Anda di halaman 1dari 1

Di Jepang siswa dari tahun pertama hingga tahun keenam Sekolah Dasar harus belajar etika dalam

berurusan dengan orang. Tidak ada ulangan/ujian dari kelas satu sampai kelas tiga Sekolah Dasar,
karena tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan konsep dan membangun karakter, bukan
hanya pemeriksaan dan indoktrinasi

Warga Jepang sangat menghargai kebersihan sebagaimana yang telah diajarkan salah satu agama
mayoritas di Jepang, yaitu Shinto. Selain itu, kebersihan di Jepang tidak hanya disebabkan oleh
kesigapan para petugas kebersihan tetapi juga didukung oleh masyarakat Jepang yang dididik sejak
kecil untuk berbudaya bersih dan memikirkan kenyamanan orang lain.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja
pegawai di Jepang sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika,inggris, dan Perancis. Seorang pekerja
Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang
cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa
pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi
pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal
dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak
bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai
dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi
dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun
berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat
(shinkansen) . menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia

Anda mungkin juga menyukai