Anda di halaman 1dari 3

PRODUK HALAL

MATA KULIAH :
KIMIA TOXIC DAN PENCEMARAN

DOSEN PENGAMPU :
Dr.Ir.Rismawati Rasyid, ST,MT,IPM,ASEAN Eng

Dibuat Oleh

Andi Imam Ramadhana Alqadri 000407252022

MAGISTER TEKNIK KIMIA


PASCASARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
Soal
1. Mengapa produk halal seharusnya menjadi satu-satunya pilihan produk bagi masyarakat
Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan proses halal dalam suatu produksi suatu produk halal?
3. Berdasarkan artikel yang terlampir pada kuliah hari ini, hal penting apa saja yang dapat peroleh?
4. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim di dunia. Namun produk-produk yang
dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, masih belum seluruhnya sesuai dengan
regulasi pemerintah mengenai produk halal. Usulkan strategi yang perlu dilakukan untuk
mengatasi problema ini?

Jawaban
1. Mengapa produk halal seharusnya menjadi satu-satunya pilihan produk bagi masyarakat
Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan proses halal dalam suatu produksi suatu produk halal?
3. Berdasarkan artikel yang terlampir pada kuliah hari ini, hal penting apa saja yang dapat peroleh?
4. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim di dunia. Namun produk-produk yang
dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, masih belum seluruhnya sesuai dengan
regulasi pemerintah mengenai produk halal. Usulkan strategi yang perlu dilakukan untuk
mengatasi problema ini?

1. Produk halal memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya bagi
umat Muslim. Berikut beberapa alasan mengapa produk halal seharusnya menjadi pilihan
utama:
a. Kewajiban Agama : Al-Quran dan syariat Islam menetapkan bahwa umat Muslim harus
mengkonsumsi makanan dan produk yang halal. Oleh karena itu, pemilihan produk halal
menjadi bagian dari ketaatan beragama.
b. Kesehatan dan Kehalalan : Produk halal harus memenuhi standar tertentu, termasuk tidak
merugikan tubuh dan tidak mengandung bahan haram. Dengan memilih produk halal, kita
dapat memastikan kesehatan dan kehalalan konsumsi.
c. Regulasi Pemerintah : Di Indonesia, UU No. 3 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
mengatur produk halal, termasuk makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan. Memilih
produk halal berarti mendukung regulasi pemerintah dan menjaga kualitas produk.

2. Proses Halal dalam Produksi Produk Halal adalah proses produksi produk yang melibatkan
beberapa tahap, seperti penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian produk. Prinsip dasar dalam proses ini meliputi:
a. Kebersihan dan Higienitas : Lokasi, tempat, dan alat yang digunakan harus bersih, higienis,
bebas najis, dan bebas dari bahan haram.
b. Pemisahan Fasilitas : Fasilitas produksi harus dipisahkan antara yang halal dan yang tidak
halal. Kontaminasi najis atau bahan haram harus dihindari.
c. Penggunaan Bahan Halal : Hanya menggunakan bahan yang tercantum dalam daftar bahan
halal.
3. Konsep halal dan toyyiban harus dilihat secara holistik dalam nutrisi, termasuk penambahan FAA
ke dalam produk makanan selama proses produksi. Penelitian yang lebih rinci masih diperlukan
untuk menemukan teknik pengawetan yang tepat untuk meningkatkan keamanan dan kualitas
tanpa menyebabkan kehilangan nutrisi dalam makanan. Dalam konteks ini, FAA alami telah
mendapat perhatian yang cukup besar untuk kualitas dan keamanan pangan selain mengurangi
dampak buruk pada kesehatan manusia. Lebih jauh lagi, FAA alami FAA alami mempromosikan
kriteria yang dapat diterima untuk retensi kualitas makanan. Berbagai percobaan yang
melibatkan esensial minyak, enzim, bakteriosin, kitosan, dan asam organik pada berbagai jenis
makanan telah membuktikannya mereka cocok untuk penghambat antimikroba. Mereka juga
valid dan diterima sebagai FAA sintetis. Namun, penelitian yang lebih rinci diperlukan untuk
menemukan sumber FAA baru, termasuk FAA dari hewan sumber. Konsep toyyiban harus
dimasukkan dalam aspek nutrisi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari tingkat
toksisitas dan batasan FAA untuk menghindari masalah kesehatan karena makanan tidak hanya
halal tetapi juga aman. tidak hanya halal tetapi juga aman.

4. Strategi Mengatasi Problema Produk Halal di Indonesia:


a. Peningkatan Daya Saing : Meningkatkan kualitas dan daya saing produk halal Indonesia
untuk lebih diminati di pasar domestik dan internasional.
b. Akses Pasar Ekspor : Memaksimalkan akses pasar ekspor produk halal melalui keterlibatan
perwakilan pemerintah, partisipasi UMKM dalam pameran luar negeri, dan pemanfaatan
perjanjian perdagangan internasional.
c. Dukungan untuk UMKM : Mendukung UMKM dalam rantai pasok global, termasuk pelatihan
dan pendampingan agar dapat mengakses pasar digital.

Anda mungkin juga menyukai