Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN KOSMETIK BERBAHAYA DALAM PERSFEKTIF HUKUM ISLAM

Lesnida

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan


Jl. William Iskandar Ps.V Medan Estate, Deli Serdang, Sumatera Utara
Email: nidalesnida@gmail.com

Abstract: The rampant circulation of dangerous cosmetics is something that


needs to be watched out for, because in addition to violating the law, its
existence can also endanger its users. Cosmetics that basically function as
self-decoration turn into self-destructors. On that basis, this study aims to
analyze the law on the use of harmful cosmetics in the perspective of Islamic
law. This study uses a qualitative research method based on library research.
The main data sources are the Qur'an and Hadith, and the supporting data
sources are the thoughts of the four imams of the schools (Hanafi, Maliki,
Shafi'i, and Hambali) and fatwa the Indonesian Ulama Council. The results of
the study indicate that the use of harmful cosmetics is forbidden in Islam, this
is in accordance with the word of Allah in the Qur'an Surah al-Ahzab verse
33. All the Imams of the Schools state that the factors of the prohibition of
cosmetics are seen from three things, namely the ingredients of manufacture,
the method of making them, and the impact it has. If one of the three things is
haram, then the cosmetic is not allowed to be used. In addition, in terms of
use, Muslims should use cosmetics that have been registered with the Food
and Drug Inspection Agency, and also have a halal label issued by the
Indonesian Ulama Council.

Keywords: Cosmetics, Halal, Haram, Islamic Law

Abstrak: Maraknya peredaran kosmetik berbahaya menjadi hal yang perlu


untuk diwaspadai, sebab selain keberadaanya melanggar hukum, juga dapat
membahayakan penggunanya. Kosmetik yang pada dasarnya berfungsi
sebagai penghias diri berubah menjadi perusak diri. Atas dasar itu penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hukum penggunaan kosemtik berbahaya
dalam perspektif Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif berbasis library Research. Sumber data utama adalah Al-
Qur’an dan Hadis, dan sumber data pendukung adalah pemikiran para empat
imam mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali) dan fatwa Majelis Ulama
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kosmetik
berbayaha diharamkan dalam Islam, hal ini sesuai dengan firmal Allah dalam
Al-Qur’an Surah al-Ahzab ayat 33. Seluruh Imam Mazhab menyatakan bahwa
Faktor keharaman kosmetik tersebut dilihat dari tiga hal yakni bahan
pembuatannya, cara membuatnya, dan dampak dari yang ditimbulkannya.
Jika salah satu dari ketiga hal itu terdapat hal yang haram, maka kosmetik
tersebut tidak boleh untuk dipergunakan. Selain itu dalam hal penggunaan
umat Islam seyogianya lah mempergunakan kosmetik yang telah terdaftar di
Badan Pemeriksa Obat dan Makanan, dan juga telah memiliki label halal yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.

Kata Kunci: Kosmetik, Halal, Haram, Hukum Islam

53
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

PENDAHULUAN orang lain tentu tidaklah diperkenankan,


Kosmetik merupakan bahan-bahan karena kecantikan dapat menggoda
yang biasanya dipakai atau dioleskan di seseorang sehingga membahayakan diri
bagian luar tubuh misalnya bagian wanita tersebut. Selain pada objek
epidermis tubuh, rambut, kuku jari penggunanya, kosmetik juga dalam Islam
maupun kaki, dan organ penting lainya harus diperhatikan kehalalanya. Sebab
yang terdapat di bagian luar lainnya seperti kehalalan kosmetik tentu akan
organ gigi serta mulut, yang mana memberikan manfaat positif bagi
berfungsi dalam proses membersihkan, penggunanya, bukan hanya pada fisiknya,
memberikan bau wewangian, tetapi juga bernilai ibadah. Dalam hal
memperindah penampilan, menghilangkan pemilihan maka seorang muslimah tidak
bau tidak sedap pada badan dan perlu diperkenankan untuk menggunakan
diingat bahwa tugas ialah menjaga dan kosmetik yang bersumber dari bahan yang
memelihara tubuh tetap dalam kondisi tidak halal, oleh karena itu menjadi satu
baik. (Ar-Rahmah et al., 2020). keharusan bagi muslimah untuk
Berdasarkan fungsinya secara memperhatikan kemasan dan komposisi
umum yang termasuk kosmetik ialah produk sebelum membelinya dan jika
produk pewangi, pengobatan, perapih, terkandung bahan yang tidak halal, maka
perawatan dan pemeliharaan, rambut dan sang pembeli wajib untuk mengurungkan
perawatan. (Awalia, 2018). Klasifikasi niat membelinya. (Dera, 2019).
dapat juga didasarkan pada organ tubuh Negara Indonesia terkenal dengan
manusia yaitu kosmetik rambut, mata, penduduk muslim terbesarnya di
bibir, mulut, kulit, muka, kuku, gigi, dan Indonesia memiliki dua standarisasi dalam
lain-lain. (Umbarani & Fakhruddin, 2021). hal kosmetik. Standarisasi pertama dari
Adapun tujuan penggunaan Badan Pengawas Obat-obatan dan
kosmetik umumnya masyarakat modren Makanan (BPOM), dan standarisasi kedua
yaitu bernilai keberhasilan pada diri dari Lembaga Penjamin Produk Halal
pribadi, make up menambah daya tarik (LPPH). BPOM befungsi untuk menilai jenis
bagi yang memandangnya, menumbuhkan komposisi yang baik atau tidaknya
rasa percaya diri serta rasa enjoy, digunakan untuk tubuh, sedangkan LPPH
menghindari kerusakan rambut bila menjamin bahwa produkk tersebut halal
terkena cahaya sinar matahari (UV) juga dipergunakan, artinya tidak bertentangan
polusi, mengindari penuaan pada kulit dengan ketentuan syariat. (Putriana et al.,
sehingga lebih menikmati dan menghargai 2020).
hidupnya. Terkait dengan kehalalan suatu
Berkaitan dengan kosmetik Islam produk Allah menjelaskan di dalam Al-
pada dasarnya tidak melarang penggunaan Qur’an:
ُ
kosmetik, bahkan kepada seorang istri ‫وبا‬
‫َ ُ َُ َ أ‬
ً ‫ك ُت‬ ‫َيدونهۥ م‬ ِ ‫ٱَّلِي‬
‫ذ‬ ‫ِب أٱۡل ِِ ذ‬
‫ّم‬ ‫ول ٱنلذ ذ‬ َ ُ ‫ذ َ َذ ُ َ ذ‬
‫ٱَّلِين يتبِعون ٱلرس‬
ِ
‫أ‬ ُ ‫أ‬ ‫أ‬
diharuskan untuk memperhias diri di ‫وف َو َي أن َهى ٰ ُه أم َع ِن‬
ِ ‫بِٱل َم أع ُر‬ ‫يل يَأ ُم ُرهم‬ َ َٰ‫ذأ‬ ‫َ ُ أ‬
ِ ‫جن‬
ِ ‫ٱۡل‬
ِ ‫عِندهم ِِف ٱتلورىةِ و‬
hadapan suaminya. Sedangkan di hadapan
54 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

َ َ َٰٓ َ َ ‫أ ُ َ َ ُ ُّ َ ُ ُ ذ ِ َ ٰ َ ُ َ ِ ُ َ َ أ ُ أ‬
‫بئِث َو َيض ُع‬ ‫ت ويح ِرم علي ِهم ٱۡل‬ ِ ‫حل لهم ٱلطيِب‬ِ ‫ٱلمنك ِر وي‬ kulit, atau organ tubuh lainnya. Tidak
ْ ُ َ َ َ ‫َ أ ُ أ أ َ ُ أ َ أ َ أ َٰ َ ذ َ َ أ َ َ أ أ َ ذ‬ hanya itu akibat peredaran ilegal tersebut
‫عنهم إِۡصهم وٱۡلغلل ٱل ِِت َكنت علي ِه ۚۡم فٱَّلِين ءامنوا بِهِۦ‬
ُ َ َ ُ َ ُ ٓ ‫َ َ ذ ُ ُ َ َ َ ُ ُ َ ذ َ ُ ْ ُّ َ ذ‬
‫ِي أنزِل َم َع ُه ٓۥ أ ْو َٰٓلئِك ه ُم‬
tak sedikit juga yang akhirnya sampai
‫وعزروه ونَصوه وٱتبعوا ٱنلور ٱَّل‬
َ ‫أ أ‬ berurusan pada hukum. Alhasil rasa hati
‫ٱل ُمفل ُِحون‬
ingin memperhias diri namun harus
Artinya: Yaitu orang-orang yang mengikut
merasakan kerugian baik dari aspek
rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya)
anggota tubuh, aspek materi, dan juga
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan
aspek syariat.
Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
Salah satu bahan yang sering
mereka mengerjakan yang ma’ruf dan
disalahgunakan itu adalah sodium heparin.
melarang mereka dar mengerjakan yang
Sodium heparin ini sebenarnya memang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka
bahan yang sudah biasa dicampurkan
segala yang baik dan mengharamkan bagi
dalam pembuatan produk kosmetik seperti
mereka segala yang buruk dan membuang
cream nutrisi kulit, cream mata, produk
dari mereka beban-beban dan belenggu-
anti-acne dan juga hair tonic. Uji klinis
belenggu yang ada pada mereka. Maka
memberitahukan, bahan ini memang
orang-orang yang beriman kepadanya
memberikan efek penjagaan atau
memuliakannya, menolongnya dan
pemeliharaan positif bagi kulit, yaitu dapat
mengikuti cahaya yang terang yang
memperbaiki sirkulasi, memberikan suplai
diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka
gizi dan meningkatkan ekskresi sisa
itulah orang-orang yang beruntung. (al-
metabolisme pada kulit. Namun walaupun
A’raf: 157)
demikian, bahan ini juga diberitahukan
Keberadaan BPOM dan LPPH pada
haram sebab terbuat dari bagian dalam
masa sekarang begitu sangat dibutuhkan,
usus babi. Pada umumnya, kosmetik yang
sebab di era persaingan perdagangan
banyak mengandung campuran sodium
bebas ini, membuat ragam produk mudah
heparin ini adalah kosmetik perwatan kulit
dan cepat tersebar ke seluruh plosok
dari China (Muliyawan, 2013)
negeri. Akibatnya penyebaran itu
Permasalahan tidak cukup sampai
memberikan peluang tentang manipulasi
di situ, saat ini dunia kecantikan
merek, dan penggunaan komposisi yang
mengalami perkembangan yang sangat
tidak sesuai dengan standarisasi yang
pesat, salah satunya terlihat dari
berlaku di Indonesia. Tidak heran jika saat
keterlibatan teknologi digital baik dalam
ini banyak beredar kosmetik yang tidak
pembuatan, penggunaan, dan juga
memiliki legalitas BPOM dan legalitas
pemasaran. Sehingga jika dengan
LPPH. (Ramailis & Wandi, 2018).
menggunakan penglihatan sederhana
Maraknya peredaran tersebut tentu
sangat sulit untuk menilai baik atau
merugikan banyak orang terutama kaum
buruknya kosmetik tersebut. Bahkan
wanita dari kalangan umat Islam. Tak
pemasaran yang begitu canggih
sedikit dari peredaran tersebut banyak
menggunakan digital, membuat hampir
umat Islam yang tertipu, akhirnya merusak

Lesnida| 55
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

semua wanita terbius dan terhipnotis Untuk menghindari hal-hal yang tidak
untuk membeli produk tersebut tanpa rasa diinginkan terjadi pada diri seorang
takut sedikitpun. Tak perduli berapapun konsumen yang kurang pandai dalam
harganya, yang terpenting bagi mereka memilih kosmetik. Maka tulisan ini akan
adalah perubahan diri menjadi tampil lebih membantu kita para konsumen untuk
cantik. lebih pintar dan waspada dalam memilih
Tampil cantik adalah menjadi produk kosmetik yang tidak berbahaya.
impian semua kaum perempuan. Tidak Penelitian semacam ini memang
heran bahwa kecantikan dijadikan sebagai sudah dilakukan oleh beberapa orang
kebutuhan utama (primer) dan itulah seperti penelitian tentang peran BPOM
kodratnya kaum perempuan sebagai kaum dalam mencegah peredaran Kosmetik
feminis. Bagi seorang seorang perempuan berbahaya (Wati et al., 2019) fokus
tampil cantik akan menumbuhkan rasa penelitian tentang tugas-tugas BPOM
percaya diri apalagi saat melakukan dalam hal mengawasi produk obat dan
aktivitas profesinya maupun dalam makanan. Selanjutnya penelitian tentang
melakukan aktivitas pendidikan. Namun peredaran kosmetik tanpa izin edar dalam
ironinya keinginan yang tinggi itu tidak pandangan maslahah (Hasyim et al., 2020),
sebanding dengan tingginya ilmu dalam fokus penelitian tentang dampak umum
memilih produk tersebut. bagi kemaslahatan masyarakat terkait
Kenyataan menunjukkan bahwa dengan peredaran kosmetik tanpa izin
banyak wanita yang tertipu dalam memilih edar. Selanjutnya penelitian tentang
produk, namun memang tidak dipungkiri praktik jual beli produk berbahaya dalam
juga banyak wanita muslimah yang perspektif ekonomi Islam (Endang, 2015),
terampil dan cerdas dalam memilih. Intinya fokus kajian pada dampaknya terhadap
tentu saja teliti dalam memilih, dan Islami perekonomian Islam. Selanjutnay
dalam menentukan pilihan. Untuk dapat penelitian tentang konstruksi konsumen
memilih tentu tidak dapat didasarkan pada terhadap labelling halal pada produk
informasi dari orang ke orang saja, kosmetik, fokus kajian pada penggunaan
perlulah kiranya setiap wanita musliman kosmetik berbahaya dikalangan mahasiswa
mempelajarinya secara intens. Tulisan ini Malang (De Nastiti & Perguna, 2020). Dari
khusus untuk menjelaskan dari aspek beberapa penelitian tersebut ternyata
Hukum Islamnya. (Husniyyah, 2018). masih terdapat sisi kosong pembahasan
Beberapa kasus yang marak terjadi yang belum pernah sama sekali dilakukan
di negeri ini menjadi sinyal bagi umat Islam yakni tinjauan hukum Islam tentang
untuk selalu waspada baik dalam penggunaan kosmetik berbahaya tersebut.
membelinya, ataupun mempergunakanya. Secara umum penelitian ini tidak hanya
Untuk dapat waspada tentu umat Islam menegaskan halal atau haramnya
perlu untuk memahami aspek hukum penggunaan tersebut, akan tetapi
Islamnya. Itulah sebabnya peneliti merasa mengeksplorasi pandangan para ulama
tertarik untuk melakukan penelitian ini. tentang ketentuan syariatnya, kriteria dan
56 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

dampak penggunaan kosmetik tersebut berbahaya, maka perlu dijelaskan terlebih


terhadap keseharian muslimah. dahulu pengertian dan prinsip-prinsip
halal dan haram, hal ini ini akan menjadi
METODE PENELITIAN dasar atau kriteria dalam mengkategorikan
Penelitian ini menggunakan jenis apakah produk tersebut sesuai dengan
penelitian kualitatif berbasis studi ketentuan syariat atau bertentangan.
kepustakaan (library research). Sumber (Baidawi, 2021).
data utama dalam penelitian ini ialah Al- Majelis Ulama Indonesia
Qur’an dan Hadis, dan sumber data mendefinisikan kosmetika adalah bahan
pendukungnya adalah pemikiran para atau campuran bahan yang digunakan
imam mazhab yang dikonstruksi oleh untuk membersihkan, menjaga,
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam hal meningkatkan penampilan, merubah
analisis data penelitian ini menggunakan penampilan, digunakan dengan cara
analisis konten. Materi-materi yang mengoles, menempel, memercik, atau
berkenaan dengan topik penelitian menyemprot. Terkait dengan prinsip dalam
diklasifikasikan berdasarkan fokus atau hal ini dikutip pendapat Yusuf al-Qardhawi
tujuan penelitian, untuk kemudian adaah sebagai berikut (Qardhawi, 2007):
dianalisis secara mendalam menggunakan - Segala sesuatunya pada asalnya
pendekatan hukum Islam. mubah atau boleh
Penyajian hasil penelitian melalui - Allah yang berhak menghalalkan
tahapan berikut: dan mengharamkan
- Penggalian data penelitian dari Al- - Menjadikan sesuatu yang haram
Qur’an dan Hadis menjadi halal dan menjadikan halal
- Penguatan temuan data penelitian menjadi haram adalah masuk
melalui pendapat imam mazhab kepada kategori syirik.
(Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) - Mengahramkan yang halal akan
- Penguatan temuan data penelitian mengakibatkan timbulnya
melalui Fatwa MUI keburukan dan bahaya.
- Konstruksi temuan data penelitian - Sesuatu yang sudah jelas
tersebut berdasarkan tujuan dan kehalalnnya tidak butuh kepada
fokus penelitian yang haram.
- Analisis terhadap kontruksi - Sesuatu yang haram zatnya maka
tersebut dia akan disebut haram.
- Penarikan kesimpulan berdasarkan - Siapa yang bermuslihat kepada yang
pertanyaan penelitian yang telah haram maka akan dikatakan tetap
dikemukakan haram.
- Segala niat baik sekalipun tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN akan mengubah yang halal kepada
Sebelum membahas tentang yang haram.
pandangan hukum Islam tentang kosmetik
Lesnida| 57
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

- Menghindari syubhat sebab takut telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-


dinilai haram hamba-Nya dan (siapa pulakah yang
- Sesuatu yang haram berlaku untuk mengharamkan) rezeki yang baik?"
semua orang Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan)
- Keadaan yang terpaksa bagi orang-orang yang beriman dalam
membolehkan yang terlarang. kehidupan dunia, khusus (untuk mereka
Sesuai dengan fokus penelitian yaitu saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami
penggunaan kosmetik berbahaya dalam menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang
persfektif Hukum Islam Islam, maka yang mengetahui. (Q.S. al-A’raf: 32)
adapun dalil larangan tentang penggunaan Ayat ini juga menjelaskan tentang
kosmetik berbahaya tersebut ialah: perhiasan yang pada sisi Allah terdapat
َ َ ُ ‫ُ ذ َ َ َ َ ذ أ َ َ َ ُّ َ أ َ ذ أ‬
‫ولٰۖ َوأق أِم َن‬ٰ ‫َوقَ أر َن ِِف ُب ُيوت ِكن وَل تَبجن تَبج ٱلجٰ ِهل ِيةِ ٱۡل‬ keharaman dan terdapat pula kehalalan,

َ ‫ٱلز َك ٰوةَ َوأَط أِع َن ذ‬


tentu dengan kriteria yang selanjutnya
ُ ‫يد ذ‬
‫ٱَّلل‬ ُ َ ‫ٱَّلل َو َر ُس‬
ُ ‫وَل ۚۡ ٓۥ إ ذن َما يُر‬ ‫ِني ذ‬َ ‫ٱلصلَ ٰوةَ َو َءات‬
‫ذ‬
ِ ِ akan dijelaskan dalam artikel ini.
‫ت َو ُي َط ِه َر ُك أم َت أطه ر‬
‫يا‬ ‫ٱلر أج َس أ َ أه َل أٱۡلَ أ‬
‫ي‬ ِ ُ ُ َ َ ‫ُأ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ِِلذهِب عنكم‬ Tidak hanya ayat itu dalil lain
terdapat pada Al-Qur’an:
ُ ‫ت َو َما ِف أٱۡلَ ِ َ ر ِ أ‬ ُ َ َ ‫ََ ذ‬
Artinya: dan hendaklah kamu tetap di
َ َ ‫كم ذما ِف ذ‬
rumahmu dan janganlah kamu berhias dan ۡۚ‫ۡرض َجِيعا مِنه‬ ِ ِ ٰ ‫ٱلسمٰو‬ ِ ‫وسخر ل‬
َ ‫َ ذ‬ َ ِ ٰ َ َ َٰ ‫ذ‬
bertingkah laku seperti orang-orang ‫ت ل ِق أو ٖم َي َتفك ُرون‬ ٖ ‫إِن ِِف ذل ِك ٓأَلي‬
Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, Artinya: Dan Dia telah menundukkan
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud bumi semuanya, (sebagai rahmat)
hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
ahlul bait dan membersihkan kamu demikian itu benar-benar terdapat tanda-
sebersih-bersihnya. (Q.S. al-Ahzab: 33) tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak berfikir. (al-Jatsiyah: 13)
dibenarkan wanita muslimah berhias dan Dalam kaitannya dengan kosmetik
bertingkah laku seperti orang-orang berbahaya, ayat ini menjelaskan bahwa hal
jahiliyah ketika itu. Orang jahiliyah ketika itu bentuk dari ketidakmampuan untuk
itu berhias tidak menutup auratnya, dan menghargai dan menggunakan Rahmat
kerap menggunakan peralatan kosmetik Allah. Sebab sebagiamana yang dijelaskan
yang tidak ada anjurannya dalam Islam. bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini
Dalil lainnya terdapat dalam Al- tentunya adalah Rahmat, maka yang
Qur’an: mengubahnya menjadi berbahaya pada
َ ‫ِت أ َ أخ َر َج لِع َبادِه ِۦ َو ذ‬ٓ ِ ‫ٱَّللِ ذٱل‬
‫ُأ َ أ َ ذ َ ََ ذ‬
‫ت‬ِ ٰ‫ٱلط ِيِب‬ ِ ‫قل من حرم زِينة‬ dasarnya ingin berlepas dari Rahmat Allah.
‫َ َ ٰ ُّ أ َ ر‬ ‫أ‬ ْ َ َ َ ‫َ ِ أ ُأ َ ذ‬
‫ٱدلن َيا خال َِصة‬ ِ ‫ام ُنوا ِِف ٱۡليوة‬
Dalil puncak yang digunakan
‫ٱلرز ِ ِۚق قل ِِه ل َِّلِين ء‬
ِ ‫مِن‬
َ َ ُ ِ َُ َ َ َ َ ‫َ أ‬
banyak orang adalah:
َ َ
‫ت ل ِق أو ٖم َي أعل ُمون‬
ِ ٰ ‫يَ أوم ٱلقِيٰ َمةِِۗ كذٰل ِك نف ِصل ٱٓأۡلي‬ ََ ‫َ َ ر َ ِر‬
ٰ
َ‫أ‬ ‫ذ‬ ْ ُ ُ ُ ‫َ َ ُّ َ ذ‬
َٰٓ
‫ۡرض حلٗل طيِبا وَل‬ ِ ‫يأيها ٱنلاس ُكوا مِما ِِف ٱۡل‬
ُ َ ُ‫ذ أَٰ ذ‬ َ ُ ْ ‫َذ‬
Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang
ٌ ‫ّو ُّمب‬ٞ ِ ‫ك أم َع ُد‬
‫ني‬ ‫ت ٱلشيط ِ ِۚن إِنهۥ ل‬ِ ٰ ‫تتب ِ ُعوا خ ُطو‬
mengharamkan perhiasan dari Allah yang ِ

58 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam


Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah Artinya: Dari Abu ‘Abdillah Nu’man bin
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat Basyir Radhiyallahu anhuma berkata: Aku
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
langkah-langkah syaitan; karena wa sallam bersabda: “Sesungguhnya yang
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh halal itu telah jelas dan yang haram pun
yang nyata bagimu. (al-Baqarah: 168) telah jelas pula. Sedangkan di antaranya
‫ُٓ ذ‬ ‫ذ َ َ ذ َ َ َ أ ُ ُ أ َ أ َ َ َ ذ َ َ َأ َ أ‬
‫ير َو َما أهِل‬
ِ ِ ‫ِزن‬ ‫ٱۡل‬ ‫إِنما حرم عليكم ٱلميتة وٱدلم وۡلم‬ ada perkara syubhat (samar-samar) yang
kebanyakan manusia tidak mengetahui
‫ََٓ أ‬ َ َ ‫ٱض ُط ذر َغ أ‬
‫أ‬ َ ‫َأ ذ‬
‫ي بَاغٖ َوَل ََعدٖ فٗل إِث َم‬ ‫ي ٱَّللِِۖ ف َم ِن‬
ِ ‫بِهِۦ ل ِغ‬ (hukum)-Nya. Barangsiapa yang

َ ‫َعلَ أيهِ إ ذن ذ‬
ٌ ‫ّ ذرح‬ٞ‫ٱَّلل َغ ُفور‬
menghindari perkara syubhat (samar-
‫ِيم‬ ِ ِۚ samar), maka ia telah membersihkan
Artinya: Sesungguhnya Allah hanya agama dan kehormatannya. Barangsiapa
mengharamkan bagimu bangkai, darah, yang jatuh ke dalam perkara yang samar-
daging babi, dan binatang yang (ketika samar, maka ia telah jatuh ke dalam
disembelih) disebut (nama) selain Allah. perkara yang haram. Seperti penggembala
Tetapi barangsiapa dalam keadaan yang berada di dekat pagar larangan (milik
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak orang) dan dikhawatirkan ia akan masuk ke
menginginkannya dan tidak (pula) dalamnya. Ketahuilah, bahwa setiap raja
melampaui batas, maka tidak ada dosa memiliki larangan (undangundang).
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa
Pengampun lagi Maha Penyayang. (al- yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, bahwa
Baqarah: 173). di dalam jasad manusia terdapat segumpal
Dalil yang bersumber dari Hadis daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh
sebagai berikut: jasadnya; dan jika ia rusak, maka rusak pula

:‫ال‬ ِ ‫ع ِن أَِِب عب ِد هللاِ النُّعم‬


َ َ‫ان بْ ِن بَ ِش ٍْْي َر ِض َي هللاُ َعْن ُه َما ق‬
seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa
َْ َْ ْ َ segumpal daging itu adalah hati. (H.R.
‫ (( إِ َّن‬:‫ول‬ ُ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم يَ ُق‬ ِ َ ‫ََِسعت رس‬
َ ‫ول هللا‬ َُ ُ ْ Muslim).
Beberapa dalil di atas menujukkan
َ‫ ال‬،‫ات‬ ٌ ‫ َوبَْي نَ ُه َما أ ُُم ْوٌر ُم ْشتَبِ َه‬،‫ِي‬ ْ ‫ِي َوإِ َّن‬
ٌ ‫اْلََر َام بَِن‬ ٌ ‫اْلَالَ َل بَِن‬
ْ bahwa Islam menganjurkan umatnya untuk
‫ات فَ َق ِد‬
ِ ‫ فَم ِن اتَّ َقى الشُّب ه‬،‫َّاس‬
َُ
ِ ِ
َ ِ ‫يَ ْعلَ ُم ُه َّن َكث ٌْي م َن الن‬
memperhias diri namun tetap dengan
ketentuan syariat, dan melarang umatnya
‫ات َوقَ َع ِِف‬ ِ ‫ ومن وقَع ِِف الشُّب ه‬،‫است ب رأَ لِ ِدينِ ِه و ِعر ِض ِه‬
َُ َ َ ْ ََ ْ َ َ َْ ْ untuk menggunakan bahan terlarang

،‫ك أَ ْن يَ ْرتَ َع فِ ِيه‬ ِ ‫اْلِمى ي‬


ُ ‫وش‬ ُ َ ْ ‫الراعي يَ ْر َعى َح ْو َل‬
ِ َّ ‫اْلرِام َك‬
ََْ
karena bagian dari merusak diri, dan tidak
mensyukuri rahmat Allah. Sebagaimana
َ‫ أَال‬،ُ‫ أَالَ َوإِ َّن ِِحَى هللاِ ََمَا ِرُمه‬،‫ك ِِحًى‬
ٍ ِ‫أَالَ وإِ َّن لِ ُك ِل مل‬
َ‫ن‬ َ dikatakan bahwa yang baik dari bumi
ِ ْ ‫وإِ َّن ِِف‬ merupakan Rahmat dari Allah Swt.
،ُ‫اْلَ َس ُد ُكلُّه‬
ْ ‫صلَ َح‬ َ ‫ت‬ ْ ‫صلَ َح‬ َ ‫ضغَةً إِذَا‬ ْ ‫اْلَ َسد ُم‬ َ Sesungguhnya Islam meletakkan
ِ
‫ب‬ ُّ
ُ ‫اْلَ َس ُد ُكلهُ أَالَ َوه َي الْ َق ْل‬ ْ ‫َوإِذَا فَ َس َد‬
ْ ‫ت فَ َس َد‬ keseimbangan yang sesuai ketika
memerintahkan untuk manusia sungguh-

Lesnida| 59
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

sungguh dan mengupayakan keindahan memandang perlu untuk menetapkan


dan perhiasan. Oleh karena itu, Rasulullah kehalalan dan kesucian untuk dijadikan
SAW selalu menganjurkan umatnya untuk pedoman oleh umat.
selalu berpakaian dan berhias dengan rapi Kosmetik telah menjadi salah satu
serasi sehingga enak dipandang. kebutuhan manusia pada umumnya, maka
Dalam hal ini maka penggunaan kosmetik yang akan digunakan oleh umat
kosmetik tidak menghendaki adanya Islam wajib memperhatikan kehalalan dan
sesuatu yang membahayakan bagi kesuciannya, karena kosmetik yang
penggunanya dalam sebuah kaidah merupakan hasil olahan sering diragukan
dijelaskan. “Hukum asal sesuatu yang kehalalan atau kesuciannya, maka dari itu
bermanfaat adalah boleh dan hukum asal produk-produk kosmetik harus dilakukan
sesuatu yang berbahaya adalah haram.” pemeriksaan, penelitian, pembahasan, dan
(Muhardinata, 2021). penilaian dalam rapat komisi Fatwa
Dalam Islam sangat memperhatikan bersama LP POM MUI, komisi Fatwa
kriteria produk kosmetik yang aman, di memandang perlu untuk menetapkan
antara kriteria tersebut yaitu: kehalalan dan kesucian untuk dijadikan
- Tidak terkandung di dalamnya pedoman oleh umat.
bahan yang berasal dari babi, atau Berikut ini ada beberapa faktor yang
yang diharamkan misalnya darah, diperhatikan dalam memilih produk
jika berupa daging, maka harus kosmetik yang aman dan halal, yaitu:
berasal dari hewan yang disembelih - Faktor bahan penyusunannya. Hal
secara tata syariat Islam yakni yang pertama diperhatikan adalah
dengan menyebut nama Allah Swt. bahan penyusun produk kosmetik
- Tidak bercampur khamar walaupun tersebut. Apa-apa saja
setetes. komposisinya? Berasal darimana
- Alat yang digunakan tidak bahan-bahan tersebut? Apakah
menggunakan peralatan yang bahan-bahan tesebut berasal dari
pernah digunakan untuk benda tumbuh-tumbuhan, hewan, sintetik
yang haram. kimia, ataukah jaringan tubuh
Kosmetik telah menjadi salah satu manusia?
kebutuhan manusia pada umumnya, maka - proses pembuatan atau proses
kosmetik yang akan digunakan oleh umat produksinya. Terkait dengan proses
Islam wajib memperhatikan kehalalan dan pembuatannya, kosmetik tersebut
kesuciannya, karena kosmetik yang harus mengandung dua hal yang
merupakan hasil olahan sering diragukan disyaratkan dalam Islam yaitu halal
kehalalan atau kesuciannya, maka dari itu dan thayyibah.
produk-produk kosmetik harus dilakukan - Pengaruh penggunaannya pada
pemeriksaan, penelitian, pembahasan, dan kulit. Ini juga perlu diperhatikan
penilaian dalam rapat komisi Fatwa dampaknya pada penggunaan.
bersama LP POM MUI, komisi Fatwa Keharaman suatu produk juga bisa
60 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

disandangkan pada bahan kosmetik karenya plasenta adalah organ yang


yang membahayakan manusia atau kaya akan nutrisi. Plasenta yang
menimbulkan efek samping negatif digunkan dalam produk kosmetik
pada penggunanya. Contohnya, umumnya diambil dari manusia dan
produk pemutih yang mengandung hewan (mamalia) seperti sapi, kambing
senyawa berbahaya yaitu merkuri dan babi. Penambahan plasenta ini
yang dapat memicu kanker pada pada produk kosmetik berfungsi untuk
penggunanya. meremajakan kulit, mencegah penuaan,
Perkembangan tekhnologi telah menghilangkan kerut, juga
menghasilkan berbagai produk kosmetik menghaluskan dan melembutkan kulit.
yang menggunakan berbagai jenis bahan, Umumnya plasenta ini ditambahkan
serta memiliki fungsi yang beragam, yang pada produk-produk seperti hand body
seringkali bahannya tidak jelas, apakah lotion, cream wajah, dan cream
bahan yang di gunakan suci, berbahaya pemutih.
atau tidak. - Cairan ambion
Dalam Islam Penggunaan kosmetik Amnion disebut juga dengan air
untuk berhias hukumnya boleh dengan ketuban, yaitu cairan yang melindungi
syarat bahan yang digunakan adalah halal janin di dalam kandungan. Amnion
dan suci, ditujukan untuk kepentingan berfungsi melindungi janin dari
yang dibolehkan secara Syar’i dan tidak benturan fisik dan sebagai pelicin
membahayakan bagi yang memakainya. (lubricant) yang memudahkan janin
(Amin et al., 2015). keluar pada saat dilahirkan. Amnion
Berkenaan penjelasan di atas, agar pada produk kosmetik biasanya diambil
pembaca semakin teliti memilih dan amnion dari uterus hewan seperti sapi
membei kosmetik yang hendak dipakai dan babi. Sebenarnya penambahan
maka penulis akan memberitahukan amnion ini pada produk kosmetik
bahwa ada bahan-bahan yang secara hampir serupa manfaatnya dengan
klinisnya memberikan pengaruh positif plasenta yaitu menghaluskan kulit,
pada perawatan kulit, namun secara syar’i disamping itu juga berfungsi
bahan-bahan tersebut perlu diwaspadai melembapkan dan melembutkan kulit.
karena diidentifikasi sebagai bahan haram, Produk-produk yang biasa memakai
diantaranya yaitu: amnion seperti pelembap, loton
- Plasenta rambut, sampo, serta perawatan kulit
Plasenta adalah salah satu organ yang dan kepala.
ikut berkembang dalam uterus pada - Gliserin
saat perkembangan janin (calon bayi). Gliserin adalah senyawa turunan lemak,
Didalam rahim (uterus), plasenta yaitu hasil sampingan dari pembuatan
berfungsi sebagai penghubung atau sabun. Penambahan senyawa gliserin
saluran nutrisi dari ibu ke bayinya. Oleh pada kosmetik bermanfaat untuk

Lesnida| 61
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

membantu dalam pelembapan, - Hormon


penghalusan, dan pelembutan kulit. Hormon memberikan efek yang sangat
Biasanya ditemukan pada produk hand memuaskan bagi kulit. Biasanya
and body lotion, sabun mandi, cream, hormon-hormon yang ditambahkan
lipstik, lip gloss, dan lain-lain. pada kosmetik adalah hormon
Berdasarkan sumbernya gliserin ada estrogen, ekstrak timus, dan hormon
dua yaitu gliserin hewani dan nabati. melantonin. Hormon ini memberikan
Gliserin hewani adalah senyawa efek positif seperti kulit terlihat lebih
gliserin yang berasal dari lemak hewan muda, cerah, segar, dan lembut. Namun
seperti sapi dan babi. Da ini demikian, hormon juga merupakan
dikategorikan haram. sedangkan salah satu bahan yang rawan tercemar
Gliserin nabati yaitu dari lemak nabati kehalalannya. Hormon yang digunakan
seperti kelapa, sawit, dan lain-lain. Ini dalam kosmetik umumnya dari hewan
lebih aman dan terjamin kehalalannya. (animal origin hormone). Sehingga, kita
- Kolagen juga perlu memastikan bahwa hormon
Protein jaringan ikat, berstruktur liat, hewan yang digunakan adalah hewan
berwarna bening kekuningan, mudah yang halal.
mencair, menjadi cairan kental (seperti - Asam Alifa Hidroksi (AHA)
lem) jika dipanaskan. Kolagen memilki Asam Alfa Hidroksi (AHA) adalah
sifat tidak larut dalam air, namun dapat senyawa kimia yang banyak digunakan
menahan air sehingga ia memiliki efek dalam kosmetik. Senyawa ini
melembapkan pada kulit. Adanya bermanfaat untuk memperbaiki tekstur
kolagen dilapisan kulit membuat kulit kulit dan mengurangi keriput. Sehingga,
terlihat halus dan kencang. Secara kosmetik yang mengandung AHA akan
alami, tubuh manusia akam memberikan efek positif bagi kulit
memproduksi kolagen. Sayangnya seperti kulit terasa lebih kenyal serta
seiring bertambahnya usia produksi halus. Rawannya, keharaman senyawa
kolagen dalam tubuh berkurang ini terjadi karena proses
sehingga kerutan dan garis-garis halus pembuatannya. Pembuatannya
mulai muncul. Dalam kosmetik, kolagen senyawa ini biasanya menggunakan
biasanya ditemukan dalam hand body media dari hewan. Nah, untuk
lotion, cream, terutama plembap. memastikan kehalalannya, kita perlu
Namun demikian, kita perlu waspada memastikan bahwa media yang
menggunakan josmetik mengandung digunakan dalam pembuatannya adalah
kolagen , karena bahan ini sangat hewan yang halal. (Dita Dwi, 2020).
rentan diambil dari sumber-sumber Sejalan dengan pemaparan diatas
yang haram. Seperti sapi dan babi, bahwa ada beberapa kosmetik yang
bahkan organ manusia. Jadi untuk lebih mengandung bahan-bahan dari babi maka
aman hindari kosmetik yang disini penulis akan memasukkan
mengandung kolagen.
62 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

penjelasan empat mazhab tentang anjing penggunanya. Kosmetik yang dipilih harus
dan babi. benar-benar aman untuk digunakan serta
Syafi’i dan Hambali berpendapat bukan dari bahan yang dilarang oleh
bahwa anjing itu dikategorikan sebagai Syariat.
najis. Jika sebuah Bejana dijilat oleh anjing Konsumen yang memiliki
maka wajib hukumnya dibasuh tujuh kali. pengetahuan tentang suatu produk akan
Kemudian Hanafi berpendapat lagi: Hanafi mempengaruhi mereka untuk menerima
mengatakan juga bahwasanya Anjing itu atau menolak penggunaan produk.
memang najis, namun bekas jilatannya Konsumen yang kurang pengetahuan
masih bisa untuk dicuci seperti kita tentang suatu produk cenderung
mencuci jenis najis lainnya. Jika demikian, menghindari membeli produk (Briliana, V.,
apabila najisnya sudah dikategorikan suci, & Mursito, 2017). Maka Fatwa MUI No. 26
namun baru dibasuh sejumlah satu kali Tahun 2013 memutuskan tentang standar
saja, maka alangkah lebih baiknya bekas kehalalan produk kosmetika dan
jilatan anjing itu dibasuh lagi sampai bersih penggunaannya, sebagai berikut :
hingga kita benar-benar yakin dan tidak - Penggunaan kosmetik untuk
ada lagi keraguan terhadap bejana kepentingan berhias hukumnya boleh
tersebut. Kemudian Maliki berpendapat tetapi dengan syarat bahan yang
lagi: beliau mengatakan bahwasanya digunakan dalam kometik harus halal
Anjing adalah suci dan bekas jilitannya dan suci dan ditujukan untuk
tidak dianggap najis. Namun, bejana yang kepentingan yang dibolehkan secara
dijilidnya harus tetap dicuci semata-mata syar’i dan kometik yang digunakan
untuk sebagai bernilai ibadah saja. tidak membahayakan.
(Hidayanti, 2020). - Dalam penggunaan kosmetik untuk
Dari penjelasan Imam Mazhab di atas, dikonsumsi atau dimasukan kedalam
maka jika dikaitkan dengan kasus babi tubuh yang menggunakan bahan yang
yang banyak digunakan sebagai bahan najis atau haram hukumnya haram,
campuran kosmetik, pemanfaatan babi dan - Penggunaan kosmetik luar yang
segala unsur-unsurnya tidak menggunakan bahan yang najis atau
diperbolehkan. Itu sebabnya ada yang haram selain babi dibolehkan dengan
berpendapat bahwa babi haram dan najis syarat dilakukan penyucian setelah
maka turunannya juga tidak boleh pemakaian.
dimanfaatkan. Walaupun demikian - Penggunaan kosmetik yang semata-
masalah najis ini belum banyak dibahas, mata berfungi tahsiniayyat
khususnya dalam kaitan penggunaannya (penyempurna) tidak ada rukhshah
untuk kosmetika (keringanan) untuk memanfaatkan
Maka sudah semestinya kosmetik kometika yang haram.
yang akan digunakan harus sehat dan tidak - Produk kometik yng mengandung
membahayakan kulit atau diri bahan yang dibuat dengan

Lesnida| 63
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

menggunakan mikroba hasil rekayasa digunakan untuk kosmetik. Sayangnya,


genetika yang melibatkan gen babi bahkan dari manusia. Hal ini jelas akan
atau gen manusia hukumnya haram. berdampak pada hukum kenajisan dari
- Produk kosmetika yang menggunakan kosmetik tersebut. Tentu saja kosmetika
bahan baku atau bahan tambahan dari haruslah hanya terbuat dari bahan-bahan
keturunan hewan halal yang tidak yang tidak najis agar kosmetika tersebut
diketahui cara penyembelihannya halal dipakai, apalagi kosmetika yang
hukumnya makhruh tahrim sehingga dipakai pada bagian tubuh yang
harus dihindari. berhubungan dengan konsumsi makanan
- Produk kosmetik yang menggunakan seperti lipstik, bukan hanya tidak boleh
bahan dari produk mikroba yang tidak mengandung bahan yang najis tapi juga
diketahui media pertumbuhan tidak boleh mengandung bahan yang
mikrobanya apakah dari babi, harus haram karena dapat terkonsumsi secara
dihindari sampai ada kejelasan tentang tidak sengaja. Maka terkait dari hal-hal
kehalalan dan kesucian bahannya. demikian, maka ini lah pentingnya kiranya
(Amin et al., 2015). untuk konsumen muslim yang baik untuk
Menurut Keputusan Badan membekali diri pengetahuan tentang
Pengawasan Obat dan Makanan nomor kosmetik yang berbahaya dalam fiqih
hk.00.05.4.1745 tahun 2008 tentang Islam. Perlu kiranya menjadi pembeli yang
kosmetik bab 2 persyaratan dan pintar, yakni mencaritahu terlebih dahulu
penggolongan, Pasal 2. Kosmetik yang bahan-bahan yang terkandung didalam
diproduksi dan atau diedarkan harus kosmetik sebelum membeli dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut: memakainya. Jangan sampai akibat asal-
- Menggunakan bahan yang asalan membeli dan tanpa memperhatikan
memenuhi standar dan persyaratan keamanan dan kehalalan bahan-bahan
mutu serta persyaratan lain yang yang terkandung didalam kosmetik
ditetapkan; tersebut menyebabkan kosmetik yang kita
- Diproduksi dengan menggunakan pakai sehari-harinya tanpa sepengetahuan
cara pembuatan kosmetik yang konsumen malah termasuk kedalam
baik; kategori bahan-bahan yang najis dan
- Terdaftar pada dan mendapat izin haram. (Ilyas Indra, 2016).
edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan. (Indriaty, 2018) SIMPULAN
Pada bab V tentang izin edar, bagian Berdasarkan penjelasan di atas
pertama persyaratan Pasal 10 menyatakan dapat ditarik simpulan bahwa berkaitan
kosmetik sebelum diedarkan harus dengan kosmetik Islam menganjurkan
didaftarkan untuk mendapatkan izin edar umatnya untuk memperhias diri namun
dari Kepala Badan POM. Pada tetap dengan ketentuan syariat, dan
kenyataannya masa era modren sekarang melarang umatnya untuk menggunakan
ini begitu banyak bahan-bahan yang dapat bahan terlarang karena bagian dari wujud

64 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam


Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

merusak diri, dan tidak mensyukuri rahmat De Nastiti, N., & Perguna, L. A. (2020).
Allah. Sebagaimana dikatakan bahwa yang Konstruksi Konsumen Muslim Terhadap
baik dari bumi merupakan Rahmat dari Allah Labelling Halal pada Produk Kosmetik
Swt. Kosmetik dikatakan berbahaya jika pada (Studi Fenomenologi Penggunaan
bahannya terdapat bahan yang diharamkan Kosmetik halal di Kalangan Mahasiswi
di Kota Malang. Jurnal Analisa Sosiologi,
oleh Islam, pad acara pembuatannya juga
9(1). https://doi.org/10.20961/jas.
tidak sesuai dengan syariat Islam, dan pada
v9i1.37671
pengaruhnya juga menimbulkan dampak
yang merugikan diri dan orang lain. Selain Dera, R. A. (2019). Perlindungan Hukum Bagi
itu dalam hal penggunaan umat Islam Konsumen terhadap Peredaran Produk
seyogianya lah mempergunakan kosmetik Kosmetik Berbahaya. Lex Privatum, 7(1).
yang telah terdaftar di Badan Pemeriksa Obat https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
dan Makanan, dan juga telah memiliki label lexprivatum/article/view/25861
halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Dita Dwi, L. (2020). Pandangan Hukum Islam
Indonesia. atas Penjualan Kosmetik dengan Sistem
Share in Jar Di Toko Kosmetik Cantiqcute
DAFTAR PUSTAKA Purwokerto. IAIN Purwokerto. http://
repository.iainpurwokerto.ac.id/8663/
Amin, M., Mutiara, F., Saputra, H., & K, P. A.
(2015). Himpunan Fatwa Majelis Ulama Endang, A. (2015). Praktik jual-beli Kosmetik
Indonesia Bidang POM dan IPTEK. Emir Yang Mengandung Zat Berbahaya
Cakrawala Islam. dikalangan Mahasiswa Muamalah IAIN
Jember dalam perspektif ekonomi Islam.
Ar-Rahmah, A. A., Nurhasanah, N., & Rosyadi, F.
IAIN Jember. http://digilib.iain-jember.
F. (2020). Tinjauan Hukum Islam terhadap
ac.id/405/
Jual Beli Produk Kosmetik Tiruan.
Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, 6(2), Hasyim, N. F., Parakkasi, I., & Akramunnas,
648–652. http://karyailmiah.unisba. A. (2020). Peredaran Kosmetik Tanpa
a c . i d / i n d ex . p h p / h u ku m _ e ko n o m i _ Izin Edar dalam Perspektif Maslahah
syariah/article/view/24285 (Studi pada Pedagang Kosmetik di Pasar
Maricaya Kota Makassar). AT Tawazun
Awalia, F. T. M. (2018). Perilaku Konsumsi
(Jurnal Ekonomi Islam), 1(1), 1–16.
Kosmetik Halal dalam Membangun
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.
Peradaban. International Conference of
php/attawazun/article/view/19623
Afro-Asian University Forum (AAUF) on
the Role of the Afro-Asian Universities in Hidayanti, M. (2020). Hukum jilatan anjing
Building Civilizations, 1183–1201. menurut Ad Dardiri Al Maliky dan Asy
Syarbini Al Syafiiy. UIN Sunan Gunung
Baidawi, A. (2021). Lafaz ditinjau dari
Djati Bandung.
Segi Hakikat dan Majaz (Wacana
Pengantar Studi). Al-Fikru: Jurnal Husniyyah, S. (2018). Kejahatan Pemalsuan
Ilmiah, 13(1), 50–60. http://jurnal. Merek dalam Perdagangan Kosmetik
staiserdanglubukpakam.ac.id/index. (Ditinjau dari Hukum Positif dan
php/alfikru/article/view/27 Hukum Islam). Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Briliana, V., & Mursito, N. (2017). Exploring
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/
Antecedents and Consequences of
handle/123456789/42144
Indonesian Muslim Youths’ Attitude
Towards Halal Cosmetic Products: A Case Ilyas Indra. (2016). Akibat Hukum Terhadap
Study in Asia Pacific Management Review. Produk Kosmetik Kecantikan yang Tidak
22(4), 176–184. didaftarkan Menurut Ketentuan Badan

Lesnida| 63
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2021 ● p-ISSN : 1978-1326 ● e-ISSN : 2721-4397

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). dan Hukum Islam). UIN Sulthan Thaha
Jurnal Ilmiah Hukum Dan Keadilan, 3(1), Saifuddin Jambi. http://repository.
17–38. https://ejurnal.stih-painan.ac.id/ uinjambi.ac.id/162
index.php/jihk/article/view/92

Indriaty, S. dkk. (2018). Bahaya Kosmetika


Pemutih yang Mengandung Merkuri dan
Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan
Registrasi Kosmetika di Rumah Sakit
Gunung Jati Cirebon. Jurnal Surya
Masyarakat, Vol. 1 No., 8–11.

Muhardinata, I. (2021). Maqâshid Al-


Syari’ah (Wacana Pengantar Studi)
Imam Muhardinata. Al-Fikru: Jurnal
Ilmiah, 13(1), 73–82. https://jurnal.
staiserdanglubukpakam.ac.id/index.
php/alfikru/article/view/29

Muliyawan, D. & S. N. (2013). A-Z tentang


Kosmetik. PT. Gramedia.

Putriana, S. A., Maulida, A. N., & Matulatan,


R. (2020). Restrukturisasi Kewenangan
BPOM dan Sistem Kooperatif
Penanggulangan Peredaran Kosmetik
Ilegal Secara Online. Jurnal Legislatif,
3(2), 347–366. https://journal.unhas.
ac.id/index.php/jhl/article/view/10475

Qardhawi, Y. (2007). Halal Haram Dalam Islam.


Era Intermedia.

Ramailis, N. W., & Wandi, D. P. (2018). Peran


BPOM Kota Pekanbaru dalam Mengawasi
Perdagangan Kosmetik Illegal. Sisi
Lain Realita, 3(2), 20–39. https://doi.
org/10.25299/sisilainrealita.2018.
vol3(2).3708

Umbarani, E. M., & Fakhruddin, A. (2021).


Konsep Mempercantik Diri Dalam
Prespektif Islam Dan Sains. Jurnal
Dinamika Sosial Budaya, 23(1), 115–
125. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.
v23i1.2974

Wati, L., Muhammad, F., & Mustiah, M. (2019).


Peran Badan Pengawasan Obat Dan
Makanan (BPOM) Provinsi Jambi dalam
Mengatasi Peredaran Kosmetik Yang
Mengandung Zat Berbahaya (Perspektif
Undang-undang Perlindungan Konsumen

64 | Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam

Anda mungkin juga menyukai