Anda di halaman 1dari 7

JURNAL AWAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

Nama : Luh Putu Arisanthi Maharani


Nim : 19021031

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2021
PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengenal bermacam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada praktikum
mikrobiologi serta metode sterilisasi alat dan bahan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada saat sekarang ini, dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan maka semakin tinggi
pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada
mikrooorganisme yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang yang berukuran kecil. Dari
hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme disebut
dengan mikrobiologi (Koesmadja, 2006).
Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur
(wine) dan membuat serum rabies. Mikroorganise atau mikroba adala organisme yang
berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa
mikroskop (Pelczar, 2008).
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum atau kegiatan
penelitian. Banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium baik yang berbahaya maupun tidak,
oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan, fungsi dan prinsip kerja setiap alat-
alat tersebut. laboratorium mempunyai banyak fungsi diantaranya, sebagai tempat untuk
mengasah penalaran (melalui pengamatan, pencatatan dan pemahaman), sebagai sumber
belajar, memperdalam sifat ingin tahu seseorang dan membina rasa percaya diri (Anonym,
2012).
Sterilisasi yaitu proses mematikan semua mikroorganisme dengan pemanasan, dengan
tujuan untuk membebaskan bahan dari semua mikroba perusak. Sterilisasi cepat dan efektif
dilakukan pada tekanan tinggi agar tidak merusak bahan dalam kaleng, selama 10 menit pada
suhu tinggi 121℃. (Anton, 2003).
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan semua
mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama
kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhhnya anda telah
menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan
media yang umjum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila
dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1985).
Sterilisasi merupakan proses membebaskan alat dan bahan dari segala macam bentuk
kehidupan. Sterilisasi berhubungan antara bahan yang disterilkan agar terbebas dari
kontaminasi pihak luar. Sterilisasi bertujuan untuk menghilangkan bakteri pagoten.
(Adawyah, 2007).
Menurut Sutedjoet al., (1995), proses sterilisasi juga termasuk pemanasan. Apabila pasteurisasi
hanya bertujuan membunuh bakteri bakteri patogen maka sterilisasi bertujuan untuk membunuh
semua bakteri baik patogen maupun non patogen. Suhu yang digunakan lebih tinggi dari suhu
pasteurisasi yaitu sekitar 194-140°C.
Proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan disebut sterilisasi. Suatu benda uang steril,
dipandang dari sudut mikrobiologi artinya bebas dari mikroba atau mikroorganisme hidup. Suatu
benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril, tidak akan pernah mungkin setengah steril
atau hampir steril (Pelczar dan Chan, 1988).
Menurut Umiyasih et al., (1990) dalam Sawearniet al.,(1973), sterilisasi dilakukan dengan cara
penerangan/dikukus dengan menggunakan dandang dalam waktu masing- masing selama 10 menit,
20 menit, dan 30 menit dihitung sejak air mulai mendidih. Selanjutnya susu disimpan pada suhu
kamar, kemudiandilakukan analisis kualitas yang meliputi : uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan
angka keasaman setiap 12 jam sampai susu rusak atau pecah. Sebagai pelengkap dilakukan pula
pengamatan organoleptik yang meliputi uji bau, rasa, dan warna.
Alat-alat besar yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat dan
Sterilisasi antara lain :
➢ Mikroskop : Untuk mengamati dan melihat pergerakan benda- benda mikroskopis
➢ Kulkas : Untuk menyimpan bahan dalam suhu rendah
➢ Cooling incubator : Untuk menginkubasi pada suhu rendah
➢ Inkubator : Untuk menginkubasi pada suhu yang bisa ditentukan
➢ Hot plate : Untuk memanaskan media agar tetap cair
➢ Timbangan digital : Untuk menimbang massa suatu bahan dengan ketelitian 0.01
➢ Waterbath: Untuk menyimpan media tetap cair dengan suhu yang dapat ditentukan
➢ Oven : Sebagai alat sterilisasi kering
➢ Colony counter : Untuk menghitung jumlah koloni bakteri dan jamur menggunakan
sensor sentuh
➢ Kompor : Sebagai sumber panas
➢ Panci : Untuk tempat perebusan
➢ Autoklaf : Sebagai alat sterilisasi basah
➢ Incase: Untuk menginkubasi pada suhu ruang
➢ Vortex mixer : Untuk membantu menghomogenkan larutan dan pengenceran pada tabung
reaksi
➢ Etalase bakteri : Untuk menginkubasi bakteri pada suhu 29-31°C
➢ kertas koran : sebagai pembungkus alat –alat yang akan disterilisasi
➢ Tali : untuk mengikat alat yang telah dibungkus dengan kertas koran agar tidak mudah
terlepas
➢ Kapas : untuk menutup lubang pada peralatan yang akan disterilisasi
➢ Air : untuk mengisi autoklaf dan mencuci peralatan
➢ Kertas label : untuk menandai peralatan yang akan disterilisasi agar tidak tertukar dengan
kelompok lain
➢ Aquadest : sebagai pelarut pada pembuatan media
➢ Spirtus : sebagai bahan bakar pada Bunsen

Ada 3 cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi, yaitu penggunaan panas,
penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama-sama
dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilsiasi basah, bila tanpa
kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering. Sedang kan sterilisasi kimiawi dapat
dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat
bahan yang disterilkan. Karena metode sterilisasi umum yang digunakan secara rutin di
laboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas.Sterilisasi basah biasanhya
dilakukan dalam autoklaf (pada hakikatnya autoklaf adalah pressure cooker berukuran
besar) atau sterilisator yang mudah diangkat (portable) dengan menggunakan uap air
jenuh bertekanan pada suhu 121°C selama 25 menit.Karena naiknya titik didih air menjadi
121°C itu disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer (atm). Pada ketinggian permukaan laut,
maka daur sterilisasi tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm selama 15 menit
(Hadioetomo, 1985).

III. SKEMA KERJA

Simulasi atau demo alat dan penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi
alat.

Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya


1.1 Skema Kerja Penggunaan Autoklaf

Siapkan alat – alat yang akan disteril menggunakan alat autoclof

Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Air harus
sampai ke batas yang telah ditentukan, dan gunakan air steril agar tidak terbentuk
karat pada lat tersebut

Masukkan semua peralatan yang akan disterilkan demikian juga bahan ataupun
media yang akan digunakan ke dalam autoklaf

Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf

Nyalakan autoklaf, atur waktu (minimal 15 menit).

Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen


autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Tutup klep pengaman sampai
kencang.

Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisuregauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep – klep pengaman dibuka
1.2 Skema Kerja Pengamatan Mikroba dengan Mikroskop

Lensa objektif berfungsi untuk pembentukkan bayangan pertama dan menentukkan


struktur serta bagian renik yang akan terlihat bayangan akhir serta kemampuan
untuk mempeerbesar objek sehingga dapat memiliki suatu ukuran daya pisah suatu
lensa objektif yang akan menentukkan daya pisah spesiemen sehingga mampu
menunjukkan struktur renikyang berdekatan sebagai suatu benda terpisah

Lensa adalah lensa yang terdapat dibagian ujung atas tabung berdekatan dengan
mata pengamat dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif sampai 4 hingga 25 kali

Lensa kondensor merupakan lensa yang berfungsi mendukung terciptanya


pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal

IV. LEMBAR DATA PENGAMATAN

No. Nama Alat Gambar Alat Fungsi Alat

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 SM
    1 SM
    Dokumen9 halaman
    1 SM
    Rabiatul Adhawiyah
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Praktikum Farter Iv
    Jurnal Praktikum Farter Iv
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Praktikum Farter Iv
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat
  • Interaksi Obat
    Interaksi Obat
    Dokumen5 halaman
    Interaksi Obat
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat
  • Laprak Anfar Prak 3
    Laprak Anfar Prak 3
    Dokumen32 halaman
    Laprak Anfar Prak 3
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat
  • FHASALMONELLASP
    FHASALMONELLASP
    Dokumen18 halaman
    FHASALMONELLASP
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat
  • JHH PDF
    JHH PDF
    Dokumen8 halaman
    JHH PDF
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat
  • JHH PDF
    JHH PDF
    Dokumen8 halaman
    JHH PDF
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat
  • JHH PDF
    JHH PDF
    Dokumen8 halaman
    JHH PDF
    Arisanthi Maharani
    Belum ada peringkat