1. Industri
Merujuk pada penelitian (Arif Rahman Hakim) Dalam industri
kosmetik terdapat empat kegiatan pendukung yang biasanya
dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini meliputi pembelian,
infrastruktur perusahaan, manajemen pengembangan manusia,
pengembangan teknologi. Dalam pemenuhan bahan baku
perusahaan dapat juga memenuhinya melalui supplier ataupun
melalui agen importir dari luar negeri. Dalam proses pembelian
bahan baku, hendaknya perusahaan mengedepankan kualitas
dimana dapat menjaga kepercayaan konsumen nantinya. Dengan
alternative tercantumnya perusahaan ini di Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Fungsi dan tujuan industri Halal adalah untuk melaksanakan
Undang-Undang Jaminan Produk Halal No. 33 Tahun 2014.
Adanya undang-undang bertujuan antara lain untuk melindungi hak
istimewa setiap masyarakat untuk memeluk agamanya masing-
masing, dan pemerintah wajib mempresentasikan penjagaan dan
agunan kehalalan produk. Namun tidak semua produk nan
menyebar di khalayak merupakan produk yang terjaga
kehalalannya, sehingga diperlukan ketentuan hukum dalam
peraturan untuk menciptakan undang-undang jaminan produk halal
(Abu Bakar, 2021).
2. HALAL
Secara etimologi halal berarti melepaskan, melarutkan, melepaskan dan
membiarkan. Pada saat yang sama, kata "halal" dalam terminologi adalah
sesuatu yang dengannya ikatan yang berbahaya dilepaskan dan Allah
mengizinkan hal ini dilakukan. Halal pun bisa ditafsirkan sebagai sesuatu
yang tidak berisi material yang diharamkan bagi umat Islam.
UU No. 33/2014 Jaminan Produk Halal berisi beberapa definisi yang
bisa dijadikan acuan dalam manafsirkan produk Halal. Produk merupakan
barang dan/atau jasa yang kompleks dengan hidangan, farmasi, kosmetik, zat
kimia, zat biologi, zat genetik dan barang atau disimpan oleh khalayak umum.
Sedang produk Halal ialah produk yang sudah dijelaskan Halal menurut
Syariat Islam
Berdasarkan keterangan dari Alquran dan Hadits,
kehalalan suatu produk bisa dilihat dari 3 (tiga) segi, yaitu
jenis bahan atau zat, cara pembuatan serta usaha yang
dilakukan untuk memperolehnya. Makanan nabati dijamin
kualitasnya Halal, sedangkan titik kritis Halalitas adalah
media dan material yang ditaruh selama pemrosesan dan
pengemasan.
3. Kosmetika