Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AMALA DINIA

NIM : 501190100

Kebijakan Ekonomi Internasional – Instrumen , Tujuan dan Bentuk Kebijakan


Lingkup perekonomian tidak hanya dalam negeri namun bisa menjadi lebih besar hingga luar
negeri yang sering kita sebut dengan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional
terdapat banyak kerjasama yang dilakukan oleh beberapa negera untuk mencapai sebuah tujuan
yang sama. Tentu hal ini membutuhkan sebuah kebijakan yang bisa mengatur segala aktivitas di
dalamnya yakni kebijakan ekonomi internasional. 
Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi segala beNtuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi
komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus
pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak
langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional,
misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter.
Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau
kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara
langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. selanjutnya kita akan membahas
poin-poin penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional, antara lain :
Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan
yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi
internasional yaitu :
1. Kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari
neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor
dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif
terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya. 
2. Kebijakan pembayaran internasional
Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah
terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan
terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas modal
jangka panjang.
3. Kebijakan bantuan luar negeri
Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa
bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter
kepada negara lain. 
Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional
1. Autarki
Yang dimaksud dengan autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain
dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, namun juga pada bidang politik dan militer.
2. Kesejahteraan
Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan
kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh
keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat konsumsi
yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara. Selain itu dengan adanya kebijakan ekonomi
internasional bisa menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional seperti
tarif/bes, larangan perdagangan, quota dan lain sebagainya.
3. Proteksi
Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan ekonomi
internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang mengalami perkembangan
atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru yang dari perusahaan-perusahaan
besar yang melakukan hal semaunya sendiri dengan kelebihan dan keunggulannya, serta
memberikan perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Pada
dasarnya bentuk perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan tarif, kuota, larangan
impor, subsidi dan dumping.
4. Kesimbangan neraca pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan ekonomi
internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi internasional ini akan
mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan
kebijakan stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing atau devisa
maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika pemerintah
menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal
berbeda akan terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang.
Contoh kebijakan yang dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa namun juga pada
lalu lintas barang dan jasa serta modal.
5. Pembangunan ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari diterapkannya
kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika suatu negara mengalami
pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka menunjukkan kesejahteraan masyarakatnya
terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu ditatapkan atau diterapkannya sebuah kebijakan,
antara lain :
 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri yang
masih dalam masa awal perjalanannya.
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential dan
hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.
 Memperbanyak jumlah ekspor
Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional
1. Tarif
Yang dimaksud dengan tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang telah
melewati batas suatu negara. Tarif juga sering disebut dengan bea masuk, dimana bertujuan
untuk melindungi atau memberi proteksi terhadap industri-industri yang ada dalam negeri.
Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan proteksi, pengenaan tarif biasanya juga
merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam APBN yang bertujuan untuk menambah jumlah
pemasukan fungsi devisa negara.
Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :
 Bea ekspor
Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang diangkut
atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak adalah di custom
area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea, namun jika sudah melewati batas
ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor sesuai dengan aturan yang ada. 
 Bea transito
Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang telah
melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya brang-barang tersebut
memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai dengan namanya yakni transito
maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit di suatu wilayah sebelum menuju negara
tujuannya.
 Bea impor
Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang masuk
ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri. Dengan demikian
segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan
yang berlaku.
2. Kuota
Yang dimaksud dengan kuota adalah sebuah pembatasann yang diberlakukan kepada barang-
barang impor dan jumlah barang-barang ekspor. Kuota ini ditentukan sesuai dengan ketentuan
yang dibuat oleh pemerintah, bisa jadi di setiap negara memiliki batasan-batasannya sendiri. Ada
dua jenis kuota yakni :
 Kuota impor
Kuota impor merupakan batasan yang diberikan dan diberlakukan kepada setiap barang impor,
ada beberapa jenis kuota impor antara lain kuota absolut dimana batasan ditentukan oleh negara
yang bersangkitan, kuota negosiasi dimana batasannya ditentukan dari perjanjian dua pihak yang
bersangkutan, tarif kuota yang merupakan gabungan dari tarif dan kuota itu sendiri, dan kuota
campuran yakni kuota yang murni dibebankan untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap
bisa bersaing. 
 Kuota ekspor
Kuota yang biasanya diberlakukan kepada bahan-bahan mentah yang termasuk ke dalam
komoditas perdagangan penting.
3. Subsidi
Subsidi merupakan sebuah bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang diambil dari alokasi
dana atau anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi, menjual dan kegiatan
lainnya. Dengan adanya subsidi ini harga jual suatu produk akan menjadi lebih murah. Contoh
subsidi BBM
4. Dumping
Merupakan sebuah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang-
barang ke luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah dari harga jual dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai