyu yg pertama kali turun melalui
malaikat Jibril ialah surah Al alaq ayat 1-5.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya terutama pada
bidang yg ada keterkaitan nya dengan Al Qur’an seperti proses turunnya Al Qur’an, ayat
ayat yang turunnya berulang kali dan semoga para pembaca dapat memahami apa isi dari
makalah ini semoga bermanfaat.

10 | P e w a h y u a n A l q u r ’ a n
DAFTAR PUSTAKA

Al-Itqon Fi Ulumil Qur’an karya As Syaikh Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakr As
Suyuti. Penerbit Indika Pustaka Surabaya

Kuliah Ulumil Qur’an Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, LC. M.A

Ahad Syadali,. Ahmad Rofi’i, Ulumil Qur’an 1, CV Pustaka Setia Abadi , Bandung :1997

Hudari Bik , Tarikh At Tasyri’ Al Islami (Terj, Muhammad Zuhri, Raja Murah Al Qonaah)
1980

11 | P e w a h y u a n A l q u r ’ a n

Anda mungkin juga menyukai