Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya

hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan atau peningkatan resistensi insulin seluler

terhadap insulin. Hiperglikemia kronik dan gangguan metabolik diabetik melitus lainnya

akan menyebabkan kerusakan jaringan dan organ, seperti mata, ginjal, syaraf, dan sistem

vaskular. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus pada sistem

integumen, di awali dengan adanya rasa baal atau kesemutan. Kebiasaan maupun perilaku

masyarakat seperti kurang menjaga kebersihan kaki dan tidak menggunakan alas kaki saat

beraktivitas akan beresiko terjadi perlukaan pada daerah kaki. Keadaan kaki diabetik lanjut

yang tidak ditangani secara tepat dapat berkembang menjadi suatu tindakan pemotongan

amputasi kaki. Adanya luka dan masalah lain pada kaki merupakan penyebab utama

kesakitan morbiditas, ketidakmampuan disabilitas, dan kematian mortalitas pada seseorang

yang menderita diabetes mellitus Neuropati diabetika sama banyak mengenai wanita dan

pria, dan dapat muncul pada segala usia, tetapi akan lebih sering dengan pertambahan usia

dan derajat keparahan serta durasi dari diabetes mellitus.(Priyanto et al., 2017) Prevalensi

DM di Indonesia mencapai 8,5 juta orang, menduduki urutan ke-7 terbanyak di dunia dan

diperkirakan jumlah ini akan naik pada tahun 2035 dengan estimasi prevalensi DM mencapai

14,1 juta orang.(Tanhardjo et al., 2016)

Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2016. Gula darah yang lebih tinggi

dari batas maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta kematian, dengan meningkatkan

risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Empat puluh tiga persen (43%) dari 3,7 juta
kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun. Persentase kematian yang disebabkan oleh

diabetes yang terjadi sebelum usia 70 tahun lebih tinggi di Negara-negara berpenghasilan

rendah dan menengah dari pada di negara-negara berpenghasilan tinggi. Data yang diperoleh

dari Persadia Jawa Timur menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes melitus di Jawa

Timur diperkirakan mencapai 6% dari total jumlah penduduk Jawa Timur (Arif, 2020)

Peningkatan gula darah yang terus menerus dapat menimbulkan komplikasi pada pasien

DM, Lebih dari 50% amputasi yang dialami oleh penderita DM dianggap dapat dicegah

dengan mengajarkan perawatan kaki dan melakukan latihan fisik serta mempraktekan nya

setiap hari juga menyarankan untuk melakukan program senam di rumah yang berfokus pada

mempertahankan atau meningkatkan jangkauan gerak di pergelangan kaki, (Santosa &

Rusmono, 2016) Oleh karena di perlukan pengelolan diabetes mellitus untuk mencegah

komplikasi yang bertujuan untuk mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal.

Penderita lebih banyak melakukan terapi obat- obatan dan diet yang tidak menguras waktu.

Sedangkan seperti yang kita ketahui obat-obatan memiliki efek samping jika digunakan terus

menerus. Maka pemberian aktivitas senam kaki merupakan salah satu cara yang efektif

dalam mengelola diabetes melitus. Senam kaki diabetes melitus merupakan kegiatan atau

latihan yang di lakukan oleh penderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan

membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki diabetes dapat membantu

memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya

kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga

mengatasi keterbatasan pergerakan sendi. (Mulianingsih et al., 2021)

Perawatan kaki dan senam kaki merupakan tindakan preventif. Perawatan kaki dan senam

kaki ialah latihan yang dapat dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk
membantu melancarkan peredaran darah pada bagian kaki dan mencegah terjadinya luka.

Kesadaran dan kepatuhan pasien untuk melakukan gerakan-gerakan senam kaki akan dapat

memperlancar peredaran darah di kaki, memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki

dan mempermudah gerakan sendi kaki.(Trisna & Musiana, 2018)

Literatur jurnal ini merangkum beberapa jurnal yang terkait dengan senam kaki terhadap

penderita Diabetes milletus

1.2. Rumusan Masalah

Apakah senam kaki efektif untuk penderita Diabetes milletus ?

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan Umums

Menjelaskan efektivitas senam kaki terhadap penderita Diabetes milletus

1.3.2. Tujuan Khusus

Menjelaskan perbedaan sebelum dan sesudah di lakukan senam kaki terhadap penderita

Diabetes milletus

Anda mungkin juga menyukai