Anda di halaman 1dari 1

-Islam sebagai agama maupun Islam sebagai tradisi pemikiran yang terjadi di Indonesia boleh dikatakan

macet total.

-menurut Ahmad Dahlan, Islam sebagai agama di Indonesia tidak mampu membawa dan mendorong
umat Islam Indonesia menjadi masyarakat yang dinamis, maju, dan modern.

-Islam sebagai agama, ajaran-ajarannya banyak dipengaruhi oleh budaya lokal yang sebelumnya
memang telah berkembang di Indonesia.

Sebelum kehadiran Islam, penduduk Nusantara mempunyai tiga kepercayaan, yaitu dinamisme,
animisme, dan totemisme.

-Realitas Islam sebagai agama dan Islam sebagai tradisi pemikiran di Indonesia yang mengalami
kemacetan di atas ikut mempengaruhi latar belakang kelahiran Muhammadiyah.

-Pengaruh agama Hindu dan Budha terhadap masyarakat Indonesia sangat kental, khususnya
masyarakat Jawa tempat Muhammadiyah didirikan.

-para wali dalam mengislamkan Jawa dilakukan dengan menggunakan dua pola. Pola pertama, melalui
penggunaan lambang-lambang dan simbol budaya Jawa. Dalam pola ini, para wali langsung ke daerah-
daerah pedesaan dengan menggunakan metode akulturasi dan singkretisasi.

-Dalam bidang kepercayaan dan ibadah, muatannya menjadi khurafat dan bid’ah.

-Khurafat adalah kepercayaan tanpa pedoman yang sah dan al-Qur’an dan Sunnah, hanya ikut-ikutan
orang tua atau nenek moyang. Bentuk khurafat misalnya, mohon kepada yang mbaurekso,

-Sedangkan bid’ah biasanya muncul karena ingin memperbanyak ritual tetapi pengetahuan Islamnya
kurang luas, sehingga yang dilakukan adalah sebenarnya bukan bersumber pada ajaran Islam, sementara
contoh bentuk bid’ah adalah selamatan dengan kenduri dan tahlil yang menggunakan lafal Islam (Majlis
Pustaka, 1993:13).

-Bentuk khurafat lain yang biasa dilakukan orang Jawa adalah penghormatan kuburan orang-orang suci.
Bentuknya bisa berziarah ke kuburan sambil meminta do’a restu atau pertolongan dari ruh orang yang
telah meninggal dunia.

-Dakwah dengan pendekatan akulturasi dan sinkretisme memang cepat memberi daya tarik tersendiri
bagi masyarakat yang sebelumnya kental dengan budaya HinduBudha. Memang secara kuantitatif
bertambah, sehingga jumlah penduduk yang beragama Islam bertambah dan menjadi mayoritas di Jawa.
Namun, secara kualitatif, intensitas beribadah mereka masih kurang mantap.

-Dalam konteks realitas sosio-agama ini, tidaklah berlebihan apa yang dikatakan oleh Munawir Sjadzali
(1995), bahwa Muhammadiyah adalah gerakan pemurnian yang menginginkan pembersihan Islam dari
semua unsur sinkretis dan daki-daki tidak Islami lamnya.

Anda mungkin juga menyukai