Anda di halaman 1dari 2

GARIS BESAR PROGRAM TRAINING FOOD SAFETY

1.Pengantar Keamanan Pangan


2.Peraturan perundangan yang terkait: UU Nomor 36/2009 tentang
Kesehatan & Kepmenkes Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan
hygiene sanitasi Jasaboga
3.Bahan Pencemar Terhadap Makanan
4.Penyakit bawaan makanan
5. Prinsip Higiene Sanitasi (Sanitasi Makanan & Minuman, Higiene
Perorangan, Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM),
Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
6. Aspek Kesehatan Penjamah Makanan
7. Proses masak memasak makanan,
8. Pengendalian Mutu Mandiri / HACCP
9. Supervisi Kantin dan Outbreak Investigation (MERP)
10. Audiovisual : Keamanan Pangan
MANFAAT TRAINING FOOD SAFETY.
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan penanganan makanan yang
tepat, mulai dari penanganan bahan baku untuk pengolahan dan penyajian
Keracunan makanan akibat penanganan makanan yang tidak benar dapat
menyebabkan gangguan produktivitas tenaga kerja, dengan konsekuensi munculnya
kerugian tak terbayangkan kepada perusahaan. Selain menyebabkan masalah
kesehatan yang harganya tidak dapat diabaikan, terhentinya produksi perusahaan baik,
karena pekerja pekerja sakit atau orang lain yang telah berhenti bekerja karena mereka
harus membantu korban, kejadian masalah dengan kasus dari Hukum dan mengurangi
reputasi perusahaan, merupakan sumber kerugian bagi perusahaan.
Untuk menghindari hal semacam ini, maka sudah waktunya untuk meningkatkan
upaya keterampilan dan pengetahuan untuk realisasi manfaat / pengelola
makanan(foodhandler), yang dalam hal ini bertindak sebagai ujung tombak. pelatihan
keselamatan makanan(Food Safety Training) adalah untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan penanganan makanan, penanganan bahan baku untuk
pengolahan dan penyajian
Реклама

Hygiene dan sanitasi makanan merupakan syarat mutlak yang harus diperhatikan
dalam menyajikan makanan karena keamanan makanan akan melindungi dan
mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya bagi warga yang
mengkonsumsinya.  Kumpulan modul ini menyajikan berbagai macam modul
pelatihan yang berhubungan dengan hygiene sanitasi makanan dan minuman, yang
ditujukan untuk para peserta kursus.

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan minuman yang


disediakan di luar rumah, maka produk produk makanan yang disediakan oleh
perusahaan atau perorangan harus terjamin kesehatan dan keselamatannya.  Hal ini
dapat terwujud bila keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengolahan Makanan
(TPM) seperti rumah makan, restoran, jasaboga, kantin, warung dsb yang baik dan
dipelihara secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat.  Selain memperhatikan
keadaan hygiene dan sanitasi tempat penyimpanan, pengolahan makanan (TPM),
peralatan makan;  perorangan yang berhubungan langsung dengan makanan misalnya
koki; proses masak memasak makanan; bahan pencemar makanan; pengawetan dan
bahan tambahan makanan; dan pengendalian mutu mandiri,  perlu di ketahui juga
jenis jenis serangga, tikus dan binatanng lainnya yang dapat menularkan penyakit
melalui makanan.

Apabila makanan yang disediakan terkontaminasi baik oleh bakteri , mikroba atau
faktor lainnya akan mengakibatkan masyarakat enggan membeli produk yang
bersangkutan. Pengaruh buruk dari makanan yang terkontaminasi akan menimbulkan
penyakit bawaan makanan terutama penyakit perut dan keracunan yang dapat
mengganggu proses kelangsungan hidup, kerugian karena harus mengeluarkan biaya
untuk pengobatan dan perawatan serta penurunan produktivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai